Buat kalian yang enggak sengaja mampir, jangan lupa tinggalkan jejak ya ^_^
“Janji ya kalau udah besar nanti kita ketemu kita bakalan jadi pengantin yang paling keren.” Ucap seorang gadis sambil mengacungkan jari kelingkingnya.
“Janji ..” balas anak lelaki itu sambil mengaitkan jari kelingkingnya ke anak perempuan tadi.
# # #
“Permisi Mbak, kita sudah sampai.” kata sang supir yang membangunkan Syakilla saat mereka telah sampai di kediaman tante Manda. Pasti kalian bertanya– tanya kenapa gadis itu berada disini. Ya kali ini Gadis yang akrab dipanggil Killa itu akan tinggal dirumah ini. Sejak mama dan papanya sudah tidak ada beberapa tahun lalu Killa tinggal bersama kakaknya Revan. namun karena bisnis sang kakak yang baru ia rintis membuat mereka sering berpergian berpindah – pindah dari satu kota ke kota lain yang membuat Killa sang adik ikut berpindah – pindah sekolah. Dan hal itu membuat sang kakak merasa kasihan melihat sang adik yang terus mengikuti kegiatannya dan akhirnya memutuskan untuk menitipkan Killa kepada Tante Manda. Tante Manda adalah sahabat Mama yang sudah ia kenal sejak lama dan beliaulah sosok yang sering membantu Revan dari dulu sampai saat ini.
“Drrrttt..” Sebuah getar panjang dari ponsel Killa saat mereka sudah menurunkan kopernya. Saat melihat nama sang kakak tertera dilayar ponselnya ia tersenyum dan segera menjawab panggilan itu.
“Halo, Kak Revan.” Ucapnya dengan nada ceria.
“Killa, kamu udah sampai mana?”
“Baru saja sampe Kak. Nih lagi didepan rumahnya baru mau pencet bel.” Jawabnya santai sambil menekan bel.
“Inget ya De, jangan nyusahin keluarga Tante Manda. kalau butuh apa- apa kamu langsung hubungin Kakak ya.” Pesan Revan agar Adiknya tak membuat keluarga Tante Manda semakin repot dengan keberadaan Adiknya itu.
“Siap bos..” telefon mereka pun terputus saat wanita parubaya yang bernama Tante Manda membuka pintu lalu menghampiri Killa dengan wajah sumeringah. Beliau pun langsung menghampiri Killa dan memberikan sebuah pelukan hangat.
“Ya ampun, Killa sudah besar ya sekarang. Cantik lagi.” puji Tante Manda.
“Iya Tante, terima kasih.” jawab Killa sambil tersenyum lebar.
“Bi, tolong bawa masuk barang-barang Killa.” Teriak Tante Manda kepada sang pembantu yang masih berada di dalam rumah. Tak lama sang Bibi pun keluar dan membawa barang bawaan milik Killa.
“Rian... Keenan.. ayo sini ada Killa.” Panggil beliau kepada kedua anaknya saat kami baru sampai ruang tengah rumahnya. Rian dan Keenan pun datang menghampiri Killa dan Tante Manda. Entah yang mana Rian dan Keenan namun satu yang pasti mereka menunjukkan sebuah ekspresi berbeda yang satu datang dengan tatapan ramah dan yang satu datang dengan tatapan sinis, seperti ingin menerkam Killa.
“Hayo, kalian masih inget nggak sama Killa?”
“Siapa dia?” tanya salah satu dari mereka dengan nada ketus.
“Kalau aku masih inget dari Revan, kalau Killa tau deh masih inget nggak?” tambah cowok disebelahnya sambil tersenyum.
“Kalau aku nggak salah ini, Kak Rian?” tebak Killa sambil menunjuk lelaki yang selalu tersenyum ramah dengannya.
“Dan ini Keenan?” Tbak Killa lagi kepada lelaki yang berbicara ketus dan menatap sinis dirinya. Sebenarnya Killa sangat ragu kalau sosok terahir yang ia tunjuk adalah Keenan karena lelaki itu terlihat jauh berbeda saat tekakhir kali mereka bertemu beberapa tahun yang lalu.
“Lo siapa sih? Sok kenal banget sama keluarga gue?” Tanya Keenan lagi.
“Masa kamu lupa, Ken? Ini Killa dulu kalian sering mainan penganten – pengantenan bareng dan kalia..” ucapan beliau terputus saat seorang lelaki paruh baya datang mendekati mereka.
“Killa sudah datang ya?” seru lelaki paruh baya itu saat beliau sudah sampai diantara mereka berempat. Namun di saat yang bersamaan lelaki bernama Keenan berjalan pergi meninggalkan mereka begitu saja.
“Nan, kamu mau kemana?” tanya tante Manda.
“Ke kamar, mau tidur !!” jawabnya lagi dengan nada ketus.
“Oh ya Killa, ini Om Gunawan suami sekaligus Papanya anak – anak yang baru. Kalian pasti belum saling kenal bukan?” Tambah Tante Manda Dan Killa pun langsung bersalaman dan mencium punggung tangan Om Gunawan.
“Halo Om Gunawan, salam kenal aku Killa.” Seru Killa memperkenalkan diri.
“Killa, sebaiknya kamu istirahat dulu ya di kamar pasti capek kan? nanti kita lanjut mengobrol lagi selesai makan malam.” Suruh Tante Manda.
“Kamar Killa dimana ya, Tante?” Tanya Killa.
“Kamar kamu dilantai dua, sebelah kanan nomer dua.” Jawab Tante Manda memberitahu. Killa pun langsung pamit undur diri meninggalkan mereka.
“Tadi itu benaran Keenan? Tapi kok dia terlihat kasar, jutek dan sepertinya galak.” batin Killa sambil berjalan menuju tangga namun saat ia sedang merasa heran dengan sosok Keenan. Ia melihat beberapa foto yang terpanjang di dinding sepanjang perjalanan menuju lantai dua. Ya ini adalah foto masa kecil Kak Rian dan juga Keenan. Dan lihatlah disini ada foto keluarga Tante Manda dan keluarg KIlla dalam satu Frame saat Mama Rosa dan Papa Heru, orang tua dari Killa masih ada.
“Tess..” air mata Killa pun akhirnya tumpah tanpa sengaja. Ya mungkin Killa sangat merindukan sosok Ibu dan ayahnya, saat mereka masih bersama dan dalam keadaan yang masih baik- baik saja. Tanpa terasa kenangan mereka pun kembali mampir ke ingatan dan hati Killa. Namun hal itu tak berlangsung lama karena sang kakak kembali menghubunginnya. Dengan cepat gadis itu menghapus air matanya dan menjawab panggilan telefon kakaknya sambil berjalan menuju kamarnya.
“Halo Kakak, ada apalagi?” tanya Killa sambil membuka pintu sebuah kamar.
“Kamu tuh baru sehari pisah sama kakak udah mulai bosan ya kalau kakak telefon?” Sambil tersenyum ia pun meletakkan badannya di kasur saking lelahnya.
“Ha.. ha.. ha iya kakak maaf soalnya aku baru sampe kamar mau istirahat.” Keluh gadis itu.
“Kakak telefon karena mau kasih tau kamu, kalau mulai besok kamu udah sekolah bareng Keenan dan kamu bisa tanya – tanya soal pelajaran yang tertinggal sama dia.”
“Oke kak, kalau gitu aku istirahat dulu ya udah ngantuk banget soalnya.” Jawab Killa sambil menutup obralan mereka. Gadis itu pun langsung memejamkan matanya lalu mulai tertidur sambil memeluk guling yang ada disebelahnya.
# # #
Entah telah berapa lama ia tertidur namun kali ini ia terbangun saat ia merasa sedang memegang telapak tangan seseorang. Matanya melotot saat ia melihat Keenan sedang duduk di tepi ranjang. Ia terpenjarat kaget kenapa lelaki itu bisa berada dikamarnya saat ini?
“Akhirnya, Lo bangun juga!”
“Kamu kenapa ada di kamar aku?” Tanya Killa. Sambil beranjak bangun untuk duduk.
“Kamar Lo? Liat dong ke sekeliling Lo ini kamar siapa?” ucap Keenan dengan nada meninggi serta ketus. Killa berusaha melihat ke sekeliling arah dan benar saja kalau ia salah masuk kamar.
“ Bodoh kok bisa??" batinnya. Dan saat ia membalikkan pandangannya untuk melihat sosok Keenan. Tatapan mata mereka saling bertemu dengan jarak yang sangat dekat. Keenan menatap Killa tajam hingga gadis itu merasa takut. Perlahan Keenan memajukan wajahnya lagi dan Killa yang sadar langsung memundurkan tubuhnya hingga menempel pada punggung tempat tidur.
“Kamu mau apa??” tanya Killa cepat karena ia merasa sangat takut.
“Gue ma...” ucapan Keenan terhenti tante Manda memanggil nama Keenan.
“Keenan ..” Suara itu masih terasa samar mungkin karena masih jauh.
“Kali ini Lo gue lepasin! Tapi kalua sampe Lo salah kamar lagi, Lo bakalan tau apa yang bakalan gue perbuat.” Ancam Keenan sambil tersenyum nakal. kini Keenan beralih menuju pintu karena suara Tante Manda yang sudah terdengar berada disana.
“Kenapa, Ma?” tanya Keenan santai.
“Sudah waktunya makan malam ayo turun, Mama juga mau panggil Killa.”
“Mama enggak usah repot- repot Killa ada disini.” Tambah Keenan dan tanpa basa – basi Tante Manda membuka pintu kamar lebar dan yap Killa yang merasa malu karena salah masuk kamar namun ia hanya bisa tersenyum tipis.
“Sial nih cowok udah bikin deg-degkan sekarang bikin gue malu di depan Tante Manda.” Umpat gadis itu dalam hati. Keenan yang berdiri di balik punggung Tante Manda pun tersenyum puas.
“Kamu kenapa ada di sini, Killa?” tanya beliau bingung.
“Emmm Killa ...” Gadis itu bingung harus berkata apa? Haruskan ia berkata jujur ata berhohong kali ini. karena jika berkata jujur gadis itu merasa malu berkali- kali lipat.
“Dia kesini buat tanya tentang pelajaran di sini sama atau beda sama yang di pelajari dimana tadi Lo bilang? ” seru Keenan sambil melemparkan tatapannya ke arah Killa.
“Surabaya, Nan..”
“Oh begitu, Syukur kalau kalian sudah mulai akrab tapi sekarang kalian turun ya kita makan malam sama- sama.” Suruh Tante Manda.
“Iya, Tante.” jawab Killa, gadis itu pun langsung mengikuti Tante Manda dari belakang karena ia ingin segera lolos dari laki – laki itu.
jangan lupa tinggalkan jejak ya guys ^_^
Buat kalian yang sengaja mampir, jangan lupa tinggalkan jejak ya ^_^Hari ini hari pertama Killa kembali bersekolah di sekolah baru yang bisa dibilang sekolah ke sembilan yang ia tempati sebelum akhirnya ia akan melanjutkan jenjang kuliah. walau lelah rasanya terus - terusan beradaptasi dengan lingkungan sekelilingnya tapi ia berharap semoga ini yang terakhir kalinya ia pindah sekolah karena pasalnya setelah lulus SMA kak Revan akan membebaskannya memilih jalan hidupnya entah melanjutkan kuliah, bekerja atau mungkin keduanya. karena menurut Killa ia tak mau menyusahkan kak Revan."Killa.." Panggil Tante Manda saat ia masih sibuk menyisir rambutnya."Ya Tante masuk saja pintunya enggak dikunci." jawabnya sambil kembali bersiap.
Buat kalian yang nggak sengaja mampir semoga suka ya dan jangan lupa tinggalkan jejak ya ^_^" Berenti lo !!" Kata Keenan yang membuat Killa tersentak kaget saat sudah berada diambang pintu. gadis itu menoleh kearah kamar laki- laki itu. Keenan pun akhirnya maju sambil membawa beberapa buku dan memberikannya kepada gadis itu." Ini apa ??" tanyanya." Ini buku masa cabe pake nanya deh lo." kata lelaki itu sambil tersenyum tipis." Iya aku tahu itu buku tapi buat apa ??" tanyanya lagi yang bingung." Kerjain PR gue.."" Apa ??" Killa kaget." Lo itu udah numpang disini jadi lo harus kerjain PR gue sebagai gantinya." jawabnya." Huufft ... okehh .." jawabnya sambil mendengus kesal. jujur ini adalah hal yang sangat menyebalkan karena PR miliknya saja belum iya kerjakan bagaimana dengan PR Keenan. namun ia juga tidak bisa menolak karena memang ben
Buat yang nggak sengaja mampir semoga suka ya dan jangan lupa tinggalkan jejak ^_^No black Reader !!Sebelum makan malam seperti janjinya Killa membawakan nampan yang sudah berisi nasi , lauk pauk beserta segelas air putih. dengan perlahan - lahan dia menaiki setiap anak tangga. dia berharap kali ini semoga ia tidak mendapat perintah apapun dari Keenan. Kalopun memang sebuah perintah asal bukan dengan sebuah nada ketus dengan senang hati ia akan lakukan. masih terbesit rasa percaya tidak percaya memang dengan karakter Keenan yang berubah 180 derajat dari ia yang dahulu. Namun kini Killa sudah memahi betul perasaan yang rasakan oleh lelaki yang sempat ia idam - idam kan dulu walau bisa dibilang Cinta monyet..haha" Ken .." Panggilnya sambil mengetuk pintu kamar pemuda itu. Sudah tiga kali ia memanggil namun tak ada jawaban." Apakah lelaki ini sedang tidur atau mungkin sedang mandi ya ?" batinnya."
Buat yang nggak sengaja mampir semoga suka ya dan jangan lupa tinggalkan jejak ^_^No black Reader !!Pagi ini keadaan Keenan terlihat sudah tampak membaik. Walau semalam demamya sangat tinggi namun Killa dengan telaten merawat pemuda itu. Semalam rupanya setelah kembali membawakan minum ke kamar Keenan iya juga tak lupa mengopres kepala pemuda itu. Namun tanpa sadar saat ingin kembali ke kamarnya, Tangan Killa ditarik dan digenggam erat oleh Keenan hingga membuatnya duduk dilantai dengan tangan tergeletak di tepi tempat tidur. Entah kenapa iya tak tega menarik tangannya dari Keenan takut emuda itu terbangun hingga akhirnya ia tertidur dengan posisi yang tak nyaman.“ Eh hari ini lo berangkat sama gue..” Keenan yang sudah berada disampingnya saat berada didepan teras.“ Tapi dia udah sama gue Nan.” Tambah kak Rian. Killa terlihat kebingunan berada di kondisi seperti ini.“ Biar Killa milih hari ini dia berangkat sama siapa.” Ketus Keena
Sesampainya di Uks Keenan langsung di periksa oleh dokter yang berjaga. Kata Dokter Keenan hanya merasa lelah dan terkena demam ringan. Dokter pun menyarankan Keenan untuk beristirahat sebentar. Guru yang menghukum aku dan Keenan meloloskan kami dari sisa hukuman yang sempat kami jalankan tadi dengan syarat Killa harus membantu Keenan agar lebih rajin di setiap pelajaran. Killa pun menyetujui syarat dari guru tadi walau ia tak tahu apakah nanti ia mampu melakukannya.Setelah mengantar Keenan ke ruang Uks, Killa di perbolehkan untuk kembali ke kelas. Gadis itu masih punya satu mata pelajaran lagi yang harus ia ikuti. Sebenarnya Killa sangat khawatir tentang Keenan tapi dokter sudah menjaganya di sana.
Tiga puluh menit kemudian Keenan dan Killa sampai di sebuah pemakaman yang tak asing untuk keduanya.“Kenapa kamu ajak aku ke Makam, Ken?” tanya Killa sambil memberikan helmnya kepada Keenan.“Sudah kamu ikut saja dan jangan banyak tanya.” Jawab Keenan sambil menarik tangan Killa namun tubuh gadis itu mematung hingga Keenan menoleh ke arahnya.“Heem aku boleh ke makam Mama dan Papa aku dulu enggak? Aku janji habis itu susul kamu ke makam ayah kamu.” Pinta Killa dengan penuh harap. Di pemakaman ini kedua orang tua Killa di makamkan di sisi yang berbeda dengan makam Ayah Keenan.“Ya sudah sana, Nanti kita ketemu lagi di sini.” Ucap Keenan sambil melepaskan tangan Killa. Pemuda itu pun langsung meninggalkan Killa. Killa merasa sena
Setelah selesai membersihkan diri, gadis itu menghampiri Keenan di kamarnya. Kali ini Killa ingin mengajak Keenan untuk makan malam bersama. Dan setelah mengetuk pintu selama tiga kali barulah Keenan membukakan pintunya.“Kenapa?” tanya Keenan.“Ayo makan malam bersama.” Ajak Killa.“Gue enggak laper.” Jawab Keenan.“Ayolah makan malam bersama, kamu juga mesti isi perut biar terlihat pura- pura kuat.” Goda Killa yang membuat Keenan kesal mendengarnya.
Mulai pagi ini Keenan da Killa berangkat bersama ke sekolah. Hal itu membuat Nadia dan kawan- kawan semakin geram. Siang ini Nadia berniat ingin memberi pelajaran untuk Killa agar ia tidak kembali dekat dengan Keenan.“Lo, yang namanya Killa ya?” tanya Lira saat bertemu Killa yang baru saja keluar kantin.“I.. Iya.. Ada apa ya?” tanya Killa bingung.“Lo di cariin Nadia di toilet.” Seru Lira lagi.“Tapi ada apa?” tanya Killa penasaran.
Evan yang mengekor Keenan kini masuk ke dalam kamar pemuda itu. Evan duduk di atas karpet sambil menyalakan televisi mengambil joystik milik Keenan. Sementara Keenan kembali merebahkan badannya di atas kasur dengan kedua tangannya yang berkaitan untuk menjadi bantalannya.“Nan, kata Killa semalaman lo bergadang jagain dia?” tanya Evan. Keenan terkejut dan terdiam sesaat. Pasalnya Keenan terkenal paling cuek pada semua kaum hawa. Karena Keenan terkenal sebagai orang yang anti jatuh cinta hingga ia sampai sekarang belum mempunyai pacar. Keenan juga pernah membully salah satu sahabatnya bernama Arman habis- habisan karena menjadi Bucin (Budak cinta) pacarnya. Maka jika ia harus mengakui kalau ia peduli terhadap Killa apalagi bilang kalau ia telah jatuh cinta kepada gadis itu, ia merasa sangat memalukan untuknya saat ini.“Nan, apa jangan- jangan kam
“Keenan..” panggil Killa saat ia tengah terbangun dan melihat Keenan tertidur diatas karpet dengan kepala menyandar di tepi tempat tidur.“Eh, Killa..” seru Keenan sambil mengucek- ucek matanya dan mencoba membuka matanya. Keenan bangkit dan menoleh ke arah Killa yang terbangun.“Kamu butuh apa?” tanya Keenan.“Enggak aku udah baik- baik aja kok.” Jawab Killa sambil bangkit untuk duduk.“Terus kenapa kamu bangun?” tanya Keenan bingung.
Sesampainya di rumah Tante Manda, Killa langsung di antar ke kamar. Killa ingin sekali merebahkan dirinya namun gadis itu memilih untuk mandi karena ia tidak tahu air apa yang sempat Nadia siram ke tubuhnya. Selama mandi Killa masih terniang- niang kejadian yang sempat terjadi pada dirinya. Hal yang menakutkan untuk dirinya karena ia baru mengalami hal itu.Setelah selesai mandi Killa memutuskan untuk tidur karena ia merasa sangat dingin hingga menyelimuti seluruh tubuhnya. Kepala Killa juga merasa pusing dan ia sempat bersin- bersin beberapa kali.# # #“Ma, Killa dan Keenan mana?” tanya Om Gunawan kepada istrinya saat
Beberapa menit kemudian dokter dan perawat keluar memberitahu kalau Killa sudah boleh di temui. Ketiganya pun masuk untuk mengetahui kondisi Killa. Di dalam sana Killa sudah berganti pakaian olahraga yang sempat Keenan beli di koperasi sekolah. Kali ini Killa sedang tertidur dengan di balut selimut.“Killa..” panggil Sindy sambil mendekat ke arahnya. Killa bangkit dari tidurnya dan memeluk Sindy.“Lo enggak apa- apa kan?” tanya Sindy.“Gue takut, Sin.” Lirih Killa tanpa sadar meneteskan air matanya.&ldqu
Mulai pagi ini Keenan da Killa berangkat bersama ke sekolah. Hal itu membuat Nadia dan kawan- kawan semakin geram. Siang ini Nadia berniat ingin memberi pelajaran untuk Killa agar ia tidak kembali dekat dengan Keenan.“Lo, yang namanya Killa ya?” tanya Lira saat bertemu Killa yang baru saja keluar kantin.“I.. Iya.. Ada apa ya?” tanya Killa bingung.“Lo di cariin Nadia di toilet.” Seru Lira lagi.“Tapi ada apa?” tanya Killa penasaran.
Setelah selesai membersihkan diri, gadis itu menghampiri Keenan di kamarnya. Kali ini Killa ingin mengajak Keenan untuk makan malam bersama. Dan setelah mengetuk pintu selama tiga kali barulah Keenan membukakan pintunya.“Kenapa?” tanya Keenan.“Ayo makan malam bersama.” Ajak Killa.“Gue enggak laper.” Jawab Keenan.“Ayolah makan malam bersama, kamu juga mesti isi perut biar terlihat pura- pura kuat.” Goda Killa yang membuat Keenan kesal mendengarnya.
Tiga puluh menit kemudian Keenan dan Killa sampai di sebuah pemakaman yang tak asing untuk keduanya.“Kenapa kamu ajak aku ke Makam, Ken?” tanya Killa sambil memberikan helmnya kepada Keenan.“Sudah kamu ikut saja dan jangan banyak tanya.” Jawab Keenan sambil menarik tangan Killa namun tubuh gadis itu mematung hingga Keenan menoleh ke arahnya.“Heem aku boleh ke makam Mama dan Papa aku dulu enggak? Aku janji habis itu susul kamu ke makam ayah kamu.” Pinta Killa dengan penuh harap. Di pemakaman ini kedua orang tua Killa di makamkan di sisi yang berbeda dengan makam Ayah Keenan.“Ya sudah sana, Nanti kita ketemu lagi di sini.” Ucap Keenan sambil melepaskan tangan Killa. Pemuda itu pun langsung meninggalkan Killa. Killa merasa sena
Sesampainya di Uks Keenan langsung di periksa oleh dokter yang berjaga. Kata Dokter Keenan hanya merasa lelah dan terkena demam ringan. Dokter pun menyarankan Keenan untuk beristirahat sebentar. Guru yang menghukum aku dan Keenan meloloskan kami dari sisa hukuman yang sempat kami jalankan tadi dengan syarat Killa harus membantu Keenan agar lebih rajin di setiap pelajaran. Killa pun menyetujui syarat dari guru tadi walau ia tak tahu apakah nanti ia mampu melakukannya.Setelah mengantar Keenan ke ruang Uks, Killa di perbolehkan untuk kembali ke kelas. Gadis itu masih punya satu mata pelajaran lagi yang harus ia ikuti. Sebenarnya Killa sangat khawatir tentang Keenan tapi dokter sudah menjaganya di sana.
Buat yang nggak sengaja mampir semoga suka ya dan jangan lupa tinggalkan jejak ^_^No black Reader !!Pagi ini keadaan Keenan terlihat sudah tampak membaik. Walau semalam demamya sangat tinggi namun Killa dengan telaten merawat pemuda itu. Semalam rupanya setelah kembali membawakan minum ke kamar Keenan iya juga tak lupa mengopres kepala pemuda itu. Namun tanpa sadar saat ingin kembali ke kamarnya, Tangan Killa ditarik dan digenggam erat oleh Keenan hingga membuatnya duduk dilantai dengan tangan tergeletak di tepi tempat tidur. Entah kenapa iya tak tega menarik tangannya dari Keenan takut emuda itu terbangun hingga akhirnya ia tertidur dengan posisi yang tak nyaman.“ Eh hari ini lo berangkat sama gue..” Keenan yang sudah berada disampingnya saat berada didepan teras.“ Tapi dia udah sama gue Nan.” Tambah kak Rian. Killa terlihat kebingunan berada di kondisi seperti ini.“ Biar Killa milih hari ini dia berangkat sama siapa.” Ketus Keena