Share

Bab 56

Biarpun aku belum pernah makan daging burung, aku pernah melihat burung terbang.

Kelicinan di tangan kanan Lina jelas sesuai dengan tebakanku tadi.

Tiba-tiba aku bersemangat.

"Kak Lina, ternyata kamu menginginkannya. Kamu bisa memberitahuku, aku bisa memuaskanmu."

Entah dari mana aku mendapat keberanian untuk meraih tangan Lina lagi dan berkata dengan penuh semangat.

Lina sebaliknya ingin menemukan celah di tanah dan merangkak ke dalamnya.

Benar saja, dia ketahuan.

Dia ingin mati.

"Lepaskan aku, lepaskan aku!"

"Kamu melihatku dalam keadaan memalukan, lebih baik aku mati saja."

Aku bertanya dengan bingung, "Kak Lina, kenapa kamu berpikir begitu?"

Lina menatapku dengan mata merah dan berkata, "Bukankah begitu? Aku selalu bersikap sopan dan mulia di depanmu."

"Tapi, barusan kamu mengetahui aku melakukan hal seperti itu. Apakah kamu nggak akan meremehkanku?"

Aku segera berkata, "Bagaimana mungkin? Kenapa aku harus meremehkanmu?"

"Kamu punya kebutuhan dan suamimu nggak ada di rumah. Kamu me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status