Share

37. Kebangkitan Azizah?

Penulis: Lapini
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-13 21:29:14

“Hai, Mas. Gimana tadi pertemuan antar dosen?” tanya Azizah dengan senyum manisnya setelah menyalimi suaminya yang baru saja pulang. Ia menatap sang suami yang tersenyum kepadanya.

“Semua berjalan lancar. Kami cerita banyak hal,” ucap Darino dengan lancar, santai dan tenang.

Azizah mengangguk-anggukkan kepala, mengambil alis tas suaminya, lalu melangkah beriringan dengan Darino yang merangkul pinggangnya. “Bahas banyak hal ya berarti? Soalnya sampai larut malam seperti ini,” tuturnya.

Azizah sedang bersikap biasa saja, berusaha percaya dengan apa yang dikatakan oleh suaminya dan seolah-olah tidak tahu apa yang terjadi sesungguhnya. Azizah ingin tahu, seberapa jauh dan sebanyak apa suaminya itu berbohong.

Darino menganggukkan kepala, “Banyak, Sayang. Awalnya membahas tentang peraturan kampus, BEM, sampai akhirnya main game,” ucapnya, menatap sang istri yang melangkah disisinya.

“Wah seru banget yaa, Mas. Seandainya boleh membawa orang luar, pasti aku bakalan ikut merasakan keseruan kal
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   38. Obrolan Malam Azizah & Kedua Orangtuanya

    “Kamu serius?”Azizah menganggukkan kepala sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan Daddy kepadanya. Ia menegakkan tubuhnya, “Seratus persen serius setelah Nandra memberikan banyak bukti kepadaku.”Karisya menghela nafas setelah mendengar apa yang diucapkan oleh putrinya itu. Fernandra, mantan kekasih Azizah yang sangat ditentang olehnya karena pria itu sangat toxic, dan dirinya lah yang menyuruh Azizah untuk memutuskan hubungan keduanya dengan ancaman Azizah akan tampil di publik.Bukan hanya itu, Azizah akan menjadi penerus Karisya. Karisya akan memberikan sepenuhnya tugas dan tanggungjawab terkait Production House yang dimiliki oleh Karisya, Azizah tidak menyukainya dan memilih untuk menurutinya.“Kamu tahu kan dia seperti apa?” tanya Karisya dengan nada yang menggebu-gebu, menatap Azizah yang duduk di single set sofa.Azizah menganggukkan kepala, “Tahu. Dia melakukan pengobatan supaya bisa sembuh, dan yaa satu hari ini aku bersama dia, aku tahu perubahannya.” Ia memberikan ma

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   39. Fakta Baru Tentang Carisa

    “Carissa dan Carlinta sepupuan?” gumam Azizah, menatap daddynya yang menganggukkan kepala. “Jadi?” tambahnya dengan suara pelan.Januar bergumam pelan, “Mereka bekerjasama untuk menghancurkan rumah tangga kamu dan Darino.” Ia menegakkan tubuhnya, menatap serius putrinya yang tidak mengalihkan atensi sedikitpun darinya.“Pilihannya ada dua. Kamu pertahanin hubungan kamu dan Darino, atau kamu selalu berantem sama Darino untuk mengelabuhi mereka,” tegasnya.Karisya hanya terdiam, mendengarkan perbincangan antara suaminya dan putrinya. Dirinya sudah tahu dari awal, bahkan dirinya yang mendapatkan fakta-fakta tersebut dari orang-orang kepercayaannya yang ditugaskan untuk meretas data informasi dari Carissa dan Carlinta.“Lalu bagaimana dengan Nandra?” tanya Azizah, menatap kedua orangtuanya silih berganti. “Aku tidak bisa memutuskannya begitu saja dengan alasan aku bisa mencari tahunya sendiri,” lanjutnya.Hening, tidak ada yang berbicara diantara keduanya. Januar dan Karisya terdiam, memb

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   40. Tentang Fernandra, Azizah & Darino

    “BRENGSEK!”Seorang perempuan berteriak saat lehernya dicengkram kuat oleh seorang pria mengenakan kemeja berwarna hitam lengan panjang dengan lengan yang dilipat hingga siku, kedua mata perempuan itu melebar saat bertemu tatap dengan kedua mata tajam milik pria yang datang.“Halo, Carisa. Long time no see,” sapa pria itu, nada suaranya rendah dan penuh penekanan, ditambah smirk smile yang ditunjukan oleh pria itu kepada perempuan yang ada dihadapannya saat ini.“Kamu tahu? Aku senang bertemu denganmu saat ini,” lanjutnya, diakhiri dengan terkekeh. Fernandra Aurinta, ia mendorong masuk Carisa ke dalam rumah yang sangat sepi, hanya ada mereka berdua di sini.“Apa kamu senang bertemu lagi denganku, hm?” bisiknya, lagi-lagi dirinya terkekeh.Sementara itu Carisa sedang berusaha keras untuk menarik tangan kekar Fernandra menjauh dari lehernya, karena jika tidak … Carisa bisa kehabisan nafas dan meninggal. Carisa menggelengkan kepala, perempuan itu tidak ingin mati muda.“MAU APA KAMU?!”F

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   41. Darino Akhirnya Mengetahui

    Azizah terkekeh setelah mengatakannya, ia menunduk dan memperhatikan kedua kakinya yang bergerak mengayun maju-mundur. Sedangkan Darino hanya terdiam dengan ekspresi wajah yang datar.“Sakit, kecewa, sedih dan miris,” ucapnya dengan suara, tersenyum tipis. “Aku tidak menyangka saja, ternyata drama ini terjadi kepadaku, dan rumah tanggaku menjadi pemerannya,” lanjutnya.Perempuan itu menoleh, menatap Darino yang tengah menatapnya. “Kamu masih mencintainya, Mas?” tanyanya, harapannya pria yang sedang bersamanya ini menjawab tidak.“Tidak.”Sesuai dengan harapan Azizah, Darino menjawab tidak. Setidaknya Azizah bisa memikirkan rencana berikutnya, walaupun bayang-bayang Darino yang tertawa bersama Carisa terus berputar di otak kecilnya.Darino menghela nafasnya secara perlahan, menggenggam tangan istrinya, lalu tersenyum manis. “Maaf … aku tidak bermaksud berbohong kepadamu,” tuturnya dengan suara lembut, mengusap punggung tangan Azizah yang hangat.Azizah menatap Darino dengan kedua matan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   42. Hubungan Fernandra & Azizah

    Azizah menggerakkan kedua kakinya dengan perasaan gelisah, mengedarkan atensi yang hanya ada dirinya saja di dalam ruangan ini. Ia sedang menunggu kedatangan seseorang, sejak perdebatan kecil dengan sang suami, membuatnya malas untuk pulang ke rumah orangtuanya, dan berakhir di ruangan VIP seperti ini.Suara knop pintu yang dibuka, membuat perhatian Azizah teralihkan. Wanita itu menatap pintu yang dengan perlahan terbuka, sedetik kemudian terlihat seorang pria tersenyum kepada Azizah dari jarak cukup jauh.Azizah menghela nafasnya pelan, seseorang yang ditunggu olehnya selama 15 menit akhirnya datang, sehingga membuatnya tidak perlu berlama-lama berada di ruangan ini. Mengingat ada kedua orangtuanya yang menunggunya, dan Arlin yang ia rindukan.“Pasti Carisa menghubungi Darino atas hilangnya Carlinta,” tukas Fernandra setelah duduk di kursi kosong yang berhadapan dengan Azizah. Ia tersenyum penuh arti kepada Azizah yang menatapnya dengan kedua mata yang menyipit.“Kamu yang melakukann

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   43. Kedatangan Tamu Tak Diundang

    “Sayang, sedang apa disana?”Seorang wanita berdiri di balkon dengan menggenggam cangkir berisi teh hangat menoleh saat mendengar suara berat yang berasal dari belakang, ia tersenyum kepada pria yang melangkah mendekat kepadanya.“Oh ini … aku merasa kedinginan, jadinya aku bangun untuk bikin teh hangat, terus tadi aku melihat kondisinya Arlin, yaudah deh … aku disini saja untuk melihat sunrise,” jelas Azizah setelah suaminya berdiri tepat dihadapannya.Darino menaikkan sebelah alisnya, lalu atensinya menatap jalanan dibawah sana yang basah, berarti memang apa yang dikatakan oleh Azizah itu benar. Kedingingan karena AC di kamar menyala, dan hujan.Pria itu membawa tubuh Azizah ke dalam dekapannya setelah menaruh cangkir tersebut di meja kaca, mengusapnya dan memberikan kehangatan untuk sang istri yang tersenyum tipis. Azizah membalas pelukan suaminya, tidak disia-siakan olehnya moment pada pagi ini yang sudah lama tidak ia rasakan.“Hari ini kita kembali ke rumah yaa?” ujar Darino, me

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   44. Fernandra Datang ke Rumah?

    “Berkunjung menemui Tante dan Om.”Fernandra tersenyum manis setelah mengatakan maksud dan tujuannya, walaupun tidak mendapatkan respon positif dari wanita paruh baya dihadapannya saat ini. Ia mempertahankan kedua sudut bibirnya untuk terus tersenyum.Karisya mengabaikannya, menatap Arlin yang memperhatikan Fernandra dengan tatapan sulit dimengerti. “Arlin,” panggilnya dengan suara yang lembut, membuat cucu pertamanya itu menoleh dan bertemu tatap dengannya.“Ya, Grandma?” sahut Arlin, tersenyum kepada Karisya yang tersenyum kepadanya. “Grandma mau ngobrol sama om ini?” tanyanya tiba-tiba, menatap Fernandra yang tersenyum manis kepadanya dengan tangan yang diangkat ke udara.“Halo, anak cantik,” sapa Fernandra dengan ekspresi wajah yang bersahabat, ditambah senyum manisnya yang membuat siapapun akan terpikat, termasuk Arlin yang akan menyukainya.Karisya langsung membawa Arlin masuk ke dalam rumah tanpa aba-aba, lalu berkata dengan suara pelan sebelum akhirnya ia menutup rapat pintu u

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   45. Masalah Akan Cepat Berakhir?

    “Itu Papa.”Azizah menatap seorang laki-laki yang melambaikan tangan kepadanya, ia tersenyum sebelum akhirnya melangkah bersama putrinya yang melangkah disisi kanannya. Dirinya dan Darino janjian makan siang di luar, tentunya setelah Azizah menjemput Arlin.Darino memilih duduk sedikit pojok, tempat ini dihalangi oleh pilar, sehingga terlihat lebih private. Ditambah terdapat pembatas antara meja sebelahnya. Ia mengusap puncak kepala putrinya yang duduk di sisi kirinya.“Tidak terjadi sesuatu kan di sekolah dan selama perjalanan ke sini?” tanya Darino dengan suaranya yang pelan dan lembut, menatap Arlin yang mendongak sehingga mereka bertatapan satu sama lain.“Tidak, semua aman terkendali,” ucap Arlin dengan riang, tentu saja membuat Darino terkekeh, sedangkan Azizah hanya mengulas senyum kecil.Kini tatapan Darino bertemu dengan kedua mata Azizah, cukup lama dan harus diputus dengan Arlin yang berdeham, karena gadis itu berada diantara Azizah dan Darino.“Hari ini Nadiw tidak sekolah

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24

Bab terbaru

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   104. Darino & Fernandra Janji Ketemu

    Beberapa hari kemudian ….Darino menghela nafas setibanya di rumah. Ia menyandarkan kepala pada sandaran sofa dengan kedua mata yang terpejam. Hanya beberapa detik, karena merasakan sofa yang ada di sisinya bergerak.Ketika pria itu membuka kedua mata, terlihat sosok perempuan yang tersenyum manis kepadanya. Darino menegakkan tubuhnya, membalas senyuman sang istri.“Tidak bilang kalau pulang cepat?” tanya Azizah dengan wajah bingung, tetapi masih tetap mempertahankan senyumannya, karena ia tahu mood suaminya sedang tidak baik-baik saja. Terlihat dari ekspresi wajah sang suami yang murung, dan tidak cerah seperti biasanya.“Ada masalah sedikit tadi di kampus, jadinya semua dosen dan mahasiswanya dipulangkan,” jelas Darino, menatap Azizah dengan tangannya yang mengusap punggung tang sang istri.Azizah bergeming, mencoba untuk mencerna apa yang dikatakan oleh suaminya. Berusaha untuk menerka-nerka, masalah apa yang sedang terjadi di sebuah universitas sehingga mengharuskan dosen dan maha

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   103. Barang Pemberian Fernandra

    Azizah terdiam, menatap barang-barang yang berada di bagasi mobilnya. Ia benar-benar membawa barang-barang tersebut ke rumah orangtuanya, karena Fernandra memaksa dan mengancamnya. Tidak ada pilihan lain selain meng-iya-kan apa yang dikatakan oleh Fernandra, daripada merusak suasana atau memperburuk keadaan.“Maaf ….” gumamnya penuh penyesalan, menunduk dan mencengkram kuat kardus tersebut. Tanpa disadari olehnya, air matanya turun membasahi pipi. Seketika saat itu juga ia tersadar, lalu mengangkat kardus itu masuk ke dalam rumah lewat pintu samping.“Sayang … kok ke sini?”Azizah mengulas senyumnya saat berpapasan dengan mommynya di ruang tengah, “Ada barang yang harus aku taruh di gudang, Mom.” Atensinya melirik kardus yang berada dalam dekapannya, sehingga membuat mommynya mengikuti lirikannya.Mommy menaikkan sebelah alisnya, kembali menatap Azizah yang tersenyum lalu meninggalkannya begitu saja tanpa sepatah katapun. Rasa penasarannya tinggi, membuatnya mengikuti langkah putrinya

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   102. Pertemuan Azizah & Fernandra

    Fernandra tersenyum lebar menyambut kedatangan Azizah, walaupun ia sangat tahu wanitanya itu datang dengan perasaan yang marah, karena melihat wajah Azizah yang memerah. Tetapi itu bukan masalah untuknya.“Mau kamu apa sih?!”Fernandra bergumam pelan, sedikit membungkukkan punggungnya, mensejajarkan wajahnya dengan wajah Azizah yang menatap tajam kepadanya. “Kalau aku bilang, memangnya kamu akan memberikannya?” tanyanya dengan nada lembut, tersenyum penuh arti kepada Azizah.Azizah berdecak kesal, melipat kedua tangannya di depan dada. “Kamu ingin bermain-main denganku?” tanyanya penuh penekanan. Tidak ada raut wajah takut disaat tidak ada orang lain disekitarnya.“No. Aku sedang berusaha,” balas Fernandra, menaikkan dagu Azizah dengan jari telunjuknya. Ia menelisik wajah Azizah, lalu tersenyum dan kembali berkata, “Mengambil kembali yang seharusnya milikku.”Azizah menepisnya, membuat Fernandra terkekeh dan menegakkan kembali punggung pria itu. Ia bedecih, “Kamu belum sembuh, Nandra.

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   101. "My Sunshine"

    Azizah membuka pintu rawat yang tidak ada penjaganya. Lorong kosong, membuat keningnya mengkerut dan kedua alisnya bertaut. Sudah dicurigai olehnya bahwa telah terjadi sesuatu, dan kecurigaannya bertambah saat masuk ke dalam ruang rawat VIP, tidak menemukan Carisa di brankar.“Di kamar mandi, mungkin,” ucap Darino, berusaha untuk memberikan positif viber terhadap istrinya yang sudah berfikiran negatif.“Fernandra … kamu yakin dia ada di rumahnya?” tanya Azizah, menatap suaminya yang menganggukkan kepala, lantas memberikan ponsel miliknya. Tanpa pikir panjang, ia mengotak-ngatik ponselnya dan terhenti pada roomchat Fernandra.Tanpa pikir panjang, wanita itu menekan icon ‘panggilan suara’, seketika membuat Darino melebarkan kedua mata. Pria itu telat melarang Azizah untuk tidak menghubungi Fernandra. Dan yang bisa dilakukan oleh Darino hanya terdiam, diam-diam menghela nafasnya perlahan dengan kedua kaki yang menyisir setiap sudut ruang rawat ini.“Carisa hilang,” ucap Azizah setelah pa

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   100. Teka-Teki Fernandra

    Azizah menaikkan sebelah alisnya setelah membaca pesan yang dikirim oleh Carisa, pesan tersebut membuatnya bingung, antara harus percaya atau tidak.Carisa[Mungkin ini cara supaya semua ini cepat selesai, menurutku.][Fernandra tidak sebaik yang kamu fikir][Kalau aku tidak ada waktu untuk bertemu kalian, aku minta maaf yang sedalam-dalamnya. Aku tahu aku salah, dan aku akan hadir ke persidangan, kalau memang masih ada kesempatan]Azizah bergeming, menunggu pesan selanjutnya. Carisa sedang menunggu, dan ia sangat ingin tahu apa yang sedang terjadi.Ting![Darnius ada di tempat lain, dan itu rencana Fernandra supaya kamu dan dia terus berhubungan]Azizah menggigit bibir bawahnya tanpa sadar, emosinya mendidih, 50% percaya dan 50% tidak percaya. Kalau memang kenyataannya seperti itu, Fernandra masih belum sembuh, masalalunya itu masih sakit.[Darnius setuju tidak ada menghadiri persidangan. Aku akan tetap hadir. Jadi, kamu pasti tahu akhirnya seperti apa.]“Sayang ….”Azizah menoleh, m

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   99. Perdebatan Singkat Azizah & Darino

    Azizah menghela nafas lega setelah duduk di jok penumpang, ia menoleh ke sisi kanan lantas tersenyum saat suaminya menatapnya. “Lega bangett. Perasaan aku itu lebih plong setelah bicara sama Carisa,” tuturnya.Darino ikut tersenyum tipis melihat ekspresi wajah istrinya yang lebih cerah dibandingkan beberapa saat yang lalu. Raut wajah Azizah sangat tidak bersahabat sebelum bertemu Darnius dan Carisa, tetapi semua itu sirna setelah bertemu keduanya.“Kamu tidak membully mereka, kan?” tanya Darino, dijawab dengan gelengan kepala cepat. “Hanya bicara santai?” tanyanya, lagi.Azizah menganggukkan kepala, mengalihkan atensi menatap lurus ke depan. Ia dan suami masih berada di basement rumah sakit, belum pergi dari area rumah sakit. Hening, sunyi dan sedikit gelap, tidak membuatnya takut.“Aku cuma mengatakan apa yang seharusnya aku katakan,” ucap Azizah tanpa menoleh, memberi jeda sebelum akhirnya kembali berbicara. “Aku bilang sama Carisa, aku bisa membawa kasus ini ke jalur hukum, dan aku

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   98. Kasus Hampir Selesai

    Azizah membuka pintu ruangan dihadapannya saat ini, melangkah lebih masuk ke dalam ruangan VIP tempat Carisa dirawat. Tentunya diikuti oleh Darino yang setia melangkah dibelakang Azizah tanpa bersuara.“Azizah ….”Azizah tersenyum saat namanya dipanggil dengan sangat pelan, ia berdiri di sisi kiri brankar rumah sakit. Kedua matanya bertemu dengan kedua mata Carisa yang sedang menatapnya, mereka saling menatap satu sama lain selama tiga menit.“Bagaimana keadaanmu?” tanya Azizah dengan tenang, suaranya sangat lembut, kedua sudut bibirnya terangkat mengukir senyuman.“Kamu tahu darimana aku disini?” tanya Carisa tanpa menjawab pertanyaan dari Azizah, kedua matanya memperhatikan gerak-gerik wanita di sampingnya.Azizah bergumam pelan, “Fernandra. Dia yang nolongin kamu. Jadi wajarkan kalau aku tahu kamu disini?”Darino hanya terdiam memperhatikan kedua wanita di depan yang sedang berbicara. Raut wajahnya khawatir, bukan khawatir terhadap istrinya yang akan diapa-apakan Carisa, tetapi kha

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   97. Sisi Jahat Azizah?

    Azizah menghela nafasnya secara kasar setelah keluar dari ruangan yang sangat panas menurutnya. Ia menyugar surai panjangnya dengan ruas jari jemarinya yang lentik, lalu menoleh saat mendengar suara langkah kaki yang mendekat.“Sudah?” tanya Fernandra setelah kedua kakinya berhenti tepat dihadapan Azizah, ia datang bersama Darino yang sedang menatap lekat Azizah.Azizah menganggukkan kepala, tersenyum kecil kepada Fernandra. “Kata kamu, Carisa sudah siuman?” tanyanya, dijawab dengan bergumam.Darino yang berada diantara kedua insan yang pernah memiliki hubungan dimasalalu itu hanya terdiam sambil memperhatikan gerak-gerik keduanya. Perlu diingatkan kembali, ia tidak seberani dan sepintar Azizah.“Aku ingin bertemu dengannya.”Penuturan Azizah membuat Darino menatap istrinya dengan tatapan yang sulit diartikan, sedangkan Fernandra menyunggingkan senyumnya.“Sure. Tapi kamu yakin tidak akan terjadi apa-apa?” tanya Fernandra, menatap Azizah yang menaikkan sebelah alis. “I mean, kamu tida

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   96. Azizah Bertemu Darnius

    Azizah berdiri dihadapan seorang pria yang duduk dengan kedua tangan dan kedua kaki diikat. Darnius, pria itu mengangkat kepala berani, menatap Azizah yang hanya terdiam memperhatikan dengan kedua mata yang menajam mengarah kepadanya. Situasi menengangkan hadir diantara mereka.“Aku tidak tahu apa yang ada difikiranmu sampai begini,” ucap Azizah tenang, memecahkan keheningan diantara dirinya dan Darnius. Ia melangkah maju, berdiri di dekat meja yang terdapat sebuah remot berwarna hitam.“Aku tidak pernah mengganggumu, tetapi mengapa kamu mengganggu keluargaku, Darnius?” lanjutnya penuh penekanan. Azizah tidak bisa lagi memperlihatkan sisi baiknya dihadapan Darnius.Darnius hanya terdiam, memperhatikan wanita yang menjadi targetnya, wanita yang terlihat lemah lembut waktu itu, kini tidak ada lagi ekspresi bersahabat yang biasanya diperlihatkan kepadanya.Azizah menyunggingkan senyum miringnya, melipatkan kedua tangannya di dada. Kedua matanya menajam mengarah ke posisi Darnius yang dud

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status