Share

Bab 384

Pak Hasan menghela napas dan berkata, "Nggak perlu berterima kasih, Dono juga muridku. Aku gagal mendidiknya dengan baik."

"Ah, Dono juga muridmu!" Ini sangat mengejutkanku.

Karena Pak Hasan dan murid lainnya cukup sopan, tapi Dono jelas berbeda.

Dia benar-benar tidak layak memiliki guru sebaik Pak Hasan.

Pak Hasan menggeleng tak berdaya, "Sebenarnya bukan hanya Dono, tapi Pak Harmin juga muridku."

"Ini menunjukkan bahwa Pak Hasan mampu, kalau nggak, bisnis di klinik ini nggak akan sebaik ini."

Pak Hasan terhibur dengan kata-kataku, "Aku memang mempunyai sedikit keterampilan. Lagi pula, sebelum aku memulai bisnis ini, aku adalah seorang tukang pijat bersertifikat."

"Hanya saja aku sudah tua dan hanya bisa bekerja beberapa tahun lagi."

"Tapi, keahlian Pak Hasan akan selalu diwariskan, aku yakin semua orang akan selalu mengingat Pak Hasan."

Pak Hasan tertawa terbahak-bahak mendengar apa yang aku katakan dan mulai mengobrol denganku dengan hangat.

Aku juga melupakan hal-hal yang tidak men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status