Share

kecil

Kedua orang mengantar Narsih dan Arin sampai ke rumahnya. Ketika pulang, Arin memberikan uang sebagai ucapan terimakasih tetapi mereka menolak.

"Sudah, tak apa. Saya ikhlas, rezeki buat Bapak karena sudah mau menolong saya."

Karena memaksa akhirnya mereka menerimanya. Setelah mereka pergi, Arin masuk dengan perlahan. Lukanya cukup perih dan Narsih sampai tak tega melihatnya.

"Rin, kakimu sakit banget ya? Jalannya sudah gitu," tanya Narsih.

"Lumayan. Mungkin karena kita pergi waktu menjelang maghrib kali ya?" tanya Arin.

"Lagi apes aja. Kita ke dokter saja?" tanya Narsih.

"Nggak usah. Nanti Arin bersihkan sendiri lukanya. Ibu nggak apa?" tanya Arin khawatir.

"Tak. Ibu hanya memar dikit di tangan dan lecet dikit. Nggak sakit kok, kamu ini yang justru mengkhawatirkan. Lukanya sampai begitu," ucap Narsih.

"Dah, nggak apa. Arin bisa mengurusnya. Kita sholat magrib dulu, ini sudah hampir habis waktunya," ajak Arin.

"Baiklah. Benar nggak apa, Rin?"

"Nggak. Ibu tenang aja," jawab Arin.

Arin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status