Di dalam kamar, Bella yang berbaring dengan mata terpejam mendadak membuka matanya. Dia mendengar percakapan di telepon tadi. Suara Viola sangat keras, jadi Bella bisa mendengarnya marah-marah menyuruh Alex pulang. Dia pun mendengar Viola mengatakan Abby sedang hamil. Jadi, Alex benar-benar tidur dengan Abby?Bella telah menyerahkan dirinya pada Alex, bahkan sebelum dia mengerti apa-apa. Dia telah menjadi wanitanya selama empat tahun penuh. Meski Bella tidak berani berharap muluk-muluk, suatu rasa yang berbeda tetap tumbuh di hatinya. Sayangnya, dia terus-menerus diingatkan dengan statusnya.Setengah tahun lalu, Alex dan Freya bertunangan. Saat itu, Bella tahu sudah waktunya dia pergi. Siapa pun yang menjadi kekasih gelap tidak akan berakhir dengan baik. Begitu pula dengan Bella. Selain hampir mati, dia juga kehilangan anaknya.Namun, kini Alex menolak melepaskan Bella dan bersikeras menahannya. Bella tidak bisa menghindar dari takdir dan mereka pun kembali berhubungan.Malam itu, Alex
Keesokan harinya, Alex menemani Abby pergi ke Kota Yules. Viola juga ikut berkunjung ke kota itu bersama mereka. Foto kedua keluarga yang sedang makan bersama di hotel internasional Kota Yules diambil oleh reporter dan langsung dipublikasikan pada hari itu juga.Setelah kembali dari Kota Yules, Alex menemani Abby pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan, membuat catatan medis, dan sebagainya. Setelah itu, atas desakan kuat Viola, Abby pindah dan tinggal di Keluarga Lee agar Viola merawat kehamilannya. Alex yang diawasi Viola, hanya bisa pulang ke vila setiap hari selama dua hari ini dan makan malam bersama Abby dan Viola.Abby ingin tinggal bersama Alex, sehingga dia menyampaikan keinginannya kepada Viola, "Ibu, Dokter bilang meskipun bayi ini masih kecil, dia sudah tahu segalanya. Sekarang, kita bisa mulai memberikan pendidikan sejak dalam kandungan dan pendidikan terbaik adalah hubungan yang baik antara orang tua. Aku dan Alex ...."Abby merasa tertekan. Dia berhenti sejenak, lalu mela
Alex mendorong Abby dengan dingin."Aku sudah mengatakannya sebelumnya, tidak peduli statusmu adalah tunangan atau istriku, aku harap kamu tidak ikut campur urusan pribadiku! Saat itu, aku masih belum menemukannya. Aku pernah bilang kamu boleh menjadi penggantinya sementara atau juga istriku selamanya, tapi kamu selamanya tidak akan bisa menggantikannya! Kamu tidak bisa mengatur urusanku di luar! Kamu juga sebaiknya jangan menyentuh atau berpikir bisa menyakiti orangku! Kalau tidak ...."Alex menyipitkan matanya dan nada suaranya terdengar makin dingin, lalu memperingatkan, "Akhirmu mungkin akan lebih parah daripada Freya!"Dia tentu saja lanjut memperingatkan Abby dengan tatapan yang memancarkan cahaya dingin, "Ibuku sedang sakit! Kamu sebaiknya tidak bicara sembarangan padanya karena itu hanya akan membuatku makin membencimu!"Setelah mengatakan semua itu, Alex langsung meninggalkan Abby dan mengemudikan mobil pergi.Abby merasa sangat marah hingga sekujur tubuhnya bergetar. Mengapa?
Elvaro tertegun sejenak, lalu menganggukkan kepalanya. "Suka!""Tapi, aku tidak suka kamu dan saat ini tidak berencana untuk berpacaran! Jadi, jangan habiskan waktumu."Bella menolak Elvaro dengan tegas dan sederhana, tetapi Elvaro merasa sangat sakit hati. Rekan kerja yang melihat dari samping juga merasa kasihan."Tidak apa-apa."Elvaro tersenyum dan terlihat masih ramah. Matanya berbinar dan berkata kepada Bella dengan penuh tekad, "Aku menyukaimu dan ingin mengejarmu adalah urusanku sendiri! Kamu bisa tidak setuju, tapi aku tidak akan menyerah!"Elvaro sangat gigih. Mulai dari hari itu, dia mulai berusaha untuk mengejar Bella. Dia pergi ke tempat kerja Bella setiap hari dengan membawa kue, teh susu, dan lainnya. Tentu saja, dia juga membeli hal yang serupa untuk asisten lainnya. Sikapnya juga sangat ramah. Tidak peduli berapa kali pun Bella menolaknya, dia terus memperlakukan Bella dengan baik. Tidak butuh waktu lama, semua orang di perusahaan mengetahui tentang hal ini. Bryan juga
Gisella memiliki kepribadian yang berani. Dia menjabat sebagai sekretaris utama Runner Group. Setelah mengusir semua orang, Gisella menghampiri dan menepuk bahu Bella sambil berkata, "Cukup kamu yang mengetahui kebenarannya. Aku percaya pada penilaian Pak Bryan, bekerjalah yang baik."Hari ini, semua orang telah mengetahui bahwa Bella adalah wanita simpanan Direktur Lee Group. Hal ini juga diketahui Elvaro, tetapi cintanya terhadap Bella sama sekali tidak berkurang.Elvaro memberi tahu semua orang bahwa wanita yang disukainya tidak mungkin seperti itu. Selain itu, ketika jam pulang kerja hari ini, Elvaro yang mengenakan setelan membawa 99 tangkai bunga mawar. Dia menunggu Bella di lantai bawah.Begitu melihat Bella keluar, Elvaro langsung mengungkapkan perasaannya dengan lantang, "Bella, aku menyukaimu! Apa kamu bersedia menjadi pacarku?"Suara Elvaro sampai bergetar saat berbicara. Sekarang adalah jam pulang kerja sehingga banyak staf yang berkumpul di bawah. Mereka semua sibuk berser
Pagi ini, Alex mengantar Bella ke perusahaan. Begitu turun, Bella bertemu dengan rekan kerjanya. Wanita ini memandang ke arah mobil, lalu bertanya, "Bella, kemarin kamu naik mobil ini, 'kan? Apa ini mobil pacarmu?"Bella terdiam sesaat. Setelah kembali ke sisi Alex, pria ini memperlakukannya dengan sangat baik. Dia menyayangi dan memanjakan Bella sehingga hubungan keduanya seperti orang yang berpacaran. Akan tetapi, kenyataannya tidak seperti itu!"Pacar apanya! Itu jelas-jelas mobil Pak Alex!" Tiba-tiba, terdengar suara seorang wanita dari belakang mereka. Wanita ini menghampiri, lalu merangkul lengan Bella dan bertanya, "Kak Bella, ternyata kamu balikan dengan Pak Alex?"Bella mengernyit mendengarnya. Dia menatap wanita itu sembari bertanya balik, "Kenapa kamu tiba-tiba ada di sini?"Dian menjawab, "Aku dipecat berkat Kak Bella. Tapi, tidak masalah. Mulai hari ini, aku sudah menjadi staf Runner Group!"Dengan demikian, kemunculan Dian dan rekan kerja wanita yang menyukai Elvaro itu m
Asalkan Bella bersedia mengikutinya, tidak akan ada yang bisa menghentikan Jerry membawanya pergi. Dia pasti akan melindungi Bella dari pria jahat seperti Alex. Paling-paling, dia berhenti menjadi aktor.Namun, justru hal ini yang paling ditakuti oleh Bella. Dia sangat menghargai Jerry sebagai sahabatnya sehingga tidak ingin melibatkannya."Apa kamu bisa berhenti?" tanya Bella sambil menyunggingkan senyuman getir. Dia terpaksa berkata, "Anggap saja aku bodoh, jadi ingin mengikuti pria ini. Kumohon, tolong jangan ikut campur lagi ...."Jerry benar-benar tidak menyangka akan menjadi seperti ini. Pada akhirnya, Bella tetap pergi dengan Alex. Sebelum meninggalkan ruang privat, Bella bahkan tidak berani menoleh menatap Jerry. Dia pun berpikir, 'Jerry pasti sangat kecewa padaku.'Setelah kembali ke Kompleks Grand Palace, ekspresi Alex tampak sangat masam. Dia tidak berbicara ataupun bertanya, melainkan langsung menarik Bella ke ranjang.Alex merobek bajunya, lalu menghukumnya dengan ciuman.
Bella tidak ingin melibatkan temannya ataupun orang yang tidak bersalah. Lantas, bagaimana kalau orang itu ternyata memang bersalah?Malam harinya, Alex datang ke apartemen. Begitu membuka pintu, dia langsung melihat wanita yang duduk di sofa menunggunya.Bella mengenakan kaos putih dan rok kerja hitam. Wajahnya yang cantik tampak sangat bersih. Ketika disinari lampu kuning dalam ruangan, pemandangan ini terasa sangat damai."Kamu sudah pulang?" tanya Bella dengan lembut. Dia berdiri, lalu mengambil setelan dari tangan Alex dan meneruskan, "Aku sudah membuat makan malam, ayo makan.""Tidak perlu terburu-buru." Alex mengulurkan tangan dan meraih pergelangan tangan Bella. Dia pun menariknya ke pelukan, lalu menunduk untuk menciumnya. Suasana hati Alex cukup baik hari ini. Dia mencium Bella dengan lembut."Patuh sekali." Alex mengelus kepala Bella dengan penuh kasih sayang. Kemudian, dia menggandeng tangannya. Keduanya sama-sama berjalan ke ruang makan untuk makan malam.Sesudah makan, Be