Beranda / Fantasi / Kebangkitan Sang Naga Emas / Episode 48. Alma Windy Sang Guardian Angin

Share

Episode 48. Alma Windy Sang Guardian Angin

Penulis: Rai Seika
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-05 07:20:07
Rombongan Menteri Feng Zhui tiba di lokasi guardian angin. Bangunan megah dengan nuansa putih, pilar-pilar besar berwarna senada yang bergaya Yunani seperti Kuil Athena.

"Guardian angin, Nona Alma ada di dalam, silakan."

Pelayan yang mengantarkan rombongan Menteri Feng Zhui termasuk Pangeran Yuasa yang ada di sana melihat pintu besar setinggi tiga meter. Ukiran di pintunya memperlihatkan artistik pepohonan dan beberapa peri dengan sayap yang seperti capung juga beberapa seperti malaikat.

Pintu dibuka oleh dua orang penjaga yang terlihat mendorong pintu itu sekuat tenaga.

"Ayo kita masuk." Menteri Feng Zhui yang memapah Lily memasuki pintu besar tempat guardian angin berada.

Angin berhembus dengan perlahan tapi terasa menyentuh kulit dengan rasa dingin yang menusuk.

"Bukankah aneh, kenapa angin terasa di dalam bangunan seperti ini," gumam Adrian. Dia merasakan dingin di kulitnya hingga menggosok kedua tangannya supaya hangat.

"Ayah," lirih Lily mendekatkan dirinya kepada Mente
Rai Seika

Terima kasih sudah membaca. Dukung terus penulis ya dengan memberikan komentar yang baik dan gems. Love you all readers.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 49. Melepaskan Segel

    Alma membawa Rosaline dan Lily ke aula. Ruangan itu sangat luas dan dikelilingi pilar-pilar besar. Ada kejanggalan dari ruangan itu, ada gerbang di dalam ruangan.Lily duduk di tempat yang diminta guardian angin. Dia masih takut. Pandangannya terus mengarah ke arah ayahnya, Menteri Feng Zhui.Sang Menteri hanya mengangguk, memberinya dukungan dari jauh. Hanya harapan dan keyakinan bahwa putrinya pasti akan sembuh.“Red Ruby, buat barrier di sekitar sini,” perintah Alma.Rosaline mengangguk, dia membuat barrier di sekeliling Lily dan juga Alma. Dia ingat bagaimana kuatnya Aurum saat proses pelepasan segel. Dia sendirian tidak bisa menahannya.Lily membelalakkan matanya saat tiba-tiba di bawah kakinya bersinar. Lingkaran sihir mulai terbentuk dengan warna dominan putih keperakan.“Nona manis, jangan banyak bergerak dan sekarang pejamkan matamu,” perintah Alma. Gadis manis dengan rambut keunguan itu mendekati Lily, dia d

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-06
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 50. Kecurigaan

    Sebuah meja besar berisi makanan lengkap tersaji. Beberapa pelayan membuka tutup saji dan masih terlihat uap panas mengepul dari makanan yang ada di meja tersebut."Kalian pasti lelah dan lapar, silakan makan. Lagi pula ini sudah masuk jam makan siang. Ayo, jangan malu-malu." Tuan rumah mempersilakan tamunya untuk menikmati jamuan makan siang yang sudah disiapkan.Mereka duduk dan para pelayan membantu tamu guardian angin ini mengambil makanannya."Pangeran, bagaimana Rafael?" Guardian angin tiba-tiba membuka percakapan dengan Pangeran Yuasa."Baik, Paman baik-baik saja," jawab Pangeran Yuasa. Dia menatap gadis manis dengan rambut ungu di dekatnya. Gadis ini cantik, tapi rasanya tidak cocok dengan pamannya. Namun, siapa sangka jika mereka pernah menjadi pasangan."Maaf, berapa lama kalian menjalin kasih?" tanya Pangeran Yuasa, dia benar-benar penasaran dengan kisah cinta dua guardian beda dunia ini."Cukup lama, aku hanya memintanya menikahiku tapi justru dia menolak dan memutuskan ku

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-07
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 51. Pedang Patah

    Pangeran Yuasa berputar dan menangkis serangan pria berjubah hitam. Dia menggunakan pedang tunggalnya yang jauh lebih tipis dibandingkan dengan pedang musuh. Postur tubuh musuh yang juga lebih kekar dan besar mendesak Pangeran Yuasa."Aku tidak kuat lagi menahannya, dia kuat," batin Pangeran Yuasa yang masih berusaha bertahan. Seperti yang dikatakan Rosaline, ini bukan pertandingan, satu kesalahan saja nyawa bisa melayang."Gunakan kekuatanku!" Gema suara Aurum terdengar. Energi yang besar tiba-tiba memenuhi seluruh tubuh Pangeran Yuasa. Hal itu membuat Pangeran Yuasa menjadi lebih kuat dan mampu melawan pria berbaju hitam itu."Boleh juga, kudengar Pangeran Yuasa itu sangat lemah," cemooh pria itu meremehkan kemampuan Pangeran Yuasa."Aku memang lemah, tapi itu dulu!" seru Pangeran Yuasa menerjang musuhnya. Pria berjubah hitam itu kesulitan melawan Pangeran Yuasa yang ternyata begitu mahir berpedang. Gerakannya cepat dan tangkas sehingga membuat pria ini terpoj

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-08
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 52. Rahasia Yang Terungkap

    Rafael membukakan pintu saat Adrian membawa masuk Pangeran Yuasa yang berpura-pura pingsan. Pria berambut merah itu langsung menuju ke sebuah kamar dan membaringkannya perlahan."Kami diserang, Pangeran Yuasa tidak terluka tapi sepertinya dia menggunakan kemampuannya, kulihat matanya berwarna keemasan," terang Adrian menjelaskan kenapa Pangeran Yuasa pingsan.Rafael mengangguk, dia duduk di sebelah Pangeran Yuasa, memeriksanya.Light dan Yui ikut menengok Pangeran Yuasa."Bagaimana Kakak?" tanya Yui memperhatikan kakaknya yang terbaring lemah.Rafael belum sempat menjawab, Light berdecak di dekat Yui."Ck, nggak di istana nggak di sini Kakak selalu saja pingsan, berapa kali dia pingsan mungkin sudah tak terhitung. Yah, mau bagaimana lagi kalau memiliki tubuh ma–," ucapan Light terpotong saat Yui menginjak kaki Light dengan keras."Light!" teriak Yui dengan tatapan yang tidak bersahabat bahkan berkacak pinggang."Yui!" teriak Light kemudian. "Apa sih, memang benar kan kalau dia itu …,"

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-09
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 53. Bicara dengan Aurun

    Pangeran Yuasa tidak mau diganggu, dia bahkan melewatkan makan malamnya dan tetap diam di kamar. "Biar aku yang mengantar makanan untuk Pangeran Yuasa." Rosaline hendak menyiapkan makanan untuk Pangeran Yuasa. Namun, Rafael melarangnya."Kakak tidak akan mau makan," ucap Yui menghela napasnya setelah selesai menghabiskan makanan di piringnya."Ya, dia manja," imbuh Light yang langsung mendapatkan tatapan permusuhan dari Yui."Light, berhentilah mengatakan itu!" seru Yui."Itu benar, Light. Yuasa sangat terpukul, kau tidak pernah berada di posisinya," lanjut Rafael."Kalian selalu memanjakannya, kalau mau dia kuat seharusnya dia bisa menerima kondisinya bukan memaksakan diri. Kalian sendiri tahu dia sangat berbakat di bidang medis, kenapa tidak menekuni saja bidang itu?" lantun Light memberikan argumennya."Lalu kenapa kau ada di sini? Bukankah kau tidak suka berlatih bersama Paman? Pulang saja sana!" Yui marah akan ucapan Light yang selalu saja menyudutkan kakaknya. Light mendengus k

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-11
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 54. Berlatih Penggabungan Kekuatan

    Pangeran Yuasa sudah berganti dengan baju latihan, bukan hanya dia sendiri tetapi Rosaline dan juga Adrian ikut menuju tempat latihan."Latihan apa?" tanya Adrian yang ikut penasaran karena latihan yang akan dilakukan Pangeran Yuasa sangat mendadak."Aku juga tidak tahu," jawab Pangeran Yuasa. Dia melihat Rafael turun mengenakan pakaian yang berbeda dengan tadi, di belakangnya ada Light dan juga Yui."Kemarilah, Yuasa." Rafael menggunakan tangannya sebagai isyarat untuk memanggil."Apa yang akan kita lakukan?" tanya Pangeran Yuasa."Panggil Aurum," perintah Rafael."Bagaimana caranya?" tanya Pangeran Yuasa karena dia hanya bisa berbincang dalam benak bukan memanggil dengan cara lain.Rafael berdiri di belakang Pangeran Yuasa, dia meletakkan tangannya di kedua bahu keponakannya."Fokus, dan panggil Aurum," perintah Rafael kembali.Pangeran Yuasa menutup matanya."Aurum!" panggil Pangeran Yuasa.

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-12
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 55. Rafael Ke Dunia Bawah

    Rafael selesai membaca surat dari Alma. Kecurigaannya dengan gadis berambut ungu itu ternyata sama. Dia mencurigai dunia bawah ikut terlibat dalam penculikan Pangeran Yuasa."Rupanya ada pergerakan di Kota Onyx," gumam Rafael. Dia menyiapkan jubahnya dan pergi setelah pamit dengan yang lain. Mereka kembali ke istana termasuk si kembar. Rafael belum tahu sampai kapan dia akan berada di dunia bawah, yang jelas sampai urusannya beres. "Ayo Fury!" seru Rafael dan naga hitam itu melesat ke arah Rafael kemudian dia menaikinya. Tepat di tengah Hutan Onyx sebuah gerbang dengan pintu besar berdiri dengan megah. Rafael bersama dengan Fury berada di depan pintu itu."Sudah lama tidak ke dunia bawah, ayo, Fury," ajak Rafael menyentuh pintu besar yang ada di depannya kemudian pintu itu terbuka. Sebuah portal terbuka di depan Rafael, dia menaiki Fury kemudian masuk ke dalamnya. Portal itu menuju ke dunia bawah dan mereka keluar di sebuah bangunan kuno kediaman keluarga Blackdrag

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-13
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 56. Selena

    Rafael menaiki Fury, dia kembali ke kediaman Blackdragon. Seorang pelayan menyapanya, tetapi Rafael bergeming. Pikirannya penuh dengan rasa bersalah. Dia kemudian duduk di salah satu bangku di taman yang tidak lagi hijau. Kontaminasi sudah meluas, tidak ada lagi tanaman berwarna hijau di dunia ini.“Selena,” gumam Rafael. Bayangan tentang seorang wanita cantik dan ceria tergambar dalam ingatannya. Selena, dia teman wanita Rafael dan Xavier. Mereka bertiga berteman hingga Xavier dan Selena jatuh cinta, keduanya kemudian menikah. Rafael yang saat itu mendapatkan tugas sebagai penjaga dengan terpaksa meninggalkan kedua temannya dan pergi ke perbatasan. Sesekali Rafael mengunjungi Xavier dan Selena di dunia bawah.“Mau sampai kapan sendiri?” tanya Selena dengan senyuman manis menghias wajahnya. “Belum ada yang cocok,” jawab Rafael.“Xavier, dia juga tidak sempurna tapi berusaha saling mengerti dan memahami satu sama lain itu juga perlu dalam suatu hubungan. Ku deng

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-14

Bab terbaru

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 217 Penobatan

    Raja Quattro dikejutkan dengan tanaman merambat yang mulai menjalar dan terus tumbuh di bawah kakinya. Tanaman itu mengikuti ke mana sang raja baru melangkah. Seakan tahu sasarannya, tanaman rambat itu mengikat kaki Raja Quattro.“Kau mengendalikan tanaman!” teriak Raja Quattro saat tanaman rambat mulai melilitnya dari bawah. Kakinya telah terikat sempurna hingga lutut. Dia berusaha memotong sulur-sulur yang merambat cepat.“Aku tidak menguasai pengendalian tanaman,” balas Pangeran Yuasa.Pangeran Yuasa juga bingung dengan kondisi angin yang bertiup bersamaan dengan helai dedaunan. Aroma mint lembut terbawa dalam hembusan angin hingga semua pasukan berhenti berlari saat menghirup aromanya.“Jangan berkilah, hentikan tanaman ini!” teriak Raja Quattro saat tanaman rambat itu kini membungkus seluruh kakinya hingga ke pinggang dan masih menjalar. Bukan hanya di bawah kaki Raja Quattro tanaman mulai tumbuh di seluruh bagian. Ada beberapa bunga kecil yang mulai mekar pula.“Ayahanda,” gumam

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 216 Melawan Raja Quattro

    “Rosaline!” Damian menangkap tubuh Rosaline. Dia menepuk pipi adik perempuannya supaya sadar.Raja Quattro yang melihat barrier tujuh lapis. Rosaline menghilang menyeringai. Senyumannya membuat Damian merasa merinding. Tubuh Rosaline tiba-tiba terasa ringan. Damian yang melihat perubahan itu menyipitkan mata tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tubuh Rosaline yang sedang pingsan tiba-tiba berpindah dari tangan Damian ke tangan Raja Quattro tanpa disadarinya. Angin Raja Quattro yang memindahkannya secepat kilat.Keberadaan Rosaline di tangan Raja Quattro membuat mereka semua bergidik. Raja itu melakukan segala cara demi tercapai tujuannya.“Pangeran! Turun dan serahkan dirimu, atau ....” Raja Quattro memperlihatkan Rosaline yang berada di tangannya dan memberikan isyarat gerakan tangan di depan leher seperti diiris.“Bagaimana Yuasa?” Aurum yang bersatu dengan Pangeran Yuasa tidak bisa tinggal diam. Baginya Rosaline merupakan orang yang berharga, setidaknya dia menganggap gadis itu

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 215 Runtuhnya Istana Mawar

    Adrian merasa ada yang janggal. Saat mereka meninggalkan Istana Mawar, permaisuri menyambut mereka. Namun, saat ini meskipun keributan sangat besar terjadi tidak ada tanda-tanda keberadaan permaisuri.“Tunggu.” Adrian menghentikan Pangeran Yuan yang akan membuka pintu ke kamar Raja Yuichi.“Ada apa?”Kedua anak kembar itu saling berpandangan kemudian melihat ke arah Adrian.“Kalian tunggu sebentar,” ucap Adrian meminta kedua anak kembar ini menunggu dan dia menyelinap masuk diam-diam.Tak lama berselang, Aurum bersama dengan Pangeran Yuasa masuk ke dalam.“Sedang apa?” tanya Aurum yang melihat dua anak sedang berdiri di depan pintu. Dia mencari tempat untuk meletakkan Pangeran Yuasa yang sedang tidak sadarkan diri. Setelah memindai ruangan dengan teliti dia menemukan ada kursi panjang dan akhirnya merebahkan Pangeran Yuasa di sana.“Apa yang terjadi dengan Kakak?” tanya Pangeran Yuan.“Kehabisan energi, sudah hal biasa,” jawab Aurum.Rosaline menanyakan keberadaan Adrian kepada Putri

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 214 Kekuatan Pangeran Yuasa

    Pangeran Yuasa berjalan menuju ke bangunan utama Istana Mawar. Mereka yang berada di depan sang pangeran menyingkir tanpa perintah. Semua orang seakan mendapatkan tekanan yang begitu berat dan tidak bisa beranjak dari tempatnya kecuali mereka yang menghalangi jalan seakan kakinya bergerak sendiri untuk memberi jalan sang pangeran. “Apa ini?!” batin Raja Quattro. Dia tidak bisa bergerak bahkan menunduk saat Pangeran Yuasa lewat di depannya. “Kau ingin tahu kekuatan apakah ini? Ini adalah kekuatan untuk mengendalikan, aku memang lemah tapi dengan kekuatan ini kau pun akan bertekuk lutut,” bisik Pangeran Yuasa di depan Raja Quattro. “Salam kepada Yang Mulia,” ucap Raja Quattro, ucapan yang seharusnya tidak pernah keluar dari mulutnya. Dia berlutut di depan Pangeran Yuasa. Semua pengikut sang raja pun mengikuti apa yang dilakukannya. “Sial, bagaimana bisa tubuhku dipaksa seperti ini!” batin Raja Quattro mengumpat dalam hati, mengutuk sang pangeran atas perlakuannya merendahkan dirinya.

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 213 Melawan Raja Quattro

    Aurum menerjang prajurit yang menghalanginya. Dia tidak peduli dengan mereka yang menghalangi dan berlari ke arah Pangeran Yuasa.“Yuasa!”Raja Quattro yang melihat Aurum mendekat mengangkat tangannya. Dia mengucapkan sesuatu dan angin besar menerbangkan Aurum, naga yang begitu besar seakan tidak memiliki berat. Aurum terhempas dan menimpa beberapa prajurit.“Dasar pengganggu.” Raja Quattro membuat pembatas, pembatas yang membuat gentar siapa pun yang ada di sana. Mereka berdua berada di tengah-tengah pusaran angin.“Siapa yang akan menolongmu sekarang, Pangeran? Kau bukan apa-apa tanpa teman-temanmu. Kau pikir aku tidak tahu, kau lemah, sangat lemah, hanya karena kau terlahir sebagai anak raja maka semua ini bisa kau miliki. Sungguh membuat iri. Aku yang berusaha sekuat tenaga, berjuang dari bawah hanya bisa menduduki posisi jenderal. Sementara kau akan menjadi raja? Enak saja. Aku juga bisa melakukan pemurnian, ternyata itu bukan kekuatan spesial.” Raja Quattro menyeringai. Dia mena

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 212 Perbedaan Kekuatan

    “Cepat, kita harus menolong ayah!” seru Pangeran Yuasa.Yuan terbang lebih dulu, dia dapat merasakan kekuatan kristal hitam yang begitu besar.“Aneh, kenapa kristal hitam sangat terasa di sini, ini akan sangat buruk untuk ayah dan kakak,” batin Pangeran Yuan. Dia mendekati Yui dan membicarakan tentang firasatnya.“Istana Mawar ada di depan.” Pangeran Yuasa memberikan komandonya.Putri Yui memperlambat terbangnya saat merasakan sesuatu yang tidak biasa.“Ada apa?” tanya Pangeran Yuasa saat melihat kedua adik kembarnya berhenti dan tidak melanjutkan perjalanan mereka.“Itu!” Mata Pangeran Yuasa terbelalak, pasukan yang berjajar rapi mungkin lebih dari 10.000 prajurit ada di sana. Mereka dipimpin oleh Raja Quattro dan para jenderalnya.“Melawan mereka rasanya seperti menggali kubur sendiri,” gumam Rosaline.Sekuat-kuatnya mereka jika lawannya begitu banyak tetap saja akan sangat sulit.Pangeran Yuasa melihat pergerakan pasukan Damian dan yang lain menuju Istana Mawar. Pasukan mereka hany

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 211 Serangan Ke Istana

    Pangeran Yuasa terbang bersama dengan kedua adik kembarnya. Mereka mendarat di depan sebuah pintu besar yang terletak di tengah hutan.“Kurasa Aurum tidak akan muat,” ucap Pangeran Yuasa melihat sebuah pintu yang lebih besar dari pintu rumah pada umumnya, tetapi lebih kecil jika dibandingkan dengan gerbang dimensi.Pangeran Yuan tersenyum, “Dia bisa berubah, kan,” sambung Pangeran Yuan.Aurum berubah wujud. Dia terlihat seperti Pangeran Yuasa, yang berbeda hanya warna matanya, tetap keemasan.“Aku pasti muat dengan wujud ini,” ucap Aurum tersenyum simpul.“Rosaline,” panggil Pangeran Yuasa dan gadis itu mengangguk. Dia tahu dirinya diminta memasang barrier.“Tidak perlu,” tolak Pangeran Yuan saat gadis berambut merah itu akan memasangkan barrier padanya.“Tapi, Pangeran bisa terluka,” balas Rosaline.Pemuda dengan wajah yang sama seperti Putri Yui itu tersenyum, “Aku tidak apa-apa. Berikan pada Yui dan yang lainnya.”Rosaline berbalik dan membuat barrier untuk Putri Yui dan juga Aurum

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 210 Akan Kulindungi

    Xavier menghadang mereka yang semuanya berpakaian hitam. Satu lawan sekumpulan orang tak membuat pria bersenjata tombak hitam ini gentar.“Kenapa kalian tidak menyerang saat kami sedang terlelap, sungguh baik hati sekali menunggu hingga kami bangun.” Xavier merasa mereka ternyata masih punya hati nurani.Salah satu dari mereka terlihat terluka oleh luka bakar, Xavier merasa mengenal luka tersebut, luka yang di akibatkan oleh api hitam.“Apa Rafael berjaga tadi malam? Bukankah dia tidur lebih dulu dariku,” batin Xavier.Malam itu mereka berusaha menyerang, menunggu mereka terlelap. Saat kaki mereka melangkah cukup dekat dengan rumah pohon, sebuah barrier tujuh lapis ternyata menyelubungi tempat itu. Barrier itu sangat keras dan dengan usaha yang cukup besar mereka menghancurkan ke tujuh lapis pelindung tersebut.“Tuan Xavier, kami masih segan dengan Anda. Mereka kristal berwarna tidak seharusnya Anda membelanya,” ucap salah satu dari pria berpakaian hitam di depan Xavier.“Kalian belum

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 209 Kejutan di Pagi Hari

    Malam semakin larut, Damian menggigil seakan seluruh tubuhnya diselimuti salju.“Kak!” Adrian berusaha membuat barrier untuk membuat udara sekitar Damian lebih hangat, tetapi percuma hal itu tidak berdampak sedikitpun.Seperti para korban yang lain, Damian mulai meracau, mengatakan hal-hal aneh. Bahkan bahasa yang digunakan juga bukan bahasa yang biasa digunakan, dia seperti bersenandung kadang berteriak dan sesaat kemudian menangis.“Kak Damian?!”Adrian berusaha menyadarkan Damian yang seperti orang lain saat tengah malam tiba, dia sangat aneh.“Adrian, tidak ada yang bisa kita lakukan, dia bukan Damian saat ini, kontaminasi di tubuhnya sedang menguasainya, ingatan dari noda-noda kristal yang diserapnya tidak bisa dikendalikan. Percuma, dia akan kembali lagi esok hari, kita hanya bisa menjaganya agar tidak melukai dirinya sendiri.” Menteri Feng Zhui membuat suhu udara sekitar Damian menjadi hangat. Pria berambut merah itu terlihat tidak terlalu menggigil lagi. Adrian membuat barrier

DMCA.com Protection Status