Ribuan pohon berukuran raksasa berdiri kokoh di semua tempat di dalam hutan itu, sesekali akan ada sekelebat monster dan Beast yang terlihat mendekati Abellard, namun, saat anak itu melepaskan aura sihirnya, semua Beast itu langsung mundur ketakutan. Tidak ada penampakan yang aneh selama Abellard menyusuri hutan itu, semuanya tampak normal dengan Beast, dan beberapa monster tanpa akal sehat yang menyerang mereka, hingga, saat anak itu sampai kebagian Barat hutan itu, seluruh bagian hutan dipenuhi kabut tebal yang menutupi semua pemandangan di depan mereka. Suasana hutan itu terasa begitu sunyi, tidak ada Beast, maupun hewan seperti burung yang terdengar di balik kabut itu, pohon-pohon tampak menghilang di telan kabut tebal itu, namun, mengapa kabut setebal dan setinggi ini tidak terlihat dari bagian luar hutan itu?. "Ho? Sepertinya kita menemukan tempat dimana dimensi itu berada, sekarang yang jadi pertanyaannya, dimana pintu masuk dimensi itu?" Tanya Abellard menyeringai melihat pe
Sebuah istana megah berdiri kokoh tengah kota yang hanya dihuni oleh para siluman ular, tidak ada Beast dengan jenis lain yang terlihat di sana, bagian atas istana itu terlihat seperti bawang bombay dan setiap pilar di istana itu terbuat dari emas dan perak, di sepanjang istana berbaris puluhan prajurit yang adalah siluman ular setinggi tiga meter, hingga dibagian aula istana, duduk seorang siluman wanita yang dengan pakaian yang dipenuhi permata, dan sebuah mahkota ular di kepalanya. Kedua matanya memiliki pupil dengan warna yang berbeda, mata kirinya berwarna keemasan, sedangkan mata kanannya berwarna biru biru layaknya langit cerah, kulitnya yang putih terbalut pakaian tipis yang berwarna merah, sedangkan wajahnya tertutup sehelai kain berwarna senada. Walau wajahnya tidak terlihat, namun, semua orang yang melihatnya dapat merasa yakin akan kecantikan wanita itu. "Salam kepada matahari paling terang di negeri ini, yang mulia, saya menemukan anak ini didekat gerbang dimensi kita, m
"Bagaimana aku bisa mempercayaimu?" Tanya Albis menatap tajam Abellard dengan mata hewan buasnya, Abellard tersenyum, ia juga tidak dapat mengatakan apapun untuk membuktikan perkataannya jika wanita itu tidak mempercayainya, namun, ia dan Medusa benar-benar teman baik, bahkan, karena Medusa termasuk bawahan setianya, wanita itu juga ikut terbunuh dalam pembantaian Kekaisaran Oscuro terhadap seluruh keluarga dan orang-orang yang terlibat dengannya."Entahlah, aku juga tidak dapat mengatakan apapun untuk menyakinkanmu, lagipula buka itu tujuanku ke sini, baiklah, lupakan saja, aku tidak dapat melakukan hal seperti itu pada putri temanku," Jawab Abellard tersenyum kecil lalu bersiap melompat dari jendela untuk keluar dari sana dan mengurungkan niatnya untuk mengambil Beast core tingkat khusus wanita itu, namun Albis menahannya."Tunggu, sebenarnya apa yang kau inginkan hingga membuatmu datang ke kerajaan tersembunyi seperti ini?" Tanya wanita itu menahan tangan Abellard agar anak itu tida
"Apa yang kau lakukan di sini? Bukankah aku sudah memintamu pergi dari sini?" Tanya Albis mengalihkan pembicaraan mereka, membuat Abellard hanya dapat menggaruk kepalanya tidak tahu harus menjelaskannya darimana. "Entahlah, namun, aku merasa bahwa aku tidak boleh meninggalkan seorang wanita mengurus semua bedebah ini sendirian, bukankah itu juga termasuk dalam tatakrama dasar? Walau seperti ini aku adalah seorang pangeran," Jawab Abellard memberikan alasan seadanya kepada wanita itu. Para prajurit Albis yang tadinya tertidur kini mulai bersiap di tempat mereka untuk menghadapi sisa bala tentara musuh yang sudah bertebaran keberbagai arah akibat serangan kejutan Albis dan Abellard, situasi mulai terkendali, hingga wanita itu dapat menghela nafas lega untuk saat ini karena para tentaranya tampak cukup dapat diandalkan untuk mengurus sisa serangga-serangga itu. Namun, perang ini masih belum berakhir, bagaimanapun perang ini dimulai secara sepihak oleh Kerajaan Heast sebuah kerajaan kec
"Lapor, memaksa penyelesaian ovolusi.""Evolusi gagal.""Memulai kembali.""Evolusi gagal."Terdengar suara sistem yang menggema di langit, itu adalah suara sistem kebangkitan raja iblis yang berusaha untuk terus melanjutkan evolusi Albis, namun, keadaannya yang kritis membuat proses evolusinya terhambat dan mengalami kegagalan berulang. "Lapor, proses evolusi dihentikan. Entitas bernama Albis de Yeur dinyatakan gagal berevolusi.""Memulai kembali proses penghitungan peringkat.""Penghitungan selesai. Albis De Yeur, tingkat kapasitas sihir saat ini, 8.888.999.978.997." "Memaksa menurunkan kapasitas sihir.""Kapasitas sihir di turunkan. Albis de Yeur, kapasitas sihir saat ini, 8.888.999.999."Tepat saat nafas Albis semakin melemah, sistem yang sedari tadi terus berusaha melanjutkan evolusi Albis kini menghentikan evolusinya, dan memulai penghitungan kapasitas sihir gadis itu yang sudah menyamai raja iblis saat ini, namun, karena evolusinya gagal, sistem pun secara sepihak membatalkan
"Lapor, skill limitless creation adalah skill eksklusif milik entitas bernama Abellard Bernie Timothe."Terdengar suara sistem yang berbicara langsung ke dalam pikiran Albis, apakah ia tidak dapat menciptakan tubuh baru untuk dirinya? Saat gadis itu berada diambang kematiannya, sepasang tangan yang hangat memeluk erat tubuhnya yang mulai mendingin, untuk kedua kalinya, Abellard kini berciuman dengan gadis dalam dekapannya, berbeda dengan ciuman pertama yang ia lakukan untuk mengirimkan serpihan inti jiwanya kepada gadis itu, ciuman kali ini terkesan sedikit menyayat hati seakan itu adalah salam perpisahan darinya. Buliran bening jatuh dari matanya dan meluncur lepas dari wajahnya, air mata yang semula hanya berbentuk setetes air itu jatuh ke udara dan berubah menjadi kobaran api yang berangsur-angsur menjadi semakin besar, hingga saat ia jatuh ke tubuh Albis, kobaran api itu menjadi sebuah bunga api yang berakar pada inti jiwa Albis, dan tepat setelah bunga itu mengirim semua serpihan
Pagi hari, setelah membakar lebih dari setengah kekuatan sihirnya, Abellard beristirahat di sebuah kamar istimewa yang disiapkan Albis untuknya, tidur dengan wujud remajanya membuat Abellard sedikit tidak nyaman karena ia telah terbiasa dengan tubuh anak-anaknya sedangkan tubuhnya telah berevolusi dan berubah menjadi lebih dewasa hanya dalam semalam. Karena kekuatan sihirnya di liontin pemberian Darrel telah dikorbankan untuk evolusi, Abellard kini tidak perlu khawatir kekuasaannya sihirnya akan meledak kembali, namun, karena evolusi secara paksa itu, Abellard telah mengalami kemunduran dalam peringkat sihirnya, kini kapasitas sihirnya tidak lebih dari beberapa ribu saja, layaknya anak-anak pada umumnya. Harusnya setelah evolusi kekuatan sihirnya hanya akan berukurang setengah dan menyisakan lebih dari beberapa juta kapasitas sihir, hanya saja, setelah Ames mencoba melakukan evolusi secara paksa, terdapat beberapa kerusakan yang terjadi padanya dan membuatnya terpaksa kembali menggun
"Malam hari, suasana padang pasir yang selalu tampak gersang dan panas berubah menjadi sebuah hamparan pasir emas dibawah sinar rembulan, semilir angin dingin menyapu lembut helaian rambut gelap Abellard yang sedang duduk di atas Kinton bersiap untuk segera kembali ke academy. Entah mengapa, suasana malam ini terasa begitu sunyi dibandingkan malam-malam sebelumnya, hanya ada Abellard dan seorang gadis dengan rambut berwarna merah menyala yang menemaninya hingga ke gerbang dimensi yang memisahkan kerajaan ini dengan hutan Kekaisaran Timothe. Tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mereka, hingga setelah beberapa saat setelah saling menatap tanpa sepatah katapun, Abellard menggerakkan bibirnya untuk mengucapkan salam perpisahan sebelum bergerak pergi menembus gerbang dimensi. "Jaga dirimu, pastikan kau selalu berlatih untuk mengendalikan inti jiwa barumu, dan jika terjadi sesuatu, jangan ragu untuk menemuiku di Kekaisaran," Ucapnya tersenyum kecil kepada gadis di depannya. Albis m