Share

BELUM USAI

Safa melenggang pergi dan menidurkan Zahra yang sudah terlelap pulas. Ia mengabaikan perkataan Azril seolah tak mendengar.

“Lebih baik Mas mandi.” Safa mengingatkan.

Kakinya melangkah masuk ke dalam kamar mandi menyiapkan air untuk suaminya dan saat hendak keluar, Azril menghalangi jalannya.

“Sayang, maafin aku,” desak Azril. “Aku akan melakukan apa pun agar kamu bisa maafin aku,” lanjutnya.

Azril tidak bisa marah terlalu lama, apalagi Safa sangat berpengaruh untuknya. Seketika kedua alisnya terangkat seraya merapatkan kedua tangannya di depan Safa. Ia penuh mohon agar Safa mau memaafkan.

“Hmm, Mas yakin mau melakukan apa saja?” Safa mengernyit tak percaya, lalu melangkah melewati Azril dengan wajah datar.

“Iya, Sayang, aku yakin,” jawab Azril tegas.

Senyum Safa pun menyeringai, otaknya berpikir penuh ide dan berlalu meninggalkan Azril tanpa kata. Sedangkan Azril yang dilema hanya terpaku memandang kepergian Safa.

“Sayang!” teriak Azril gemas.

Rasanya tak mudah untuk meminta maaf pada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status