Beranda / Fantasi / Kebangkitan Sang Naga Emas / Episode 180 Kembali ke Red Ruby

Share

Episode 180 Kembali ke Red Ruby

Penulis: Rai Seika
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-10 07:00:42

Kota Red Ruby terlihat sama meskipun Rosaline sudah lebih dari tiga tahun meninggalkan kota ini. Jalanan dan bangunan yang ada di kota itu tidak terlihat berbeda sedikitpun. Perbedaan yang mendasar hanya perasaan yang telah hilang dari hati gadis ini.

Sudah tiga hari Rosaline menangis di kamarnya, hari ini dia mencoba berjalan-jalan di kota kelahirannya.

“Taman ini, dulu aku disini bersama dengan Adrian. Ah, sedang apa Adrian sekarang apa dia sudah menjadi jenderal.” Rosaline berbicara sendiri sambil menatap taman bermain, masih terdapat anak-anak yang bermain di sana dengan riang. Tidak banyak ada anak-anak di Red Ruby, alasannya sudah pasti karena kehidupan Red Ruby yang sulit. Wanita Red Ruby hampir semuanya memiliki suami dari kota ini juga, sangat sedikit yang berpasangan dengan klan lain. Sementara pria Red Ruby menyukai wanita dari klan lain karena bagi mereka wanita Red Ruby terlalu tangguh dan tidak terlihat manis.

Pria yang ingin meminang wanita Red Ruby har
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 181 Ingatan yang Kembali

    “Lihatlah Thunderstorm, aku sudah berusaha menghilangkan ingatannya tapi gadis itu merebutnya kembali. Kupikir dengan hilangnya ingatannya gadis itu akan berpikir dua kali untuk kembali jatuh cinta pada orang yang sama. Ternyata aku salah, cinta tidak bisa diprediksi. Bagaimana dia nanti menghadapi tradisi Red Ruby? Pangeran tidak akan mau melakukan kecurangan.” Lenora melihat ingatan Rosaline mengalir kembali. Meskipun dia bisa kembali menutupnya, tetapi sang Ratu Awan memilih membiarkan dan melihat takdir yang akan bermain dalam percintaan dua insan yang berbeda status itu.“Bukankah akan sangat sulit bagi Pangeran Yuasa untuk mendapatkan gadis itu, dia seorang Red Ruby,” balas Thunderstorm mengibaskan ekornya.“Benar, awalnya aku tidak ingin terjadi tragedi, karena itulah kuminta ingatan itu. Namun, aku salah, cinta berkata lain dan keduanya memilih jalan yang sulit.” Lenora menghela napas panjang. Meskipun dia bisa melihat masa depan, tetapi semua masa depan selalu memiliki caba

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-11
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 182 Duel dengan Adrian

    Adrian terpana, siapa yang tidak akan terpesona dengan makhluk menakjubkan seperti naga. Dia memang melihat ada beberapa naga dalam perang kemarin, tetapi tidak sempat mengagumi makhluk reptil bersayap yang begitu gagah ini.“Luar biasa,” gumamnya memandangi Aurum dengan kedua matanya yang bahkan tidak berkedip. Bukan hanya Adrian, seluruh pasukan yang sedang dilatihnya juga melongo melihat makhluk tak biasa ini.“Ehm,” deham Pangeran Yuasa yang melihat semuanya terpaku pada Aurum. Sang naga juga berdiri dengan gagah saat diperhatikan sekian banyak orang, sombong dan angkuh merupakan sifat dasar para naga.Adrian kembali memusatkan perhatiannya kepada Pangeran Yuasa saat mendengar dehamannya.“Maaf Pangeran,” ucap Adrian tersipu malu. Dia benar-benar terpana dengan sisik cemerlang keemasan makhluk yang bernama naga ini.“Tak apa, wajar saja sangat jarang ada naga. Kota Naga sekarang sudah berdiri kembali, jika sempat kau bisa mengunjunginya.” Pangeran Yuasa mendekati Adrian lalu

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-12
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 183 Undangan dari Akademi

    Sedikit kesal, tetapi Pangeran Yuasa merasa senang. Adrian berjanji akan membatalkan pinangannya kepada Rosaline, rasanya sangat melegakan mendengar hal itu.“Kita kembali ke istana?” tanya Aurum yang terbang berputar-putar di atas awan.“Ya, ke aula kerajaan, aku ingin menemui ayahanda,” balas Pangeran Yuasa. Naga keemasan itu melesat cepat menuju aula kerajaan. Suara dentuman terdengar sehingga tanah bergetar dirasakan oleh para pelayan yang kemudian menoleh ke arah mendaratnya sang naga. Pangeran Yuasa melompat dan berlari ke arah aula. Beberapa pelayan membungkuk memberi salam kepadanya dan hanya dibalas anggukan saja.“Salam, Yang Mulia,” ucap Pangeran Yuasa memberi salam dengan sopan sesuai tradisi.“Ada apa pangeranku?” Raja Yuichi yang duduk di singgasana menatap Pangeran Yuasa penuh tanya, wajah putranya terlihat begitu gembira. “Apa ada berita baik?”“Ayahanda, seperti yang Ayahanda sampaikan. Saya baru saja menantang Adrian,” jawab Pangeran Yuasa yang membuat Raja Yu

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-13
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 184 Mengejar Ketertinggalan

    Sebuah kesempatan diberikan oleh kepala Akademi Raja dan Ratu tentu saja Pangeran Yuasa tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Dia bersama Aurum sudah sampai di atas Akademi, tetapi mereka berdua bingung.“Aurum, bagaimana ini? Apa kau mau tinggal bersama para hewan tunggangan?” Pangeran Yuasa bingung menempatkan Aurum. Asrama tidak akan bisa menampung tubuhnya yang besar. Sementara jika Aurum berada di tempat perawatan hewan tunggangan, Pangeran Yuasa tidak bisa dekat dengannya. “Kau sendiri, apa maumu?” Suara serak naga menggema di kepala Pangeran Yuasa.“Aku tidak mau berpisah denganmu, tetapi halaman asrama juga tidak bisa menampung mu,” balas Pangeran Yuasa bingung.“Itu mudah,” balas Aurum dan tubuhnya bersinar lalu berubah bentuk. Saat tubuh sang naga berubah, Pangeran Yuasa terjatuh.“Aurum!” teriak Pangeran Yuasa.“Celaka, aku lupa Yuasa masih di punggungku,” gumam Aurum yang langsung mengejar Pangeran Yuasa. Tubuh sang pangeran meluncur cepat ditarik gaya gravitasi. “

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-14
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 185 Selalu Terbayang Rosaline

    Pangeran Yuasa mengejar Rosaline. Dia memanggil nama Rosaline beberapa kali. Namun, gadis yang dia maksud tetap berjalan tanpa menoleh seakan tidak mendengar panggilannya.“Rosaline,” panggil Pangeran Yuasa sambil menepuk pundak gadis itu.“Eh?” Gadis itu menoleh, meskipun memiliki rambut merah bergelombang yang sama, tetapi ternyata dia bukan Rosaline.“Maaf,” ucap Pangeran Yuasa yang ternyata salah orang. Dia mundur beberapa langkah lalu berbalik.“Kenapa aku ini, bayangan Rosaline terus saja terngiang-ngiang,” gumam Pangeran Yuasa. Sementara itu di balik sebuah tembok Rosaline memperhatikan sang pangeran, rasa sesak terasa di dalam dada. “Pangeran mencariku.” Dia hanya bisa bersembunyi, tidak mungkin baginya menemui Pangeran Yuasa setelah statusnya sebagai pengawal telah dicabut oleh Raja Yuichi. “Andai saja kami hanya orang biasa,” gumam Rosaline menatap wajah kecewa dan sedih Pangeran Yuasa yang berjalan lunglai. “Pangeran, kenapa harus seperti ini. Ayah tidak mau pria ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-16
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 186 Kelas Baru

    Mereka bertiga mengambil jadwal semester berikut dengan pembagian kelasnya.“Apa kita sekelas lagi?” tanya Pangeran Yuasa yang penasaran. Dia membuka amplop kelasnya dan mendapati kelas yang sama dengan Pangeran Rainsword.Wajah cemberut terlihat pada Recca yang mendapat kelas berbeda, dia meremas kertas yang ada di tangannya.“Hei, ini hanya pembagian kelas, ayolah tak perlu seperti itu,” ujar Pangeran Yuasa.“Kelas dibagi berdasarkan status, karena akan ada pembagian kelas khusus antara putra mahkota dengan bangsawan dan pangeran. Kalian berdua mulai semester ini akan belajar khusus untuk para putra mahkota karena kalian nantinya akan menjadi raja bagi negara kalian masing-masing. Kami yang berstatus pangeran dan bangsawan tidak akan mendapatkan semua yang akan kalian pelajari nantinya. Inilah mengapa akademi ini bernama Akademi Raja dan Ratu. Saat bersosialisasi nanti kalian juga hanya akan diperkenalkan dengan para kandidat yang pantas sebagai calon ratu. Para putri yang bisa menj

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-22
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 187 Pesta Dansa

    “Sudah cukup untuk hari ini,” ucap Agni, Kepala Akademi Raja dan Ratu yang saat ini sedang menemani pangeran Yuasa berlatih. “Masih belum!” seru pangeran Yuasa kembali mengayunkan pedangnya dan ditepis dengan mudah oleh pria berambut jingga ini. “Kau sudah lelah, Pangeran.” Pria ini menghela napas, berjalan menjauhi sang pangeran dan masuk ke dalam ruangan. Sementara Pangeran Yuasa masih berdiri di tempat latihan. “Sudah berlatih sejauh ini tetapi masih juga belum seberapa. Aku bahkan tidak bisa bertarung satu lawan satu dengan Recca.” Frustasi, Pangeran Yuasa yang ingin segera bisa dan menguasai secepatnya kemampuan untuk bertarung membuat dirinya lupa, semua butuh proses. Agni memperhatikan Pangeran Yuasa yang terluhat begitu tergesa-gesa ingin segera bisa menguasai semuanya hanya menggelengkan kepalanya. “Lihatlah, Recca ada yang lebih keras kepala dibandingkan denganmu. Kau bisa melihatnya, kenapa dia tidak cepat berkembang?” Agni menoleh sepintas ke arah putra semata wayangn

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-26
  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 188 Curahan hati di Malam Hari

    Rosaline berjalan sedikit berjingkat-jingkat dengan wajah tersenyum membayangkan detik-detik saat dia bersama sang pangeran. Sesekali dia berputar seperti saat sedang berdansa.“Hm, yang baru jadi Cinderella sudah pulang.”Suara Serafina membuat senyuman Rosaline makin berkembang dia menarik kedua tangan gadis itu dan mengajaknya berputar-putar di tempat.“Katakan ini bukan mimpi, Serafina!” Gelak tawa terdengar dari Serafina dan gelengan kepala melihat tingkah Rosaline yang terbang ke awan bersama dengan semua khayalannya.“Bukan mimpi, Rosaline, tapi ingat siapa dirimu,” balas Serafina. Rosaline bagai terbang ke langit lalu dijatuhkan ke bumi saat mendengar ucapan Serafina. Wajah penuh kebahagiaan itu tiba-tiba lenyap seketika.“Kau benar.” Gadis berambut merah itu berjalan lalu melemparkan tubuhnya di atas kasur empuk. Menatap langit-langit kamar yang bercat putih dengan lampu yang menyala terang.“Aku berharap kami bukanlah pangeran dan pengawal, hanya orang biasa saja.”Serafi

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-28

Bab terbaru

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 217 Penobatan

    Raja Quattro dikejutkan dengan tanaman merambat yang mulai menjalar dan terus tumbuh di bawah kakinya. Tanaman itu mengikuti ke mana sang raja baru melangkah. Seakan tahu sasarannya, tanaman rambat itu mengikat kaki Raja Quattro.“Kau mengendalikan tanaman!” teriak Raja Quattro saat tanaman rambat mulai melilitnya dari bawah. Kakinya telah terikat sempurna hingga lutut. Dia berusaha memotong sulur-sulur yang merambat cepat.“Aku tidak menguasai pengendalian tanaman,” balas Pangeran Yuasa.Pangeran Yuasa juga bingung dengan kondisi angin yang bertiup bersamaan dengan helai dedaunan. Aroma mint lembut terbawa dalam hembusan angin hingga semua pasukan berhenti berlari saat menghirup aromanya.“Jangan berkilah, hentikan tanaman ini!” teriak Raja Quattro saat tanaman rambat itu kini membungkus seluruh kakinya hingga ke pinggang dan masih menjalar. Bukan hanya di bawah kaki Raja Quattro tanaman mulai tumbuh di seluruh bagian. Ada beberapa bunga kecil yang mulai mekar pula.“Ayahanda,” gumam

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 216 Melawan Raja Quattro

    “Rosaline!” Damian menangkap tubuh Rosaline. Dia menepuk pipi adik perempuannya supaya sadar.Raja Quattro yang melihat barrier tujuh lapis. Rosaline menghilang menyeringai. Senyumannya membuat Damian merasa merinding. Tubuh Rosaline tiba-tiba terasa ringan. Damian yang melihat perubahan itu menyipitkan mata tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tubuh Rosaline yang sedang pingsan tiba-tiba berpindah dari tangan Damian ke tangan Raja Quattro tanpa disadarinya. Angin Raja Quattro yang memindahkannya secepat kilat.Keberadaan Rosaline di tangan Raja Quattro membuat mereka semua bergidik. Raja itu melakukan segala cara demi tercapai tujuannya.“Pangeran! Turun dan serahkan dirimu, atau ....” Raja Quattro memperlihatkan Rosaline yang berada di tangannya dan memberikan isyarat gerakan tangan di depan leher seperti diiris.“Bagaimana Yuasa?” Aurum yang bersatu dengan Pangeran Yuasa tidak bisa tinggal diam. Baginya Rosaline merupakan orang yang berharga, setidaknya dia menganggap gadis itu

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 215 Runtuhnya Istana Mawar

    Adrian merasa ada yang janggal. Saat mereka meninggalkan Istana Mawar, permaisuri menyambut mereka. Namun, saat ini meskipun keributan sangat besar terjadi tidak ada tanda-tanda keberadaan permaisuri.“Tunggu.” Adrian menghentikan Pangeran Yuan yang akan membuka pintu ke kamar Raja Yuichi.“Ada apa?”Kedua anak kembar itu saling berpandangan kemudian melihat ke arah Adrian.“Kalian tunggu sebentar,” ucap Adrian meminta kedua anak kembar ini menunggu dan dia menyelinap masuk diam-diam.Tak lama berselang, Aurum bersama dengan Pangeran Yuasa masuk ke dalam.“Sedang apa?” tanya Aurum yang melihat dua anak sedang berdiri di depan pintu. Dia mencari tempat untuk meletakkan Pangeran Yuasa yang sedang tidak sadarkan diri. Setelah memindai ruangan dengan teliti dia menemukan ada kursi panjang dan akhirnya merebahkan Pangeran Yuasa di sana.“Apa yang terjadi dengan Kakak?” tanya Pangeran Yuan.“Kehabisan energi, sudah hal biasa,” jawab Aurum.Rosaline menanyakan keberadaan Adrian kepada Putri

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 214 Kekuatan Pangeran Yuasa

    Pangeran Yuasa berjalan menuju ke bangunan utama Istana Mawar. Mereka yang berada di depan sang pangeran menyingkir tanpa perintah. Semua orang seakan mendapatkan tekanan yang begitu berat dan tidak bisa beranjak dari tempatnya kecuali mereka yang menghalangi jalan seakan kakinya bergerak sendiri untuk memberi jalan sang pangeran. “Apa ini?!” batin Raja Quattro. Dia tidak bisa bergerak bahkan menunduk saat Pangeran Yuasa lewat di depannya. “Kau ingin tahu kekuatan apakah ini? Ini adalah kekuatan untuk mengendalikan, aku memang lemah tapi dengan kekuatan ini kau pun akan bertekuk lutut,” bisik Pangeran Yuasa di depan Raja Quattro. “Salam kepada Yang Mulia,” ucap Raja Quattro, ucapan yang seharusnya tidak pernah keluar dari mulutnya. Dia berlutut di depan Pangeran Yuasa. Semua pengikut sang raja pun mengikuti apa yang dilakukannya. “Sial, bagaimana bisa tubuhku dipaksa seperti ini!” batin Raja Quattro mengumpat dalam hati, mengutuk sang pangeran atas perlakuannya merendahkan dirinya.

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 213 Melawan Raja Quattro

    Aurum menerjang prajurit yang menghalanginya. Dia tidak peduli dengan mereka yang menghalangi dan berlari ke arah Pangeran Yuasa.“Yuasa!”Raja Quattro yang melihat Aurum mendekat mengangkat tangannya. Dia mengucapkan sesuatu dan angin besar menerbangkan Aurum, naga yang begitu besar seakan tidak memiliki berat. Aurum terhempas dan menimpa beberapa prajurit.“Dasar pengganggu.” Raja Quattro membuat pembatas, pembatas yang membuat gentar siapa pun yang ada di sana. Mereka berdua berada di tengah-tengah pusaran angin.“Siapa yang akan menolongmu sekarang, Pangeran? Kau bukan apa-apa tanpa teman-temanmu. Kau pikir aku tidak tahu, kau lemah, sangat lemah, hanya karena kau terlahir sebagai anak raja maka semua ini bisa kau miliki. Sungguh membuat iri. Aku yang berusaha sekuat tenaga, berjuang dari bawah hanya bisa menduduki posisi jenderal. Sementara kau akan menjadi raja? Enak saja. Aku juga bisa melakukan pemurnian, ternyata itu bukan kekuatan spesial.” Raja Quattro menyeringai. Dia mena

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 212 Perbedaan Kekuatan

    “Cepat, kita harus menolong ayah!” seru Pangeran Yuasa.Yuan terbang lebih dulu, dia dapat merasakan kekuatan kristal hitam yang begitu besar.“Aneh, kenapa kristal hitam sangat terasa di sini, ini akan sangat buruk untuk ayah dan kakak,” batin Pangeran Yuan. Dia mendekati Yui dan membicarakan tentang firasatnya.“Istana Mawar ada di depan.” Pangeran Yuasa memberikan komandonya.Putri Yui memperlambat terbangnya saat merasakan sesuatu yang tidak biasa.“Ada apa?” tanya Pangeran Yuasa saat melihat kedua adik kembarnya berhenti dan tidak melanjutkan perjalanan mereka.“Itu!” Mata Pangeran Yuasa terbelalak, pasukan yang berjajar rapi mungkin lebih dari 10.000 prajurit ada di sana. Mereka dipimpin oleh Raja Quattro dan para jenderalnya.“Melawan mereka rasanya seperti menggali kubur sendiri,” gumam Rosaline.Sekuat-kuatnya mereka jika lawannya begitu banyak tetap saja akan sangat sulit.Pangeran Yuasa melihat pergerakan pasukan Damian dan yang lain menuju Istana Mawar. Pasukan mereka hany

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 211 Serangan Ke Istana

    Pangeran Yuasa terbang bersama dengan kedua adik kembarnya. Mereka mendarat di depan sebuah pintu besar yang terletak di tengah hutan.“Kurasa Aurum tidak akan muat,” ucap Pangeran Yuasa melihat sebuah pintu yang lebih besar dari pintu rumah pada umumnya, tetapi lebih kecil jika dibandingkan dengan gerbang dimensi.Pangeran Yuan tersenyum, “Dia bisa berubah, kan,” sambung Pangeran Yuan.Aurum berubah wujud. Dia terlihat seperti Pangeran Yuasa, yang berbeda hanya warna matanya, tetap keemasan.“Aku pasti muat dengan wujud ini,” ucap Aurum tersenyum simpul.“Rosaline,” panggil Pangeran Yuasa dan gadis itu mengangguk. Dia tahu dirinya diminta memasang barrier.“Tidak perlu,” tolak Pangeran Yuan saat gadis berambut merah itu akan memasangkan barrier padanya.“Tapi, Pangeran bisa terluka,” balas Rosaline.Pemuda dengan wajah yang sama seperti Putri Yui itu tersenyum, “Aku tidak apa-apa. Berikan pada Yui dan yang lainnya.”Rosaline berbalik dan membuat barrier untuk Putri Yui dan juga Aurum

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 210 Akan Kulindungi

    Xavier menghadang mereka yang semuanya berpakaian hitam. Satu lawan sekumpulan orang tak membuat pria bersenjata tombak hitam ini gentar.“Kenapa kalian tidak menyerang saat kami sedang terlelap, sungguh baik hati sekali menunggu hingga kami bangun.” Xavier merasa mereka ternyata masih punya hati nurani.Salah satu dari mereka terlihat terluka oleh luka bakar, Xavier merasa mengenal luka tersebut, luka yang di akibatkan oleh api hitam.“Apa Rafael berjaga tadi malam? Bukankah dia tidur lebih dulu dariku,” batin Xavier.Malam itu mereka berusaha menyerang, menunggu mereka terlelap. Saat kaki mereka melangkah cukup dekat dengan rumah pohon, sebuah barrier tujuh lapis ternyata menyelubungi tempat itu. Barrier itu sangat keras dan dengan usaha yang cukup besar mereka menghancurkan ke tujuh lapis pelindung tersebut.“Tuan Xavier, kami masih segan dengan Anda. Mereka kristal berwarna tidak seharusnya Anda membelanya,” ucap salah satu dari pria berpakaian hitam di depan Xavier.“Kalian belum

  • Kebangkitan Sang Naga Emas   Episode 209 Kejutan di Pagi Hari

    Malam semakin larut, Damian menggigil seakan seluruh tubuhnya diselimuti salju.“Kak!” Adrian berusaha membuat barrier untuk membuat udara sekitar Damian lebih hangat, tetapi percuma hal itu tidak berdampak sedikitpun.Seperti para korban yang lain, Damian mulai meracau, mengatakan hal-hal aneh. Bahkan bahasa yang digunakan juga bukan bahasa yang biasa digunakan, dia seperti bersenandung kadang berteriak dan sesaat kemudian menangis.“Kak Damian?!”Adrian berusaha menyadarkan Damian yang seperti orang lain saat tengah malam tiba, dia sangat aneh.“Adrian, tidak ada yang bisa kita lakukan, dia bukan Damian saat ini, kontaminasi di tubuhnya sedang menguasainya, ingatan dari noda-noda kristal yang diserapnya tidak bisa dikendalikan. Percuma, dia akan kembali lagi esok hari, kita hanya bisa menjaganya agar tidak melukai dirinya sendiri.” Menteri Feng Zhui membuat suhu udara sekitar Damian menjadi hangat. Pria berambut merah itu terlihat tidak terlalu menggigil lagi. Adrian membuat barrier

DMCA.com Protection Status