Share

29. Kemarahan Azizah

Author: Lapini
last update Last Updated: 2024-12-27 14:59:09

“Mas,” panggil Azizah saat melihat suaminya yang datang dengan membawa coklat dan bunga. “Terimakasih,” imbuhnya setelah kedua tangannya menerima pemberian dari sang suami.

Darino tersenyum manis kepada istrinya, mengusap puncak kepala wanita yang sangat disayang olehnya, lalu mengecup kening Azizah cukup lama sehingga Azizah merasakan kehangatan dan ketenangan yang diberikan olehnya melalui kecupan.

“Aku tidak sempat untuk membeli makanan yang kamu suka, jadi maaf yaa cuma itu doang yang bisa aku berikan,” ujar Darino dengan suaranya yang lembut, dan tatapan yang penuh cinta kepada sang istri yang memeluknya cukup erat.

“Ini juga sudah lebih dari cukup,” ucap Azizah, tersenyum manis kepada suaminya yang menunduk supaya bisa tatapan. “Yang aku tunggu itu kehadiranmu disini,” imbuhnya, kembali mengeratkan pelukannya dengan Darino yang terkekeh pelan dan membalas pelukannya.

Beberapa detik kemudian, terdengar suara berdeham dibelakang Azizah, sehingga membuat sepasang suami istri itu me
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   30. Azizah dan Rencananya

    Azizah menghela nafasnya perlahan, ia menyugar surai panjangnya lalu menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa. Sedangkan kedua orangtuanya hanya terdiam sambil memperhatikan putrinya yang sedang lelah.Azizah datang ke ruang keluarga lima menit yang lalu, setelah Darino kembali ke kamar untuk menjaga Arlin yang sedang tertidur. Ini salah satu alasannya untuk menginap di rumah kedua orangtuanya bersama dengan Darino.“Darino menceritakan apa yang terjadi hari ini, termasuk saat kamu berteriak tadi sore,” ujar Karisya, dan membuat putrinya itu membuka kedua mata. “Seseorang menghubungi Darino untuk bertemu, kan?” tanyanya, dijawab dengan bergumam.Azizah menegakkan tubuhnya, memperlihatkan ekspresi serius saat ini. Atensinya menatap kedua orangtuanya silih berganti, lalu berkata, “Aku tahu siapa yang ngirim pesan itu Mas Darino, dan aku melarang Mas Darino untuk bertemu orang itu.”Januar dan Kariyasa menatap satu sama lain, lalu mengalihkan atensi menjadi fokus memperhatikan Azizah ya

    Last Updated : 2024-12-28
  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   31. Arlin Mengetahuinya?

    Azizah menatap Darino yang sudah bersiap untuk pergi ke kantor dengan pakaian casual, ia tersenyum kepada suaminya yang sedang membalas tatapannya. Pagi ini, Darino ada jadwal mengajar, jadi Darino akan kembali meninggalkan Azizah yang memilih untuk berada di rumah kedua orangtua wanita itu.“Kamu selesai kelasnya siang?” tanya Azizah setelah beberapa menit hanya terdiam, dijawab dengan anggukkan dari sang suami. “Nanti kamu yang jemput Arlin ya berarti?” lanjutnya.Darino tersenyum manis kepada istrinya, mengusap puncak kepala wanita yang sangat ia cintai ini. “Iya, Sayang. Kamu hari ini ikut Mommy ke kantor?” tanyanya dengan suara lembut.“Betul. Nanti Arlin biar aku sama Mommy yang mengantar. Nanti ada guru baru temen Mommy yang akan masuk mengajar di sekolah Arlin, dia juga yang akan menjaga Arlin selama di sekolah,” jelas Azizah, menatap suaminya yang memicingkan mata bingung.“Emangnya harus sejauh ini rencana kamu?” tanya Darino, membuat istrinya menyipitkan kedua mata hingga k

    Last Updated : 2025-01-01
  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   32. Paket Dari Siapa?

    Azizah menatap mommynya yang baru saja mengunci pintu kamar, hal itu membuatnya menaikkan sebelah alis tipis. Azizah mengenal mommynya seperti apa, walaupun tidak tinggal bareng selama beberapa tahun ini.“Mom ….”“Kamu tetap di rumah, jangan kemana-mana. Tadi pagi Bi Ina melihat orang mencurigakan yang sedang mantau rumah ini,” ucap Karisya dengan serius, menatap Azizah yang mengerjapkan kedua mata.Azizah kembali mengatupkan bibirnya saat mommynya mendesis, bahkan menempatkan jari telunjuk didepan bibirnya, memberikan isyarat kepadanya untuk tidak berbicara dan membiarkan wanita dihadapannya saat ini yang berbicara. Azizah menganggukkan kepala sebagai respon bahwa dirinya mengerti.“Mommy sama Daddy sudah melihat CCTV. Orang itu memiliki postur tubuh seperti laki-laki, dan menurut Mommy … orang itu bukan orang sembarangan, karena dia tahu rumah ini dan masuk ke area komplek ini,” tambah Karisya.Penuturan yang baru saja diucapkan oleh Karisya membuat Azizah terdiam. Kalau memang lak

    Last Updated : 2025-01-02
  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   33. Teror Dari Masalalu?

    “AAAAA!!”Teriakan Azizah dari ruang tamu sangat menggelegar, membuat Karisya, Darino dan Arlin berlari ke arah ruang tamu untuk memeriksa kondisi Azizah yang kemungkinan sangat syok setelah menerima dan membuka paket.Azizah terduduk dilantai dengan kedua tangan yang bergetar, didepannya terdapat ular mati yang membusuk. Dadanya sesak, kedua matanya memerah karena menangis, dan tangannya bergetar karena tidak pernah menyangka akan melihat hal-hal seperti itu.“Mama ….” panggil Arlin, ia mendekat kepada Azizah lalu memeluknya. Mencoba untuk menenangkan Azizah yang kini menangis sesegukkan.Karisya menahan dirinya untuk tidak emosional, berusaha untuk mengatur kontrol diri supaya tidak menggebu-gebu. Sedangkan D arino berjongkok di sebelah Arlin, ia memeluk kedua perempuan yang sangat berharga dihidupnya, dan sangat ia cintai.“Kamu bawa Mama ke kamarnya ya,” bisik Darino sambil mengusap puncak kepala Arlin yang sedang menatapnya dengan kedua mata yang sembab karena ikut merasakan kege

    Last Updated : 2025-01-08
  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   34. Kekacauan Apalagi?

    Azizah mengusap puncak kepala putrinya, “Maaf, Nak.” Ia menatap kedua mata putrinya yang sedang menatapnya dengan tatapan bingung, sedangkan dirinya merasa bersalah karena sudah membuat kekacauan pagi hari ini.Jikalau Azizah mengindahkan perintah mommynya, tidak ada adegan dimana dirinya akan gemetar dan syok melihat hal yang tidak seharusnya dilihat olehnya. Jikalau Azizah tidak gegabah, Arlin tidak harus libur sekolah untuk menemaninya di rumah.“Mama tidak ada salah kepadaku,” ucap Arlin dengan polos dan lugu. Ia bergumam pelan, berusaha untuk mengingat kejadian apa saja yang sudah dilaluinya hari ini, yang melibatkan mama tercintanya.Azizah tersenyum tipis, mengecup puncak kepala putrinya cukup lama. Dalam lubuk hatinya yang terdalam, benar-benar merasa bersalah karena sudah bersikap tanpa berfikir panjang dan persetujuan dari suaminya maupun mommynya.“Mama, it’s okeyy. Jangan merasa bersalah, lagipula … aku senang kok bisa libur, nemenin mama di sini,” lanjut gadis cilik itu,

    Last Updated : 2025-01-09
  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   35. Fernandra Aurinta, siapa dia?

    “Mom,” panggil Azizah saat membuka pintu rumahnya dan melihat mommynya yang berdiri membelakanginya. Karisya menoleh, dengan cepat menarik Azizah untuk kembali masuk ke dalam rumah.“KALAU KAMU TIDAK KELUAR, KAMU AKAN KEHILANGAN SUAMIMU. SELAMANYA.”Azizah menggeleng-gelengkan kepala, menatap Karisya yang memberikan tatapan kepadanya untuk tidak menemui laki-laki yang baru saja berteriak di teras.“No, Azizah. Kamu tahu dia segila apa,” ucap Karisya dengan suaranya yang pelan, menangkup kedua pipi putrinya, lalu melirik tipis saat menyadari seseorang lainnya hadir di sini. “Ada Arlin. Dia prioritas kamu yang harus kamu lindungi,” bisiknya, membuat Azizah menoleh dengan senyum tipis, sedangkan Arlin berdiri dengan tatapan bingung.Azizah kembali menatap mommynya yang sedang menatapnya. “Mom … dia itu bukan orang sembarangan,” bisiknya tetapi penuh penekanan.“Dan kamu tahu bagaimana prosesnya bisa keluar dari hubungan toxic kamu dan dia,” balas Karisya dengan suara pelan, tersenyum man

    Last Updated : 2025-01-10
  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   36. Azizah dan Fernandra

    “Aku kira kamu tidak akan datang.”Azizah menatap datar seorang laki-laki yang duduk di sudut ruangan, terhalang oleh pilar. Ia mengambil posisi duduk di sebelah laki-laki itu, tentunya jaga jarak karena ini menyalahkan aturan.Azizah masih sebagai istri sah dari Darino, dan tidak seharusnya dirinya bertemu dengan laki-laki lain tanpa sepengetahuan Darino. Tetapi itu tidak penting.“Di luar, sedikit nyerong,” ujar laki-laki itu, menatap Azizah yang mengikuti arahannya. “Dia izin atau tidak sama kamu?” tanyanya.Azizah menarik nafasnya perlahan, lalu mengembuskannya melalui hidung. Ia menoleh, kedua matanya bertemu dengan kedua mata laki-laki yang sedang bersamanya saat ini.“Ini bukan rencana kamu kan, Fernandra Aurinta?” tanya Azizah dengan suaranya yang pelan, tetapi penuh penekanan. Ia berharap, laki-laki yang sedang bersamanya ini tidak memiliki niat buruk kepadanya.Fernandra menaikkan sebelah alisnya, lalu tertawa pelan. Ia meraih gelas yang berisi kopi, menyeruputnya sedikit, d

    Last Updated : 2025-01-11
  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   37. Kebangkitan Azizah?

    “Hai, Mas. Gimana tadi pertemuan antar dosen?” tanya Azizah dengan senyum manisnya setelah menyalimi suaminya yang baru saja pulang. Ia menatap sang suami yang tersenyum kepadanya.“Semua berjalan lancar. Kami cerita banyak hal,” ucap Darino dengan lancar, santai dan tenang.Azizah mengangguk-anggukkan kepala, mengambil alis tas suaminya, lalu melangkah beriringan dengan Darino yang merangkul pinggangnya. “Bahas banyak hal ya berarti? Soalnya sampai larut malam seperti ini,” tuturnya.Azizah sedang bersikap biasa saja, berusaha percaya dengan apa yang dikatakan oleh suaminya dan seolah-olah tidak tahu apa yang terjadi sesungguhnya. Azizah ingin tahu, seberapa jauh dan sebanyak apa suaminya itu berbohong.Darino menganggukkan kepala, “Banyak, Sayang. Awalnya membahas tentang peraturan kampus, BEM, sampai akhirnya main game,” ucapnya, menatap sang istri yang melangkah disisinya.“Wah seru banget yaa, Mas. Seandainya boleh membawa orang luar, pasti aku bakalan ikut merasakan keseruan kal

    Last Updated : 2025-01-13

Latest chapter

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   72. Malam Azizah & Fernandra

    Azizah menghela nafasnya perlahan, ia menatap langit yang sudah gelap dan hanya dihiasi oleh bintang-bintang. Hanya ada dirinya saja di halaman belakang villa di saat semua orang tertidur, termasuk suaminya.Ingatan perempuan itu kembali pada saat semuanya terbongkar. Rencananya bersama Fernandra, dan saat dirinya mengikuti Darino. Dua jam yang lalu mereka berdebat cukup sengit, baru bisa berhenti satu jam yang lalu.“Kamu masih memikirkan kejadian tadi?”Suara berat milik seorang pria tiba-tiba saja hadir, membuat Azizah menoleh dan mendapati Fernandra yang kini memilih untuk duduk di kursi kosong sisi kirinya. Fernandra memberikan kaleng soda kepada Azizah.“Thanks,” ucap Azizah setelah menerima kaleng tersebut, dan langsung membukanya tanpa berfikir panjang.Fernandra hanya menanggapinya dengan kepala yang mengangguk, mengalihkan atensinya menjadi menatap langit yang gelap. “Hubunganmu dan Darino akan baik-baik saja, kalau itu yang membuatmu tidak bisa tidur,” tuturnya dengan tenan

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   71. Eksekusi (2) & Terbongkar

    Darino menatap seorang laki-laki yang berdiri dihadapannya dengan ekspresi wajah datar. “Kamu suka sama istri saya?” tanyanya, membuat Darnius menaikkan sebelah alis. “Jujur saja, tidak ada orang lain selain saya dan kamu,” imbuhnya.Darnius memicingkan mata, “Aku suka sama istri kamu?” tanyanya, lalu menyunggingkan senyum miringnya. “Istri kamu itu sempurna. So, siapa sih yang gak suka sama dia?” tambahnya dengan nada bicara yang santai.Darino hanya bergeming, memberikan ruang dan waktu untuk Darnius yang terkekeh. “Aku fikir, orang kaya kamu gini, tidak akan sadar kalau aku tertarik sama Azizah,” lanjutnya.Sementara itu di belakang tembok, terdapat dua insan berbeda jenis sedang berdiri membelakangi tembok dengan earbuds yang menyumpal di salah satu telinga masing-masing, Azizah memakainya ditelinga kanan, dan Fernandra memasang di telinga kiri.“Darino tahu kalau aku ikutan kaya gini?” tanya Azizah dengan suaranya yang pelan, menatap Fernanda yang sedang menatapnya. Ia memicingka

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   70. Eksekusi (1)

    Azizah menaikkan dagunya menantang perempuan yang ada dihadapannya saat ini, ia bersidekap dada dan ekspresi wajahnya datar. Sedangkan Carisa menyentuh pipi kanan yang merah karena ditampar oleh Azizah.Pertengkarangan keduanya menarik perhatian tamu undangan yang lain, terkecuali Fernandra yang tersenyum miring di belakang Darnius yang siap untuk mendekati Azizah. Fernandra melirik ke arah Darino, memberikan isyarat untuk pria itu bertindak.“Aku sudah cukup sabar ya, Carisa. Kali ini aku tidak akan sabar lagi,” ucap Azizah dengan penuh penekanan, melangkah maju sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan Carisa yang menelan saliva.Azizah menyunggingkan smirk smilenya, lalu berbisik di telinga kanan Carisa, “Aku tahu ini rencana kamu untuk menjatuhkanku.”Carisa menatap Azizah yang tengah menatapnya setelah menjauhkan wajah dari telinganya. Perempuan dihadapannya saat ini tidak seperti Azizah yang sering ia temui, suasana disekitarnya pun menjadi merinding. Aura Azizah saat ini sepe

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   69. Kejadian Malam Hari

    Azizah melangkahkan kedua kakinya dengan anggun mendekati meja bundar yang diisi oleh Darino, senyumnya tak luntur hingga tiba duduk di sebelah sang suami yang menyambutnya dengan hangat.“Ini dress yang aku beli waktu itu?” tanya Darino dengan suaranya yang lembut, menatap wanitanya yang menganggukkan kepala. Hal itu membuat senyumannya semakin lebar, “Aku fikir akan kebesaran atau kekecilan, ternyata pas untuk kamu,” lanjutnya setengah berbisik.Azizah terkekeh pelan, mendekatkan wajahnya pada telinga kiri suaminya, “Aku harus cantik, karena mantan kamu disini, Mas. Benar begitu bukan?” bisiknya, menyunggingkan senyum manisnya kepada Darino yang bergumam pelan.Azizah menjauhkan wajahnya saat mendengar suara microphone yang berdengung, atensinya kini menatap Fernandra yang berdiri di atas panggung kecil di atas sana, lalu melirik melalui sudut matanya. Ia mendapati kedua insan berbeda jenis itu saling bertatapan satu sama lain, walaupun keduanya berbeda meja.Wanita itu menoleh ke s

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   68. Obrolan Fernandra & Darino

    “Jadi, apa yang ingin kamu bicarakan?”Darino menatap Fernandra yang berdiri dihadapannya dengan mengangkat tab dan senyum miring. Hal itu membuat Darino menaikkan sebelah alisnya, bingung dengan rencana apa yang direncanakan oleh pria dihadapannya, dan penasaran dengan apa yang akan dibicarakan oleh Fernandra.“Ada hal yang harus aku beritahu,” ucap Fernandra tanpa menatap Darino yang memicingkan mata, ia fokus menatap layar tab berukuran 12”inch, lalu terkekeh pelan. Fernandra menaikkan pandangannya, “Lebih baik duduk di sana. Tidak nyaman jika bicara sambil berdiri seperti ini,” ucapnya, mengulurkan tangan ke arah sofa berwarna putih, memberikan isyarat kepada Darino untuk melangkah lebih dahulu.Darino mengindahkannya, melangkahkan kakinya mendekati sofa putih yang terletak di dekat jendela, diikuti oleh Fernandra yang masih memfokuskan atensinya ke arah layar tab yang memperlihatkan sebuah rekaman CCTV dua orang yang sedang duduk berdua, telinga kanannya disumpal oleh eabuds berw

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   67. Villa Fernandra

    “Gimana hubunganmu dengan Azizah? Overall okey?” tanya Fernandra dengan santai disela-sela melangkahnya, mengikuti langkah Azizah yang sedang melakukan panggilan video dengan Arlin, 6 langkah darinya.Darino bergumam menanggapinya, kedua matanya memperhatikan istrinya dan sesekali mengedarkan atensinya untuk memastikan tidak ada yang berniat jahat kepada istrinya yang terlihat happy saat memperlihatkan seisi ruangan di lantai satu ini.“Hubungan aku dan Azizah tidak pernah ada masalah,” ucap Darino, lalu menoleh saat pria di sisi kirinya ini tertawa. “Hanya ada binatang buas di luaran,”: tambahnya, semakin membuat Fernandra tertawa.“Seperti itu kamu bilang tidak pernah ada masalah?” celetuk Fernandra, tersenyum penuh arti kepada Darino yang otomatis menghentikan langkah dan menatapnya. “Ada yang ingin aku bicarakan. Tidak di sini. Ikut aku,” bisiknya, memberikan isyarat kepada Darino yang tidak mengalihkan atensi sedikitpun darinya.Fernandra melangkah kaki mendekati Azizah yang meno

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   66. Azizah, Darini, Carisa & Fernandra

    Azizah bersedekap dada dengan ekspresi wajahnya yang datar, menatap perempuan yang ada dihadapannya saat ini. Carisa Hargantasya, masalalu dari suaminya dan perempuan yang masih mengejar Darino, bahkan berusaha untuk merebut Darino darinya.Tidak ada orang lain disini, termasuk suaminya yang sedang pergi ke kamar mandi.Azizah tidak ceroboh, ia memperhatikan sekitar, lalu tersenyum miring saat daun sirih di depan sana bergerak disaat tidak ada angin. Sudah jelas sekali ada orang lain yang sedang mengupingnya. Tidak usah menebaknya lebih lanjut, dirinya sudah mengetahui siapa orang itu.“Gimana tadi perjalanannya? Lancar?” tanya Azizah dengan suara lembut, mengulas senyum manisnya kepada Carisa yang menaikkan sebelah alis bingung. “Pasti capek ya nyetir sendiri? Aku saja tadi bergantian sama Mas Darino,” tambahnya, diakhiri dengan tersenyum tipis.“Kamu ….”“Oh sebentar ….” Azizah masuk ke dalam mobilnya, lalu kembali kehadapan Carisa yang tidak mengalihkan atensi sedikitpun darinya. I

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   65. Perjalanan Darino & Azizah

    “Fernandra sudah menunggu disana?” tanya Darino, menoleh ke sisi kirinya untuk melihat wanitanya yang menoleh.“Aku tidak nanya kepadanya setelah aku mengabari kalau kita akan datang ke pembukaan villa-nya,” ucap Azizah dengan santai, lalu mengalihkan atensinya memperhatikan jalan tol yang sangat senggang pada pagi menjelang siang ini.Darino hanya menanggapinya dengan kepala yang mengangguk-angguk, “Aku kira, kamu bertukar pesan dengannya,” ucapnya tanpa menatap Azizah.Azizah tersenyum tipis, bodoh jika dirinya tidak memahami penuturan yang baru saja diucapkan oleh Darino kepadanya. Kalimat menyindir untuknya, mungkin juga lebih tepatnya kalimat sarkas yang ditujukan kepadanya.Azizah merupakan wanita pintar dan peka terhadap sekitarnya. “Aku tidak seperti itu, Mas. Aku sangat menjaga perasaan kamu yng masih menjadi suami aku,” imbuhnya, melirik suaminya yang terdiam.Azizah membalas yang sama, ia melemparkan kalimat sarkas untuk Darino, dan dirinya sangat yakin bahwa Darino menyada

  • Kebangkitan Istri Yang Lemah   64. Menjalankan Misi

    “Bagaimana? Sudah kamu bicarakan dengan Darino?”Kedua atensi Azizah menatap lurus pintu, bukan … lebih tepatnya memperhatikan kunci yang menggantung di depan sana. Saat ini dirinya sedang berada di kamar kosong yang sudah lama tidak dipakai, karena kamar ini khusus untuk tamu jika keluarga besarnya datang dan menginap.Ponsel pintar yang menempel pada telinga kanan perempuan itu membuat Azizah harus mempertajam indra pendengarannya, supaya terdengar jelas suara seorang pria disebrang sana.“Sudah. Nanti jam sembilanan aku berangkat dari sama Darino. Kamu akan standby di sana, kan?” ujar Azizah kepada seseorang yang diyakini ialah Fernandra Aurinta, masalalunya yang saat ini sedang bekerjasama dengannya untuk mengungkap peneror yang sudah meresahkan hampir satu bulan ini.Sementara itu di tempat lain, seorang pria berdiri dengan tangan kirinya yang dimasukkan ke dalam saku celananya, kedua matanya tertuju kepada perempuan yang terikat di kursi dengan mulut yang dilakban.“Ya. Aku akan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status