Share

KITA HARUS BICARA

Safa menjatuhkan air matanya yang teramat sakit. Azril yang selalu mendukung seolah berubah menjadi pengatur bahkan tak segan untuk memarahi.

“Lantas seperti apa yang kamu inginkan dariku, Mas?” lirih Safa sendu menyembunyikan rasa sakit yang bergelora.

“Aku mau kamu fokus merawat dan mengurusiku juga Zahra. Aku tidak suka kamu lalai dalam kewajibanmu. Aku seolah kehilangan Safa yang dulu,” ujar Azril jujur. Ia mengutarakan isi hatinya yang merasa kesepian.

Safa terdiam sembari mengusap air matanya yang berjatuhan. Rasanya sangat tidak adil, dia ingin dilayani, tetapi tidak ada sikap timbal balik yang membuat Safa semangat menjalani hari.

Bukan berarti Safa mengharapkan balasan, tetapi seharusnya dia juga sadar akan tugas seorang suami yang tidak hanya bekerja dan bertanggungjawab.

“Aku juga nggak suka dengan sikapmu yang sekarang, Mas. Kamu suka marah-marah dan selalu bekerja sepanjang waktu. Apa pernah kamu menanyakan keluhanku setiap hari di rumah, enggak, ‘kan? Sadar, Mas, aku ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status