Share

Hari Pertama

Author: Iinyoursoul28
last update Last Updated: 2021-01-03 16:07:04

Buat kalian yang sengaja mampir, jangan lupa tinggalkan jejak ya ^_^

Hari ini hari pertama Killa kembali bersekolah di sekolah baru yang bisa dibilang sekolah ke sembilan yang ia tempati sebelum akhirnya ia akan melanjutkan jenjang kuliah. walau lelah rasanya terus - terusan beradaptasi dengan lingkungan sekelilingnya tapi ia berharap semoga ini yang terakhir kalinya ia pindah sekolah karena pasalnya setelah lulus SMA kak Revan akan membebaskannya memilih jalan hidupnya entah melanjutkan kuliah, bekerja atau mungkin keduanya. karena menurut Killa ia tak mau menyusahkan kak Revan.

"Killa.." Panggil Tante Manda saat ia masih sibuk menyisir rambutnya.

"Ya Tante masuk saja pintunya enggak dikunci." jawabnya sambil kembali bersiap.

“Aduh cantiknya, ayo Killa kita sarapan bareng." ajak beliau.

"Ayo, Tante..." Killa meraih ranselnya yang berada di kursi. Keduanya menuruni setiap anak tangga dengan hati - hati.

"Pagi Killa.." sapa om Gunawan.

"Pagi om, pagi Kak Rian.." sapaku .

"Sarapan yuk Kill.." tawar Kak Rian. Killa pun dengan perlahan menarik kursi. Pagi ini Tante Manda sudah menyiapkan sepiring nasi goreng dengan telur ceplok. beliau juga sudah menyediakan susu disebelah-Nya. dengan lahap ia menyantap sarapan buatan beliau.

"Ma, Aku duluan." Pamit Keenan singkat yang baru saja muncul menuruni anak tangga tanpa menoleh ke arah meja makan.

“Sarapan dulu, Nan." Ujar sang Ibu.

"Nggak laper." Jawab Keenan lagi dengan suara samar mungkin karna ia sudah berada di bagian depan rumah ini. Tante Manda pun berlari sambil membawa sekotak bekal mengikuti Keenan. entah kenapa sejak kedatanganku kemarin tak sedikit pun kulihat Keenan ikut kumpul makan bahkan mengobrol bersama. malah sejak kejadian kemarin lelaki itu pergi meninggalkan rumah. entah ke mana dan kepulangannya pun tak diketahui.

“Killa hari ini berangkat bareng aku ya, kebetulan kantor aku searah sama sekolah kalian." ajak Kak Rian.

" Eh iya kak, mau berangkat sekarang atau nanti?" tanya Killa yang tanpa sadar sedari tadi melamun.

“Ayo kalau memang kamu udah selesai kita berangkat sekarang." Seru Rian lagi dan gadis itu mengangguk. Killa dan Rian berpamitan dengan Om Gunawan dan Tante Manda.

# # #

“Selamat pagi anak - anak kali ini kita kedatangan murid baru bernama Killa murid pindahan dari Surabaya." Kata sang guru yang mulai memperkenalkan dirinya di hadapan teman - teman sekelasnya.

“Halo semua, saya Killa .."

"Oke mari kita cari tempat duduk yang kosong..." beliau pun melihat sekeliling ruang kelas.

“Nah kamu bisa duduk di sebelah Keenan.” kata beliau lagi.

“Sial, kenapa harus dia lagi? tak bisakah aku duduk dengan murid normal lainnya?" batinnya saat ia berjalan menuju meja Keenan.

“Oke anak - anak sekarang buka buku pelajaran kita di halaman 126." kata Bu guru lagi. Killa menarik nafas panjang dan perlahan ia melirik Keenan yang sudah menatapnya tajam. seakan ingin diterkam oleh Keenan ia kembali melirik buku pelajaran miliknya lagi. Karin kembali fokus membaca bukunya namun Keenan malah memberinya selembar kertas yang sudah dilipat.

“Ini buat aku ?" Bisiknya pelan dan dibalas anggukan pelan dari Keenan. Killa pun perlahan membuka selembar kertas itu.

"GUE HARAP LO PURA - PURA NGGAK KENAL GUE !!" perlahan Killa menelan ludah.

"Heem apalagi ini?" batinnya. ia pun melirik Keenan lagi dan lelaki itu memberi isyarat dengan tangan mengepal. dengan cepat Killa pun mengangguk dan lelaki itu kali ini tersenyum sambil mengacungkan jempol.

"Apa ini benar - benar Keenan yang dulu aku kenal? tapi kenapa dia terlihat sombong dan juga kasar?" batin Killa. ingatan masa kecilnya pun kini kembali berputar.

* * *

“Huu .. huu .. Sakit .. Papa .. Mama ..

Kak Evan.." rintih gadis mungil yang baru saja jatuh dari sepeda yang tak jauh dari rumahnya.

"Kamu kenapa? Abis jatuh ya ??" tanya pemuda kecil yang seumuran dengannya dan tak lain adalah Keenan. Killa hanya melirik dan ia masih meringis kesakitan sambil menangis memegangi lututnya.

“Sini aku kasih kamu plester." katanya lagi.

"Jangan pasti nanti makin sakit." tolak Killa kecil.

“Ini kamu emut permen ini dulu biar aku yang tempel plesternya." kata Keenan sambil menyodorkan permen Lolipop berwarna- warni berbentuk hati. Killa pun tersenyum dan pelan - pelan membuka bungkus permen serta mulai menjilati sang permen. seakan sesaat dia lupa dengan rasa sakitnya. Keenan pun mulai memasang plester dilutut Killa.

"Oke selesai, enggak sakit kan?" kata Keenan. Gadis itu pun mengangguk senang.

"Ya sudah, yuk pulang biar aku bonceng." kata Keenan lagi dan gadis itu pun mengikutinya.

“Ken, nanti belikan Killa permen lagi ya." pinta gadis itu.

“Iya nanti aku belikan lagi buat Killa ya. sekarang pegangan nanti jatuh lagi." Kata Keenan, Killa pun langsung memeluk erat punggung Keenan.

* * *

Bel istirahat pun berbunyi. semua murid bersorak dan mulai merapikan buku mereka ke dalam tas atau pun laci. seperti Keenan yang sudah bersiap berdiri yang mungkin ingin menuju kantin.

“Ken.. Tunggu." Panggil Killa pelan. lelaki itu malah menyipitkan kedua matanya. seakan memberi isyarat yang membuat Killa takut. namun bagaimana dengan kotak bekal milik Keenan.

"Nan, ayo kita ke Kantin.” ajak salah seorang pemuda yang sudah berada diambang pintu kelas. tanpa menggubris Killa pemuda itu pun berjalan menuju gerombolan teman - temannya.

“Hai Kill, Mau ke kantin?" tanya seorang wanita yang duduk di meja depan itu.

"Heem bagaimana ya?" Killa seolah bingung karna kini iya membawa dua kotak bekal yang  entah apa ia mampu menghabiskannya.

"Oh ya kenalin nama Aku Sindy.” katanya sambil menyodorkan tangan ke arahnya.

“Dan Aku Evan.." tambah seorang lelaki yang duduk disebelah-Nya.

"Kebiasaan deh nyalip - nyalip lo!!" kata Sindy sambil mendengus kesal. Killa hanya tersenyum melihat tingkah mereka.

"Aku Killa, kalian sahabatan?" tanya Killa dan keduanya mengangguk bersamaan.

"Hati - hati ya La, Evan ini suka modus sama tebar pesona disekolah ini udah banyak yang jadi korbannya jadi jangan sampe kamu jadi korban selanjutnya." celetuk Sindy dan ia langsung mendapat cubitan kecil dari Evan.

“Apa sih kamu cemburu aja deh. Tapi tetap kok kamu yang dihati." ledek Evan yang membuat Sindy bergidik geli.

"Dih apaan sih lo jijik Gue." balas Sindy.

"Hahaha .. awas ya naksir yaudah yuk ke kantin." ajak Evan.

"Yuk, La." tambah Sindy.

"Sebenarnya hari ini aku bawa dua kotak bekel satunya punya kakak aku tapi ke bawa mungkin kalian mau makan bareng?" Ajak Killa.

"Wuihh asyik tuh.” kata Sindy sambil tersenyum.

"Heem ya sudah, gue kantin aja ya soalnya udah janjian sama.. eh udah ahh duluan." kata Evan lalu segera berlalu meninggalkan keduanya.

"Dasar Buaya!!" Teriak Sindy. Akhirnya Killa merasa bersyukur kali ini dia bisa menghabiskan dua kotak bekal itu bersama Sindy tanpa harus merasakan kekenyangan yang bisa saja membuatnya tertidur di pelajaran berikutnya.

"Ini Perpustakaan , dan sebelah sana itu Lapangan basket dan kita kalau upacara di sana." kata Sindy saat mereka sedang berkeliling di area sekolah.

"Loh itu ada apaan kok rame, Sin?" Tanya Killa saat ia melihat sekumpulan murid perempuan yang sedang asyik bersorak di pinggir lapangan.

"Paling mereka lagi liat tim basket main apalagi kaptennya Keenan. cowok yang tad.." ucapan Sindy terputus saat Killa berlari menuju lapangan. mungkin Killa boleh saja membenci sikap Keenan namun ia selalu penasaran dengan apa yang laki - laki itu lakukan. mungkin semacam benci tapi cinta haha

"Keenan .. Keenan .." sorak beberapa dari kumpulan murid perempuan. Ya selain tampan Keenan juga pandai membawa bola menuju Ring Basket. pesonanya mengalahkan beberapa pemuda yang berada di sana.

"Keenan sayang, semangat ya.” teriak salah satu gadis yang mengenakan bando warna kuning. Killa pun menoleh ke arahnya.

"Sin, itu siapa ?" tanya Killa sambil menunjuk ke sosok wanita tadi. Sindy pun mengalihkan pandangannya.

"Oh itu Nadia."

"Nadia?? Pacarnya Keenan?" tanyanya lagi.

"Bukan dia itu emang suka sama Keenan tapi enggak digubris sana Keenan." Ucap Sindy santai.

"Loh kenapa kan dia cantik ."

"Mana Gue tau La? coba tanya Keenan langsung. Eh tapi Gue saranin Lo jangan cari masalah sama Nadia terutama ketahuan dekat sama Keenan karena mungkin bisa aja lo dikerjai habis - habisan sama Nadia dan kawan- kawan." jelas Sindy memperingati.

jangan lupa komen dan berikan bintang yaa buat aku biar authornya rajin update. Terima kasih ^_^

Related chapters

  • Keenan Dan KillaΒ Β Β Alasan Sikap Keenan

    Buat kalian yang nggak sengaja mampir semoga suka ya dan jangan lupa tinggalkan jejak ya ^_^" Berenti lo !!" Kata Keenan yang membuat Killa tersentak kaget saat sudah berada diambang pintu. gadis itu menoleh kearah kamar laki- laki itu. Keenan pun akhirnya maju sambil membawa beberapa buku dan memberikannya kepada gadis itu." Ini apa ??" tanyanya." Ini buku masa cabe pake nanya deh lo." kata lelaki itu sambil tersenyum tipis." Iya aku tahu itu buku tapi buat apa ??" tanyanya lagi yang bingung." Kerjain PR gue.."" Apa ??" Killa kaget." Lo itu udah numpang disini jadi lo harus kerjain PR gue sebagai gantinya." jawabnya." Huufft ... okehh .." jawabnya sambil mendengus kesal. jujur ini adalah hal yang sangat menyebalkan karena PR miliknya saja belum iya kerjakan bagaimana dengan PR Keenan. namun ia juga tidak bisa menolak karena memang ben

    Last Updated : 2021-01-03
  • Keenan Dan KillaΒ Β Β Merawat Keenan

    Buat yang nggak sengaja mampir semoga suka ya dan jangan lupa tinggalkan jejak ^_^No black Reader !!Sebelum makan malam seperti janjinya Killa membawakan nampan yang sudah berisi nasi , lauk pauk beserta segelas air putih. dengan perlahan - lahan dia menaiki setiap anak tangga. dia berharap kali ini semoga ia tidak mendapat perintah apapun dari Keenan. Kalopun memang sebuah perintah asal bukan dengan sebuah nada ketus dengan senang hati ia akan lakukan. masih terbesit rasa percaya tidak percaya memang dengan karakter Keenan yang berubah 180 derajat dari ia yang dahulu. Namun kini Killa sudah memahi betul perasaan yang rasakan oleh lelaki yang sempat ia idam - idam kan dulu walau bisa dibilang Cinta monyet..haha" Ken .." Panggilnya sambil mengetuk pintu kamar pemuda itu. Sudah tiga kali ia memanggil namun tak ada jawaban." Apakah lelaki ini sedang tidur atau mungkin sedang mandi ya ?" batinnya."

    Last Updated : 2021-01-03
  • Keenan Dan KillaΒ Β Β Dihukum

    Buat yang nggak sengaja mampir semoga suka ya dan jangan lupa tinggalkan jejak ^_^No black Reader !!Pagi ini keadaan Keenan terlihat sudah tampak membaik. Walau semalam demamya sangat tinggi namun Killa dengan telaten merawat pemuda itu. Semalam rupanya setelah kembali membawakan minum ke kamar Keenan iya juga tak lupa mengopres kepala pemuda itu. Namun tanpa sadar saat ingin kembali ke kamarnya, Tangan Killa ditarik dan digenggam erat oleh Keenan hingga membuatnya duduk dilantai dengan tangan tergeletak di tepi tempat tidur. Entah kenapa iya tak tega menarik tangannya dari Keenan takut emuda itu terbangun hingga akhirnya ia tertidur dengan posisi yang tak nyaman.β€œ Eh hari ini lo berangkat sama gue..” Keenan yang sudah berada disampingnya saat berada didepan teras.β€œ Tapi dia udah sama gue Nan.” Tambah kak Rian. Killa terlihat kebingunan berada di kondisi seperti ini.β€œ Biar Killa milih hari ini dia berangkat sama siapa.” Ketus Keena

    Last Updated : 2021-01-03
  • Keenan Dan KillaΒ Β Β Killa Mengikuti Keinginan Keenan

    Sesampainya di Uks Keenan langsung di periksa oleh dokter yang berjaga. Kata Dokter Keenan hanya merasa lelah dan terkena demam ringan. Dokter pun menyarankan Keenan untuk beristirahat sebentar. Guru yang menghukum aku dan Keenan meloloskan kami dari sisa hukuman yang sempat kami jalankan tadi dengan syarat Killa harus membantu Keenan agar lebih rajin di setiap pelajaran. Killa pun menyetujui syarat dari guru tadi walau ia tak tahu apakah nanti ia mampu melakukannya.Setelah mengantar Keenan ke ruang Uks, Killa di perbolehkan untuk kembali ke kelas. Gadis itu masih punya satu mata pelajaran lagi yang harus ia ikuti. Sebenarnya Killa sangat khawatir tentang Keenan tapi dokter sudah menjaganya di sana.

    Last Updated : 2021-01-20
  • Keenan Dan KillaΒ Β Β Pergi Ke Makam Bersama Keenan

    Tiga puluh menit kemudian Keenan dan Killa sampai di sebuah pemakaman yang tak asing untuk keduanya.“Kenapa kamu ajak aku ke Makam, Ken?” tanya Killa sambil memberikan helmnya kepada Keenan.“Sudah kamu ikut saja dan jangan banyak tanya.” Jawab Keenan sambil menarik tangan Killa namun tubuh gadis itu mematung hingga Keenan menoleh ke arahnya.“Heem aku boleh ke makam Mama dan Papa aku dulu enggak? Aku janji habis itu susul kamu ke makam ayah kamu.” Pinta Killa dengan penuh harap. Di pemakaman ini kedua orang tua Killa di makamkan di sisi yang berbeda dengan makam Ayah Keenan.“Ya sudah sana, Nanti kita ketemu lagi di sini.” Ucap Keenan sambil melepaskan tangan Killa. Pemuda itu pun langsung meninggalkan Killa. Killa merasa sena

    Last Updated : 2021-01-21
  • Keenan Dan KillaΒ Β Β Ancaman Killa

    Setelah selesai membersihkan diri, gadis itu menghampiri Keenan di kamarnya. Kali ini Killa ingin mengajak Keenan untuk makan malam bersama. Dan setelah mengetuk pintu selama tiga kali barulah Keenan membukakan pintunya.“Kenapa?” tanya Keenan.“Ayo makan malam bersama.” Ajak Killa.“Gue enggak laper.” Jawab Keenan.“Ayolah makan malam bersama, kamu juga mesti isi perut biar terlihat pura- pura kuat.” Goda Killa yang membuat Keenan kesal mendengarnya.

    Last Updated : 2021-01-21
  • Keenan Dan KillaΒ Β Β Nadia Berulah

    Mulai pagi ini Keenan da Killa berangkat bersama ke sekolah. Hal itu membuat Nadia dan kawan- kawan semakin geram. Siang ini Nadia berniat ingin memberi pelajaran untuk Killa agar ia tidak kembali dekat dengan Keenan.“Lo, yang namanya Killa ya?” tanya Lira saat bertemu Killa yang baru saja keluar kantin.“I.. Iya.. Ada apa ya?” tanya Killa bingung.“Lo di cariin Nadia di toilet.” Seru Lira lagi.“Tapi ada apa?” tanya Killa penasaran.

    Last Updated : 2021-01-21
  • Keenan Dan KillaΒ Β Β Kesedihan Tante Manda

    Beberapa menit kemudian dokter dan perawat keluar memberitahu kalau Killa sudah boleh di temui. Ketiganya pun masuk untuk mengetahui kondisi Killa. Di dalam sana Killa sudah berganti pakaian olahraga yang sempat Keenan beli di koperasi sekolah. Kali ini Killa sedang tertidur dengan di balut selimut.“Killa..” panggil Sindy sambil mendekat ke arahnya. Killa bangkit dari tidurnya dan memeluk Sindy.“Lo enggak apa- apa kan?” tanya Sindy.“Gue takut, Sin.” Lirih Killa tanpa sadar meneteskan air matanya.&ldqu

    Last Updated : 2021-01-22

Latest chapter

  • Keenan Dan KillaΒ Β Β Truth Or Dare?

    Evan yang mengekor Keenan kini masuk ke dalam kamar pemuda itu. Evan duduk di atas karpet sambil menyalakan televisi mengambil joystik milik Keenan. Sementara Keenan kembali merebahkan badannya di atas kasur dengan kedua tangannya yang berkaitan untuk menjadi bantalannya.“Nan, kata Killa semalaman lo bergadang jagain dia?” tanya Evan. Keenan terkejut dan terdiam sesaat. Pasalnya Keenan terkenal paling cuek pada semua kaum hawa. Karena Keenan terkenal sebagai orang yang anti jatuh cinta hingga ia sampai sekarang belum mempunyai pacar. Keenan juga pernah membully salah satu sahabatnya bernama Arman habis- habisan karena menjadi Bucin (Budak cinta) pacarnya. Maka jika ia harus mengakui kalau ia peduli terhadap Killa apalagi bilang kalau ia telah jatuh cinta kepada gadis itu, ia merasa sangat memalukan untuknya saat ini.“Nan, apa jangan- jangan kam

  • Keenan Dan KillaΒ Β Β Menjenguk Killa

    “Keenan..” panggil Killa saat ia tengah terbangun dan melihat Keenan tertidur diatas karpet dengan kepala menyandar di tepi tempat tidur.“Eh, Killa..” seru Keenan sambil mengucek- ucek matanya dan mencoba membuka matanya. Keenan bangkit dan menoleh ke arah Killa yang terbangun.“Kamu butuh apa?” tanya Keenan.“Enggak aku udah baik- baik aja kok.” Jawab Killa sambil bangkit untuk duduk.“Terus kenapa kamu bangun?” tanya Keenan bingung.

  • Keenan Dan KillaΒ Β Β Keenan Merawat Killa

    Sesampainya di rumah Tante Manda, Killa langsung di antar ke kamar. Killa ingin sekali merebahkan dirinya namun gadis itu memilih untuk mandi karena ia tidak tahu air apa yang sempat Nadia siram ke tubuhnya. Selama mandi Killa masih terniang- niang kejadian yang sempat terjadi pada dirinya. Hal yang menakutkan untuk dirinya karena ia baru mengalami hal itu.Setelah selesai mandi Killa memutuskan untuk tidur karena ia merasa sangat dingin hingga menyelimuti seluruh tubuhnya. Kepala Killa juga merasa pusing dan ia sempat bersin- bersin beberapa kali.# # #“Ma, Killa dan Keenan mana?” tanya Om Gunawan kepada istrinya saat

  • Keenan Dan KillaΒ Β Β Kesedihan Tante Manda

    Beberapa menit kemudian dokter dan perawat keluar memberitahu kalau Killa sudah boleh di temui. Ketiganya pun masuk untuk mengetahui kondisi Killa. Di dalam sana Killa sudah berganti pakaian olahraga yang sempat Keenan beli di koperasi sekolah. Kali ini Killa sedang tertidur dengan di balut selimut.“Killa..” panggil Sindy sambil mendekat ke arahnya. Killa bangkit dari tidurnya dan memeluk Sindy.“Lo enggak apa- apa kan?” tanya Sindy.“Gue takut, Sin.” Lirih Killa tanpa sadar meneteskan air matanya.&ldqu

  • Keenan Dan KillaΒ Β Β Nadia Berulah

    Mulai pagi ini Keenan da Killa berangkat bersama ke sekolah. Hal itu membuat Nadia dan kawan- kawan semakin geram. Siang ini Nadia berniat ingin memberi pelajaran untuk Killa agar ia tidak kembali dekat dengan Keenan.“Lo, yang namanya Killa ya?” tanya Lira saat bertemu Killa yang baru saja keluar kantin.“I.. Iya.. Ada apa ya?” tanya Killa bingung.“Lo di cariin Nadia di toilet.” Seru Lira lagi.“Tapi ada apa?” tanya Killa penasaran.

  • Keenan Dan KillaΒ Β Β Ancaman Killa

    Setelah selesai membersihkan diri, gadis itu menghampiri Keenan di kamarnya. Kali ini Killa ingin mengajak Keenan untuk makan malam bersama. Dan setelah mengetuk pintu selama tiga kali barulah Keenan membukakan pintunya.“Kenapa?” tanya Keenan.“Ayo makan malam bersama.” Ajak Killa.“Gue enggak laper.” Jawab Keenan.“Ayolah makan malam bersama, kamu juga mesti isi perut biar terlihat pura- pura kuat.” Goda Killa yang membuat Keenan kesal mendengarnya.

  • Keenan Dan KillaΒ Β Β Pergi Ke Makam Bersama Keenan

    Tiga puluh menit kemudian Keenan dan Killa sampai di sebuah pemakaman yang tak asing untuk keduanya.“Kenapa kamu ajak aku ke Makam, Ken?” tanya Killa sambil memberikan helmnya kepada Keenan.“Sudah kamu ikut saja dan jangan banyak tanya.” Jawab Keenan sambil menarik tangan Killa namun tubuh gadis itu mematung hingga Keenan menoleh ke arahnya.“Heem aku boleh ke makam Mama dan Papa aku dulu enggak? Aku janji habis itu susul kamu ke makam ayah kamu.” Pinta Killa dengan penuh harap. Di pemakaman ini kedua orang tua Killa di makamkan di sisi yang berbeda dengan makam Ayah Keenan.“Ya sudah sana, Nanti kita ketemu lagi di sini.” Ucap Keenan sambil melepaskan tangan Killa. Pemuda itu pun langsung meninggalkan Killa. Killa merasa sena

  • Keenan Dan KillaΒ Β Β Killa Mengikuti Keinginan Keenan

    Sesampainya di Uks Keenan langsung di periksa oleh dokter yang berjaga. Kata Dokter Keenan hanya merasa lelah dan terkena demam ringan. Dokter pun menyarankan Keenan untuk beristirahat sebentar. Guru yang menghukum aku dan Keenan meloloskan kami dari sisa hukuman yang sempat kami jalankan tadi dengan syarat Killa harus membantu Keenan agar lebih rajin di setiap pelajaran. Killa pun menyetujui syarat dari guru tadi walau ia tak tahu apakah nanti ia mampu melakukannya.Setelah mengantar Keenan ke ruang Uks, Killa di perbolehkan untuk kembali ke kelas. Gadis itu masih punya satu mata pelajaran lagi yang harus ia ikuti. Sebenarnya Killa sangat khawatir tentang Keenan tapi dokter sudah menjaganya di sana.

  • Keenan Dan KillaΒ Β Β Dihukum

    Buat yang nggak sengaja mampir semoga suka ya dan jangan lupa tinggalkan jejak ^_^No black Reader !!Pagi ini keadaan Keenan terlihat sudah tampak membaik. Walau semalam demamya sangat tinggi namun Killa dengan telaten merawat pemuda itu. Semalam rupanya setelah kembali membawakan minum ke kamar Keenan iya juga tak lupa mengopres kepala pemuda itu. Namun tanpa sadar saat ingin kembali ke kamarnya, Tangan Killa ditarik dan digenggam erat oleh Keenan hingga membuatnya duduk dilantai dengan tangan tergeletak di tepi tempat tidur. Entah kenapa iya tak tega menarik tangannya dari Keenan takut emuda itu terbangun hingga akhirnya ia tertidur dengan posisi yang tak nyaman.β€œ Eh hari ini lo berangkat sama gue..” Keenan yang sudah berada disampingnya saat berada didepan teras.β€œ Tapi dia udah sama gue Nan.” Tambah kak Rian. Killa terlihat kebingunan berada di kondisi seperti ini.β€œ Biar Killa milih hari ini dia berangkat sama siapa.” Ketus Keena

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status