Home / Fantasi / Kebangkitan Sang Naga Emas / Episode 54. Berlatih Penggabungan Kekuatan

Share

Episode 54. Berlatih Penggabungan Kekuatan

Author: Rai Seika
last update Last Updated: 2023-02-12 07:30:52

Pangeran Yuasa sudah berganti dengan baju latihan, bukan hanya dia sendiri tetapi Rosaline dan juga Adrian ikut menuju tempat latihan.

"Latihan apa?" tanya Adrian yang ikut penasaran karena latihan yang akan dilakukan Pangeran Yuasa sangat mendadak.

"Aku juga tidak tahu," jawab Pangeran Yuasa. Dia melihat Rafael turun mengenakan pakaian yang berbeda dengan tadi, di belakangnya ada Light dan juga Yui.

"Kemarilah, Yuasa." Rafael menggunakan tangannya sebagai isyarat untuk memanggil.

"Apa yang akan kita lakukan?" tanya Pangeran Yuasa.

"Panggil Aurum," perintah Rafael.

"Bagaimana caranya?" tanya Pangeran Yuasa karena dia hanya bisa berbincang dalam benak bukan memanggil dengan cara lain.

Rafael berdiri di belakang Pangeran Yuasa, dia meletakkan tangannya di kedua bahu keponakannya.

"Fokus, dan panggil Aurum," perintah Rafael kembali.

Pangeran Yuasa menutup matanya.

"Aurum!" panggil Pangeran Yuasa.<
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 55. Rafael Ke Dunia Bawah

    Rafael selesai membaca surat dari Alma. Kecurigaannya dengan gadis berambut ungu itu ternyata sama. Dia mencurigai dunia bawah ikut terlibat dalam penculikan Pangeran Yuasa."Rupanya ada pergerakan di Kota Onyx," gumam Rafael. Dia menyiapkan jubahnya dan pergi setelah pamit dengan yang lain. Mereka kembali ke istana termasuk si kembar. Rafael belum tahu sampai kapan dia akan berada di dunia bawah, yang jelas sampai urusannya beres. "Ayo Fury!" seru Rafael dan naga hitam itu melesat ke arah Rafael kemudian dia menaikinya. Tepat di tengah Hutan Onyx sebuah gerbang dengan pintu besar berdiri dengan megah. Rafael bersama dengan Fury berada di depan pintu itu."Sudah lama tidak ke dunia bawah, ayo, Fury," ajak Rafael menyentuh pintu besar yang ada di depannya kemudian pintu itu terbuka. Sebuah portal terbuka di depan Rafael, dia menaiki Fury kemudian masuk ke dalamnya. Portal itu menuju ke dunia bawah dan mereka keluar di sebuah bangunan kuno kediaman keluarga Blackdrag

    Last Updated : 2023-02-13
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 56. Selena

    Rafael menaiki Fury, dia kembali ke kediaman Blackdragon. Seorang pelayan menyapanya, tetapi Rafael bergeming. Pikirannya penuh dengan rasa bersalah. Dia kemudian duduk di salah satu bangku di taman yang tidak lagi hijau. Kontaminasi sudah meluas, tidak ada lagi tanaman berwarna hijau di dunia ini.“Selena,” gumam Rafael. Bayangan tentang seorang wanita cantik dan ceria tergambar dalam ingatannya. Selena, dia teman wanita Rafael dan Xavier. Mereka bertiga berteman hingga Xavier dan Selena jatuh cinta, keduanya kemudian menikah. Rafael yang saat itu mendapatkan tugas sebagai penjaga dengan terpaksa meninggalkan kedua temannya dan pergi ke perbatasan. Sesekali Rafael mengunjungi Xavier dan Selena di dunia bawah.“Mau sampai kapan sendiri?” tanya Selena dengan senyuman manis menghias wajahnya. “Belum ada yang cocok,” jawab Rafael.“Xavier, dia juga tidak sempurna tapi berusaha saling mengerti dan memahami satu sama lain itu juga perlu dalam suatu hubungan. Ku deng

    Last Updated : 2023-02-14
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 57. Berlatih Memanah

    Pangeran Yuasa telah sampai di istana bersama dengan kedua adiknya. Seperti biasanya dua anak kembar ini tidak bisa diam. Mereka berlarian di istana putri dan pangeran."Ya ampun, si kembar," gerutu Pangeran Yuasa.Rosaline hanya tertawa kecil melihat tingkah kedua anak kembar yang memang tidak pernah bisa tenang kecuali tidur."Bukankah bagus, istana jadi ramai," sahut Rosaline."Itu sih bukan ramai, tapi menimbulkan kegaduhan," balas Pangeran Yuasa. Mereka berdua sudah bersiap untuk pergi ke Arena Redlion tempat berlatih Pangeran Yuasa."Apa ini ginseng sisik naga?" tanya Pangeran Yuasa yang meneguk cangkir teh."Benar, Tuan Rafael memberikan banyak sekali ginseng," jawab Rosaline."Banyak? Tapi aku tidak melihat ada satupun ginseng saat kita pergi dari Hutan Onyx." Pangeran Yuasa merasa sangat yakin dia tidak melihatnya.Rosaline mengangkat tangannya dan menunjuk ke gelang yang melingkar di sana."Di sini," balas Rosaline."Gelang peny

    Last Updated : 2023-02-15
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 58. Mencapai Target Memanah

    Leonidas meminta maaf terlebih dahulu lalu memperbaiki posisi tangan Pangeran Yuasa. "Oh, seperti ini?" ucap Pangeran Yuasa kembali menarik busurnya."Ya, lebih tegak dan lurus, kemudian perhatikan target," jawab Leonidas memposisikan kepala sejajar dengan Pangeran Yuasa yang lebih rendah darinya. "Perhatian dan fokus pada target," lanjut Leonidas. Pangeran Yuasa mengangguk. Anak panah melesat lebih kencang dan menancap di papan target."Wah, berhasil!" sorak girang Pangeran Yuasa yang akhirnya mengenai target."Bagus, istirahatlah dulu," ucap Leonidas karena Pangeran Yuasa belum beristirahat sama sekali."Tunggu aku mengenai target di tengah," jawab Pangeran Yuasa."Tidak, Pangeran! Istirahatlah, tubuh Anda perlu istirahat," balas Leonidas. Dia sudah melihat Pangeran Yuasa lelah."Setelah mencapai target!" Pangeran Yuasa sudah kembali menarik busur seperti yang diajarkan Leonidas.Leonidas baru kali ini menerima murid yang terlalu gigih berusaha. Dia pantang menyerah. Sejak mengena

    Last Updated : 2023-02-16
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 59. Serangan mendadak

    Rosaline merasakan aura aneh yang keluar dari tubuh Pangeran Yuasa. Bukan hanya Rosaline, Leonidas juga merasakannya."Nona Rosaline apa kau merasakan aura ganjil?" bisik Leonidas di dekat Rosaline supaya tidak terdengar oleh Pangeran Yuasa. Rosaline hanya menjawab dengan anggukan kepala.Anak panah melesat dan langsung mengenai sasaran tepat di tengah-tengah. Leonidas penasaran dengan kemampuan Pangeran Yuasa yang berbeda, dia mendekatinya perlahan."Bagus! Bagaimana kalau kita bertanding?" Leonidas sengaja menantang Pangeran Yuasa.Aurum tersenyum ke arah Leonidas, "Ayo!"Leonidas menarik busurnya dan anak panahnya melesat membelah anak panah yang tadi dilesatkan Pangeran Yuasa. Tepat sasaran dan terbagi dua.Pangeran Yuasa menyeringai, dia menarik busurnya dan melesatkan anak panah membelah anak panah Leonidas."Luar biasa," gumam Leonidas. Bukan hanya memuji kecepatan anak panahnya tapi juga kecepatan dia menjadi mahir dalam waktu yang sangat singkat.

    Last Updated : 2023-02-17
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 60. Dibalik Penculikan

    Orang-orang berjubah hitam membawa Pangeran Yuasa ke tengah hutan. Ada sebuah bangunan seperti kuil kuno di tempat itu."Tuan, kami berhasil membawanya!" lapor ketua dari orang-orang berjubah hitam itu.Seorang pria dengan rambut hitam panjang masuk dan melihat Pangeran Yuasa yang masih tidak sadarkan diri dan menyeringai."Bagus," ucapnya memuji hasil kerja anak buahnya."Letakkan di sana," perintahnya menunjuk sebuah altar seperti tempat persembahan di mana ada sebuah batu besar tempat meletakkan persembahan yang akan diberikan tapi kini Pangeran Yuasalah yang menjadi persembahan.Pria itu mendekat dan mengangkat kedua tangannya. Lingkaran sihir terbentuk di bawah Pangeran Yuasa berbaring. Lingkaran hitam dengan rune yang berputar kemudian darah Pangeran Yuasa seperti terambil dengan sendirinya keluar dari tubuhnya dan berkumpul di satu titik."Darah yang bagus," gumam pria itu mengagumi aliran merah yang berkilau.Proses pengambilan darah belum selesai saat seorang pria dengan langk

    Last Updated : 2023-02-18
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 61. Aku Pengawal yang Lemah

    "Pangeran!" teriak Rosaline.dan dia merasakan sakit pada perutnya. Luka itu berdenyut dan terasa sakit, tapi lebih sakit lagi saat dia tahu tidak bisa melindungi Pangeran Yuasa."Rosaline, kau sudah sadar." Adrian memperhatikan Rosaline yang terlihat menangis. "Aku panggilkan tabib, tunggu ya," lanjut Adrian yang salah paham dengan air mata Rosaline. Dia menangis bukan karena lukanya."Tidak perlu, Adrian!" seru Rosaline menghentikan langkah Adrian. Rosaline berada di ruang rawat Arena Redlion. Entah siapa yang membawanya, disinilah dia berada saat ini."Bagaimana yang lain?" tanya Rosaline."Mereka masih hidup," jawab Adrian."Pangeran?" Rosaline berharap mendengar berita yang bagus dari Adrian tapi pria itu justru hanya menggelengkan kepalanya."Kami tidak menemukan pangeran," jawab Adrian.Rosaline menekan bagian perutnya yang terluka, dia turun dari tempatnya dirawat."Mau ke mana?" Cegah Adrian menarik tangan Rosaline lalu mendudukkannya kem

    Last Updated : 2023-02-19
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 62. Kabur dari Leonidas

    Pangeran Yuasa tidak bisa pergi dari Leonidas begitu saja dia harus berpikir keras untuk kabur. "Bukankah itu Aegaeon!" seru Ryu mengalihkan perhatian Leonidas. Dia menoleh ke arah yang ditunjuk Ryu dan saat itulah Pangeran Yuasa berbalik dan berlari menjauh dari Leonidas."Maaf, Leo. Aku harus mencari Rosaline," batin Pangeran Yuasa. Dia berlari menghindari Leonidas. Pria itu mengikutinya, tetapi kehilangan jejak saat melewati belokan."Ryu!" teriak Leonidas beberapa kali dan mencari sosok Ryu yang tak terlihat."Kemana dia?" Leonidas berbalik arah dan pergi.Pangeran Yuasa yang bersembunyi akhirnya keluar dari persembunyian setelah Leonidas pergi."Fiuh, untung saja tidak ketahuan," gumam Pangeran Yuasa. Pangeran Yuasa menaikkan kerah baju yang tadinya dia lipat karena kebesaran hingga setengah ke atas menutupi bagian wajahnya. Meski tidak sama seperti masker setidaknya sebagian tertutup."Lebih baik ke tempat Adrian dan menanyakan di mana Rosalin

    Last Updated : 2023-02-20

Latest chapter

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 217 Penobatan

    Raja Quattro dikejutkan dengan tanaman merambat yang mulai menjalar dan terus tumbuh di bawah kakinya. Tanaman itu mengikuti ke mana sang raja baru melangkah. Seakan tahu sasarannya, tanaman rambat itu mengikat kaki Raja Quattro.“Kau mengendalikan tanaman!” teriak Raja Quattro saat tanaman rambat mulai melilitnya dari bawah. Kakinya telah terikat sempurna hingga lutut. Dia berusaha memotong sulur-sulur yang merambat cepat.“Aku tidak menguasai pengendalian tanaman,” balas Pangeran Yuasa.Pangeran Yuasa juga bingung dengan kondisi angin yang bertiup bersamaan dengan helai dedaunan. Aroma mint lembut terbawa dalam hembusan angin hingga semua pasukan berhenti berlari saat menghirup aromanya.“Jangan berkilah, hentikan tanaman ini!” teriak Raja Quattro saat tanaman rambat itu kini membungkus seluruh kakinya hingga ke pinggang dan masih menjalar. Bukan hanya di bawah kaki Raja Quattro tanaman mulai tumbuh di seluruh bagian. Ada beberapa bunga kecil yang mulai mekar pula.“Ayahanda,” gumam

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 216 Melawan Raja Quattro

    “Rosaline!” Damian menangkap tubuh Rosaline. Dia menepuk pipi adik perempuannya supaya sadar.Raja Quattro yang melihat barrier tujuh lapis. Rosaline menghilang menyeringai. Senyumannya membuat Damian merasa merinding. Tubuh Rosaline tiba-tiba terasa ringan. Damian yang melihat perubahan itu menyipitkan mata tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tubuh Rosaline yang sedang pingsan tiba-tiba berpindah dari tangan Damian ke tangan Raja Quattro tanpa disadarinya. Angin Raja Quattro yang memindahkannya secepat kilat.Keberadaan Rosaline di tangan Raja Quattro membuat mereka semua bergidik. Raja itu melakukan segala cara demi tercapai tujuannya.“Pangeran! Turun dan serahkan dirimu, atau ....” Raja Quattro memperlihatkan Rosaline yang berada di tangannya dan memberikan isyarat gerakan tangan di depan leher seperti diiris.“Bagaimana Yuasa?” Aurum yang bersatu dengan Pangeran Yuasa tidak bisa tinggal diam. Baginya Rosaline merupakan orang yang berharga, setidaknya dia menganggap gadis itu

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 215 Runtuhnya Istana Mawar

    Adrian merasa ada yang janggal. Saat mereka meninggalkan Istana Mawar, permaisuri menyambut mereka. Namun, saat ini meskipun keributan sangat besar terjadi tidak ada tanda-tanda keberadaan permaisuri.“Tunggu.” Adrian menghentikan Pangeran Yuan yang akan membuka pintu ke kamar Raja Yuichi.“Ada apa?”Kedua anak kembar itu saling berpandangan kemudian melihat ke arah Adrian.“Kalian tunggu sebentar,” ucap Adrian meminta kedua anak kembar ini menunggu dan dia menyelinap masuk diam-diam.Tak lama berselang, Aurum bersama dengan Pangeran Yuasa masuk ke dalam.“Sedang apa?” tanya Aurum yang melihat dua anak sedang berdiri di depan pintu. Dia mencari tempat untuk meletakkan Pangeran Yuasa yang sedang tidak sadarkan diri. Setelah memindai ruangan dengan teliti dia menemukan ada kursi panjang dan akhirnya merebahkan Pangeran Yuasa di sana.“Apa yang terjadi dengan Kakak?” tanya Pangeran Yuan.“Kehabisan energi, sudah hal biasa,” jawab Aurum.Rosaline menanyakan keberadaan Adrian kepada Putri

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 214 Kekuatan Pangeran Yuasa

    Pangeran Yuasa berjalan menuju ke bangunan utama Istana Mawar. Mereka yang berada di depan sang pangeran menyingkir tanpa perintah. Semua orang seakan mendapatkan tekanan yang begitu berat dan tidak bisa beranjak dari tempatnya kecuali mereka yang menghalangi jalan seakan kakinya bergerak sendiri untuk memberi jalan sang pangeran. “Apa ini?!” batin Raja Quattro. Dia tidak bisa bergerak bahkan menunduk saat Pangeran Yuasa lewat di depannya. “Kau ingin tahu kekuatan apakah ini? Ini adalah kekuatan untuk mengendalikan, aku memang lemah tapi dengan kekuatan ini kau pun akan bertekuk lutut,” bisik Pangeran Yuasa di depan Raja Quattro. “Salam kepada Yang Mulia,” ucap Raja Quattro, ucapan yang seharusnya tidak pernah keluar dari mulutnya. Dia berlutut di depan Pangeran Yuasa. Semua pengikut sang raja pun mengikuti apa yang dilakukannya. “Sial, bagaimana bisa tubuhku dipaksa seperti ini!” batin Raja Quattro mengumpat dalam hati, mengutuk sang pangeran atas perlakuannya merendahkan dirinya.

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 213 Melawan Raja Quattro

    Aurum menerjang prajurit yang menghalanginya. Dia tidak peduli dengan mereka yang menghalangi dan berlari ke arah Pangeran Yuasa.“Yuasa!”Raja Quattro yang melihat Aurum mendekat mengangkat tangannya. Dia mengucapkan sesuatu dan angin besar menerbangkan Aurum, naga yang begitu besar seakan tidak memiliki berat. Aurum terhempas dan menimpa beberapa prajurit.“Dasar pengganggu.” Raja Quattro membuat pembatas, pembatas yang membuat gentar siapa pun yang ada di sana. Mereka berdua berada di tengah-tengah pusaran angin.“Siapa yang akan menolongmu sekarang, Pangeran? Kau bukan apa-apa tanpa teman-temanmu. Kau pikir aku tidak tahu, kau lemah, sangat lemah, hanya karena kau terlahir sebagai anak raja maka semua ini bisa kau miliki. Sungguh membuat iri. Aku yang berusaha sekuat tenaga, berjuang dari bawah hanya bisa menduduki posisi jenderal. Sementara kau akan menjadi raja? Enak saja. Aku juga bisa melakukan pemurnian, ternyata itu bukan kekuatan spesial.” Raja Quattro menyeringai. Dia mena

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 212 Perbedaan Kekuatan

    “Cepat, kita harus menolong ayah!” seru Pangeran Yuasa.Yuan terbang lebih dulu, dia dapat merasakan kekuatan kristal hitam yang begitu besar.“Aneh, kenapa kristal hitam sangat terasa di sini, ini akan sangat buruk untuk ayah dan kakak,” batin Pangeran Yuan. Dia mendekati Yui dan membicarakan tentang firasatnya.“Istana Mawar ada di depan.” Pangeran Yuasa memberikan komandonya.Putri Yui memperlambat terbangnya saat merasakan sesuatu yang tidak biasa.“Ada apa?” tanya Pangeran Yuasa saat melihat kedua adik kembarnya berhenti dan tidak melanjutkan perjalanan mereka.“Itu!” Mata Pangeran Yuasa terbelalak, pasukan yang berjajar rapi mungkin lebih dari 10.000 prajurit ada di sana. Mereka dipimpin oleh Raja Quattro dan para jenderalnya.“Melawan mereka rasanya seperti menggali kubur sendiri,” gumam Rosaline.Sekuat-kuatnya mereka jika lawannya begitu banyak tetap saja akan sangat sulit.Pangeran Yuasa melihat pergerakan pasukan Damian dan yang lain menuju Istana Mawar. Pasukan mereka hany

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 211 Serangan Ke Istana

    Pangeran Yuasa terbang bersama dengan kedua adik kembarnya. Mereka mendarat di depan sebuah pintu besar yang terletak di tengah hutan.“Kurasa Aurum tidak akan muat,” ucap Pangeran Yuasa melihat sebuah pintu yang lebih besar dari pintu rumah pada umumnya, tetapi lebih kecil jika dibandingkan dengan gerbang dimensi.Pangeran Yuan tersenyum, “Dia bisa berubah, kan,” sambung Pangeran Yuan.Aurum berubah wujud. Dia terlihat seperti Pangeran Yuasa, yang berbeda hanya warna matanya, tetap keemasan.“Aku pasti muat dengan wujud ini,” ucap Aurum tersenyum simpul.“Rosaline,” panggil Pangeran Yuasa dan gadis itu mengangguk. Dia tahu dirinya diminta memasang barrier.“Tidak perlu,” tolak Pangeran Yuan saat gadis berambut merah itu akan memasangkan barrier padanya.“Tapi, Pangeran bisa terluka,” balas Rosaline.Pemuda dengan wajah yang sama seperti Putri Yui itu tersenyum, “Aku tidak apa-apa. Berikan pada Yui dan yang lainnya.”Rosaline berbalik dan membuat barrier untuk Putri Yui dan juga Aurum

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 210 Akan Kulindungi

    Xavier menghadang mereka yang semuanya berpakaian hitam. Satu lawan sekumpulan orang tak membuat pria bersenjata tombak hitam ini gentar.“Kenapa kalian tidak menyerang saat kami sedang terlelap, sungguh baik hati sekali menunggu hingga kami bangun.” Xavier merasa mereka ternyata masih punya hati nurani.Salah satu dari mereka terlihat terluka oleh luka bakar, Xavier merasa mengenal luka tersebut, luka yang di akibatkan oleh api hitam.“Apa Rafael berjaga tadi malam? Bukankah dia tidur lebih dulu dariku,” batin Xavier.Malam itu mereka berusaha menyerang, menunggu mereka terlelap. Saat kaki mereka melangkah cukup dekat dengan rumah pohon, sebuah barrier tujuh lapis ternyata menyelubungi tempat itu. Barrier itu sangat keras dan dengan usaha yang cukup besar mereka menghancurkan ke tujuh lapis pelindung tersebut.“Tuan Xavier, kami masih segan dengan Anda. Mereka kristal berwarna tidak seharusnya Anda membelanya,” ucap salah satu dari pria berpakaian hitam di depan Xavier.“Kalian belum

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 209 Kejutan di Pagi Hari

    Malam semakin larut, Damian menggigil seakan seluruh tubuhnya diselimuti salju.“Kak!” Adrian berusaha membuat barrier untuk membuat udara sekitar Damian lebih hangat, tetapi percuma hal itu tidak berdampak sedikitpun.Seperti para korban yang lain, Damian mulai meracau, mengatakan hal-hal aneh. Bahkan bahasa yang digunakan juga bukan bahasa yang biasa digunakan, dia seperti bersenandung kadang berteriak dan sesaat kemudian menangis.“Kak Damian?!”Adrian berusaha menyadarkan Damian yang seperti orang lain saat tengah malam tiba, dia sangat aneh.“Adrian, tidak ada yang bisa kita lakukan, dia bukan Damian saat ini, kontaminasi di tubuhnya sedang menguasainya, ingatan dari noda-noda kristal yang diserapnya tidak bisa dikendalikan. Percuma, dia akan kembali lagi esok hari, kita hanya bisa menjaganya agar tidak melukai dirinya sendiri.” Menteri Feng Zhui membuat suhu udara sekitar Damian menjadi hangat. Pria berambut merah itu terlihat tidak terlalu menggigil lagi. Adrian membuat barrier

DMCA.com Protection Status