Share

Bab 453

Author: Galang Damares
Aku tidak suka mencari masalah, tetapi juga tidak takut pada masalah!

Kalau Dono melakukan sesuatu padaku, aku tidak akan tinggal diam.

"Baguslah kalau begitu, aku pergi dulu."

Bu Dora berbalik pergi.

Penampilannya yang menawan masih membekas di benakku.

Aku otomatis memikirkannya.

Ada banyak wanita cantik di dunia ini, tetapi hanya sebagian yang berkarisma.

Terutama wanita anggun dan menawan seperti Bu Dora.

Ketika pikiranku mengembara, Yasan dan gadis itu keluar dari kamar pribadi.

Gadis itu hanya melirikku, lalu berbalik pergi.

Yasan tampak puas.

Aku bercanda dengannya. "Sudah senang?"

Yasan tersenyum sambil menjawab, "Tentu saja. Gadis itu muda dan cantik, kulitnya juga halus. Rasanya sangat nikmat."

"Sayangnya ...."

Aku bertanya dengan heran, "Kenapa?"

Yasan mengembuskan napas panjang. "Sayangnya dia ketemu orang jahat. Kurasa sudah sering operasi, banyak efek samping."

Ucapan Yasan mengingatkanku pada pacar gadis itu. Pria itu sangat sembrono dan berambut kuning, tampak seperti b
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 454

    "Nggak tahu."Sebenarnya, aku pun bingung. Beberapa hari lalu, Helena rutin mencariku. Mengapa hari ini dia tidak datang?Terjadi sesuatu?Atau dia tidak akan pernah datang lagi?Terkadang, manusia sangat aneh. Ketika dia datang mencariku, aku berharap dia tidak datang. Ketika dia tidak datang, aku malah menantikan kedatangannya.Namun, aku bukan merindukan Helena, melainkan merindukan tubuh Helena.Mesum!Pria memang adalah makhluk mesum."Kok nggak tahu? Kulihat kamu dekat dengan gadis berjaket itu?"Aku sungguh tertekan. "Kami baru bertemu dua kali, mana mungkin dekat?""Cepat makan."Ketika kami sedang makan, sekelompok preman berpakaian lusuh masuk. Aku mengenal salah satu di antaranya, dia adalah pria berambut kuning yang juga merupakan pacar gadis itu.Kami bertatapan, pria berambut kuning itu langsung mengenaliku.Dia bahkan tersenyum sinis padaku.Sebenarnya, masih ada banyak meja kosong. Namun, sekelompok preman itu sengaja duduk di samping kami.Aku mempunyai firasat buruk.

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 455

    "Sialan, Dono ini sungguh berengsek."Aku tidak menyangka dia akan menggunakan cara tercela seperti itu.Yasan berkata, "Bagaimana kalau kita laporkan hal ini pada Pak Harmin? Aku jadi saksi.""Lupakan saja. Mereka nggak berhasil celakai aku, Pak Harmin juga nggak akan pecat dia karena hal ini.""Dono nggak dipecat, melaporkannya hanya akan membuatnya makin marah.""Aku nggak mau memperburuk situasi, lupakan saja."Yasan menatapku dengan kagum. "Tak kusangka, kamu begitu tenang dalam menghadapi masalah. Waktu seusiamu, aku sangat gegabah.""Edo, kurasa kamu lebih hebat dariku."Aku berpikir, 'Kok aku nggak bangga dipuji olehmu?'Aku tersenyum dan pergi ke kasir untuk membayar.Yasan bertanya padaku, "Kita nggak tunggu di sini? Bagaimana kalau polisi datang?"Aku menjawab, "Aku nggak lapor polisi, cuma gertak mereka."Yasan kembali membelalakkan matanya. "Benarkah? Kamu nggak takut mereka serang kamu?""Kalau mereka serang aku, baru lapor polisi. Tempat ini dipenuhi dengan kamera pengaw

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 456

    Nancy tidak marah. Dia malah menatapku sambil tersenyum. "Aku jahat?""Kamu jahat." Seketika, aku kebingungan dan tidak tahu apa yang terjadi."Kalau begitu, katakan padaku. Kenapa aku jahat? Jahat dari mana? Kamu harus kasih penjelasan."Aku tidak ingin mengatakannya.Nancy tiba-tiba mencubit dadaku. "Katakan."Aku merasa geli. "Kamu ngapain? Jangan sentuh aku, oke?""Kita sudah pernah berhubungan, kamu nggak larang aku sentuh kamu?" Nancy sungguh tidak tahu malu. Aku terus mengasarinya, tetapi dia tidak marah.Alhasil, amarahku mereda."Anggap saja nggak terjadi apa pun. Kelak, jangan cari aku lagi."Entah mengapa aku menjadi ragu.Aku ingin menyingkirkannya, tetapi tidak berani berkata kasar.Nancy mencubit dadaku lagi.Tidak sakit, hanya terasa geli."Kamu bilang nggak terjadi apa pun? Apa kamu tanya pendapatku?"Aku memandang Nancy dengan marah sambil berpikir, 'Ada apa dengan wanita ini?'Dia menggodaku lagi?Aku mengusap dadaku sambil berkata dengan kesal, "Kamu mempunyai begitu

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 457

    "Oke, mau layanan apa? Ini daftarnya, silakan dilihat."Aku menyerahkan daftar harga dengan kesal.Nancy sama sekali tidak melihat, dia langsung berkata, "Aku mau dipijat seluruh badan."Kalau ingin dipijat seluruh badan, pelanggan harus melepas pakaian dan aku dapat menyentuh seluruh tubuh pelanggan.Aku menyadari bahwa Nancy sengaja.Walaupun demikian, aku tetap menuruti keinginannya.Aku mengambil minyak esensial, lalu berkata, "Lepaskan pakaianmu.""Malas gerak, bantu aku lepaskan pakaian." Nancy mengajukan permintaan.Aku terpaksa membantunya melepas pakaian.Nancy terus menatapku dengan sepasang mata indahnya.Aku merasa tidak nyaman.Dari jarak sedekat ini, aku dapat mencium aroma parfum di tubuhnya.Hal ini membuatku makin gelisah.Aku terpaksa memalingkan wajah, membuka ritsleting di punggungnya dan melepaskan roknya."Pakaian dalam juga," kata Nancy.Aku berpikir, 'Wanita ini sengaja, dia mau memancingku?'Namun, aku tidak akan membiarkannya berhasil.Dia wanita jahat, hanya

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 458

    Otakku berdengung.Meskipun ini bukan pertama kalinya aku berciuman dengan Nancy, rasanya sangat menakjubkan dan asyik!Aku berkata dengan malu-malu, "Masih bilang nggak goda aku? Apa yang kamu lakukan?""Kulihat bibirmu indah, aku ingin menciummu." Nancy tidak mengakui bahwa dia sedang menggodaku."Logika macam apa ini? Karena bibirku indah, kamu menciumku? Kalau lihat pria tampan, kamu mau mendurinya?"Aku sangat marah. Menurutku, wanita ini terlalu semena-mena.Memilikiku tidak cukup? Menginginkan pria lain pula!Wanita ini sungguh tidak setia.Sepertinya aku benar. Nancy memang wanita jahat!Kali ini, aku sangat marah. Aku langsung menghempaskan tangannya, tetapi dia segera memelukku kembali."Masih berani mengataiku? Kamu juga sering meniduri wanita cantik, 'kan?""Kenapa? Kamu boleh, aku nggak boleh? Larangan macam apa ini!""Teddy, kamu posesif juga!""Tapi, aku suka."Wanita ini menggodaku lagi.Aku tidak sanggup marah.Aku berkata, "Aku berbeda denganmu.""Apa bedanya?"Seketi

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 459

    "Nggak mau, kecuali kamu cium aku.""Jangan berulah lagi, nanti dilihat orang."Meskipun menolak, aku sangat gembira.Ciuman itu membangkitkan semangatku."Cium atau nggak? Kalau nggak, aku cari orang lain."Mendengar ucapan ini, aku marah dan langsung mencubit dadanya. "Kamu bilang ingin mencari pria lain di depanku? Hah?"Nancy terkekeh. "Aku bilang mencari orang lain, bukan pria lain. Wanita juga boleh.""Aku berencana pergi mencari sahabatku, aku nggak boleh menghadiahkan ciuman manis padanya?""Dasar mesum, berciuman dengan wanita?" Bukankah ini melarang hukum alam?Lebih baik menciumku.Nancy terus menggodaku. "Jadi, kamu mau menciumku nggak?"Aku memegang kepalanya, lalu menciumnya dengan kuat.Nancy tiba-tiba meraih rambutku dan menahanku.Dia berlutut di atas meja pijat sehingga dia lebih tinggi dariku.Lalu, menciumku dengan ganas.Setelah berciuman beberapa saat, kami baru melepaskan satu sama lain.Aku memeluk pinggangnya dan mencium aroma harum di tubuhnya. "Kenapa berlutu

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 460

    Aku sangat menikmati perasaan ini.Aku melupakan hal-hal tidak menyenangkan dan menjawab dengan jujur, "Jauh lebih baik."Nancy tiba-tiba menatapku dengan penuh maksud sambil tersenyum menawan. "Kalau begitu, bantu aku lepaskan pakaian."Hatiku tergerak. Setelah berpikir sejenak, aku hendak beraksi."Jangan pakai tangan."Aku kebingungan. "Jadi pakai apa?""Pakai mulut." Nancy menunjuk bibirku.Aku sangat bersemangat.Aku belum pernah melepas pakaian dalam dengan cara ini.Pasti sangat asyik.Apalagi akan terjadi kontak fisik.Aku langsung membungkukkan badan ....Nancy mendesah pelan. "Dasar nakal, hebat juga kamu. Aku nggak tahan lagi.""Kak Nancy, kendalikan diri. Ini tempat kerjaku, aku nggak mau rekanku dengar."Nancy menatapku sambil tersenyum. "Oke, demi kamu, aku kendalikan diri. Ayo pijat aku."Aku mulai memijat Nancy.Sebenarnya, setelah serangkaian kejadian itu, aku pun sangat tersiksa.Namun, aku terus memberi tahu diri sendiri untuk mengendalikan diri.Pertama, ini adalah

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 461

    Kak Nancy terhibur. "Sayang, aku suka perhatianmu.""Sini, bantu pakaikan.""Ah, pakai mulut?" Memakai pakaian dengan mulut sangat sulit.Nancy terkekeh. "Nggak usah, pakai seperti biasa saja."Aku membantu Kak Nancy memakai pakaian.Kak Nancy meregangkan tubuhnya sambil berkata, "Nyaman sekali. Kelak, kalau ada waktu, aku sering-sering datang buat dipijat.""Ini, tip buat kamu."Kak Nancy memberikan dua juta padaku.Aku segera menolak. "Nggak usah. Kita kenal dekat, mana mungkin aku terima tip darimu?"Kak Nancy langsung menyodorkan uang itu ke tanganku. "Ambil saja, jangan cerewet.""Aku mau kasih kamu uang, nggak boleh?"Tiba-tiba, aku merasa Kak Nancy sangat baik padaku.Aku sangat bersyukur."Ya sudah, hari ini sampai di sini dulu, aku sudah harus pergi. Lain kali, kubawa rekanku datang buat dukung pekerjaanmu.""Makasih, Kak Nancy."Aku mengantar Nancy keluar."Lagi-lagi wanita cantik!" kata Yasan dengan kagum."Edo, kok kamu begitu beruntung? Semua pelangganmu cantik dan menawan

Latest chapter

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 780

    Kami berbalik, lalu melihat Tasya berteriak di toko.Wanita ini tidak berakting lagi. Dia mewarnai rambutnya dengan berbagai warna dan berpakaian seperti gangster.Tasya menunjuk hidung Yasan dan berkata, "Beraninya kamu nggak menjawab panggilanku? Apa maksudmu?"Yasan segera berjalan mendekat, lalu berkata, "Bukankah aku sudah memberitahumu dengan jelas dalam pesan? Ke depan, jangan datang menemuiku lagi.""Kamu bilang kamu nggak ingin menemuiku? Kamu sudah tidur denganku. Kamu ingin mencampakkanku begitu saja?"Suara Tasya sangat keras. Terlihat jelas dia sengaja membuat onar.Wajah Yasan langsung menjadi masam. "Kapan aku tidur denganmu? Aku sama sekali nggak pernah menyentuhmu."Tasya berkata sambil mencibir, "Kamu bilang seperti itu. Tanyakan pada orang-orang di toko apa mereka percaya?"Yasan melihat ke sekelilingnya. Dia melihat semua orang menatapnya dengan aneh.Yasan berkata, "Aku nggak berbuat salah, aku nggak takut. Aku sudah bilang aku nggak pernah tidur denganmu.""Kamu n

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 779

    Kiki terkekeh. "Rumahmu jauh lebih baik daripada rumah kontrakanku. Aku nggak mau kembali.""Kalau begitu, tidurlah di sofa. Jangan tidur denganku lagi. Sialan, kamu bermimpi dan menyentuhku. Kamu bertingkah seperti orang mesum.""Kenapa aku nggak menyadari kamu punya kebiasaan ini saat kuliah?"Kiki berkata sambil menghela napas, "Terutama karena aku menahannya. Mungkin tubuhku mengalami respons.""Siapa suruh! Hari itu, aku memintamu untuk pergi ke hotel bersama Agnes. Tapi, kamu nggak melakukan apa pun.""Aku ingin. Tapi, aku takut.""Kamu takut segala hal. Pantas saja kamu masih perjaka.""Pergi selesaikan di kamar mandi."Saat aku melihat selangkangan Kiki, aku merasa pemandangan itu sungguh tidak enak dipandang.Jika itu adalah wanita, aku akan menikmatinya. Namun, jika pria melihat selangkangan pria lain, itu sama seperti melihat tangan kiri dan tangan kanan. Aku tidak merasakan apa-apa. Aku bahkan merasa jijik.Kiki juga merasa tidak nyaman, jadi dia berkata, "Oke. Kalau begitu

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 778

    Meskipun Sharlina dan aku tinggal serumah, ini adalah pertama kali aku memasuki kamarnya.Kamar ini terlihat seperti kamar seorang gadis. Kamar itu dipenuhi hiasan merah muda yang sangat imut.Sebenarnya, aku mengantuk. Bagaimanapun, aku berhubungan begitu lama. Aku sangat lelah.Namun, aku telah berjanji pada Sharlina bahwa aku akan membimbingnya belajar. Aku harus memenuhi janjiku."Sharlina, apa kamu mengerti apa yang aku katakan?""Sebenarnya, mata kuliah ini sangat mudah. Kalau kamu membandingkan berbagai bagian tubuh manusia, kamu dapat mengingat poin-poin pengetahuan ini dengan mudah."Saat berkata, aku menguap.Sekarang, sudah lewat jam satu pagi. Aku benar-benar kelelahan.Sharlina mengangguk dan berkata, "Aku mengerti dasarnya. Tapi, masih ada beberapa hal yang nggak begitu aku pahami.""Tapi, itu nggak masalah. Pengetahuan ini cukup untuk melewati tes besok.""Kak Edo, aku lihat kamu sangat lelah. Kamu kembali dan istirahatlah."Aku tidak sungkan lagi. Aku berkata sambil ber

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 777

    Setelah memasuki asramanya, aku langsung mendorong Jessy ke dinding ...."Siapa yang menyuruhmu memarahiku tadi. Siapa yang menyuruhmu memarahiku ...." Aku merobek pakaiannya dengan kasar.Jessy terhibur olehku hingga terkikik. "Mau bagaimana lagi. Kalau aku nggak seperti itu, mereka akan menyadarinya."Aku tidak memedulikan banyak hal lagi ....Awalnya, aku ingin menyelesaikannya dengan cepat. Namun, begitu aku benar-benar berhubungan, aku bahkan lupa akan waktu dan Sharlina.Satu-satunya yang ada dalam pikiranku adalah wanita menawan ini.Ini bukan pertama kalinya Jessy dan aku berhubungan. Namun, kali ini, dia menunjukkan beberapa gerakan sulit yang belum pernah aku lakukan sebelumnya.Selain itu, dia bahkan meminta hingga tiga kali.Akhirnya, aku sangat kelelahan.Kali ini juga pertama kalinya aku menyadari bahwa ketika wanita berkuasa, pria tidak bisa melakukan apa pun.Aku berbaring di ranjang dengan lemas. Sementara Jessy menatapku sambil tersenyum."Baru tiga kali, kamu sudah k

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 776

    "Kamu gila, ya! Kamu itu dekan. Bagaimana kalau murid-murid melihatmu?"Tempat ini adalah sekolah, bukan Vila Dragonfly. Aku berpikir, "Bagaimana Jessy bisa begitu berani?"Jessy tidak berkata apa-apa. Namun, tangannya yang halus menjulur masuk ke dalam pakaianku ....Tangannya menggarukku dengan lembut."Tatap mataku." Napas Jessy semanis bunga anggrek. Tubuhnya menempel erat padaku, hingga aku merasa bergairah dengan perlahan.Aku segera meraih tangannya dan berkata, "Jangan. Aku nggak ingin menjadi seperti dulu.""Aku ingin menjadi kuat seperti Kak Andre."Jessy berdiri berjinjit, lalu dia mencium bibirku dengan lembut. Napasnya yang hangat itu pun mengembus di daguku."Sekalipun kamu menjadi sekuat Andre. Itu nggak akan memengaruhi kamu tidur denganku.""Nggak ... nggak bisa seperti itu."Sebelum aku selesai berbicara, Jessy tiba-tiba menggigit daguku.Namun, gigitannya sangat lembut.Dia sengaja menggodaku. Tangan yang berada di balik pakaianku telah bergerak ke bawah dengan perla

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 775

    "Tapi, mereka telah mengajari banyak hal padaku. Kalau aku nggak berhasil dalam ujian, aku takut akan mengecewakan mereka.""Kamu terlalu banyak berpikir. Kalau kamu selalu mempertimbangkan pendapat orang lain, kamu akan kehilangan jati dirimu." Orang dengan kepribadian seperti ini sangat kasihan. Demi memuaskan orang lain, mereka akan merugikan diri mereka sendiri.Namun, jika Sharlina tidak bahagia dalam hidupnya, kenapa dia harus mengkhawatirkan banyak hal?Sekarang, aku merasa orang-orang seperti Nancy dan Jessy cukup bagus.Mereka hidup dengan bebas dan tanpa batasan!Mereka tidak akan menambah tekanan atau tuduhan yang tidak perlu pada diri mereka sendiri."Aku nggak tahu apa yang terjadi. Sejak aku masih kecil, aku sudah seperti ini ....""Itu hanya kepribadianmu. Itu bukan salahmu," hiburku.Sharlina mendengus dan melanjutkan, "Kak Edo, aku benar-benar ingin berubah. Aku ingin keluar dari bayang-bayang masa lalu.""A ... aku butuh bantuanmu."Aku berkata sambil mengangguk tanpa

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 774

    Apa maksudnya?Apa dia merasa aku suka memamerkan tubuhku?Aku terdiam seribu bahasa.Lupakan saja. Aku juga malas untuk menjelaskannya.Jika aku terus membahas masalah ini, kami akan semakin merasa malu.Aku berjalan ke depan ketel, lalu menuangkan segelas air untuk diriku sendiri.Sharlina tiba-tiba bertanya, "Kak Edo, saat kamu masih sekolah, apa nilai fisiologimu baik?"Aku berkata dengan santai, "Bukankah ini adalah pelajaran dasar untuk mahasiswa kedokteran? Fisiologi dan struktur manusia adalah yang paling dasar. Kalau kamu nggak bisa mempelajarinya dengan baik, bagaimana kamu bisa menguasai titik akupunktur tubuh manusia? Bagaimana kamu bisa menjadi dokter pengobatan tradisional?"Pipi Sharlina memerah dengan ekspresi malu."Tapi, aku nggak bisa mempelajarinya dengan baik. Setiap kali aku melihat gambar yang dipajang dosen di kelas fisiologi, aku sangat malu.""Kali ini, aku hanya mendapat nilai C di mata kuliah Fisiologi."Nilai C berarti gagal. Hal ini akan memengaruhi kelulu

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 773

    "Gadis itu belum pernah berpacaran. Saat kamu pergi ke sana, berhati-hatilah. Jangan berjalan-jalan di rumah hanya memakai celana pendek ...."Saat aku sedang berbicara dengan Kiki, tiba-tiba kepala menjulur kemari dan bertanya, "Mahasiswi? Belum pernah berpacaran? Kalau begitu, kamu bisa memperkenalkannya padaku."Orang itu adalah Sean.Pria ini adalah salah satu dari segelintir pria lajang di toko ini. Setiap hati, dia terus berpikir untuk menggoda wanita. Namun, dia belum berhasil menaklukkan satu wanita pun.Aku langsung menjadi sangat kesal. "Mimpi kamu? Dia adalah seorang mahasiswi. Dia masih sekolah. Menurutmu, apa kamu pantas bersanding dengannya?"Sean berkata dengan tidak tahu malu, "Apa maksudmu pantas atau nggak? Kami bahkan belum pernah bertemu. Bagaimana kamu tahu aku nggak pantas bersanding dengannya?"Sialan, orang ini benar-benar mempermainkan kami.Aku langsung menendangnya. Sementara Sean menghindar sambil tersenyum."Kak Edo, tolong perkenalkan aku pada mahasiswi it

  • Kehidupan Edo yang Menakjubkan   Bab 722

    "Oke, oke. Seleramu paling bagus. Sebenarnya, Agnes lumayan cantik."Aku ingin mengulurkan tangan dan menepuk bahu Kiki. Namun, saat aku mengangkat lenganku, aku merasa lenganku sangat sakit.Yasan segera melangkah maju untuk memapahku. "Edo, ayo kembali. Kita obatiku lukamu."Aku memandang Yasan dengan perasaan campur aduk.Sebelumnya, bajingan ini salah paham padaku. Aku merasa sangat kesal. Aku juga diam-diam bersumpah bahwa aku tidak akan pernah ikut campur urusannya lagi.Namun, saat toko tertimpa masalah atau aku terlibat masalah, dia benar-benar peduli padaku.Barusan, aku melihat adegan Tasya dan Willy terus bergaul bersama. Aku tidak tahu apakah aku harus mengatakannya atau tidak.Namun, aku tidak bisa menyembunyikan rahasia. Jika aku tidak mengatakannya, aku merasa seolah aku akan mati.Jadi, aku menceritakan kepada Yasan apa yang terjadi barusan."Pokoknya, aku sudah memberitahumu semuanya. Terserah kamu memutuskan bagaimana memilihnya."Setelah berkata, aku merasa lega dan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status