Sesuatu yang dipaksa untuk dipertahankan hanya akan menambah beban dan menyiksa kedua-belah pihak, bahkan menyengsarakan orang lain. Hargailah seseorang yang mendampingimu dalam situasi apapun, karena segala sesuatu yang ada di dunia ini bersifat fana. Semuanya hanya titipan yang dipinjamkan padamu, dan jika tiba waktunya apa yang dipinjamkan padamu harus dikembalikan atau diambil darimu. Selamat membaca, semoga terhibur. Doa author buat pembaca setia, semoga semuanya dilimpahan rejeki serta diberikan kesehatan dan umur panjang untuk menikmati hari-hari bahagia, duka, dan suka bersama orang tercinta.
“Orang yang memberitahuku tentang keberadaan pot pembakaran dewa dan orang yang kumaksud dalam istana adalah orang yang sama!”Kedua mata Songrui memaku—menunggu perkataan selanjutnya.“Bo Bingwen!”DEG!Rahang Songrui mengeras begitu mendengar nama Bo Bingwen.Selama ini Bo Bingwen selalu bertransaksi dengannya.Setiap petarung yang kalah dalam arena dibelinya dengan harga yang mahal.Bahkan Bingwen pernah meminjam sebuah benda berharga darinya dengan bayaran yang tak terduga.Di antara semua informasi yang ia dengarkan, Songrui lebih tertarik dengan benda yang dipinjam Bingwen.“Benda apa yang dipinjam dan apa keistimewaannya?“Tuan pasar gelap terdiam dengan senyuman licik.“Kau tahu sendiri, aku tidak akan memberikan informasi dengan cuma-cuma.”“Informasi yang kuberikan sudah sangat banyak, aku tidak mau merugi,” lanjutnya membuang pandangan.“Katakan saja, kau ingin menukarnya dengan apa?” sosor Songrui menatap kesal.“Siapa kau sebenarnya?”DEG!Songrui terdiam.“Ternyata Tuan p
“Xiongrui! Menjauh dari guruku!” bentak Bingwen memukul mundur Songrui hingga terenyak menjauh dari tubuh guru Liu Yaoshan.“Tangkap murid tak beradab ini!” lanjutnya menatapnya geram.“Biarkan ia membusuk dalam ruang kesunyian!”Semua guru hendak melakukan perintah itu.Namun Songrui membantah dengan cepat.“Pedang penghakiman hanya akan bereaksi pada energi jahat!”“Benda yang ada di dalam tubuh guru Liu Yaoshan adalah mutiara hitam!”“Bukankah para guru telah menyaksikannya sendiri?”Wajah para guru mulai bimbang. Mereka saling melempar pandangan.“Omong kosong!” bantah Bingwen.Melihat ekspresi para guru, Bingwen memberikan penjelasan palsu tentang benda yang ada di dalam tubuh guru Liu Yaoshan.Namun Songrui membantah dan kembali mempertanyakan hal yang sama tentang reaksi pedang penghakiman.“Xiongrui ... ternyata selama ini kau memang berencana ingin mendapatkan pedang penghakiman menggunakan trik kotor!”“Kau pikir aku tak tahu apa yang kau rencanakan selama ini?!”Bingwen meng
“Dengan kemampuannya saja belum tentu ia bisa menggulingkan posisi kaisar! Memangnya siapa dia?!” gerutu Yizhen geram.“Dia tidak bisa, tapi dengan dukungan orang di belakangnya, ditambah lagi para pendekar yang menghilang, sudah cukup untuk mendorongnya memberontak!” balas Songrui penuh keyakinan.Semua hal yang telah ia selidiki dijelaskan.Mulai dari hubungan Bo Bingwen dan selir Hua Rong, hilangnya para pendekar yang kini dicurigai berada di wilayah terlarang, sampai hubungan Bingwen dengan sosok kabut hitam.Ia menduga Bingwen telah merencanakan pemberontakkan sejak lama. Dan mengumpulkan semua pendekar yang menghilang untuk dijadikan pasukan tak terkalahkan di wilayah terlarang.“Tidak bisa! Hal ini harus kita sampaikan pada kaisar!” sosor guru Kun.“Tidak boleh!” bantah Songrui.“Memberitahu kaisar hanya akan memperingati musuh. Selir Hua Rong pasti tidak akan tinggal diam.”“Lalu apa rencanamu?”Kedua guru memandang serius menunggu Songrui berucap.“Saat terjadi sesuatu di dal
Meski luka cambukkan di tubuh Songrui belum sembuh sepenuhnya, ia telah menemui Bingwen untuk menjalankan hukuman kurungan.Di depan pintu ruang kesunyian Songrui menunggu Bingwen melakukan ritual untuk membuka pintu yang terkunci.“Guru agung, ada hal yang ingin aku katakan padamu!”Bingwen menghentikan ritual yang hendak ia mulai lalu membalikkan badan, menatap Songrui dengan senyuman licik.“Kau bisa membohongi para guru, tapi kau tak bisa membohongiku, Bo Bingwen!”Bingwen tertawa kecil.“Xiongrui-xiongrui ... aku akui kepintaranmu, tapi kau tak bisa meyakinkan para guru bodoh itu!” ucap Bingwen dengan ekspresi dingin.“Kau pikir aku tak tahu apa yang kau lakukan selama ini?"Bingwen menjelaskan secara singkat bahwa ia tahu setiap tindakkan Songrui. Bahkan ia tahu siapa sebenarnya kedua kakaknya itu.“Sebenarnya jika kau berada dipihakku dan mau setia mengikutiku, apapun yang kau inginkan akan aku berikan,” lanjutnya menatap dalam.“Sayangnya kau terlalu mencampuri rencana yang tel
Ilusi yang dibuat sosok bayangan hitam hanya untuk membangkitkan kebenciannya.Songrui kembali tersadar.Ia duduk bersila.Berusaha mengendalikan kebencian di hati seperti saat biksu tua mengujinya dengan perisai hati.Songrui menarik napas panjang.Memejamkan mata.Hingga di menit berikut, suasana menjadi hening.Udara dingin menyadarkan bahwa ilusi telah berakhir.Songruipun kembali membuka matanya.“Tidak ada satu orangpun yang bisa keluar dari ilusiku!”“Bagaimana kau bisa melakukannya?!” Sosok bayangan hitam berucap kesal.Songrui tersenyum remeh.“Itu karena aku berbeda dari orang lain!”“Baik! Kalau begitu, tak ada gunanya aku membiarkanmu hidup!” ucapan terakhir itu beriring dengan keluarnya sosok bayangan hitam sekali lagi dari dalam kubuh balok es.Secara tiba-tiba Songrui diserang!Kali ini serangan yang diterima berbeda dari sebelumnya.Meski selama bertahun-tahun sosok bayangan hitam dikurung, namun kekuatannya tak bisa diremehkan.Ia menghindar dan mencoba melawan balik s
Songrui yang hendak berlari menuju ke arah makam dihentikan oleh perkataan Yizhen.“Tak ada gunanya kau ke sana!”“Tubuh fana guru pendiri telah dibawa oleh Bo Bingwen!”Mata Songrui membulat besar.Ia menarik napas dalam.Menekan emosi hingga kedua kepalan tangannya ikut bergetar.“Sekarang kita kehilangan jejak Bingwen. Tak tahu ke mana ia membawa tubuh fana guru pendiri dan untuk apa ia melakukannya?”Kali ini Songrui benar-benar tak tahu harus berbuat apa.Perasaan campur aduk telah membuntukan pikirannya.Ia bahkan hampir tak bisa menopang tubuhnya berdiri.Clap!Untung saja murid pertama cepat meraih lengan Songrui—mencegahnya terjatuh.“Darah?!” ungkap murid pertama memelototi punggung Songrui.“Kau terluka! Cepat obati lukamu dulu!”“Tidak!” bantah Songrui memaksakan tubuhnya berdiri tegak, “aku baik-baik sa….”Bruuk!“XIONGRUI!”Sayangnya ia justru kehilangan kesadaran meski memaksakan diri untuk terlihat baik-baik saja.Songrui dibawa ke dalam ruangan oleh beberapa murid.Di
Bagaimana dia bisa ada di sini?Jika mereka sengaja disiapkan oleh selir Hua Rong ke sini, tentunya ada hal besar yang sengaja ingin dilindungi.Dan hal ini semakin membuktikan bahwa memang benar semua pendekar yang menghilang disembunyikan di dalam wilayah gunung Qianshen.Ia meminta guru Yizhen dan Haoyun untuk menemukan lokasi para pendekar yang hilang di dalam gunung.“Gunung seluas ini, kau ingin kami berdua saja yang mencarinya?!” guru Yizhen memelototi dengan nada tak terima.“Guru jangan khawatir, kemampuan Kak Haoyun tidak bisa diremehkan!” sosor Songrui menoleh ke arah Haoyun.“Dik Xiongrui jangan khawatir, serahkan padaku!”Usai berucap Haoyun segera pergi meninggalkan Songrui, diikuti guru Yizhen dengan ekspresi terpaksa.Para prajurit yang menyerang Tuan Donghai dan murid pertama berhasil dihentikan Songrui tepat pada waktunya.Tliing!Pedang yang hampir mendarat tepat di kepala Donghai dihadang oleh Songrui.Buukh!Dalam sekali pukulan lelaki yang menyerang terlempar ke b
“Xiongrui? Wang Songrui?” gumam Gaozhi.“Tidak mungkin! Kau sudah mati!” lanjutnya lagi dengan tatapan tak percaya.“Kau juga tak melihat tubuhku dimakan hewan buas, bagaimana kau bisa meyakinkan aku sudah mati?” bisik Songrui.Ia kembali berdiri, menghunuskan belati ke arah Gaozhi dengan wajah dingin.“Katakan! Di mana para pendekar yang menghilang disembunyikan?” lanjutnya membentak.“Baik! Akan kuberitahu!” Gaozhi mengangguk-angguk sambil berdiri.Tling!Belati di tangan Songrui terlempar.Gaozhi secara tiba-tiba menggunakan trik mencuri kesempatan di saat Songrui mulai lengah.Bukh!Songrui yang terkejut dipukul hingga terenyak ke belakang.Kesempatan ini digunakan Gaozhi melarikan diri.Kedua mata Songrui menatap diam.Secara perlahan sudut bibirnya melengkung dengan sorot mata dingin melihat bayangan Gaozhi menghilang di tengah hutan.“Dik Xiongrui, kau tak apa?”“Perlu aku mengejarnya?” tanya murid pertama usai memastikan keadaan Songrui.“Tidak perlu!”“Kenapa?” murid pertama m
“Apa yang kau lakukan!?” jiwa jahat berucap cemas.Sebilah pisau yang berada dalam genggaman Songrui kini telah menusuk dadanya sendiri.Tsk!“Ugh!”Sekali lagi ia mendorong kuat pisau yang dipegangnya hingga sepenuhnya masuk ke dalam dada.“Dasar bodoh! Beraninya kau?!” lagi jiwa jahat berucap.Tindakan Songrui menggagalkan ritual jiwa jahat terhadap kedua kakaknya.Sret!Ditariknya keluar pisau yang menusuk jantung.Meski Songrui menahan rasa sakit yang luar biasa, tapi ia bisa merasakan energi jiwa jahat mulai melemah.Trang!Memanfaatkan peluang itu ia melepaskan semua belenggu di pergelangan.Brukh!Ia terduduk sambil menahan bekas tusukkan di dadanya.Bayangan penderitaan semua orang masih terlintas dalam pikiran.Hanya memikirkan itu saja, Songrui berupaya mengambil kembali kendali atas tubuhnya sendiri.Ia duduk bersila.Memejamkan mata dan menenangkan pikiran.Rencana yang telah ia susun tidak boleh berhenti hanya karena luka di tubuhnya.Meski peluang keberhasilan rencana it
“Jangan khawatir, setelah semuanya selesai, kalian berdua akan melihat seberapa besar kekuatanku!” ucap Songrui melemparkan pandangan matanya ke arah jiwa jahat.“Akhirnya kau sadar juga, Xiongrui. Jika dari awal kau menerimanya, aku tentu tidak akan menyakitimu.”Jiwa jahat begitu bersemangat. Ia segera memulai ritual!Tubuh Songrui perlahan mengudara bersama jiwa jahat.Proses ritual dilanjutkan.“Hentikan!” seru murid pertama menyerang—mencoba menggagalkan.Sliiing!Sayangnya serangan murid pertama digagalkan oleh jiwa jahat.“Meskipun harus mengorbankan nyawaku, tidak akan kubiarkan kau melakukannya!”“Jangan terbaru-buru!” sosor jiwa jahat menyela, “kau masih berguna untuk keberhasilan rencanaku.”“Setelah aku berhasil, nyawamu tidak lagi berharga, kau bisa pergi dengan tenang!” lanjut jiwa jahat mengulurkan tangannya.Murid pertama diposisikan di antara Songrui dan jiwa jahat.Ritual penyatuan dilanjutkan.Dengan menggunakan kekuatannya, jiwa jahat memaksa wujud asli murid pertam
Setelah mendapat serangan itu Songrui merasa ada keanehan dengan tubuhnya.Secara alami orang biasa pasti akan mengalami kesakitan luar biasa, tapi saat ini ada ledakan energi jahat yang besar dalam tubuhnya.Songrui berdiri sambil menatap bingung kedua telapak tangannya.Adanya energi jahat sebesar itu, tubuhnya bahkan tidak ada penolakan atau reaksi seperti biasa. Namun beberapa detik kemudian, dadanya terasa aneh.“Sudah saatnya!” seru jiwa jahat.Pandangan Songrui teralihkan melihat jiwa jahat berdiri di depannya.Sreek!Tangan jiwa jahat secepat kilat mengarah ke depannyaDEG!Kedua mata Songrui membulat besar!Sesuatu yang masuk di dalam sana seperti mencengkeram kuat dan menarik paksa jantungnya keluar!“Apa yang kau lakukan?!”“Karena kau menolak tawaran yang kuberikan, maka akan kuambil apa yang menjadi milikku!Krak!“Segel jiwa!” ucap jiwa jahat kesal, “pantas saja aku tidak bisa mengendalikanmu. Tapi sekarang dengan kekuatanku, segel ini tidak berguna sama sekali!”"Buum!
Sekian banyak pasukan jiwa jahat keluar dari dalam portal.Hanya dalam hitungan detik mereka telah dikelilingi pasukan jiwa jahat.Para guru, murid seperguruan, bahkan semua orang diserang secara membabi buta.Melihat ketidakberdayaan, Songrui terpaksa bertindak.Tebasan pedang penghakiman melenyapkan jiwa jahat, akan tetapi hal itu justru membuat Songrui kehilangan kendali.Semakin banyak prajurit jiwa jahat yang dibinasakan, energi jahat di tubuh Songrui semakin besar.Racun jiwa jahat bereaksi.Keinginan membunuh semakin kuat.CLAP!Tindakan Songrui terhenti.Sebuah tangan mencengkeram kuat pergelangan tangannya.“Xiongrui! Cukup!” pungkas murid pertama, “kau tak boleh melakukannya lagi!”“Menyingkir!” bentak Songrui menatap tajam ke arah murid pertama.“Jika dilanjutkan, kau akan dikendalikan sepenuhnya oleh energi jahat!”Mendengar hal itu, Songrui tersenyum menakutkan lalu kembali berucap “mereka ditakdirkan untuk mati di tanganku!”Kegeramannya memuncak saat melihat pergelangan
???Saat semua tenggelam dalam kebingungan, jiwa jahat muncul kembali.Energi jahat dari berbagai arah muncul dan diserap oleh jiwa jahat.Kenapa pedang penghakiman tak bisa menghancurkan jiwa jahat?Sebenarnya apa yang salah? “Kau masih tak cukup kuat untuk menandingiku, Xiongrui!”“Di dunia ini, kejahatan di hati manusia jauh lebih besar dari kebaikan!”Swiing!Tubuh Songrui terangkat.Racun jiwa jahat bereaksi berkali-kali lipat.Keinginan membunuh menjadi semakin kuat.Bayangan peperangan di masa lalu muncul dalam ingatannya.Terasa seperti nyata.Menahan reaksi racun jiwa jahat ia kehilangan kesadaran, dan terbangun di suatu tempat yang berbeda.Istana langit yang megah.Berpakaian zirah perang.Dikerumuni oleh para dewa yang siap menyerang.Pedang penghakiman di tangan mengayun bebas membalas para dewa yang menghujaninya dengan serangan bertubi-tubi.Sementara Songrui bingung dengan apa yang terjadi, salah satu dewa menyadarkannya dengan satu kalimat.“Rupanya ini ingatan jiwa j
Awalnya Songrui tak percaya sedikitpun perkataan Hua Rong. Namun saat wanita itu memberitahukan bahwa selama ini ingatannya sengaja disegel oleh guru Liu Yaoshan, Songrui mulai meragukan kepercayaannya sendiri.Ia teringat kejadian masa lalu di saat kedua orang tuanya yang merupakan seorang jenderal sedang ditugaskan oleh kaisar sebelumnya untuk membinasakan sebuah kerajaan.Semua yang dikatakan Hua Rong jika dikaitkan dengan masa lalu memang sangat masuk akal.Apalagi saat Hua Rong dibawa guru Liu Yaoshan masuk ke dalam perguruan, bertepatan setelah kedua orang tuanya memenangkan pertempuran.“Guru Liu Yaoshan, kaisar dan semua orang yang ada di kerajaan ini pantas mendapatkan balasan!”“Terutama kau, Songrui!”“Aku ingin membunuhmu dengan tanganku sendiri!”Songrui terdiam menatap Hua Rong.Sepasang mata yang dipenuhi dendam, persis seperti dirinya dulu yang dipenuhi dendam atas kematian sang guru.Wuushh!Dalam diamnya, Hua Rong berlari dengan tangan yang memegang lurus sebilah peda
Jiwa jahat menghajarnya hingga terlempar jauh.Racun di dalam tubuh benar-benar membuat Songrui lemah.Semua orang yang sadar kembali menyatukan kekuatan mereka dan serentak menyerang ke arah jiwa jahat.Namun usaha mereka berakhir sia-sia. Bahkan para guru yang berupaya menyegel jiwa jahat berakhir sama seperti Songrui.“Xiongrui-xiongrui, aku sudah muak dengan permainan lemah seperti ini!”Usai berucap jiwa jahat memulai ritual.“Biar aku tunjukan padamu, seperti apa kekuatan dewa sebenarnya!”Ngiiing!Jiwa jahat mengulurkan kedua tangannya ke depan.Sepasang mata Songrui terbelalak!Jiwa jahat mulai menyerap semua energi di dalam tubuh semua orang.Satu persatu orang yang diserap energinya berjatuhan di tanah bagai mayat kering.Hal ini membangkitkan emosi Songrui.Keadaan memaksanya untuk menghentikan tindakan jiwa jahat.Wuuushhh!Sliing!Ia melayangkan pedang penghakiman hingga berhasil memutus aliran ritual penyerapan dari jiwa jahat.Tak menyangka tindakan Songrui justru mempro
Ha ha ha!Jiwa jahat muncul di udara!Tak lama setelah kemunculannya sekian banyak sosok hitam bermata merah memenuhi wilayah sekitar benteng perbatasan.“Xiongrui, kali ini kau tak akan bisa melindungi mereka!” seru jiwa jahat dengan suara yang terdengar mengerikan.Usai berucap jiwa jahat mengulurkan tangannya ke depan—memerintahkan semua sosok hitam menyerang.Kesempatan ini juga digunakan pangeran kedua belas memerintahkan pasukannya menyerang serentak.Para guru dan murid menyatukan kekuatan dan membentuk formasi untuk menyerang balik sekian banyak bayangan hitam yang ada di sekitar mereka.Begitu juga jenderal dan prajuritnya yang berada di dalam benteng berjuang keras menyerang setiap bayangan hitam yang datang menyerang.Sementara Songrui menggunakan kesempatan ini untuk berhadapan dengan jiwa jahat.Namun pangeran kedua belas ikut membantu jiwa jahat dan menyerang Songrui.Meski begitu, pangeran kedua belas yang terluka bukanlah tandingan Songrui.Syuut!Brukh!Serangan terakh
“Xiongrui?”“Kali ini trik apalagi yang kau gunakan?”Di tengah keheningan, Songrui menjawab dengan suara lantang.“Aku ingin bernegosiasi denganmu!”“Ha ha ha!”“Cih!” pangeran meludah ke samping dengan wajah remeh, “negosiasi katamu?”“Dengan kemampuan pasukanku kau bahkan tak mampu mengalahkanku, Xiongrui!”Songrui terdiam, memberikan jeda bagi pangeran untuk tersenyum hingga situasi menjadi hening.“Sepertinya ingatan pangeran begitu buruk….”Songrui melanjutkan dengan mengeluarkan pedang penghakiman.“Kalau begitu, anggap saja aku tidak pernah mengatakannya!” lanjutnya santai lalu bersiap mengayunkan pedang.“Baik!” sosor pangeran.Songrui diajaknya mendekat.Di tengah-tengah kerumunan, beberapa prajurit dengan cepat menyediakan tempat duduk lengkap dengan meja yang di atasnya tersedia cangkir dan kendi.Iapun turun dari tunggangan dan dengan berani menerima ajakkan itu.“Aku bisa membantu pangeran kedua belas untuk mendapatkan keinginanmu!”Tawaran Songrui diacuhkan. Pangeran bah