Share

Bab 513

Penulis: Galang Damares
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-01 18:00:01
"Haish, aku bilang begitu buat bantu kamu dan kakak iparmu. Tapi, karena kalian sudah memutuskan, aku nggak bakal ikut campur."

Setelah berkata demikian, Kak Lina mengambil kunci mobilku.

Dia menurunkanku di pintu masuk Aula Damai, lalu pulang dengan mengendarai mobilku.

Aku berpamitan dengan Kak Lina, lalu kembali ke klinik.

Para rekanku menghampiriku.

"Edo, dia pacarmu? Cantik sekali!"

"Astaga, aku baru sadar fisikmu dapat memikat banyak wanita cantik. Gimana caranya? Ajari kami."

"Kamu begitu disukai oleh wanita yang lebih tua, kamu pasti punya trik, 'kan?"

Semuanya iri padaku.

Sejujurnya, aku sangat menyukai perasaan ini.

Bagaimanapun, ada berapa banyak pria di dunia ini yang dapat dikelilingi wanita cantik sepertiku?

Apalagi, aku bukan tokoh terkemuka, aku hanya rakyat jelata.

Hal yang kualami sekarang dapat memuaskan hasrat duniawiku.

Jadi, semuanya sangat iri dan kagum padaku.

Aku pun merasa sangat tersanjung.

Aku berkata dengan tidak tahu malu, "Nggak ada trik, mungkin karena a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 514

    Setelah melepas pakaian, Helena berbaring di meja pijat.Punggungnya yang indah tidak dapat dideskripsikan dengan kata-kata!Aku sudah melihat banyak punggung wanita, tetapi hampir tidak ada wanita yang memiliki punggung seindah Helena.Memang benar, punggung indah ini dapat membangkitkan hasrat pria.Apalagi kalau melihat bagian depan.Bisa dibilang wanita ini sangat menggoda!Tubuhnya memancarkan kecantikan, pesona dan keindahan seorang wanita.Setiap melihat tubuh indahnya, aku membayangkan momen wanita ini melayani Tiano.Namun, aku tidak berani berpikiran negatif. Aku takut Helena akan menyadari ada yang aneh.Setelah menyiapkan minyak esensial, aku mulai mengoleskan minyak padanya."Nona Helena, tenagaku pas?"Aku mengoleskan minyak sambil bertanya.Sebenarnya, aku sedang mengalihkan perhatian wanita ini.Aku takut dia mengetahui aku sedang mengagumi tubuhnya.Helena memejamkan mata, dia menjawab dengan lembut, "Ya, nyaman! Lebih nyaman dari berendam air panas!""Yuna, kusarankan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01
  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 515

    Yuna hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil menghela napas.Tentu saja, dia tahu Helena menyembunyikan sesuatu darinya.Namun, kalau Helena tidak ingin memberitahunya, dia pun tidak berdaya.Keduanya lanjut mengobrol.Mereka membicarakan soal perawatan kecantikan dan sejenisnya, aku sama sekali tidak mengerti.Aku pun tidak ingin terlibat. Karena aku ingin fokus memijat Helena.Bagaimanapun, jarang-jarang ada punggung seindah ini.Aku ingin menikmatinya.Tepat ketika keheningan melanda, pintu ruangan terbuka dar luar.Nancy muncul di depan ruangan."Teddy, Kakak datang cari kamu ... eh, siapa mereka?"Melihat Helena dan Yuna, ekspresi Nancy berubah drastis.Pertama, karena mereka sangat cantik. Helena memukau dan Yuna anggun. Ini adalah pertama kalinya Nancy merasa tersaingi oleh wanita lain.Kedua, dia cemburu dan kesal melihatku didampingi oleh dua wanita cantik.Jadi, ekspresinya berubah muram.Sebelum aku menjawab, Helena sudah berbalik bertanya, "Siapa kamu? Kamu panggil dia Te

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 516

    "Plak."Tamparan ini sangat kuat hingga membuat wajahku terasa terbakar.Aku takut dan kesal.Aku kesal karena ditampar.Aku takut, tetapi aku bersyukur tamparan ini mengenaiku, bukan mengenai wajah Nancy.Helena bukan wanita biasa, begitu pula dengan Nancy.Kalau Helena menampar Nancy, Nancy tidak akan menyudahi masalah ini begitu saja.Aku menggenggam wajahku sambil berkata dengan tertekan, "Nona Helena, setelah pukul aku, amarahmu sudah mereda, 'kan?"Helena memandangku dengan tidak tega. "Haish, kamu ngapain? Aku mau pukul wanita itu, kenapa kamu lari ke depanku?"Aku berpikir dalam hati, 'Aku mana mungkin membiarkanmu memukulnya?'Kalau aku membiarkan memukulnya, kalian mungkin akan menghabisi satu sama lain.Aku hanya bisa menjelaskan, "Kalian semua adalah pelangganku, aku nggak mau lihat kalian bertengkar."Helena mendelik Nancy dengan galak, lalu berkata, "Oke, demi kamu, aku nggak buat perhitungan dengannya."Aku merasa lega, tetapi Kak Nancy yang berada di belakangku malah be

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 517

    Setelah aku tersadar, aku mendorong Kak Nancy menjauh."Kak Nancy, apa yang kamu lakukan?""Hehe, tadi aktingku bagus, nggak?" tanya Kak Nancy sambil tersenyum manis.Aku tercengang. Sebenarnya apa yang terjadi?Setelah beberapa saat, aku berkata, "Apa maksudmu? Tadi, kamu sengaja?""Kalau nggak? Dia cuma wanita simpanan, buat apa bertengkar dengannya?"Kak Nancy sangat santai, tidak terlihat seperti sedang berpura-pura.Namun, aku kebingungan.Kemampuan aktingnya sungguh menakjubkan.Aku sama sekali tidak menyadari ada yang aneh.Aku bertanya dengan heran, "Tapi, kenapa kamu melakukan itu?"Kak Nancy merangkul leherku sambil berkata dengan genit, "Kalau aku nggak seperti itu, kamu bakal bawa aku ke sini?""Teddy, aku datang untuk temui kamu, tapi kamu malah didampingi wanita cantik."Ucapan Kak Nancy membuatku teringat bahwa suaminya, Carmin sudah pulang, kok dia berani datang menemuiku?Mengingat adegan dia bermesraan dengan suaminya, aku agak kesal.Aku otomatis menurunkan lengannya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 518

    "Kok kamu seperti itu? Kalau kamu nggak mau menjadi istri dan ibu yang baik, jangan menikah."Aku makin tidak memahaminya. Bagaimana bisa ada wanita seperti ini?Nancy mencubit pinggangku dengan kuat. "Kuperingatkan terakhir kali. Berhenti berbicara dengan nada seperti ini, kalau nggak, kuhabisi kamu."Saat ini, aku sangat marah dan tidak ingin mendengarkannya.Aku merasa dia mempermainkanku dan suaminya.Nancy menghiburku dengan tenang. "Edo, kamu masih terlalu muda, kukasih tahu pun, kamu nggak mengerti. Waktu kamu mulai dewasa, kamu mungkin akan memaklumi tindakanku.""Pada dasarnya, aku memang sulit diatur. Kalau bukan karena dipaksa keluargaku, aku nggak bakal mau menikah.""Aku merasa menikah sangat nggak bermakna. Tapi, karena sudah menikah, aku pun berusaha mempertahankan dan membangun rumah tangga kami.""Menurutku, aku melakukannya dengan baik. Aku berperan menjadi istri dan ibu yang baik.""Tapi, selain menjadi istri dan ibu, aku perlu memikirkan diriku sendiri. Aku juga per

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 519

    "Kamu pernah bertemu dengan suamiku? Kapan? Waktu di mobil?" tebak Nancy.Aku tidak menjawab.Karena adegan itu kembali melintas di benakku.Nancy mempererat genggamannya hingga tubuhku pun tertekan ke bawah. "Malam itu, benar?"Setelah diusik olehnya, pikiranku menjadi makin kacau.Aku ingin menghindar, tetapi tidak bisa menghindar."Sepertinya kita nggak pernah berhubungan di mobil, mau coba?" Nancy mulai menggodaku lagi.Nafsuku langsung terpancing.Darah di sekujur tubuhku bergejolak.Namun, akal sehatku memberitahuku bahwa aku tidak boleh berbuat seperti itu."Nggak, berhentilah menggodaku. Aku nggak bakal terjebak.""Benaran nggak mau? Berani biarkan aku menyentuhmu?" Sembari berbicara, Nancy memasukkan tangannya ke pakaianku.Dia seperti seekor rubah licik.Aku tahu apa yang ingin dia lakukan.Aku segera meraih tangannya sambil berkata, "Berhentilah berulah, aku masih harus bekerja."Setelah berkata demikian, aku mendorongnya menjauh.Namun, Nancy menjepit pinggangku dengan sala

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 520

    "Teddy, bukannya kamu bilang nggak bakal sentuh aku lagi?"Setelah berkata demikian, Nancy menatapku sambil tersenyum menawan.Aku malu.Aku memang berkata seperti itu dan bahkan bersumpah dalam hati. Namun kenyataannya, aku menjilat ludah sendiri.Aku pun menyesal.Aku sungguh ingin menampar diriku sendiri.Kenapa aku tidak bisa memutus hubungan dengan wanita ini?Setelah merapikan pakaiannya, Nancy mendatangiku dan mencubit pipiku. "Sudah, jangan sedih. Aku cuma bercanda.""Aku sangat menyukaimu dan kamu nggak boleh nggak menyentuhku."Artinya, wanita ini akan terus menggangguku.Aku sungguh kewalahan.Aku menggaruk rambutku dengan frustrasi.Kemudian, aku menjelaskan padanya, "Tadi salahku, aku nggak seharusnya sentuh kamu. Kuharap itu adalah terakhir kalinya. Ke depannya, sebaiknya kita jangan menghubungi satu sama lain lagi, oke?"Nancy sama sekali tidak marah, dia malah menatapku sambil tersenyum, "Oke, kamu boleh nggak menghubungiku, tapi kamu nggak bisa melarangku menghubungimu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 521

    Melihat Bu Yuna akan pergi, aku agak tidak rela.Ketika bergaul dengan Bu Yuna, aku merasa sangat bermartabat dan cerdas.Suasana hatiku sangat baik.Terlebih lagi, sekujur tubuh Bu Yuna memancarkan aura elegan. Aku dapat merasakan bahwa dia memang berasal dari keluarga terpelajar.Namun, aku tidak memiliki alasan untuk melarangnya pergi.Aku memandang Helena dengan tidak berdaya.Helena tiba-tiba berjalan mendekat, tatapannya sangat aneh.Tanpa sadar, aku mundur dua langkah. "Kamu mau apa? Kenapa menatapku seperti ini?"Helena tersenyum menawan dan mengalihkan pandangannya ke salah satu anggota tubuhku. "Tadi, sahabatku ada di sini, aku harus jaga diri. Sekarang, dia sudah pergi, aku nggak usah mengendalikan diri lagi.""Mengendalikan diri apaan? Kamu mau apa?" Aku makin waspada. Karena aku merasa Helena akan melancarkan serangan diam-diam.Dugaanku benar. Setelah mendekatiku, Helena tiba-tiba meraihku.Untungnya, aku tangkas dan langsung menghindar ke samping.Namun, aku cukup kaget.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03

Bab terbaru

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 616

    "Apa yang kamu sesali? Apa Edo nggak memuaskanmu?"Nia masih berkata dengan terus terang seperti biasanya.Lina sangat ingin menemukan celah di tanah dan bersembunyi di dalamnya."Nia, jangan ungkit lagi. Aku mohon." Lina mencengkeram selimut dengan erat. Dia benar-benar tidak berdaya.Nia meletakkan tangannya yang cantik ke bawah selimut.Dia menyentuh bokong ... yang bulat dan halus.Sebelum Lina sempat mengenakan celananya, Nia telah memergoki mereka.Merasakan tangan Nia yang halus, Lina merasa semakin malu.Namun, Nia malah berkata sambil tersenyum, "Bukankah kamu sendiri yang memberi tahu Edo? Kamu berharap kita bertiga bisa hidup tenang dan santai. Aku sudah siap mental. Kenapa kamu belum siap?"Akhirnya, Lina menjulurkan kepalanya dari ranjang. Namun, kedua pipinya masih memerah."Nggak. Aku hanya merasa sangat malu saat kamu tiba-tiba memergokiku seperti ini.""Apa yang diinginkan wanita seusia kita? Bukankah kita hanya ingin bahagia?""Edo masih muda, energik dan tampan. Kita

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 615

    Nia telah menebak apa yang ingin mereka lakukan.Namun, dia tidak mengatakan apa pun. Dia hanya menarik selimut untuk menutupi kepalanya. Dia terus berpura-pura tidur.Setelah selesai.Edo mendekati telinga Lina dengan perlahan, lalu berkata, "Kak Lina, kamu jahat sekali. Kalau Kak Nia terbangun, kita pasti akan sangat malu."Pipi Lina merona. Rambutnya tampak acak-acakan dan tatapan matanya tampak linglung.Lina mencium Edo dengan terengah-engah. "Aku nggak tahan lagi tadi. Aku nggak bisa berpikir panjang lagi. Tapi, sekarang aku sudah tenang. Aku benar-benar takut."Mereka tanpa sadar menatap Nia.Edo melihat Nia menutupi kepalanya dengan selimut.Edo dan Lina sama-sama tercengang. Hal ini menandakan bahwa Nia telah bangun. Dia menutupi kepalanya dengan selimut karena dia tidak ingin mendengar suara-suara yang ambigu.Edo melihat wajah Lina memerah sampai ke pangkal lehernya. Seluruh wajahnya tampak seperti apel merah."Aduh, memalukan sekali." Lina menyadari sesuatu. Dia segera menu

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 614

    Tiba-tiba, Edo merasa sedikit takut.Lina memiringkan kepalanya dan menatap Edo. "Kenapa? Apa kamu takut?""Nggak, bukan begitu." Edo tidak tahu apa yang dia rasakan saat ini. Edo merasa takut dan gelisah. Namun, jika Edo mengakuinya seperti ini, dia merasa sangat pengecut."Edo, wajar kalau kamu merasa takut. Untuk seseorang yang penuh perhitungan seperti Johan, saat dia pertama kali pergi ke rumahku untuk menemui ayahku, dia sangat ketakutan hingga dia bahkan nggak berani berbicara."Lina menghibur Edo.Sekarang, akhirnya Edo tahu mengapa keluarganya Lina keberatan dengan pernikahannya dengan Johan? Dia juga mengerti kenapa pencapaian Johan saat ini hanyalah pencapaian kecil.Ayahnya adalah wakil walikota Kota Jimba. Bagaimana mungkin dia tertarik dengan bos yang menjalankan bisnis kecil-kecilan?Terlebih lagi, Edo bahkan bukan seorang bos. Edo hanya pencari nafkah yang bekerja sebagai karyawan.Tiba-tiba, Edo kehilangan kepercayaan dirinya."Kak Lina, apa menurutmu aku juga nggak pa

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 613

    Melihat Edo masuk sambil menggendong Nia di pelukannya dengan ambigu, Lina tersenyum dan berkata, "Kamu menaklukkannya secepat itu?"Edo agak malu, lalu dia berkata dengan wajah tersipu, "Kak Lina, kamu pasti khawatir, 'kan?"Lina mengangkat bahu dengan acuh tak acuh, "Aku baik-baik saja, bukan aku yang terluka. Kalian ini. Dia sudah terluka, tapi kalian masih berhubungan."Edo memandangi Nia di pelukannya. Saat ini, Nia masih tertidur pulas.Edo membaringkan Nia ke ranjang dengan lembut, lalu menutupinya dengan selimut.Kemudian, Edo berkata kepada Lina, "Kak Lina, bukankah kamu ingin aku membantu Kak Nia? Aku telah melakukan apa yang kamu katakan. Sekarang, kamu bisa tenang."Lina duduk dari tempat tidur. Kemudian, dia mengaitkan jarinya ke arah Edo dan memberi isyarat agar Edo mendekat.Edo berjalan mendekat dengan patuh.Lina melingkarkan tangannya di leher Edo, lalu dia menatap Edo sambil tersenyum dan berkata, "Kamu telah memuaskan Nia. Bukankah kamu juga harus memuaskanku?""Ah?

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 612

    Nia meringkuk dalam pelukan Edo, lalu berkata dengan tulus, "Aku bisa menjaga jarak denganmu sebelumnya karena aku takut Wiki akan mengetahui apa yang terjadi di antara kita berdua. Aku takut dia akan mempermalukan dan mempersulitmu.""Tapi, aku tahu meskipun dia nggak tahu apa yang terjadi di antara kita berdua, sekarang dia telah berbeda dari sebelumnya.""Kalau begitu, kita nggak perlu berpura-pura lagi."Setelah berkata, Nia tidak bisa menahan diri untuk mencium Edo."Edo, beberapa hari ini aku sangat rindu padamu. Sangat-sangat rindu!"Edo memeluk pinggang Nia dan berkata dengan penuh kasih sayang, "Kak Nia, aku juga sangat rindu padamu!"Edo dan Nia berciuman dengan penuh gairah."Edo, aku ingin ...." Sekarang, Nia tidak mengkhawatirkan apa pun. Dia mengungkapkan keinginannya dengan berani.Edo langsung bersemangat. Namun, begitu memikirkan tentang cedera di kaki Nia, Edo merasa sedikit khawatir."Kak Nia, aku tahu apa yang kamu pikirkan. Tapi, kakimu terluka sekarang. Aku khawat

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 611

    "Aku sangat menginginkan seorang anak. Aku hanya ingin memiliki keluarga yang bahagia, bukan menjadi alat yang mengikatku.""Hal yang lebih menjijikkan lagi adalah aku menemukan bahwa setiap kali Wiki berhubungan denganku, dia menggunakan obat untuk mempertahankan kekuatannya.""Apakah anak yang lahir dengan cara ini bisa sehat? Aku tebak dia nggak memikirkan hal itu sama sekali. Kalau anak yang lahir nggak sehat, dia mungkin nggak akan mempedulikannya. Bukankah anak itu akan menjadi bebanku?"Semakin berbicara, Nia menjadi semakin marah dan sedih.Nia tidak pernah mengucapkan kata-kata ini kepada siapa pun. Dia terus menyimpan keluhan ini di dalam hatinya.Namun barusan, saat merasakan punggung Edo yang lembut, Nia tiba-tiba merasa sangat sedih.Dia tidak bisa menahan diri untuk menceritakan semuanya.Edo memeluk Nia dengan sangat sedih dan berkata dari lubuk hati yang paling dalam, "Ceraikan saja dia. Kak Nia, aku mendukung perceraianmu dengan Wiki.""Aku tahu Wiki sama sekali nggak

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 610

    Edo tidak berkata apa-apa. Dia langsung pergi sambil menggendong Nia di punggungnya.Di tengah perjalanan, Nia tiba-tiba berkata pada Edo, "Edo, aku nggak ingin kembali.""Kak Nia, kakimu sudah seperti itu. Bagaimana bisa kamu nggak kembali untuk mengobati kakimu?"Edo berpikir Nia tidak peduli dengan cedera di kakinya, jadi Edo mengingatkannya dengan sabar.Nia sedang bersandar di punggung Edo. Jadi, Edo tidak bisa melihat ekspresinya.Nyatanya, saat ini pipi Nia sudah memerah. Hatinya bahkan menjadi semakin gelisah.Kontak fisik mereka tidak hanya membuat Edo merasakan perasaan yang sudah lama tidak dia rasakan. Namun, Nia juga merasakan perasaan seperti itu.Jantung Nia berdebar kencang. Pikirannya yang telah lama dia tahan pun seakan tidak dapat ditahan lagi.Nia berkata di telinga Edo dengan suara yang sangat pelan, "Maksudku jangan kembali ke kamar. Ayo cari tempat yang sepi.""Ah?"Edo bingung sejenak. Dia bertanya-tanya apa yang ingin Nia lakukan?Terlebih lagi, cara Nia bersan

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 609

    "Setelah apa yang terjadi antara aku dan Johan, aku memahami kebenaran bahwa orang harus memikirkan diri sendiri terlebih dulu, sebelum mereka memikirkan hal lain.""Selama Johan memanfaatkanku, kamu dan kakak iparmu selalu berada di sisiku. Kalian memperlakukanku dengan baik, tentu saja aku juga ingin memperlakukan kalian dengan baik.""Johan bukanlah pria baik-baik. Wiki juga bukan pria yang baik. Hasil baik apa yang bisa diperoleh kakak iparmu kalau terus bersamanya?""Aku ingin bersikap baik padamu. Saat bersamaan, aku juga ingin bersikap baik pada adik iparmu.""Kalau kita dapat hidup bahagia bersama dan nggak memikirkan pria-pria berengsek itu, bukankah itu akan sangat menyenangkan?"Edo harus mengakui bahwa pemikiran Lina benar-benar telah berubah.Di masa lalu, Lina sangat pendiam dan tertutup. Jika Lina melakukan kontak fisik dengan pria asing, dia akan merasa tidak nyaman.Namun, sekarang Lina sepertinya sudah benar-benar melepaskan sifat liar di hatinya.Dia bahkan bisa meng

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 608

    Edo tidak ingin sendirian, jadi dia berkata tanpa malu-malu, "Aku juga mau ikut. Kak Nia, bolehkah aku pergi bersama kalian?"Nia menatap Edo dengan tatapan aneh, lalu dia berkata, "Kalau kamu mau, ikutlah. Ini adalah kebebasanmu. Kamu nggak perlu memberitahuku."Edo buru-buru mengikutinya.Edo masih sama seperti sebelumnya. Dia merangkul lengan Nia dengan satu tangannya dan tangannya yang lain merangkul lengan Lina.Meskipun saat ini Edo tidak bisa berbuat apa-apa, Edo merasa sangat bahagia dan puas dapat berjalan di antara kedua wanita ini!Apalagi Edo bisa berpegangan tangan dengan Nia seperti ini.Edo sangat menghargai waktu yang diperoleh dengan susah payah itu.Edo kembali menjadi pemandu wisata mereka. Saat berjalan-jalan, dia memperkenalkan tempat tersebut.Setelah berjalan-jalan sebentar, Nia berkata dia sudah lelah. Jadi, mereka pun duduk di bangku pinggir jalan untuk beristirahat.Edo melihat Nia memukuli kakinya dengan lembut. Edo tahu Nita lelah karena berjalan. Dia pasti

DMCA.com Protection Status