Share

Bab 145

Perkataan Yanto barusan mengandung terlalu banyak informasi.

Mendengar ini, Alya merasa sangat gelisah. Mungkinkah Yanto menyadari sesuatu dari kebiasaan makannya?

Melihat wajah Alya yang tercengang, Yanto bingung dan menggosok-gosok tangannya, pria itu tersenyum dengan tulus.

"Selera makan Nyonya tiba-tiba berubah, jadi aku membuat beberapa perubahan sesuai dengan selera Nyonya. Kenapa, Nyonya? Apa ada masalah?"

Selera makan berubah ....

Jika orang lain mendengar perkataan ini, sepertinya akan muncul kecurigaan.

Alya merapatkan bibirnya, dia menatap sang koki dengan sungguh-sungguh dan berkata dengan suara kecil, "Pak Yanto, dari mana selera makanku berubah? Aku hanya memakan beberapa cemilan pagi ini, itu saja."

Yanto tertergun oleh perkataan Alya dan menggaruk-garuk kepalanya. Anehnya, dia merasa perkataan itu benar.

Nyonyanya hanya makan beberapa cemilan, kenapa dia langsung merasa selera makan Alya berubah?

Memikirkan ini, sang koki pun merasa sedikit malu. "Maafkan aku, Nyonya. M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status