Home / Urban / Kebangkitan Naga Perang / 278. Clarissa Yang Menggoda

Share

278. Clarissa Yang Menggoda

Author: Zhu Phi
last update Last Updated: 2024-12-23 17:11:05

Rendy yang keluar dari gedung Dragon Sky Tower memutuskan untuk mengunjungi Elemental Naganya saatu persatu. Orang pertama yang ingin dikunjunginya adalah Clarissa Tan karena ia penasaran dengan Klan Assassin War yang tadinya ingin diselidikinya.

"Seharusnya Clarissa Tan menjadi pemimpin The Shadow, tapi kenapa sekarang malahan membawahi Assassin War? Terus, siapa yang memimpin The Shadow sekarang?"

Rendy melangkah menuju sebuah gedung dengan arsitektur modern di pusat kota Kartanesia, tempat Clarissa Tan dikabarkan berada. Aroma bunga melati menyambutnya saat ia masuk ke ruang lobi yang megah, dindingnya dihiasi panel-panel kaca yang memantulkan cahaya lampu gantung kristal di langit-langit. Langkah sepatunya bergema lembut di lantai marmer yang dingin, sementara tatapannya tertuju pada seorang wanita di sudut ruangan yang memancarkan aura penuh percaya diri.

Clarissa Tan berdiri dengan anggun, mengenakan gaun merah berpotongan tinggi yang mengalir seperti api di tubuhnya. Rambut ika
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kebangkitan Naga Perang   279. Pemimpin Assassin War

    Malam di Resort Red Lotus terasa magis. Cahaya rembulan memantul lembut di permukaan danau buatan yang mengelilingi bangunan utama, memberikan kesan bahwa tempat itu adalah bagian dari dimensi lain. Rendy melangkah melewati gerbang besar dengan ornamen naga emas, pikirannya terus berputar memikirkan pertemuannya dengan Clarissa.Lorong menuju suite eksklusif Clarissa dipenuhi dengan hiasan-hiasan artistik, dari lukisan abstrak hingga patung-patung modern yang mengilustrasikan elemen naga. Aroma bunga melati dari diffuser memenuhi udara, menciptakan suasana yang menenangkan, namun Rendy tetap waspada. Dia tahu Clarissa bukan hanya sekadar wanita cantik; dia adalah Elemental Naga Api sekaligus pemimpin Assassin War, organisasi bayangan yang bergerak di bidang pembunuhan terorganisir.Saat tiba di depan pintu suite, seorang pelayan berpakaian rapi menyambutnya. "Silakan masuk, Tuan Muda. Nona Clarissa telah menunggu Anda," katanya dengan senyum sopan sebelum membuka pintu.Rendy melangka

    Last Updated : 2024-12-23
  • Kebangkitan Naga Perang   280. Hebatnya Clarissa

    Rendy berdiri mematung sejenak ketika Clarissa mendekat, senyum di wajahnya berubah menjadi sesuatu yang lebih hangat, lebih personal. Dalam satu gerakan halus, dia melingkarkan lengannya di sekitar leher Rendy, menariknya mendekat. Napas Clarissa terasa hangat di kulitnya, aroma lembut melati dari tubuhnya memenuhi udara di antara mereka."Kau tahu, Tuan Muda," bisik Clarissa dengan nada menggoda, "Aku selalu tahu kita akan bertemu lagi, meskipun sebagai musuh sekalipun. Tapi sekarang, semua berbeda, bukan?"Sebelum Rendy bisa merespons, Clarissa menutup jarak di antara mereka, bibirnya menyentuh bibir Rendy dengan lembut namun penuh gairah. Rendy terpaku, merasakan campuran hangat dari ketegangan dan kenyamanan dalam ciuman itu. Detak jantungnya yang awalnya stabil berubah menjadi hentakan liar yang seirama dengan keintiman yang tiba-tiba ini.Waktu terasa melambat. Dalam pikirannya, kenangan masa lalu terlintas—Clarissa yang dulu menjadi musuhnya, seorang pemimpin organisasi pembun

    Last Updated : 2024-12-23
  • Kebangkitan Naga Perang   281. Kultivasi Ganda

    Dalam remang kamar yang masih dibalut aroma bunga mawar lembut, Rendy membuka matanya. Sebuah sensasi aneh menyelubungi tubuhnya—ringan, seperti ada angin sepoi yang mengangkatnya dari dalam. Namun, jauh di bawah kulitnya, sebuah kekuatan membara. Aliran Qi yang begitu deras seakan-akan mendesak setiap nadinya untuk meluap. Ia memijat pelipis, mencoba memahami apa yang tengah terjadi."Apa ini? Energi sebesar ini… dari mana datangnya?" pikirnya, dadanya naik-turun seiring dengan usaha mengontrol napasnya.Sebuah suara menggema di belakangnya, lembut dan sedikit serak. "Tuan Muda? Ada apa? Anda terlihat berbeda…" Clarissa, dengan rambutnya yang masih berantakan dan mata yang memancarkan rasa ingin tahu, menatapnya sambil bersandar pada bantal.Rendy berbalik, matanya menangkap kecantikan Clarissa yang tak teredam meski dalam keadaan tidak rapi. Ada sesuatu yang membingungkan dalam pikirannya. Bagaimana seseorang seperti Clarissa, yang dulu menjadi musuh bebuyutannya, kini berada di sis

    Last Updated : 2024-12-23
  • Kebangkitan Naga Perang   282. Menembus Ranah Gold Core

    Malam pertama di mansion mewah itu membawa keheningan yang sempurna bagi Rendy. Ia memasuki ruangan yang ia pilih, sebuah kamar dengan dinding kaca besar yang menghadap ke taman bambu yang tertata rapi. Cahaya bulan menyusup lembut melalui celah tirai, menciptakan bayangan samar di lantai marmer. Di tengah ruangan, ia meletakkan liontin giok dan patung Jade Dragon di sebuah meja rendah berlapis kayu mahoni. Energi spiritual dari dua benda itu seolah menggetarkan udara di sekitar.Rendy duduk bersila di atas alas meditasinya. Napasnya teratur, mengiringi aliran Qi yang bergerak melalui jalur meridiannya. Di dalam tubuhnya, energi itu seperti sungai yang penuh, mengalir deras tetapi tetap terkendali. Ia memusatkan pikirannya pada inti dantiannya, tempat energi spiritual berkumpul.Qi di dalam tubuhnya mulai menyatu dengan energi liontin giok. Liontin itu memancarkan cahaya lembut kehijauan yang meresap ke kulit Rendy, menghangatkan tubuhnya seperti mentari pagi. Ia membentuk segel tanga

    Last Updated : 2024-12-23
  • Kebangkitan Naga Perang   283. Bantuan Clarissa

    Rendy berjalan mendekat, postur tubuhnya santai namun tatapannya penuh arti. "Aku membutuhkan waktu lebih lama di sini," ucapnya dengan nada mantap. "Namun ada satu syarat—kau harus tetap menemaniku, Clarissa."Clarissa mengangkat alisnya, ragu sejenak. "Mengapa, Tuan Muda? Bukankah lebih baik aku memberikanmu privasi untuk berkultivasi?" tanyanya, meski dalam hatinya ada sedikit antisipasi.Rendy menatapnya lekat, lalu mengembuskan napas perlahan. "Aku sudah menyadari sesuatu, Clarissa. Qi yang melimpah dalam tubuhku... itu berasal dari hubungan kita. Kultivasi Ganda. Aku tidak pernah menduganya, tapi efeknya sangat besar. Dan aku berpikir... kita bisa melakukannya lagi."Wajah Clarissa merona, tetapi senyum kecil muncul di sudut bibirnya. "Tuan Muda tahu caranya membuat permintaan yang sulit ditolak," ujarnya setengah bercanda. Ia melangkah mendekat, aroma lembut melati dari rambutnya menguar. "Aku juga mendapatkan banyak manfaat dari Kultivasi Ganda ini. Jika itu yang Tuan Muda ing

    Last Updated : 2024-12-24
  • Kebangkitan Naga Perang   284. Teleportasi Kultivasi

    Pagi itu, Rendy berdiri di ruangan meditasi Safe House dengan patung Jade Dragon di tangannya. Patung itu berpendar lembut, memancarkan energi spiritual yang berdenyut seperti napas hidup. Clarissa berdiri di belakangnya, memperhatikan dengan rasa khawatir yang samar.“Kau masih yakin ingin melakukannya sekarang, Tuan Muda?” tanya Clarissa lagi untuk memastikan, suaranya mengandung nada ragu. “Teleportasi kultivasi bukan teknik sembarangan. Jika energimu tidak stabil, kau bisa terjebak di dimensi perantara.”Rendy mengangguk mantap, matanya tidak meninggalkan patung di tangannya. “Aku tidak punya waktu untuk perjalanan panjang. Nisan Pedang Spiritual di Lembah Roh Kultivator adalah kunci kekuatanku berikutnya. Dengan energi Qi berlimpah ini, aku yakin bisa mengendalikan teleportasi ini. Lagian, aku sudah pernah melakukannya sekali saat mengaktifkan Nisan Pedang Spiritual Guang Yu."Clarissa menggigit bibirnya, lalu menyerahkan sebuah jimat kecil. “Kalau begitu, bawalah ini. Jika kau m

    Last Updated : 2024-12-24
  • Kebangkitan Naga Perang   285. Ancaman Pedang Spiritual Lao Jin

    Langit di atas Lembah Roh Kultivator mendung kelabu, seolah menekan suasana mencekam yang menyelimuti tempat itu. Suasana yang sama sekali tidak diduga oleh Rendy, karena sebelumnya Lembah Roh Kultivator sangat bersahabat dengannya saat ia mengaktifkan Nisan Pedang Spiritual Guang Yu."Apa yang sedang terjadi pada lembah ini? Kenapa aku merasakan energi kegelapan yang sangat jahat di sini?"Ribuan Nisan Pedang Spiritual hanya terdiam kaku, tampak satu Pedang Spiritual yang bercahaya dan bergetar hebat, membuat Rendy penasaran mendekatinya walaupun terasa olehnya ada penghalang kuat yang menahannya untuk mendekati Pedang Spiritual ini."Aku harus mendekati Nisan Pedang Spiritual ini!" tekadnya dalam hati sehingga ia terus mengerahkan energi Qi untuk melawan kekuatan energi besar yang menghalang dan mendorongnya mundur.Di depan Rendy, Pedang Spiritual Lao Jin bergetar liar, menciptakan suara mendesing seperti jeritan roh yang tak tenang. Aura merah darah mulai merembes keluar, merayap

    Last Updated : 2024-12-25
  • Kebangkitan Naga Perang   286. Teknik Pembantaian

    BOOOM!Cahaya merah itu menghantam tanah di depan Rendy dengan dentuman dahsyat, menciptakan gelombang kejut yang mengguncang seluruh lembah. Debu dan pecahan batu beterbangan, membuat Rendy terhuyung meski dia sudah bersiap. Uhuk!Tak kuasa menahan gelombang energi yang dasyat membuat Rendy luka dalam dan memuntahkan darah segar dari mulutnya.Saat debu mereda, sebuah sosok tinggi muncul dari pusaran aura merah yang membara di sekitar Pedang Spiritual Lao Jin. Sosok yang semula hanya berupa pusaran merah perlahan-lahan berwujud seperti manusia.Pria itu mengenakan jubah panjang berwarna hitam dengan pola merah menyerupai darah yang mengering. Matanya bersinar keemasan, menusuk seperti belati yang menguliti jiwa. Wajahnya keras dan tanpa ekspresi, tapi ada keganasan yang menguar dari setiap gerakannya. Dia adalah Lao Jin, pemilik Pedang Spiritual yang telah lama menjadi legenda."Penguasa Nisan Pedang Spiritual? Aku tidak melihat sesuatu yang istimewa darimu," kata Lao Jin dengan suar

    Last Updated : 2024-12-25

Latest chapter

  • Kebangkitan Naga Perang   483. Konflik Berlanjut

    Clara menatap tajam ke arah Rendy, matanya menyala dengan amarah yang tak tertahankan. "Jangan kau kira tindakanmu ini akan mengubah kebencianku padamu!" suaranya dingin, nyaris menggigit, tanpa sedikit pun nada terima kasih.Rendy menghela napas panjang, mencoba memahami kekerasan hati Clara. Wajahnya dipenuhi kebingungan, tetapi suaranya tetap tenang. "Aku terus mencarimu, Clara! Buat apa aku membunuhmu? Apa untungnya bagiku?" katanya, menatapnya lekat-lekat, mencari celah di balik tatapan penuh kebencian itu.Clara menyilangkan tangan di dadanya, dagunya sedikit terangkat, menegaskan keangkuhannya. "Aku tidak percaya padamu! Aku datang untuk memperingatimu. Berhenti mencari Kekuatan Tertinggi, atau kami akan menghancurkanmu!" suaranya bergetar, bukan karena takut, melainkan karena tekad yang membaja.Rendy mengernyit. "Kekuatan Tertinggi? Apakah organisasi itu yang membuatmu membenci aku?" tanyanya, mencoba menelisik lebih dalam.Clara tak menjawab. Dengan santai, ia melangkah ke b

  • Kebangkitan Naga Perang   482. Sahabat Atau Musuh Lama?

    Rendy menatap tubuh wanita yang berdiri di tengah kekacauan Klub Red Lotus. Gaun merahnya berkibar pelan, seolah ikut menari bersama cahaya lampu temaram yang berpendar di langit-langit. Aroma alkohol, asap rokok, dan keringat bercampur menjadi satu dalam udara yang berat. Mata Rendy menyipit, mengamati siluet wanita itu."Kenapa aku merasa mengenalnya?" pikirnya, langkahnya perlahan mendekat."Nona, ada masalah apa sampai kamu mengacau di Klub Red Lotus ini?" tanyanya dengan suara tenang namun penuh kewaspadaan.Plok! Plok! Plok!Tepukan tangan menggema, menggantikan hiruk-pikuk yang sempat mereda. Wanita bergaun merah itu tetap membelakanginya, tubuhnya tegak, aura misterius menguar dari setiap gerakannya."Apa kita perlu memanggil bantuan, Tuan Muda?" suara manager klub terdengar penuh kehati-hatian."Tidak perlu! Aku bisa mengatasinya sendiri!" Rendy menjawab, tetap melangkah maju.Sebuah tawa kecil menggema, renyah namun menusuk."Hihihi ... selamat datang, Jendral Wang!"Suara i

  • Kebangkitan Naga Perang   481. Masalah di Klub Red Lotus

    Tok! Tok! Tok!Suara ketukan di pintu menggema di dalam ruangan, menginterupsi atmosfer hangat yang tercipta antara Rendy dan Jessy. Rendy yang duduk di sofa menoleh dengan malas, sementara Jessy menghela napas panjang, kesal karena momennya terganggu."Siapa?" tanya Jessy, suaranya tajam, penuh ketidaksabaran.Pintu terbuka sedikit, memperlihatkan wajah pucat seorang pria berseragam hitam. Ia adalah manager klub, tampak gelisah, peluh mulai bercucuran di pelipisnya."Gawat, Chief! Ada sedikit masalah di Klub!" katanya dengan suara bergetar. Matanya sekilas melirik ke arah Rendy, lalu cepat-cepat menunduk saat melihat ekspresi tajam pria yang dikenal sebagai Naga Perang—sosok legendaris di dunia gelap Khatulistiwa.Jessy melipat tangan di dadanya, wajahnya penuh kejengkelan. "Masalah kecil saja tidak bisa kamu tangani! Bagaimana kamu bisa mempertahankan jabatanmu?"Seakan darahnya terkuras, wajah manager itu semakin pucat. Ia menelan ludah, tidak berani menatap Jessy."Apa yang terjad

  • Kebangkitan Naga Perang   480. Romansa Rendy dan Jessy

    Dalam keheningan yang hanya diisi suara dengungan komputer, Jessy menatap layar dengan penuh konsentrasi. Cahaya biru dari monitor memantul di wajahnya yang tegang, memperlihatkan garis-garis kelelahan yang tersembunyi di balik sorot matanya yang tajam. Jari-jarinya menari di atas keyboard, sesekali berhenti untuk meneliti setiap baris kode dengan seksama. Rendy berdiri di belakangnya, tubuhnya tegang seperti kawat yang ditarik kencang, matanya tak berkedip menatap layar holografik yang terus berubah di hadapan mereka."Aku menemukannya," bisik Jessy, suaranya bergetar oleh ketegangan yang nyaris tak tertahankan. "Ada lokasi yang tersembunyi dalam sistem mereka... Ini bukan sekadar markas biasa, Ketua. Ini pusat dari segalanya."Rendy mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras. Ada api yang menyala di matanya, kemarahan yang selama ini ia pendam akhirnya menemukan bentuknya. "Di situlah ibuku disekap?" tanyanya dengan suara yang nyaris bergetar.Jessy menoleh padanya, menatap dalam-dal

  • Kebangkitan Naga Perang   479. Jessy, Sang Ahli Teknologi

    Di balik kerlip lampu dan gemerlap modernitas Red Lotus Club and Resort, Rendy melangkah dengan penuh ketegasan, namun di balik mata dinginnya tersimpan segudang kenangan. Di tengah kekacauan hidupnya—konflik dengan Cindy dan keputusannya untuk mencari kebenaran tentang ibunya—hanya satu hal yang selalu ia rindukan yaitu kehadiran Jessy Liu.Jessy, wanita yang telah lama menjadi bagian dari hidupnya, kini duduk di sebuah ruangan rahasia di balik dinding resort yang mewah. Di sana, di antara deretan monitor dan kode-kode digital yang menari, ia mungkin bisa menyusun petunjuk-petunjuk yang akan membongkar rahasia Kekuatan Tertinggi. Setiap detik tanpa Rendy terasa begitu lama baginya. Rindu yang selama ini tersembunyi di balik ketenangan profesional kini terpancar jelas saat ia melihat pintu terbuka perlahan."Ketua," panggilnya dengan nada lembut penuh harap, suaranya seakan melunakkan segala kegamangan. Saat Rendy melangkah mendekat, hatinya sejenak luluh oleh kehadiran wanita yang ta

  • Kebangkitan Naga Perang   478. The New Rendy

    Rendy tidak lagi menghiraukan Vera Huang. Wanita itu baginya bukan lagi seorang mertua, melainkan hanya semut yang bisa ia injak kapan saja jika ia mau. Matanya menatap kosong ke depan, tapi pikirannya dipenuhi kemarahan yang mendidih. Hatinya telah beku. Jika Cindy lebih memilih ibunya, maka ia akan pergi—mereka akan bercerai. Sesederhana itu."Masih ada hal yang lebih penting daripada mengurusi seorang mertua yang tidak berarti!" gumamnya, suara rendahnya nyaris seperti geraman. "Aku harus mencari tahu di mana ibuku yang ditahan oleh Kekuatan Tertinggi."Ia melangkah menuju gudang garasi, membuka pintu dengan sedikit tenaga. Derit engsel yang berkarat memenuhi udara, menyambutnya dengan suasana yang muram. Di dalam, skuter bututnya masih berdiri dengan setia, lapisan debu tipis menyelimutinya. Tanpa ragu, ia menyalakan mesin tua itu, suara bisingnya langsung menggema di seantero garasi.Baru saja ia hendak memutar gas, suara langkah kaki yang terburu-buru menghentikannya."Ren...!"

  • Kebangkitan Naga Perang   477. Kehancuran Huang Corporation

    Vera menggertakkan giginya, rahangnya mengeras sementara napasnya memburu. Matanya menyala penuh kebencian, seperti bara api yang siap melalap habis apa pun di hadapannya. Dengan suara yang lebih tajam dari pisau belati, ia berdesis, "Aku tidak akan membiarkan ini terjadi! Huang Corporation tidak akan runtuh hanya karena seorang pria yang dulu kupandang sebelah mata! Kau bukan Naga Perang... Semua ini hanya kebetulan belaka."Rendy tetap berdiri dengan tenang, sikapnya tegap bagai gunung yang tak tergoyahkan oleh badai. Sorot matanya dingin, penuh ketegasan yang tak terbantahkan. "Sudah kubilang, Vera, ini baru permulaan. Kau pikir aku akan berhenti di sini? Tidak. Aku akan memastikan kau merasakan kehancuran yang lebih menyakitkan daripada sekadar kehilangan investasi. Kau telah mempermainkan hidupku, dan sekarang, aku yang akan menentukan nasibmu."Wajahnya yang dulu dikenal lemah lembut kini menampakkan ketegasan yang mengerikan. Rendy bukan lagi pria yang bisa diabaikan begitu saj

  • Kebangkitan Naga Perang   476. Membongkar Penyamaran

    Di tengah ruangan yang remang, bayangan senja menari di dinding-dinding mewah, Vera mengeluarkan dengusan penuh ejekan. Matanya yang tajam dan dingin menembus kegelapan, seolah memancarkan bara amarah. Dengan suara yang menyeruak, ia mencaci,"Menolak? Hah! Kamu pikir dirimu siapa? Hanya seorang pecundang yang bahkan tidak mampu membeli dasi layak, berani menantangku!"Rendy, berdiri tegap bagaikan patung besi di tengah badai, menatap balik tanpa setitik ragu. Tatapannya yang tajam dan dingin menantang, seolah berkata bahwa ia telah lelah menjadi korban hinaan. Suaranya rendah namun menggema dengan kepastian, "Aku sudah muak dipandang rendah. Jika aku mengaku sebagai Naga Perang, maka aku memang Naga Perang! Dan jika kau memaksaku menceraikan Cindy demi keuntunganmu sendiri, kau akan merasakan penyesalan yang meendalam!"Rendy sudah habis kesabaran dengan sikap arogan Vera yang selalu menghinanya.Tawa sinis Vera pecah, melayang ke udara seperti asap pahit, "Oh, jadi sekarang kau meng

  • Kebangkitan Naga Perang   475. Hinaan Vera

    HA-HA-HA ...!!!Tawa itu meledak di udara, menggetarkan ruangan dengan gaungnya yang menusuk telinga. Vera Huang menepuk-nepuk pahanya, seolah ucapan yang baru didengarnya adalah lelucon paling konyol yang pernah ada."Ha-ha-ha! Astaga, Rendy! Aku tahu kamu ini miskin dan tidak berguna, tapi aku sungguh tidak menyangka kamu juga pintar membual!" katanya dengan nada mengejek, matanya menyipit penuh penghinaan.Rendy mengepalkan tangan, kuku-kukunya hampir menembus kulit telapak tangannya sendiri. Napasnya berat, dadanya naik turun dengan penuh amarah. "Aku tidak berbohong! Aku memang Naga Perang yang akan menarik seluruh investasi Wang Industries dari Huang Corporation! Aku sudah muak hidup seperti ini, tanpa kejelasan dan tanpa harga diri!" suaranya bergetar, bukan karena ketakutan, tapi karena tekad yang sudah tak bisa dibendung lagi"Mentang-mentang nama margamu sama dengan nama perusahaan Grade A, terus kamu klaim kalau itu perusahaanmu? Hah! Sungguh lucu dan tak masuk akal!" sind

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status