Share

Bab 145

Untuk beberapa saat, Vincen dan Lidia terhenti dalam diam, saling menatap satu sama lain. Hati Lidia terasa berdenyut, hingga akhirnya wanita itu mengambil origami yang ada di tangan Vincen dengan lembut.

"Terima kasih," ucap Lidia dengan lirih, sambil memaksakan sebuah senyum yang pahit.

Dengan berat hati, ia mencoba menggerakkan kursi roda untuk menjauh dari Vincen. Lidia sadar betul pernah melukai pria itu, dan ingin menjauh agar tak membuat masalah lagi baginya.

Namun, tiba-tiba saja Vincen menggenggam pegangan kursi roda Lidia, membuat wanita itu tersentak dan mendongak, menatap pria yang pernah menjadi suaminya itu dengan sorot mata yang bingung dan kaget.

"Setidaknya aku tidak ingin terlihat buruk di saat terakhirmu," ucap Vincen dengan nada serius, sambil mendorong kursi roda tanpa menatap Lidia.

Lidia merasa terharu, dan ia mengulas sebuah senyum. "Kau tidak pernah berbuat buruk padaku, Vincen. Tapi aku yang telah menyia-nyiakan pria baik sepertimu," ucapnya dengan mata berk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status