Share

Bab 623

Rizki menekan tombol lift. Kebetulan liftnya kosong, jadi dia pun langsung membawa Alya masuk.

"Emosimu terlihat jelas di wajahmu, sekali lihat aku juga tahu."

Alya mengatupkan bibirnya dan terdiam, lalu refleks menyentuh wajahnya.

Emosinya terlihat jelas di wajahnya? Sejak kapan dia setransparan ini?

Namun mereka sudah masuk ke dalam lift. Alya hendak menarik tangannya kembali, tetapi Rizki masih memegangnya erat-erat.

"Rizki, lepaskan tanganku."

Bibir Rizki melengkung menjadi sebuah senyum yang indah.

"Kalau aku melepasmu, bagaimana Maya dan Satya bisa tahu kalau kita mau menjemput mereka bersama?"

"Lepasin nggak?"

Rizki memalingkan wajahnya dan pura-pura tidak mendengar.

Alya terus memberontak beberapa kali. Melihat bahwa Rizki masih tidak mau melepaskannya, dia pun dengan marah menggigit pria itu.

Mau bagaimanapun Alya memberontak, Rizki tidak berencana untuk melepaskan.

Dia sudah bersusah payah menggenggam tangan Alya, dia tidak akan melepaskannya semudah itu. Mau memberontak sepe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status