Beranda / Romansa / Kebahagiaan Kecilku / Gara-gara Bulu Halus

Share

Gara-gara Bulu Halus

Penulis: Ichan Kaori
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-01 20:24:25

"Ahhhhh......"

Nayara berteriak meluapkan seluruh kekesalannya pada dirinya sendiri yang telah berbuat hal yang membuat dirinya masuk ke dalam lingkaran kesulitan karena tak bisa memilih apalagi menolak apa yang sudah ditetapkan oleh Kendrick.

Jennie yang berada duduk didepannya dia hanya bisa tersenyum-senyum sendiri melihat temannya yang sedang galau durjana. Keduanya tengah bersantai di depan mini market yang ditemani dengan indahnya sinarnya rembulan dimalam hari.

"Kamu kenapa gak mau jadi asistennya Pak Kendrick? Kan bukannya enak yah? Gaji kamu lebih gede dari para karyawan lain yang udah kerja dua tahun di sana loh!" tutur Jennie yang tak habis pikir dengan sikap temannya itu yang malah menjadi galau berlebihan.

"Kamu tahu? Lelaki berjas yang aku ciprati waktu pergi ke kantor tadi pagi sampe basah kuyup di pinggir jalan itu, ternyata Pak Kendrick!!!" jelas Nayara dengan akhir nada yang dia buat memelengking ketika menyebutkan nama Kendrick sembari menggebrak meja.

"Ah? Serius kamu?" tanya Jennie tak percaya. Kedua bola matanya membulat pada Nayara yang tampak menyesal.

Nayara menganggukkan kepalanya untuk mengiyakan pertanyaan dari Jennie. Seketika Jennie dia langsung tertawa terkikih-kikih. Jennie tertawa hingga terpingkal-pingkal hingga perutnya sakit dan wajahnya terasa kaku.

Mata Nayara memutar mendelik ke arah Jennie yang mala menertawakannya dan bukan ikut prihatin pada dirinya.

"Kok bisa sih?" Jennie mengatur napasnya secara perlahan agar bisa berhenti dari gelak tawanya yang menjadi menyakitkan karena sulit dia berikan.

"Mana aku tahu kalau itu Pak Kendrick, aku kan gak kenal sebelumnya.." gerutu Nayara yang berdalih.

"Duh.. Udah jangan terlalu kamu pikirin, kan kejadian tadi pagi kamu gak sengaja. Lagian kamu itu harus tahu walau pun Pak Kendrick kelihatan dingin, tegas tapi dia baik kok!" tutur Jennie yang mencoba membuat Nayara untuk menjadi tenang dan tidak lagi khawatir apalagi menjadi beban pada pikirannya.

"Mungkin iya baik, tapi bukan sama orang yang udah bikin hari dia jadi sial," Nayara masih tetap merasa bersalah dan ketakutan jika besok pagi harus bertemu dan bertatap muka dengan Kendrick.

Jennie mengelus punggung tangan Nayara yang tergeletak lemas di atas meja, "Kamu jangan berpikiran berlebihan. Harusnya kamu bersyukur dan fokus sama kerjaan kamu yang baru ini. Orang tua kamu juga pasti seneng!"

***

Keesokan harinya.

Nayara pada jam setengah enam pagi sudah siap dengan pakaiannya rapi untuk bersiap pergi ke alamat yang sebelumnya sudah dikirim Kendrick sendiri beserta nomor sandi rumahnya. Inilah hari pertamanya bekerja.

"Loh Nay? Kamu mau pergi sepagi ini?" tanya Ibunya yang melihat anaknya akan pergi kerja diwaktu yang terlalu pagi menurutnya.

"Iya Bu, dadah.." pamit Nayara yang tak lupa mencium tangan orang Ibunya dan segera keluar rumah sambil menuntun sepedanya.

Udara pagi begitu tajam menusuk kulit, daging bahkan terasa hingga ke tulang. Wajahnya terasa kaku karena dinginnya yang membuatnya membeku. Namun Nayara tak terlalu memperdulikannya. Sesekali dia menarik napas panjangnya agar pasokan oksigen di dalam tubuhnya tetap ada dan cukup tak terhindar dari hipotermia.

Jam enam kurang sepuluh menit barulah Nayara tiba di depan sebuah rumah yang alamatnya sesuai dengan alamat yang berikan oleh Kendrick padanya.

"Ini dia, semoga dihari pertama aku dia gak ngerjain aku," Gumamnya.

Matanya mencocokkan nomor di depan pintu gerbang dengan nomor yang ada di ponsel nya. Sama. Wajahnya langsung berseri dan segera menekan nomor sandi yang sesuai.

"Empat dua nol satu sepuluh..."

Klik!!

Pintu langsung terbuka dengan sendirinya.

Dengan perlahan  dia melangkahkan kakinya bah seorang pencuri yang tengah mengendap-endap secara diam-diam. Kini sudah berada di ruang tamu namun Kendrick tak memunculkan batang hidungnya.

"Permisi.. Pak! Saya Nayara.." seru Nayara yang menggantikan kalimat salam dengan nada yang dia sengaja ditinggikan agar sampai terdengar ke telinga Kendrick.

Nayara masih belum menemukan keberadaan Kendrick. Dia terus menyusuri ruangan demi ruangan hingga ke dapur. Tiba-tiba langkahnya terhenti. Matanya menatap bagian dapur yang tampak mewah dan modern. Kitchen set yang terlihat mahal, kompor yang menggunakan listrik dan menempelrapu dengan bangunan. Juga ada lemari es yang besarnya melebihi lemari pakaian Nayara saat ini.

Dahulu dia memiliki itu semua. Namun kini hanya menjadi impian yang tampak sangat berat dan sulit selalu untuk kembali dia raih.

"Kamu lagi ngapain disitu?" tanya Kendrick yang muncul tiba-tiba dari arah belakang dan seketika mengejutkan Nayara yang langsung membalikkab tubuhnya ke arah Kendrick yang hanya bertelanjang dada dan hanya menggunakan handuk berwarna hitam untuk menutupi tubuh bagian bawahnya saja.

"Astaga?!" kejut Nayara yang langsung menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya dari pemandangan akan kekarnya dan bidangnya dada Kendrick yang berotot karena rajinnya dia berolahraga.

"Putar balik!" suruh Kendrick pada Nayara dengan jari yang menunjuk ke arah Nayara. Nayara segera menurutinya. Kedua tangannya masih menempel diwajahnya.

"Buatkan saya sarapan!"

"Apa?" tangan Nayara terlepas dari wajahnya.

"Tapi jangan meyediakan saya susu, saya alergi!" ucap Kendrick yang kemudian berlalu kekamarnya untuk mengenakan pakaian kantornya.

Nayara menarik napas dan mengatur napasnya secara perlahan. Hatinya ingin sekali meledak, dirinya sudah berpakaian rapi dan siap pergi ke kantor malah diperintah untuk memasak dan menyatu dengan asap kompor dan masakan.

Apa daya, dia kini hanya seorang asisten bukan lagi seorang nona yang terbiasa memerintah dan kini malah dirinya yang diperintah.

"Okey Nayara.. Semangat!!" serunya menyemangati dirinya sendiri yang terpaksa dia kumpulkan demi uang gaji yang sudah dijanjikan Kendrick padanya. Sambil memasak dia sambil bernyanyi-nyanyi sendirian di dalam hati.

Tiga puluh menit kemudian.

Makanan akhirnya siap, Nayara segera menyajikan ke atas meja makan. Matanya kembali mencari sosok tuannya yang menghilang dari pandangannya entah kemana, padahal makanan semuanya sudah siap.

"Pak... Makanan sudah siap!" panggil Nayara dengan suara yang menggelegar ke segala ruangan.

Namun lagi-lagi Kendrick tak langsung muncul dihadapannya. Nayara duduk di kursi sambil mengeluarkan ponselnya dari dalam saku.

Prangggg....

Tiba-tiba terdengar suara dentingan pecahan dari arah ruangan yang berasal dari arah ruangan yang berada di ujung lorong. Mendengar suara itu seketika Nayara langsung pergi terbirit alamiah ke arah asal suara dan melupakan ponselnya yang tergeletak bebas di atas meja makan.

"Pak Kendrick?!!" Kaget Nayara yang melihat Kendrick sudah dalam posisi tertimpa lemari buku yang berukuran 180x200 cm.

Nayara yang melihatnya menjadi panik tak karuan dan tanpa dia sadari sampai meneteskan air mata. Menangis.

"Kamu ngapain bengong? Cepat angkat!!" suruh Kendrick yang menunjuk ke arah lemari yang menimpanya dengan suara yang menyeringai menahan rasa sakit dikakinya. Bagian betisnya terhimpit.

"Eu? I... Iya Pak!" 

Nayara segera mengangkat lemari itu dengan segala kekuatan yang dia miliki. Walaupun gadis kecil dia yang memiliki berat badan hanya empat puluh delapan kilo gram dan tinggi yang hanya seratus lima puluh delapan kali ini dia bisa mengangkat lemari itu hingga lima senti meter.

Namun tiba-tiba entah berasal dari mana ada bulu-bulu halus yang menempel di hidung nya dan membuatnya ingin segera bersin.

"Ha... Ha... Ha..."

"Nay? Angkat lebih.."

"Haaaacccciiihhhh...."

"Aaahhhkkkkkk!!!!!"

Nayara tak dapat lagi menahan hidungnya yang geli dan membuatnya menjadi bersin-bersin tiada henti. Ketika itu pula dia tak sengaja melepaskan tangannya yang sedang mengangkat lemari dan kembali menimpa kaki Kendrick yang bersiap dikeluarkan dari sana.

"Nayara!!!!"

Kendrick meluapkan rasa sakitnya pada pekikan dan jeritan yang nail sangat tinggi hingga beberapa oktaf.

"Astaga Pak? Aduh... Aduh..." Nayara malah menjadi kebingungan.

"Angkat lagi cepat... Ahkkkk..."

"I iya iya Pak!"

Tangan Nayara kembali mengangkat lemari itu dan Kendrick segera menarik kakinya karena takut kembali tertimpa lemari yang super besar itu lagi.

Napasnya terengah-engah dengan menatap penuh kesal dan dendam. Namun ketika itu pula dia menjadi agak takut ketika memikirkan kekuatan yang dimiliki Nayara. Bertubuh kecil namun dapat mengangkat lemari yang super besar yang terbuat dari bahan kayu jati yang mahal.

"Ha... Ha... Ha... Ha... Hacih.. Hacih... Hacih..." Nayara kembali bersin-bersin tiada henti. Tatapan Kendrick pun kembali seperti semula.

Bab terkait

  • Kebahagiaan Kecilku   Athaya Si Pak Dokter

    Nayara mencoba untuk menghentikan bersinnya dengan menutup hidungnya dengan sapu tangan pemberian Kendrick yang berada di dalam jasnya. Kemudian dia membantu Kendrick untuk duduk di kursi sofa di ruang tengah.Mata Nayara yang masih sembab karena menangis tanpa dia sadari ketika melihat Kendrick kesusahan dan celaka tadi."Apa perlu kita ke rumah sakit aja Pak? Saya takut kaki Bapak kenapa-kenapa?" tanya Nayara sambil menyingsingkan sedikit ke atas celana katun Kendrick untuk melihat apakah lukanya parah atau tidak.Kendrick tak langsung menjawabnya dia malah terpanah pada Nayara yang Sembab, "Kamu tadi kenapa nangis?""Euh? Apa? Siapa yang nangis?" Nayara malah bertanya balik pada Kendrick dengan wajah yang polosnya karena tak menyadari tangisan nya sendiri.Tangan Kendrick bergerak menyeka sisa air mata yang masih tertinggal di pipi Nayara. Nayara yang pipinya disentuh oleh Kendrick langsung terkejut. Dia agak memundurkan sedikit tubuhnya dari jangkau

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-02
  • Kebahagiaan Kecilku   Lembur Bareng Dihari Pertama

    Akhirnya Athaya, Kendrick dan Nayara berada di meja makan. Ketiganya sarapan pagi bersama. Nayara tampak kaku dan canggung karena inilah pertama kali dirinya makan didampingi dua orang pria yang cukup asing baginya."Habis ini kamu gak perlu pergi ke kantor!" ucap Kendrick dengan mulut yang masih penuh dengan makanan didalamnya.Nayara menghentikan mulutnya yang sedang mengunyah makanan. Matanya tertuju pada Kendrick."Iya Pak!" sahut Nayara.Kendrick menundukkan kepalanya. Namun matanya sedari tadi mencuri-curi pandang ke arah Nayara. Ada sesuatu yang tak asing pada Bayar setelah memakai pakaian yang sudah lama tak ada pemiliknya.***Sepeninggalan Athaya yang sudah selesai mengobati Kendrick dan juga memberikan Nayara resep obat alerginya. Nayara kini tengah mencuci piring. Dan Kendrick masih terduduk dikursinya.Matanya menatap punggung Nayara yang sedang sibuk mencuci piring. Pikirannya seolah kembali kemasalalunya.Dim

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-05
  • Kebahagiaan Kecilku   Aroma Yang Merindukan

    Langkah Nayara dia urungkan,"kenapa Pak?" tanya Nayara."Kamu yakin pulang jam segini?" tanya dengan ragu. Dia terlalu gengsi untuk mengkhawatirkan seorang karyawan seperti halnya Nayara.Nayara melirik ke arah jam dinding yang menempel di dinding di samping Kendrick. Jam menunjukkan pukul sebelas tepat. Nayara menarik napas, dia yakin."Iya Pak, lagian saya besok kan harus kerja lagi!" ucap Nayara dengan penuh keyakinan yang dia pak sama. Padahal hari ini adalah hari pertama baginya pulang ke rumah hingga larut malam sendirian. Dia biasanya, bila pulang larut malam selalu akan ada supir yang menjemputnya. Namun kali ini dia sendiri saja bersama dengan sepedanya."Apa perlu...""Saya pulang dulu ya Pak, selamat malam!" Nayara segera memotong kalimat Kendrick yang hendak memberikan pinjam sepeda listriknya padanya. Namun Nayara sudah berburuk sangka terlebih dahulu, mengingat kelakuan Kendrick yang mengigau ketika tidur.Nayara lari terbirit keluar

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-06
  • Kebahagiaan Kecilku   Hari Pertama Masuk Kantor

    Mata Kendrick begitu fokus ke arah Nayara yang sedang mempersiapkan sarapan untuk dirinya. Dirinya memang sengaja memeritah pada Nayara, sebagai ganti balas dendam karena kejadian cipratan air diwaktu yang sudah lalu.Entah kenapa dirinya yang hanya berniat mengerjai Nayara satu hari saja dirumahnya. Namun semenjak Kendrick melihat Nayara mengenakan pakaian itu dia ingin selalu berada di samping Nayara. Ada sesuatu hal yang dia rindui telah terobati."Hari ini kita pergi ke kantor Pak?" tanya Nayara seraya menghidangkan makanan di atas meja dan memberikannya ke hadapan Kendrick. Hanya sekedar nasi goreng dan sedikit olahan salad yang dia buat."Loh kok nasi goreng?" tanya Kendrick agak kurang berkenan melihatnya. Tangannya menjauhkan piring berisi nasi goreng itu dari dirinya."Di dalam kulkas bapak tuh kosong, hanya ada bahan makanan itu saja" jelas Nayara yang kemudian duduk. Dia hendak menarik piring yang berisi nasi goreng buatannya. Namun setelah mendeng

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-10
  • Kebahagiaan Kecilku   Salah Gelas

    Sepertinya Athaya ke ruangan Kendrick. Dengan segera Kendrick menekan sebuah tombol remote yang membuat si tembok kaca menjadi tak transparan lagi. Semuanya tampak putih seluruhnya dan tak lagi terlihat ke dalam ruangan Kendrick.Seketika setelah Kendrick mengubah tampilan tembok ruangannya beberapa karyawan wanita langsung mendekati Nayara. Ketika mereka Nayara tampak sangat akrab dengan Athaya."Nay kamu kenal sama Pak Athaya?""Kok bisa kenal gitu sama Pak Athaya?""Kamu baru aja kerja belum satu hari tapi udah akrab sama Pak Athaya, sahabatnya Pak Kendrick!"Nayara hanya menarik napas mendengar semua pertanyaan yang terlontar untuk dirinya. Nayara hanya tersenyum kepada setiap orang yang bertanya padanya dan juga yang memandangi nya."Aku cuman kenal sekilas aja kok sama Pak Athaya. A-aku mau kerja dulu yah.." ucap Nayara dengan nada yang seiring merendah. Dia juga tak mau menjadi membuat tak enak kepada para seniornya. Dia hanya ingin bekerja

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-11
  • Kebahagiaan Kecilku   Tak Seperti Semalam

    Kendrick berjalan dengan agak sedikit tertatih-tatih menahan rasa sakit di kaki yang masih tersisa. Dia tak mau mengenakan tongkat untuk membantunya berjalan. Dia menjadi terlalu gengsi di depan Nayara jika harus terlihat lemah tak berdaya. Dia ingin terlihat sebagai seorang lelaki perkasa dan berwibawa.Nayara menyusuri bagian sayuran. Tangannya mengambil sayuran yang dikiranya akan dia masak untuk setiap makan pagi bosnya itu. Dia hanya memasukkan bahan sayuran yang pernah dia masak untuk Kendrick. Dan tak memasukkan makanan yang mungkin tak akan disukai oleh bosnya itu.Jam di tangan Nayara sudah menunjukkan ke angka tujuh. Berarti siang telah berlalu. Nayara menarik napasnya untuk sesaat kemudian menghelanya dengan cepat. Hal itu tertangkap oleh mata Kendrick."Kamu cape?" tanya Kendrick yang merasa kasihan melihat asistennya. Dia tahu jika Nayara seorang wanita yang baru pertama kali bekerja dan menjalani hal seperti ini. Ditambah memang bekerja dirinya sangat

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-18
  • Kebahagiaan Kecilku   Benih-benih Kecemburuan

    "Kamu baik-baik saja?" tanya Kendrick yang berubah lagi menjadi tampak berbicara santai dengannya. Nayara segera membalikkan tubuhnya ke arah Kendrick yang berdiri dibelakangnya dengan mengenakan pakaian yang agak berbeda dari sebelumnya.Nayara mengerutkan keningnya, "Bapak ganti baju?" tanya Nayara."Iya, baju tadi kena kotorannya Loli!" jawabnya dengan mata yang menoleh ke sana kemari. Tangannya mencoba terus menerus merapikan pakaiannya.Nayara mengangguk."Sudah siang Pak, kita ke kantor sekarang?" ajak Nayara seraya menyelendangkan tasnya ke bahu.Kendrick menganggukkan kepalanya kemudian berjalan lebih dulu dari Nayara menuju pintu. Ketika dirinya membuka pintu ternyata Athaya sudah berada di luar rumah Kendrick dengan mengenakan pakaian yang berwarna senada dengan Nayara tanpa membuat janji terlebih dahulu."Pak Athaya?!" sapa Nayara yang agak sedikit terkejut akan keberadaan Athaya yang muncul tiba-tiba di depan halaman rumah Kendrick.

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-20
  • Kebahagiaan Kecilku   Telat Makan Masuk Rumah Sakit

    Di lorong rumah sakit Kendrick terlihat duduk menunduk dengan raut wajah yang khawatir. Dari arah lain Jennie yang seharusnya berada di kantor mendengar temannya dilarikan ke rumah sakit oleh Kendrick dia segera pergi meninggalkan pekerjaannya dan lebih memilih melihat keadaan Nayara."Pak! Nayara kenapa?" tanya Jennie dengan napas yang tersengal-sengal karena dia berlari dari parkiran mobil hingga kini hadir di depan Kendrick karena hatinya yang begitu khawatir terhadap Nayara.Kendrick mengangkat wajahnya. Dia berdiri membetulkan pakaiannya yang sempat berantakan."Saya belum tahu dia kenapa, dokter masih di dalam," terang Kendrick yang berusaha tak terlihat panik oleh Jennie. Dia baru pertama kali ini merasakan rasa kawatir dan panik yang begitu berlebihan. Sebelumnya tak pernah dan tak pernah sama sekali peduli akan kesusahan orang lain.Jennie menarik napas panjang sembari berdoa di dalam hatinya. Dia berharap jika temannya itu tak terluka atau

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-22

Bab terbaru

  • Kebahagiaan Kecilku   Perintah Cinta

    Nayara duduk di sofa dengan helaan napas yang panjang. Dia merasa sedikit lega karena bisa memisahkan diri dari Kendrick juga Yuri.Tangan Nayara langsung merogoh pada saku celananya untuk mengambil ponsel miliknya yang ada di dalam.Dia berusaha menenggelamkan diri untuk tidak merasa bosan selama menunggu Kendrick dan Yuri di dapur sana.Setengah jam berlalu.Nayara baru tersadar jika diri masih berada di ruang tamu sendirian dan belum melihat Kendrick atau pun Yuri keluar dari sana. Dirinya hanya ingin memastikan dan membawa tasnya yang tertinggal di sana untuk diri dapat pergi dari rumah Kendrick sesegera mungkin.Akan tetapi, dirinya harus segera pergi ke kantor untuk melanjutkan pekerjaan yang sudah tertunda dan harus segera dia selesaikan hari itu juga.Alhasil, dirinya hanya bisa mondar-mandir naik turun tangga untuk menuju ke arah dapur."Kamu sedang apa?" tanya Kendrick yang memecahkan lamunan Nayara yang sedang hanyut dalam pikirannya sendiri.Seketika Nayara langsung menghen

  • Kebahagiaan Kecilku   Kendrick dan Nayara

    Yuri yang baru saja menghidangkan makanan di atas meja makan dia agak sedikit tertegun melihat kemesraan yang dilakukan Kendrick pada Nayara. Sedangkan Nayara sendiri dia agak merasa canggung diperlakukan seperti itu oleh Kendrick. Dia jelas tak biasa bersikap seperti itu pada bosnya. “Maaf aku tak sempat memberitahu pihak kantor karena tadi terlalu khawatir mengetahui keadaan Kendrick yang demam tinggi tadi pagi!” tutur Yuri sambil duduk di kursi, dia berusaha untuk memperlihatkan sikap yang dewasa dan tak kekanakan. Tak cemburu walaupun hatinya saat ini tengah memberontak atas dirinya yang hanya diam saja melihat seseorang yang dia sukai malah mesra dengan wanita lain. Nayara menarik napas. Dia ingin menghilangkan sikap canggungnya di depan Yuri. Dia pun duduk di kursi di samping Kendrick. “Tak masalah! Saya malah harus mengucapkan terima kasih pada Kak Yuri karena telah merawat Kendrick untuk saya!” ujar Nayara dengan senyuman yang membuat Yuri semakin kesal karen

  • Kebahagiaan Kecilku   Dia Yang Ditujunya

    Keesokan harinya.eNayara pergi ke kantor seperti biasanya. Namun ada hal yang baginya berbeda hari ini. Yaitu kehadiran Kendrick yang masih belum dia lihat sejak tadi pagi. Dia pun belum mendapatkan informasi apakah Kendrick akan izin kerja ataupun masuk kantro siang hari ini."Nay kok, hari ini Pak Kendrick belum masuk kerja sih?" tanya salah satu karyawan yang merasa heran akan bosnya yang tak biasa absen dalam kerja masuk kantor."Gak tahu juga, soalnya aku belum ada konfirmasi dari Pak Kendricknya. Ponselnya gak aktif!" jawab Nayara yang merasa masih belum bisa memberikan jawaban pasti padanya.Hingga waktu berselang dua jam dari jam masuk kantor Kendrick masih belum juga masuk kantor. Hal itu membuat Nayara menjadi kebingungan dan juga ada sedikit rasa khawatir di pikirannya akan Kendrick bosnya.Dia pun sudah berulangkali menghubungi ponsel Kendrick namun tetap saja tak ada jawaban dari sana.Maka hal yang terakhir bisa dia lakukan adalah dengan

  • Kebahagiaan Kecilku   Kebohongan Yang Dibuat Kendrick

    “Nayara!” Kendrick dari arah belakang memanggil Nayara yang sedang berjalan ke arahnya. Ternyata tak hanya Nayara saja yang menoleh ke arah panggilan Kendrick namun Yuri yang ada di samping Nayara dia juga ikut menoleh ke suara yang sudah sangat dia kenal dan tak asing lagi di telinganya.“Kendrick!” sapa Yuri yang langsung mendahului Nayara yang baru saja hendak menghampiri Kendrick namun langsung di susul oleh Yuri. Sontak Nayara langsung menghentikan langkah kakinya dengan tatapan wajah yang agak sedikit kecewa.Yuri mengembangkan senyumannya sangat indah ke arah Kendrick yang tersenyum padanya. Ramah seperti biasa ketika keduanya saling bertemu.“Heum,” Kendrick hanya berdeham padanya dan dia terus berjalan melalui Yuri yang berharap jika Kendrick akan datang pada dirinya. Kendrick malah datang untuk menghampiri Nayara yang dibuatnya terkejut.“Kau ke man

  • Kebahagiaan Kecilku   Masih Di Dalam Pesta

    Nayara berbisik ke telinga Kendrick dengan perlahan nan ragu. “Pak, saya ingin ke toilet!" bisiknya dengan wajah yang meringis karena sudah tak tahan menahannya sejak keluar mobil tadi. Kendrick berdehem untuk mengalihkan kekesalannya dan merubahnya menjadi senyuman yang terlihat seperti tengah tersenyum ke arah Nayara. "Kamu ini disaat seperti ini malah ke toilet!” gumamnya dengan tekanan nada yang kesal dan juga mata yang diam-diam memelototi Nayara yang hanya bisa senyum-senyum merasa bersalah padanya. “Maafkan aku, aku janji hanya sebentar. Sekalian aku ingin memperbaiki riasan wajahku!” mohon Nayara yang kini memegangi lengan Kendrick dan memperlihatkan jika dirinya betulan ingin segera pergi ke toilet. Kendrick menghela napas panjangnya dengan wajah yang pasrah. “Ya, sudahlah! Tapi cepatlah kembali padaku!” ujarnya yang akhirnya mau melepask

  • Kebahagiaan Kecilku   Kendrick Yang Membanggakan Diri Sendiri

    Nayara dan Kendrick berjalan memasuki gedung acara pernikahan dengan langkah kaki yang sangat elega nan tenang layaknya sepasang terpadu kasih. Kini giliran di dalam gedung untuk kedua kalinya puluhan pasang mata hanya tertuju pada mereka berdua. Namun untuk kali ini Nayara tak terlalu canggung apalagi kaku karena Kendrick telah mengajarinya untuk tetap tenang di dalam pusat perhatian orang banyak dan tetap menampilkan senyuman yang cantiknya. “Wah, Kendrick ternyata kau benar datang?!” seru seseorang yang keluar dari kerumunan dan berjalan menuju ke arahnya sambil memegangi gelas yang masih berisi air berwarna merah di dalamnya. Mungkin pemiliknya hanya baru meminumnya beberapa kali teguk saja. Kendrick segera berbisik ke telinga Nayara sambil berpura-pura tersenyum ke arah orang yang sedang dalam perjalanan menuju ke arahnya. “Dia adalah Keanu, teman satu sekolahku di Amerika. Dia adalah pr

  • Kebahagiaan Kecilku   Menarik Perhatian Banyak Pasang Mata

    Cukup membutuhkan waktu satu jam saja untuk membuat riasan di wajah Nayara. Usai itu dirinya diantar ke luar ruangan untuk menemui Kendrick yang sedang menunggunya di depan. “Bagaimana Tuan?” tanya seorang pelayan yang sangat ahli di bidang tata rias. Kendrick menganggukan kepalanya dan juga mengacungkan jempolnya yang menandakan jika dirinya suka dengan apa yang menempel di tubuh Nayara saat ini. “Ayo kita segera pergi!” ajak Kendrick yang menengadahkan telapak tangannya untuk digenggam oleh Nayara agar dapat jalan bersama menuju mobil. Nayara mengernyitkan keningnya. Dia memandang ke arah Kendrick dengan tatapan heran. Ini bukan Kendrick yang biasanya. “Ayolah, kau harus berpura-pura menjadi kekasihku satu malam ini demi uang yang sebesar gaji satu bulanmu itu,” goda Kendrik yang membisiki di telinga Nayara. Aroma tubuh Nayara terhirup menelusuk

  • Kebahagiaan Kecilku   Tolong Buat Dia Yang Paling Cantik

    “Aku akan mengganti waktumu menemaniku di pesta dengan gaji satu bulan kerjamu bagaimana?” kata Kendrick yang akhirnya harus mengeluarkan penawaran yang mungkin tak bisa ditolak oleh Nayara saat ini.Nayara menoleh ke arah Kendrick yang masih memegangi tangannya. Pandangannya seolah kurang jelas mendengarkan dari penawaran dari Kendrick bosnya.Kendrick menganggukkan kepalanya."Kamu akan aku bayar sebanyak satu bulan gajimu bekerja di kantor jika kamu mau menemaniku malam ini di pesta pernikahan temanku!” kata Kedrick yang memperjelas maksudnya dengan raut wajah yang lebih meyakinkan lagi.Nayara mengulum bibirnya ke dalam untuk menahan senyumannya. Dia menjadi sangat bahagia.“Benarkah? Apa tidak akan berubah?”“Sudahlah, ayo pergi!” paksa Kendrick yang langsung menarik Nayara untuk segera keluar dari kantor dan mas

  • Kebahagiaan Kecilku   Ajakan Pesta Pernikahan

    Nayara masih ada di kantor menatap layar komputernya dengan jari tangan yang menari ke sana kemari di atas papan ketik.Dia sedang mengerjakan tugas yang tadi diperintahkan Kendrick pada dirinya. Itu bukakn semua kesalahan dirinya. Bukan dia maksud untuk menyangkalnya. Namun dia tahu betul file yang terakhir dia buat seperti apa mengenai laporan keuangan yang dia buat minggu lalu.Kendrick keluar dari ruangannya. Dia menemukan yang ada di ruangan itu hanya ada Nayara seorang saja. Padahal hari sudah mulai gelap namun Nayara masih berada di depan layar komputernya.“Kenapa kamu tidak pulang?” tanya Kendrick dengan nada yang datar namun dengan wajah yang menatap ke arah punggung Nayara yang menghadap meja kerjanya.“Saya masih harus menyelesaikan tugas yang Bapak perintahkan atas kesalahan yang saya buat!” katanya dengan nada bicara yang kurang enak didengar di telinga Ken

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status