Share

Bab 389

Helena mengedipkan matanya yang besar dan jernih, seolah dia sangat polos.

Tapi, aku sangat terkejut dengan perkataannya hingga aku berpikir ada yang salah dengan otak wanita ini. Kenapa dia selalu menanyakan pertanyaan rumit seperti itu kepada orang-orang?

Aku merasa dia ingin menggodaku lagi, jadi aku berkata dengan marah, "Aku seorang tukang pijat, bukan tuan muda. Tolong jangan tanya aku pertanyaan membosankan seperti itu lagi."

"Cih, itu hanya palsu. Kamu nggak benar-benar buta."

Aku benar-benar terlalu malas untuk berbicara dengannya, tapi tidak bisa juga kami hanya duduk seperti ini.

Aku memandang wanita itu dan berkata lagi, "Mau dipijat? Kalau nggak mau dipijat, silakan keluar dan jangan terus-menerus menempati waktuku."

"Beraninya kamu berbicara seperti ini padaku? Apakah kamu percaya aku akan mengirimkan fotomu ke Tiano?"

"Apakah itu menarik? Selalu seperti ini. Kalau kamu suka, kirimkan saja. Kalau aku dibunuh oleh Tiano, kamu nggak akan bisa menyiksaku lagi."

Kataku dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status