Share

KEHILANGAN

Di kantor, Azril lebih banyak diam. Bahkan mengerjakan berbagai lembaran di hadapannya pun tak fokus. Pikirannya tertuju pada Safa dan Zahra di rumah.

Menjalani hari dengan rasa yang berbeda, biasanya semangat dan bergairah, tetapi sekarang seolah beban yang Azril rasakan.

"Argh." Azril frustasi dan menyandarkan punggungnya di kursi.

Isi kepalanya begitu sakit dan hatinya tak tenang. Ia tak bisa bekerja dengan kondisinya sekarang. Namun, ia ada janji yang tak bisa diwakili.

"Aku menyesal ya Allah," kata Azril sembari menutup wajahnya. Mengingat ucapan Safa semalam membuat Azril lemah. Sepertinya ia sudah keterlaluan.

"Apa Safa mau memaafkanku?" lirih Azril.

Pernikahan baru berjalan satu tahun, tetapi ia sudah berani membentak dan hal itu membuat Safa kaget. Bahkan, Azril pun tidak menyadari itu.

"Aku nggak bisa terus diam seperti ini," ujar Azril tak sabar. Menunggu waktu pulang rasanya sangat lama.

Sedangkan Azril tak sabar ingin menyelesaikan semuanya. Ia ingin semua kembali sepert
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status