Share

Bab 392

Dono menatapku dengan marah, menunjuk ke hidungku dan berkata, "Edo, dengar kamu, akulah pemimpin di sini!"

"Kalau kamu berani nggak mendengarkanku, aku punya banyak cara untuk menghadapimu di masa depan!"

Aku membalas, "Kamu bilang kamu yang nomor satu, jadi di mana kamu menempatkan Pak Hasan?"

Dono tersenyum tidak puas, "Berapa hari lagi Hasan bisa terus bekerja? Kamu belum tahu, dia akan pensiun dua hari lagi."

"Setelah dia pergi, aku akan menjadi pegawai tertua di sini. Bukankah semua orang harus mendengarkanku?"

Aku terkejut. Pak Hasan akan segera mengundurkan diri? Kenapa aku tidak tahu?

Aku mendorong Dono menjauh dan pergi mencari Pak Hasan.

Pak Hasan sedang mengajari murid-muridnya.

Aku mendatangi Pak Hasan dan buru-buru bertanya, "Pak Hasan, apakah kamu ingin pensiun?"

Pak Hasan menatapku dan bertanya, "Siapa yang memberitahumu?"

"Dono yang memberitahuku," kataku jujur.

Saat itu, Dono kebetulan keluar dari kamarku.

Dia bertatapan muka dengan Pak Hasan.

Dono berkata sambil ters
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status