Share

Dipaksa Menikah

“Eh … anak Bunda udah pulang, tumben pulang cepet.”

Suara bunda terdengar begitu hangat saat Davanka menginjakan kaki di ruang makan.

Kedua orang tuanya sudah duduk di sana, baru akan memulai makan malam.

“Biar bisa makan malam bareng Bunda sama ayah.” Davanka menjawab setelah mengecup pipi kiri dan kanan sang bunda.

Dia beralih pada ayah, mengecup bagian punggung tangannya lalu duduk di samping kiri ayah yang menempati ujung meja.

Davanka jadi bisa berhadapan dengan Bunda.

Selama makan malam tidak ada perbincangan serius.

Bunda bercerita kalau ketiga adiknya yang berkuliah di New York akan pulang untuk berlibur.

Sampai ayah mengatakan atau lebih tepatnya meminta ijin kepada bunda untuk pergi golf.

“Loh … kita ‘kan mau kedatangan tamunya Abang,” kata bunda saat ayah meminta ijin untuk golf besok pagi.

Davanka mengangkat pandangannya menatap bunda.

Dia seperti bingung mendengar ucapan sang bunda.

“Abang ‘kan janji sama bunda mau bawa cewek yang akan Abang jadiin istri.”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status