Pak Hasan menghela napas dan berkata, "Nggak perlu berterima kasih, Dono juga muridku. Aku gagal mendidiknya dengan baik.""Ah, Dono juga muridmu!" Ini sangat mengejutkanku.Karena Pak Hasan dan murid lainnya cukup sopan, tapi Dono jelas berbeda.Dia benar-benar tidak layak memiliki guru sebaik Pak Hasan.Pak Hasan menggeleng tak berdaya, "Sebenarnya bukan hanya Dono, tapi Pak Harmin juga muridku.""Ini menunjukkan bahwa Pak Hasan mampu, kalau nggak, bisnis di klinik ini nggak akan sebaik ini."Pak Hasan terhibur dengan kata-kataku, "Aku memang mempunyai sedikit keterampilan. Lagi pula, sebelum aku memulai bisnis ini, aku adalah seorang tukang pijat bersertifikat.""Hanya saja aku sudah tua dan hanya bisa bekerja beberapa tahun lagi.""Tapi, keahlian Pak Hasan akan selalu diwariskan, aku yakin semua orang akan selalu mengingat Pak Hasan."Pak Hasan tertawa terbahak-bahak mendengar apa yang aku katakan dan mulai mengobrol denganku dengan hangat.Aku juga melupakan hal-hal yang tidak men
Helena tiba-tiba mendatangiku dan menatapku dengan matanya yang besar.Aku mencium aroma tubuhnya, lalu melihat pipinya yang putih dan lembut serta bibir merah menantang.Aku merasa sedikit resah.Helena tiba-tiba melingkarkan tangannya di leherku.Tiba-tiba, sebuah kelembutan menyelimutiku.Ditemani pula dengan aromanya yang menawan.Mata Helena menawan, dia seperti gadis penggoda."Tapi, bagaimana kalau aku ingin berkomunikasi secara mendalam dengan kamu?""Berkomunikasi secara mendalam, berkomunikasi secara mendalam, bagaimana cara berkomunikasi secara mendalam?" Aku menjadi tergagap. Wanita ini sungguh menawan dan senyumannya tampak menggoda.Helena menjepit pinggangku dengan satu kaki dan menggerakkan satu tangannya di dadaku, "Beginilah cara orang dewasa berkomunikasi secara mendalam. Jangan bilang kamu nggak mengerti."Bagaimana mungkin aku tidak mengerti?Tapi, Kak Nia bilang aku tidak boleh menyentuh wanita ini, jadi kalaupun aku sangat ingin mencobanya, aku harus menahan diri
Sejujurnya, kalau wanita Helena ini bukan wanita Tiano, aku tidak akan menghindarinya dan takut padanya.Dia benar-benar kecantikan kelas atas. Biarpun tidak melakukan apa-apa, wajahnya yang cantik dan menawan sudah cukup membuat pria terpesona.Setiap kali aku melihatnya, aku membayangkan betapa hebatnya kalau aku menjatuhkannya!Jadi ketika aku melihat tubuh Helena yang menggoda, hasrat tetap mengalahkan akal sehatku, memaksaku untuk berjalan kembali.Biarpun aku tahu bahwa wanita ini tidak mungkin menelanjangi dirinya, dia pasti mengenakan pakaian dalam.Tapi, melihat tubuhnya ditutupi selimut, tubuhnya yang terlihat samar-samar membuat orang semakin berimajinasi.Sebenarnya kecantikan wanita tak harus ditampilkan dengan telanjang bulat. Terkadang perasaan kabur yang membayangi justru semakin memanjakan mata.Tepat ketika aku sedang melihatnya, Helena tiba-tiba berbalik dan berbaring miring di tempat tidur seperti putri duyung.Di bawah selimut, gunung kembar putih di dadanya terlih
Ini adalah semacam pesona yang melampaui tubuh fisik dan merupakan ketegangan seksual yang sangat menakutkan.Aku benar-benar tidak tahan lagi.Tapi, aku terus berkata dalam hati bahwa aku tidak boleh menyentuh wanita ini!Tidak peduli bagaimana aku mati, tapi aku tidak bisa melibatkan Kak Lina dan kakak iparku.Mengingat hal ini, aku menggertakkan gigi dan menahannya."Aku nggak menyangka kamu begitu tahan." Helena juga terkejut.Cara yang baru saja dia gunakan padaku, kalau digunakan dengan santai pada Tiano, sudah cukup membuat Tiano tidak bisa bangun dari tempat tidur selama beberapa hari.Helena memang seorang penggoda alami. Tidak ada pria yang bisa lepas dari cengkeramannya ketika melihatnya.Aku satu-satunya yang acuh tak acuh dan mampu menahan diri!Hal ini semakin membangkitkan rasa penasaran Helena."Apa menurutmu aku nggak bisa melakukan apa pun kalau kamu seperti ini?"Helena punya banyak trik. Dia memaksaku membuka mataku.Aku menutup mataku dan tidak berani membukanya, j
Ternyata wanita ini melakukan semua ini hanya agar aku menambahkannya sebagai teman.Tapi, aku tidak berani, aku takut kalau aku berhubungan dengannya, dia akan semakin menggangguku.Aku sudah belajar banyak tentang metode wanita ini dan aku rasa sepuluh dari aku juga tidak bisa menjadi tandingannya.Aku hanya bisa terus memohon belas kasihan dan berkata, "Kamu punya status, penampilan dan bodi bagus, kenapa kamu bersikeras menggangguku?""Aku hanya seorang mahasiswa yang baru saja lulus, yang nggak punya apa pun. Ampuni saja aku."Helena menatapku dengan mata terlena dan tatapannya yang berapi-api tertuju ke dadaku, "Karena kamu memiliki sosok yang bagus, lihat otot dada ini, lihat otot perut ini, membuat orang ingin melihatnya.""Tapi, kamu mencelakaiku. Kamu adalah wanita Tiano. Kalau aku menyentuhmu, berarti aku nggak ingin hidup lagi."Helena dengan lembut mencubit dadaku dengan tangannya, "Siapa bilang aku ingin kamu menyentuhku? Tahukah kamu bahwa melihat pria tampan dan memanda
Helena mengedipkan matanya yang besar dan jernih, seolah dia sangat polos.Tapi, aku sangat terkejut dengan perkataannya hingga aku berpikir ada yang salah dengan otak wanita ini. Kenapa dia selalu menanyakan pertanyaan rumit seperti itu kepada orang-orang?Aku merasa dia ingin menggodaku lagi, jadi aku berkata dengan marah, "Aku seorang tukang pijat, bukan tuan muda. Tolong jangan tanya aku pertanyaan membosankan seperti itu lagi.""Cih, itu hanya palsu. Kamu nggak benar-benar buta."Aku benar-benar terlalu malas untuk berbicara dengannya, tapi tidak bisa juga kami hanya duduk seperti ini.Aku memandang wanita itu dan berkata lagi, "Mau dipijat? Kalau nggak mau dipijat, silakan keluar dan jangan terus-menerus menempati waktuku.""Beraninya kamu berbicara seperti ini padaku? Apakah kamu percaya aku akan mengirimkan fotomu ke Tiano?""Apakah itu menarik? Selalu seperti ini. Kalau kamu suka, kirimkan saja. Kalau aku dibunuh oleh Tiano, kamu nggak akan bisa menyiksaku lagi."Kataku dengan
Helena bertingkah manja, "Ayo menari, menarilah, Kakak ingin melihatnya."Saat dia berbicara, dia terlihat meneteskan air liur, terutama matanya yang menyipit, yang membuatku merasa seperti dia akan memakanku.Saat ini, aku seperti gadis yang lemah dan tidak berdaya sedangkan Helena seperti seorang paman yang penuh nafsu dan cabul.Aku sangat takut dan tidak berdaya!Aku memeluk diriku erat-erat dan berkata, "Bisakah kamu berhenti melakukan ini? Bukankah ini terlalu menakutkan?"Helena tiba-tiba melingkarkan lengannya di leherku, "Kalau begitu, kamu mau menari atau nggak?""Bagaimana kalau aku nggak mau menari?" tanyaku dengan nada bernegosiasi.Helena langsung mengeluarkan fotoku yang sedang memegang kakinya, "Kalau kamu nggak menari, maka aku akan mengirimkan fotonya."Aku hampir pingsan."Aku salut!""Apakah kamu siap untuk menari? Kakak yang akan mendandanimu. Aku harus membuatmu terlihat menawan, tampan dan seksi!"Kata Helena sambil langsung melepas seluruh pakaian yang ada di tu
"Kalau Tiano melihat hal-hal ini, dia akan memotongku menjadi beberapa bagian."Helena berkata dengan enggan, "Aku akan mengenkripsi album foto itu agar dia nggak bisa melihatnya.""Itu lebih parah lagi. Kenapa kamu mengenkripsi album fotoku? Bukankah itu membuktikan kejahatanmu?"Aku merasa wanita ini dengan tulus mencoba membunuhku.Aku masih muda dan aku masih memiliki banyak masa muda untuk dinikmati, aku tidak ingin mati secepat ini.Jadi aku dengan tegas tidak mengizinkan dia merekam video tersebut."Oke oke, kalau begitu aku nggak akan merekamnya. Aku akan menonton langsung, boleh 'kan?""Kamu menari lagi biar kutonton. Kamu harus meniru gaya di video. Semakin genit dan menawan kamu, itu semakin bagus.""Kalau aku menari lagi, apa kamu akan melepaskanku sepenuhnya?"Helena mengangkat satu tangannya dan bersumpah, "Aku berjanji, selama kamu menari lagi, aku akan segera pergi."Oke, kalau begitu aku akan mencobanya.Aku memegang ponsel Helena dan meliuk-liuk seperti pria di dalamn