Share

Bab 07

Author: Olivia Yoyet
last update Last Updated: 2025-02-26 16:48:47

07

Suasana kamar kelas utama yang ditempati Rinjani, sore itu terlihat ramai. Kondisinya yang makin membaik, membuat Rinjani bisa dipindahkan ke ruangan itu siang tadi. 

Netha, Tia dan Shahnaz bergantian mengendong bayi laki-laki berselimut biru. Mereka langsung jatuh hati pada anak Rinjani, hingga berebutan untuk menjadikannya menantu. 

Kala kedua bos Rinjani datang bersama beberapa orang lainnya, Lidya dan Ambar, ibunya, seketika sibuk menyajikan aneka suguhan buat para tamu dari Jakarta. 

"Masyaallah, kasep pisan," puji Edelweiss Indira, seusai mengecup dahi sang bayi yang tengah terlelap. 

"Mirip kamu, Rin," imbuh Mutiara, bos utama EO tempat Rinjani bekerja. 

"Ya, terutama alis dan bibirnya," sahut Amy, sang MUA.

"Aku jadi pengen punya anak," imbuh Jhonny, fotografer EO. 

"Calon ibunya dulu yang dicari, Mas," sela Netha. 

"Cariinlah, Tha. Aku nggak punya waktu," seloroh Johnny. 

"Sama saudaraku, mau?" Netha mengutak-atik ponselnya, lalu memperlihatkan foto seorang perempuan berambut sebahu. "Namanya, Astri. Masih single," terangnya. 

"Umurnya?" 

"26 tahun." 

"Tinggal di sini?" 

"Hu um. Rumah kami deketan." 

"Bolehlah. Orangnya manis juga." 

"Jangan banyak milih, Mas," celetuk Edelweiss. 

"Ho oh. Yang penting seiman, baik dan nggak banyak tingkah, sudah cukup. Urusan lainnya, bisa diselami sambil jalan," cetus Mutiara. 

"Betul itu. Pacaran lama juga belum tentu beneran baik. Banyak juga yang setelah nikah, baru kelihatan sifat aslinya," beber Tia. 

"Aku setuju. Jalani pendekatan sambil banyakin doa, supaya dia benar-benar jodoh terbaik buat kita," ungkap Shahnaz. 

"Eleuh-eleuh. Neng Shahnaz, meni bagus pantunnya," canda Netha yang menyebabkan rekan-rekannya tersenyum. 

"Aku cuma ngulang omongan kakakku, Tha. Dia, kan, gitu. Pacaran 3 tahun, lalu nikah. Ehh, baru juga setahun, bubar jalan karena lakinya ternyata poligami sama pacarnya di tempat proyek," ungkap Shahnaz. 

"Dia hanya tidak beruntung. Aku sama suami, pacaran 2 tahun. Alhamdulillah, pernikahan kami masih aman terkendali selama 7 tahun ini," papar Lidya. 

"Tepat sekali. Aku sama Mas Arkhan, pacarannya setahun lebih, dan kami masih bertahan bersama hingga sekarang," ungkap Mutiara. 

"Nah! Kalau aku, beda. Sama Koko Dante, nggak sempat pacaran," cakap Edelweiss. "Dikasih tahu orang tua, jika aku dijodohkan sama dia, bulan September. Oktober sampai November, aku masih musuhan sama dia," lanjutnya. 

"Hatiku terketuk, waktu dia jadi mualaf, di bulan Desember. Setelahnya, aku sudah nggak bisa ngelak buat nikah sama orang paling pede sedunia itu," sambung Edelweiss seraya tersenyum. 

"Lagi ngomongin aku, ya?" tanya Axelle Dante Adhitama, CEO Adhitama Grup. Dia melenggang memasuki ruangan bersama Nadhif, ketua pengawal keluarga tersebut. 

"Koko panjang umur. Baru juga diomongin, sudah muncul," tukas Rio, salah satu model terkenal yang merupakan sahabat Mutiara dan Edelweiss. 

"Aku aminkan," ujar Dante sembari menyambangi Ambar dan menyalami perempuan berjilbab krem tersebut. "Sehat, Bu?" tanyanya. 

"Alhamdulillah. Pangestu," jawab Ambar. 

Dante berpindah menyalami Lidya. Kemudian dia mendekati ranjang pasien untuk bersalaman dengan perempuan berbaju hijau. 

"Hello, Mommy. Sudah baikan?" tanya Dante sembari menyalami Rinjani. 

"Ya, Pak. Terima kasih sudah datang," sahut Rinjani seraya tersenyum tipis. 

"Kata staf WO, kamu dibantuin Sebastian, ya?" 

Rinjani membulatkan matanya. "Betul. Apa Bapak kenal sama beliau?" 

"Ya. Kami sering kerjasama dalam banyak proyek PG dan PC." 

"Ehm, aku nggak tahu kalau dia anggota PG." 

"Bukan, dia tim PC. Kalau nggak salah, satu grup dengan Zulfi." 

"Aku kayak pernah dengar nama itu." 

"Zulfi, direktur keuangan PBK. Sekaligus dirut BPAGK. Dia melet adikku, Sabrina. Sampai mau nikah dengannya."

Rinjani menyunggingkan senyuman. "Akhirnya ingat aku. Yang alisnya tebal, dan kalau senyum, manis banget." 

"Yups. Tapi tetap aku paling ganteng." 

"Hmm, ya." Rinjani mengingat-ingat sesuatu. Kemudian dia bertanya, "Bapak punya nomor telepon Mas Sebastian? Dia bilang, ada saved nomorku, tapi aku nggak tahu nomornya." 

"Ada. Bentar." 

Dante meminta ponselnya yang dipegangi Nadhif. Pria berkemeja biru pas badan, mencari kontak orang yang dimaksud, dan memberikannya pada Rinjani, yang segera menyimpan nomor itu di ponselnya.

***

Dua unit mobil berbeda tipe dan warna, berhenti di depan bangunan dua lantai bercat krem, di kawasan Lebak Bulus. Beberapa orang keluar dan bergegas memasuki rumah, yang pintunya telah dibukakan seorang pria paruh baya. 

Sebastian menyalami penunggu rumahnya dan berbincang sesaat, sembari mengamati keempat OB kantor yang tengah mengangkat perabotan, dan memindahkannya ke mobil box besar. 

Setelahnya, Sebastian menaiki tangga untuk menuju kamarnya. Dia memasuki ruangan yang pernah menjadi saksi kisah cintanya dengan Keisha. 

Sebastian terdiam sejenak sembari memindai sekitar. Dia seolah-olah melihat kelebatan Keisha, yang selalu berada di sofa dekat jendela, bila Sebastian memasuki kamar. 

Pria berkemeja marun menghela napas berat dan mengembuskannya sekali waktu. Sebastian menggeleng dua kali untuk mengusir kenangan itu. Sebelum dia mendekati lemari dan membuka pintu benda besar bercat putih.

Selama puluhan menit berikutnya, Sebastian, Urfan dan keempat OB berjibaku memindahkan semua barang ke mobil box. Beberapa perabotan yang tidak terpakai, diberikan Sebastian pada sang penjaga. 

"Rumah ini sudah kujual, Pak. Dibeli temanku dan akan dijadikan mess buat pegawainya," tutur Sebastian sambil memberikan amplop putih pada lelaki tua tersebut. 

"Aku sudah bilang ke orang yang beli, kalau Bapak tetap dipekerjakan di sini, dan dia setuju. Jadi, Bapak nggak perlu khawatir, karena tetap dapat gaji bulanan," tambah Sebastian. 

"Ya, Pak. Terima kasih banyak atas bantuannya selama ini," jawab pria berkaus hitam sembari memandangi Sebastian saksama. "Bapak mau pindah ke mana?" tanyanya. 

"Ke Pasar Minggu. Temanku bikin kompleks perumahan kuldesak, dan aku beli di sana." Sebastian menepuk pelan lengan lelaki tua di hadapannya. "Kapan-kapan, Bapak dan Ibu juga mesti datang ke rumahku yang baru," pintanya. 

"Alamatnya nanti dikirim ke WA, Pak." 

"Ya, nanti Urfan yang ngurusin itu," balas Sebastian. "Aku pamit, ya, Pak," bebernya, sebelum bersalaman dengan sang penjaga. 

Tidak berselang lama, Sebastian telah berada di mobilnya. Lelaki berparas manis, memandangi sekeliling sembari membatin, jika dirinya akan jarang sekali ke tempat itu di masa mendatang.

Kendatipun langit sudah gelap, tetapi jalanan masih padat. Urfan yang menjadi sopir, sekali-sekali akan menggerutu akibat pengendara motor yang serampangan.

Setibanya di gerbang utama kompleks, seorang pria yang mengendarai motor matic, menjadi pemandu kedua sopir menuju cluster di mana rumah baru Sebastian berada. 

Sesampainya di tempat tujuan, Sebastian terkejut menyaksikan banyaknya orang yang tengah berkumpul di depan rumah rekannya, yang bersebelahan dengan kediaman barunya.

Setelah mobil terparkir sempurna, Sebastian keluar untuk menyambangi rekan-rekannya sesama anggota PC. Mereka berbincang sembari mengamati sekelompok kuli panggul dadakan, yang sibuk memindahkan barang-barang, dari mobil box ke dalam rumah dua lantai. 

"Hen, kamu kapan mau ngisi rumah yang ini?" tanya Sebastian sambil menunjuk ke rumah nomor satu yang digabung dengan nomor dua. 

"Tahun depan," jawab Hendri. "Aku beresin dulu proyek di Cianjur, baru nempatin yang ini," terangnya. 

"Rumah yang lama, jadi dibeli Wirya?" desak Sebastian. 

"Bukan dibeli, tapi dirampas," seloroh Hendri. 

"Hen, Wirya dengar, pasti dia langsung mendelik," goda Zulfi. 

"Sahabatmu itu, makin lama makin sensi," keluh Hendri. 

"Tenang. Bentar lagi Hisyam pulang dari London. Abang iparmu itu bisa lengser dari dirut PBK, begitu juga aku dan Power Rangers lainnya. Kerjaan kami dilimpahkan ke tim Hisyam, dan kami bisa lebih santai," ungkap Zulfi. 

"Aku nggak percaya," sela Luthfan Baihaqi, yang memiliki rumah nomor 5, tepat di sebelah kanan kediaman Sebastian. 

"Itu cuma wacana. Ujung-ujungnya, Power Rangers tetap blingsatan kerja di luar negeri," ledek Brayden, pemilik rumah nomor 6.

"Tim Hisyam cuma pajangan. Aslinya Power Rangers yang masih ngendaliin PBK," kelakar Zainal Ervansyah, penghuni rumah nomor 7 dan 8. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 08

    08Jalinan waktu terus berjalan. Jumat pagi, Sebastian tiba di gedung belasan lantai di kawasan Jakarta Selatan. Pria bersetelan jas abu-abu muda, melangkah memasuki lobi sembari membalas sapaan karyawan tempat itu dengan senyuman. Urfan yang mengikuti langkah bosnya, sempat memberi hormat pada seorang pria bersetalan jas biru, yang kemudian berbincang dengan Sebastian.Ketiganya meneruskan langkah menuju lift yang akan mengantarkan mereka ke lantai 11. Sepanjang beberapa saat di dalam elevator, Sebastian dan pria bermata besar tersebut, berbincang santai.Tidak berselang lama mereka telah berada di ruangan besar di ujung kanan lantai itu. Ketiganya menyalami semua orang di ruangan, sebelum menempati kursi masing-masing. Urfan berpindah ke deretan kursi khusus asisten. Dia bersalaman dengan para pendamping bos, lalu duduk di kursi ujung kiri. Hadrian Danadyaksha, sang pemimpin proyek yang tadi berjumpa dengan Sebastian dan Urfan, memulai pertemuan itu dengan untaian doa. Selanjutny

    Last Updated : 2025-02-27
  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 09

    09Sebastian tiba di rumahnya menjelang jam 9 malam. Dia memicingkan mata ketika melihat seunit mobil sedan merah di depan pagar rumah, yang seolah-olah tidak asing baginya.Sang asisten rumah tangga, Ida, bergegas membukakan pagar agar mobil yang dikemudikan Urfan nisa memasuki carport. Setelah mobil benar-benar berhenti, Sebastian membuka pintu samping kiri dan keluar. Dia menutup pintu, lalu memandangi Ida yang tengah mendekat. "Keisha ada di dalam?" tanya Sebastian sambil menaikkan alisnya, sesaat setelah Ida menerangkan tentang sang tamu. "Ya, Pak. Aku sudah berusaha ngusir, tapi dia maksa masuk," jelas Ida.Sebastian menyugar rambutnya sembari mendengkus. "Bagaimana dia bisa tahu alamat ini?" "Hai, Mas." Panggilan satu suara dari belakang Ida, menyebabkan Sebastian terdiam. "Sorry, aku nyelonong masuk, tapi, ini benar-benar penting," ungkap pemilik suara tadi. Sebastian memandangi orang yang sudah menghancurkan hatinya. "Kamu tahu alamat ini, dari mana?" tanyanya tanpa berb

    Last Updated : 2025-02-27
  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 10

    10Jalinan waktu terus bergulir. Akhir pekan itu, kediaman Basman dipenuhi banyak orang. Acara akikahan Dylan dilaksanakan dengan sederhana, tetapi tetap membahagiakan bagi seluruh anggota keluarga Daharyadika. Setelah acara pengajian, seorang ustaz yang merupakan teman Basman, memberikan tausiah yang sangat menyentuh hati siapa pun yang mendengarnya. Rinjani memandangi sang ustaz sembari mengingat-ingat petuah lelaki tua bersorban putih tersebut. Dalam hati Rinjani berjanji, akan membesarkan anaknya dengan semangat. Meskipun tanpa didampingi seorang suami. Selanjutnya, Lidya dan yang lainnya membagikan tas berisikan makanan, minuman dan kue-kue pada hadirin. Sementara para tamu penting dipersilakan untuk menyicipi hidangan di meja prasmanan, yang disiapkan di ruang makan. Dylan berpindah tangan dari satu orang ke orang lainnya. Walaupun tidak mengenali siapa saja yang tengah mengasuhnya, bayi berbaju biru tua itu tetap tenang dan lebih sering tidur. "Gimana kondisimu, Rin?" tany

    Last Updated : 2025-02-28
  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 11

    11*Grup Penghuni Cluster 7*Brayden : @Hendri, iseng banget bikin grup kompleks?Luthfan : Enggak apa-apalsh. Penghuninya juga sudah kenal semua. Zainal : Tinggal tim London yang aku belum kenal.Hisyam : Salam kenal, @Bang Zainal.Zainal : Hai, @Hisyam.Rangga : Hello, semuanya. Valdi : Aku rindu kalian, Gaes! Robi : Abdi sono ka sadayana. Frank : Aku kangen semua orang di Indonesia. Aditya : Berarti, kamu juga kangen sama Mbak kantin soto di kantor PBK, @Frank.Yusuf : Frank juga kangen Teteh penjual seblak. Jauhari : Yang pasti, Frank rindu sama penghuni rumah seberang Bang Aswin.Lazuardi : Eeeeaaa. Syuja : Uhuyyyy! Hasbi : Cie, cie, @Bang Frank. Dimas : Aku tidak bisa talking-talking.Sebastian : Kupikir ini grup PBK. Lainufar : Aku sampai mikir dulu. Baru ngeh setelah lihat logonya. Damsaz : Foto siapa itu, ya? Atalaric : Mas Tio, waktu masih muda.Samudra : Aku salah nebak. Kukira itu fotonya Wandi. Fritz : @Bang Sam. Matanya siwer. Calvin : Bang Sam pasti masih

    Last Updated : 2025-02-28
  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 12

    12Sebastian menggeleng pelan kala melihat perdebatan kedua adiknya. Pria berkemeja putih melirik arloji untuk menghitung waktu, sebelum dia berdeham untuk mengalihkan perhatian hadirin. Riordan dan Aline spontan terdiam. Keduanya berusaha menahan diri untuk tidak meneruskan percekcokan. Aline menunduk sambil merapikan rambut dengan jemarinya. Sedangkan Riordan mengendurkan dasi merahnya sembari melirik sang kakak. "Sudah puas berantemnya?" ledek Sebastian yang menjadikan semua orang di ruang rapat itu tersenyum. "Kalau belum, dilanjutkan nanti. Setelah pertemuan ini usai," lanjutnya. "Kalian harusnya tidak perlu beradu urat leher. Kita bisa membagi semua proyek ini dengan adil," ungkap Sebastian. "Dengan syarat, tidak dilimpahkan ke pihak luar. Terutama lawan bisnis kita," sambungnya. "Kalian pasti tahu, siapa saja musuh kita. Terutama tiga perusahaan yang dulunya menjadi partner. Tapi, karena mereka berkhianat, akhirnya saya dan keluarga memutus semua kontrak, dan tidak lagi mem

    Last Updated : 2025-03-01
  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 13

    13*Grup EXB*Ethan : Umpan termakan, Gaes. Sebastian : Apa mereka sudah bergerak? Ethan : Tadi Chris bilang, dia sudah signed kontrak dengan Prambudi dan RDH Grup. Brayden : Good job! Wirya : Okay. Lanjut tahap 2, @Ethan. Ethan : Mukti sudah siap menyusup? Wirya : @Zulfi. Terangkeun. Zulfi : Mukti besok meluncur ke kantor mereka. Sebastian : Bilang ke Mukti. Jangan pakai kemeja berlogo PBK. Zulfi : Ya. Logo di baju Mukti sudah diganti. Sebastian : Pakai apa? Zulfi : Fotoku yang paling kasep. Hadrian : Kumat! Xander : Jiah!Lainufar : Uhuk!Hendri : Aku terkejut! Zein : Aku terkesiap! Fritz : Aku terhenyak! Marley : Aku tertipu! Brayden : Aku nggak bisa cepat mikir. Lagi lapar. Luthfan : Ngesot ke sini, @Mas Brayden. Banyak makanan.Brayden : Ngesot gimana? Aku lagi di Tokyo. Luthfan : Pokoknya ngesot aja. Nggak tahu bakal nyampe atau justru nyungsep di jalan. Brayden : Wong edan! Wirya : Luthfan nyari masalah. Hadrian : Baek-baek katana melayang. Hendri : Mendi

    Last Updated : 2025-03-01
  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 14

    14Niat Sebastian untuk berkunjung sebentar, akhirnya batal. Pria yang mengenakan t-shirt abu-abu, tidak tega meninggalkan Dylan yang akan merengek jika dilepaskan dari gendongannya. Sepanjang siang itu Sebastian beristirahat di kamar tamu bersama Urfan. Mereka bergantian mengasuh Dylan, dan baru menyerahkan bayi tersebut pada Rinjani, saat Dylan hendak meminta ASI. Basman mengajak kedua pria tersebut untuk bersantap. Mereka duduk di kursi sekitar meja makan dan menikmati hidangan yang telah dipersiapkan Ambar dengan tergesa-gesa. "Nak Tian, Bapak boleh menanyakan sesuatu?" tanya Basman, sesaat setelah bersantap."Ya, Pak," jawab Sebastian. "Perusahaan Nak Tian bergerak di bidang apa?" "Ekspor import. Selain itu aku juga tengah merambah bisnis properti. Gabung sama teman-teman PG dan PC." "Properti, maksudnya perumahan?" "Betul, ada juga hotel, resor, gedung perkantoran, dan yang terbaru, rumah sakit." "Di mana itu lokasinya?" "Seluruh Indonesia, beberapa negara di Asia, Erop

    Last Updated : 2025-03-01
  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 15

    15Ruangan di lantai 5 gedung PBK, siang itu terlihat ramai. Puluhan orang yang kompak mengenakan kemeja putih dan dasi biru polos, terlihat serius memerhatikan seorang pria berparas manis, yang tengah menerangkan beberapa hal penting. Wirya Arudji Kartawinata, sang penggagas CRYSTAL COMPANY, terlihat sangat percaya diri dalam memaparkan beberapa proyek, yang akan mereka kerjakan dalam waktu dekat.Sekali-sekali Wirya akan memintanya asisten keduanya, Dimas, untuk mengganti slide pada laptop yang dipantulkan menggunakan in focus. Puluhan menit terlewati, Wirya telah selesai mengoceh. Dia meminta Dimas mengemasi alat-alat, kemudian lampu utama kembali dinyalakan. "Kepada para pimpinan dan staf CRYSTAL, dipersilakan untuk maju," tukas Wirya, seusai berpindah ke dekat podium. Belasan orang berdiri dan jalan ke depan. Mereka berdiri dan berbaris rapi sesuai arahan Dimas, yang turut membantu memberikan beberapa mikrofon tanpa kabel pada kelima orang, yang berada paling dekat dengan pod

    Last Updated : 2025-03-02

Latest chapter

  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 73 - Tamat

    73Minggu pagi menjelang dengan kecepatan maksimal. Keluarga Daharyadika datang dari Bogor. Mereka hendak mengantarkan Sebastian dan Rinjani ke bandara, nanti jam 2 siang. Tidak berselang lama, Ardiatma datang bersama istri dan kedua anaknya. Mereka bergabung dengan keluarga Basman, dan berbincang dengan akrab.Kala Dylan mendatangi kumpulan itu dengan dituntun Latifah, Ardiatma menggendong lelaki kecil dan mendekapnya erat. "Akhir tahun nanti, Papa mau jenguk kalian di sana," tutur Ardiatma sembari memamgku cucunya. "Kami pulang, Pa. Mau menghadiri acara pernikahan Tia dan Said," jelas Sebastian. "Kapan nikahannya?" "Tanggalnya belum pasti, sih. Tapi, akhir bulan Desember." "Setelahnya berarti." Ardiatma memandangi besannya di kursi seberang. "Kita berangkat sama-sama, Bas," ajaknya. "Boleh. Saya memang berencana ke sana. Ingin tahu, musim dingin itu seperti apa," terang Basman. "Siapa saja yang ikut, Pak? Nanti aku minta pengawalan dari Wirya," cakap Sebastian. "Bapak sama

  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 72

    72Hari terakhir di Jakarta, digunakan Sebastian untuk mendatangi keluarga Baltissen di kediamannya. Gustavo dan Ira menyambut kedatangan Sebastian dan Rinjani serta Dylan, dengan sangat hangat. Begitu pula dengan Edmundo, Ayah Gustavo, serta Miranda, Adik bungsu Alvaro dan Hugo. Mereka berbincang sembari sekali-sekali tertawa. Suasana bertambah ramai, kala Alvaro datang bersama Arjuna, dan kedua ajudan muda. Sang komisaris 4 PBK itu menelepon rekan-rekannya, lalu mereka berjanji temu di rumah Sultan, karena Sebastian juga hendak ke sana untuk berpamitan. Puluhan menit kemudian, tiga mobil mewah keluar dari kediaman Gustavo. Para sopir melajukan kendaraan dengan kecepatan sedang, menuju kawasan Kalibata. "Pada heboh mau nyusul, Var," cakap Sebastian sambil membaca pesan-pesan di grup 777. Dia menumpang di mobil itu, sedangkan Rinjani dan Dylan ikut di mobil Gustavo. "Siapa aja? Aku mau ngabarin May, supaya nyiapin suguhan," balas Alvaro sembari terus mengemudi. "Orang-orang PBK,

  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 71 - pelepasan

    71Jumat siang menjelang sore, ruang rapat terbesar di gedung kantor PG, dipenuhi ratusan orang. Para bos PG, PC dan PCD, datang bersama istri serta asisten masing-masing. Mereka duduk rapi di tempat yang telah disediakan, sambil menunggu komisaris utama tiba. Tidak berselang lama Tio memasuki ruangan bersama keempat direktur, para manajer, dan dua komisaris besar, yakni Sultan dan Gustavo. Ajudan Tio mempersilakan orang-orang tersebut menempati deretan kursi terdepan. Sementara Tio meneruskan langkah menuju podium. Acara dimulai Tio dengan sapaan salam, yang dijawab hadirin dengan hal serupa. Selama beberapa menit berikutnya, Tio menuturkan tentang berbagai proyek yang digagas PG, dan diserahkan pengelolaannya pada anggota PC serta PCD. Setelahnya, Tio memanggil belasan pria yang akan berangkat menuju Kanada, pada dua hari mendatang. Sebastian yang menjadi ketua proyek, diminta Tio untuk memberikan kalimat perpisahan. Pria bermata tajam itu memandangi orang-orang di barisan terd

  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 70

    70Jalinan waktu terus berjalan. Detik-detik keberangkatan ke Kanada, kian dekat. Sebastian dan Rinjani mengebut semua pekerjaan mereka, agar selesai tepat di hari terakhir bulan Agustus. Selama 10 hari berikutnya, pasangan tersebut mengunjungi orang tua dan para kerabat mereka, secara bergantian. Selain itu, mereka juga lebih sering menghabiskan waktu bersama para sahabat. Beberapa hari sebelum berangkat, Mirna dan suaminya mendatangi Rinjani di kediamannya. Mirna menerangkan kondisi kesehatan Anton yang kian memburuk. Rinjani terkejut kala Mirna kembali menyampaikan permintaan Anton, untuk bertemu dengan Rinjani dan Dylan. Perempuan bermata besar itu meminta waktu untuk berpikir, dan hendak berdiskusi dengan suaminya terlebih dahulu. Sebastian tiba di rumah, beberapa saat sebelum azan magrib berkumandang. Rinjani bersikap biasa saja. Dia menunggu Sebastian sudah hilang lelahnya, baru Rinjani akan menceritakan peristiwa tadi siang. Malam kian larut. Suasana kediaman Sebastian te

  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 69

    69 *Grup 777*Zulfi : Kalian sudah otw, Gaes? Alvaro : Aku sudah nyampe depan blok rumah Pak Erick.Yanuar : Aku numpang di mobil Bang bule. Benigno : Kirain aku, doang, yang belum nyampe. Tahunya, banyak. Heru : Kejebak macet ini. Ada tabrakan tunggal di depan. Hadrian : Mobilku kejepit di tengah-tengah. Aku mau pindah ke mobil Mas Ivan aja. Ivan : Aku tunggu depan kantor X, @Ian. Baskara : Untung aku sudah jalan duluan bareng Tio. David : Aku terpaksa mutar lewat jalur alternatif. Trevor : Saya juga mau mutar. Bakal lama ini macetnya. Zainal : Aku titip anak-anak. Pada rewel mereka. Ada yang bisa ditumpangi? Damsaz : Mobilku kosong, @Bang Zainal. Zainal : Posisi, @Damsaz? Damsaz : Baru keluar gerbang utama. Zainal : Oke, tunggu di situ. Triska sama kiddos naik ojek ke sana. Brayden : Aku susul pakai motor aja, @Zainal. Zainal : Boleh, @Mas Brayden. Triska sudah nyeberang. Ngadem di depan mini market. Brayden : Oke, tunggu 5 menit. Aku ngebut.Lainufar : Ada lagi yan

  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 68

    68Beberapa hari terlewati. Sore itu, Keisha mendatangi kediaman Sebastian bersama dengan Willy. Perempuan berbaju oren itu, terkejut melihat Aline juga tengah berada di sana. Rinjani menyambut kedua tamunya dengan ramah. Dia mempersilakan Keisha dan Willy duduk di kursi seberang meja. Sementara Rinjani menempati sofa panjang. Tidak berselang lama, Sebastian muncul bersama Urfan. Rinjani menyalami suaminya dengan takzim, sedangkan Dylan berteriak memanggil sang papa yang langsung mendatanginya. Sebastian menggendong lelaki kecil berbaju merah, kemudian dia duduk di sebelah kanan Rinjani. Keisha mengamati Dylan dengan saksama. Dia kaget saat bayi berusia 7 bulan lebih itu mengulurkan tangan kiri, seolah-olah hendak menggapainya. Keisha maju untuk memegangi Dylan. Perempuan tersebut segera mengambil alih sang bayi dari gendongan papanya. "Dylan tertarik dengan bros di bajumu," tutur Rinjani. Keisha menunduk. "Mau, Dylan?" tanyanya yang dibalas ocehan sang bayi. "Jangan, Kei. Semu

  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 67

    67Jalinan waktu terus bergulir. Minggu berganti dengan kecepatan maksimal. Sabtu sore, Keisha kembali menghubungi orang yang diyakini sebagai anggota komplotan pencuri. Keisha telah dibelikan ponsel baru oleh Sebastian. Selain itu, pria bermata tajam tersebut juga sudah memberikan uang senilai 100 juta, untuk biaya hidup Keisha selama beberapa bulan ke depan. Sebastian sengaja tidak memberikan banyak uang, karena dia tahu jika Keisha pemboros. Sebastian juga sudah menegaskan, bila hanya itu yang bisa diberikannya pada Keisha, dan tidak akan ditambah lagi. Detik terjalin menjadi menit. Tepat pukul 7, pintu kamar hotel tempat Keisha menginap sejak tadi sore, diketuk dari luar. Perempuan yang menggunakan wig, bergegas membuka pintu. Dia tidak langsung mempersilakan tamunya masuk, melainkan mengamati pria berkemeja marun pas badan, yang tengah menjinjing tas travel hitam. "Siapa namamu?" tanya Keisha, dengan berlakon sebagai orang luar negeri. "Sammy," jawab pria bercelana jin keta

  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 66

    66Rinjani membulatkan mata, sesaat setelah Sebastian menuturkan tentang peristiwa buruk yang menimpa Keisha kemarin malam. Rinjani sempat terperangah, sebelum mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Sebastian memijat pangkal hidung. Dia tidak bisa lepas tangan, karena merasa jika dirinya harus bertanggung jawab atas kehidupan Keisha. Selama perempuan tersebut belum menikah kembali. Rinjani mengamati suaminya yang terlihat gundah. Meskipun sedikit cemburu, karena Sebastian masih memikirkan nasib Keisha, tetapi Rinjani segera mengenyahkan kecemburuan itu dari hatinya. Rinjani memahami tanggung jawab Sebastian pada mantan istrinya. Perempuan berambut panjang tersebut menguatkan hati, untuk terus mendukung niat baik Sebastian pada Keisha. Perempuan berbaju sage, menggeser badannya mendekati Sebastian. Rinjani mengangkat tangan kanan dan memijat kepala suaminya dengan pelan. "Mas, kalau aku boleh saran. Lebih baik, kasih separuh uang penjualan rumah di Lebak Bulus, buat Keisha," tutur Rinj

  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 65

    65"Ehh, mau ke mana?" tanya Sebastian, kala istrinya hendak beranjak. "Ke sebelah," jawab Rinjani. "Di sini aja. Temani aku." Sebastian mendatangi perempuan bergaun abu-abu dan memeluk pinggang Rinjani. "Sebentar, doang, Mas. Cuma mau mastiin mereka nyaman." "Enggak percaya. Ujung-ujungnya kamu pasti ngobrol sama Teh Lidya dan ketiga sahabatmu." Rinjani menyunggingkan senyuman. "Ketahuan, deh." "Untuk saat ini, cukup hanya kita aja. Yang lain bisa mengurus diri masing-masing." Rinjani mengangkat alisnya. "Enggak bisa begitu. Mereka tamu, dan kita harus berlaku sebagai tuan rumah yang baik." "Telepon Wati dan kasih instruksi buat ngapain." "Dia pasti capek, Mas. Dari kemaren sibuk sama Ida dan panitia lainnya." Sebastian mendengkus. "Ya, udah, tapi jangan lama-lama ke sananya." "Oke." "Balik ke sini, bawakan aku salad buah." Rinjani mengangguk mengiakan. Kemudian dia mengecup kedia pipi suaminya, lalu melepaskan diri. Rinjani melenggang keluar kamar, sembari menutup pintu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status