Share

Bab 12

Author: Olivia Yoyet
last update Last Updated: 2025-03-01 13:43:46

12

Sebastian menggeleng pelan kala melihat perdebatan kedua adiknya. Pria berkemeja putih melirik arloji untuk menghitung waktu, sebelum dia berdeham untuk mengalihkan perhatian hadirin.

Riordan dan Aline spontan terdiam. Keduanya berusaha menahan diri untuk tidak meneruskan percekcokan. Aline menunduk sambil merapikan rambut dengan jemarinya. Sedangkan Riordan mengendurkan dasi merahnya sembari melirik sang kakak.

"Sudah puas berantemnya?" ledek Sebastian yang menjadikan semua orang di ruang rapat itu tersenyum. "Kalau belum, dilanjutkan nanti. Setelah pertemuan ini usai," lanjutnya.

"Kalian harusnya tidak perlu beradu urat leher. Kita bisa membagi semua proyek ini dengan adil," ungkap Sebastian. "Dengan syarat, tidak dilimpahkan ke pihak luar. Terutama lawan bisnis kita," sambungnya.

"Kalian pasti tahu, siapa saja musuh kita. Terutama tiga perusahaan yang dulunya menjadi partner. Tapi, karena mereka berkhianat, akhirnya saya dan keluarga memutus semua kontrak, dan tidak lagi mem
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 13

    13*Grup EXB*Ethan : Umpan termakan, Gaes. Sebastian : Apa mereka sudah bergerak? Ethan : Tadi Chris bilang, dia sudah signed kontrak dengan Prambudi dan RDH Grup. Brayden : Good job! Wirya : Okay. Lanjut tahap 2, @Ethan. Ethan : Mukti sudah siap menyusup? Wirya : @Zulfi. Terangkeun. Zulfi : Mukti besok meluncur ke kantor mereka. Sebastian : Bilang ke Mukti. Jangan pakai kemeja berlogo PBK. Zulfi : Ya. Logo di baju Mukti sudah diganti. Sebastian : Pakai apa? Zulfi : Fotoku yang paling kasep. Hadrian : Kumat! Xander : Jiah!Lainufar : Uhuk!Hendri : Aku terkejut! Zein : Aku terkesiap! Fritz : Aku terhenyak! Marley : Aku tertipu! Brayden : Aku nggak bisa cepat mikir. Lagi lapar. Luthfan : Ngesot ke sini, @Mas Brayden. Banyak makanan.Brayden : Ngesot gimana? Aku lagi di Tokyo. Luthfan : Pokoknya ngesot aja. Nggak tahu bakal nyampe atau justru nyungsep di jalan. Brayden : Wong edan! Wirya : Luthfan nyari masalah. Hadrian : Baek-baek katana melayang. Hendri : Mendi

    Last Updated : 2025-03-01
  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 14

    14Niat Sebastian untuk berkunjung sebentar, akhirnya batal. Pria yang mengenakan t-shirt abu-abu, tidak tega meninggalkan Dylan yang akan merengek jika dilepaskan dari gendongannya. Sepanjang siang itu Sebastian beristirahat di kamar tamu bersama Urfan. Mereka bergantian mengasuh Dylan, dan baru menyerahkan bayi tersebut pada Rinjani, saat Dylan hendak meminta ASI. Basman mengajak kedua pria tersebut untuk bersantap. Mereka duduk di kursi sekitar meja makan dan menikmati hidangan yang telah dipersiapkan Ambar dengan tergesa-gesa. "Nak Tian, Bapak boleh menanyakan sesuatu?" tanya Basman, sesaat setelah bersantap."Ya, Pak," jawab Sebastian. "Perusahaan Nak Tian bergerak di bidang apa?" "Ekspor import. Selain itu aku juga tengah merambah bisnis properti. Gabung sama teman-teman PG dan PC." "Properti, maksudnya perumahan?" "Betul, ada juga hotel, resor, gedung perkantoran, dan yang terbaru, rumah sakit." "Di mana itu lokasinya?" "Seluruh Indonesia, beberapa negara di Asia, Erop

    Last Updated : 2025-03-01
  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 15

    15Ruangan di lantai 5 gedung PBK, siang itu terlihat ramai. Puluhan orang yang kompak mengenakan kemeja putih dan dasi biru polos, terlihat serius memerhatikan seorang pria berparas manis, yang tengah menerangkan beberapa hal penting. Wirya Arudji Kartawinata, sang penggagas CRYSTAL COMPANY, terlihat sangat percaya diri dalam memaparkan beberapa proyek, yang akan mereka kerjakan dalam waktu dekat.Sekali-sekali Wirya akan memintanya asisten keduanya, Dimas, untuk mengganti slide pada laptop yang dipantulkan menggunakan in focus. Puluhan menit terlewati, Wirya telah selesai mengoceh. Dia meminta Dimas mengemasi alat-alat, kemudian lampu utama kembali dinyalakan. "Kepada para pimpinan dan staf CRYSTAL, dipersilakan untuk maju," tukas Wirya, seusai berpindah ke dekat podium. Belasan orang berdiri dan jalan ke depan. Mereka berdiri dan berbaris rapi sesuai arahan Dimas, yang turut membantu memberikan beberapa mikrofon tanpa kabel pada kelima orang, yang berada paling dekat dengan pod

    Last Updated : 2025-03-02
  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 16

    16Rasa canggung yang dirasakan Rinjani seketika sirna, saat dirinya disambut keluarga Anargya dengan ramah. Sebastian memperkenalkan Rinjani sebagai supervisor EO, yang nantinya akan terus bekerjasama dengan tim CRYSTAL, EXB, HMT AQUAMARINE, JGD dan PEARL.Keenam perusahaan yang disebutkan Sebastian, merupakan tempatnya menanamkan saham. Pria bermata tajam tersebut mengikuti langkah Farisyasa dan rekan-rekan PC lainnya. Yakni, akan membeli saham dari setiap perusahaan baru bentukan Wirya dan Alvaro. Sebastian meyakini, jika kedua petinggi PBK tersebut memiliki intuisi bisnis yang bagus. Hal itu dibuktikan dengan keberhasilan PBK, BPAGK, ZAMRUD, SG dan beberapa perusahaan baru yang ditangani Wirya serta Alvaro. "OMG! Bayinya lucu sekali," ujar Aline sembari mengambil Dylan dari gendongan Sebastian. "Namanya siapa, Kak?" tanyanya sambil memandangi Rinjani. "Dylan Daharyadika," sela Sebastian yang mengejutkan adiknya, karena kentara sekali Sebastian sangat mengenali pasangan Mama dan

    Last Updated : 2025-03-03
  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 17

    17Malam beranjak larut. Acara di restoran hotel berakhir beberapa menit menjelang jam 10. Rinjani dan Fikri berpindah ke meja khusus panitia untuk berbincang dengan Jhonny serta tim EO. Tidak berselang lama, Sebastian menyambangi Rinjani. Dia mengajak perempuan yang menggelung rambutnya tinggi-tinggi tersebut, untuk segera menuju bungalo. Sebab membawa bayi, Urfan akhirnya menggunakan mobil bosnya untuk mengantarkan mereka ke deretan bungalo. Sebastian tidak turun di bungalo pertama di mana keluarganya menginap, melainkan tetap di mobil yang berhenti di depan bungalo nomor 14. Sebastian membuka pintu samping kiri sopir dan membantu Rinjani keluar dari pintu tengah. Dia mengambil Dylan dari gendongan Latifah, lalu bergegas memasuki bangunan yang pintunya telah dibukakan Rinjani. Sebastian mengayunkan tungkai menuju kamar terbesar. Dia membaringkan Dylan yang masih tidur, lalu menyelimuti bayi tersebut dengan rapi. Sebastian duduk di tepi kasur sambil merapikan rambut Dylan. Dia m

    Last Updated : 2025-03-03
  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 18

    18"Aku cuma mau menyapa Ririn. Nggak boleh?" tanya Anton sambil mengerutkan dahinya. "Bukan nggak boleh, tapi, aneh aja. Tiba-tiba Mas mikirin dia, padahal kemaren-kemaren Mas nggak pernah kayak gitu!" geram Keisha. "Aku salah waktu itu, Kei. Harusnya aku tetap berkomunikasi dengannya." "Buat apa? Mau balikan?" "Enggak. Aku cuma ...." "Mas memang masih sayang ke dia, kan? Ngaku aja, deh!" "Kamu ngaco!" Keisha menggebrak meja. "Aku sudah feeling tentang ini, waktu Mas bilang mau ngasih dia bagian dari hasil jual rumah! Ternyata aku benar. Mas memang masih ngarepin dia!" "Kei, tenang dulu. Kita bicarakan ini baik-baik." Keisha tidak menyahut, melainkan berdiri dan jalan ke sofa untuk menyambar tasnya. "Kalau memang masih sayang, balik aja ke dia!" bentaknya sambil memelototi Anton. "Kamu pasti ngomong gitu kalau kita membahas Ririn." "Jelaslah! Mas memang plin-plan. Bilang cinta ke aku, tapi masih merhatiin dia!" "Aku malas berdebat." "Aku juga. Jadi lebih baik aku pergi.

    Last Updated : 2025-03-04
  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 19

    19"Teh, apa kabar?" tanya Mirna Gastiadi, sambil menyalami mantan Kakak iparnya. "Kabar baik," jawab Rinjani sembari menarik tangannya. "Lagi belanja?" "Ya." Mirna memerhatikan ketiga orang yang berada di dekat Rinjani. Tatapannya terhenti pada bayi dalam gendongan pria bermata tajam. "Kami duluan, Mir," tutur Rinjani. "Ehm, ya. Salam buat keluarga Teteh," balas Mirna. Rinjani tidak menyahut dan hanya mengangguk. Dia memegangi lengan kanan Sebastian dan mengajak pria itu segera menjauh, dengan diikuti Urfan dan Latifah yang membawa tas belanja. Mirna terus mengamati kelompok itu. Dia penasaran dengan bayi yang digendong pria berkulit putih tadi. Mirna berniat untuk mencari tahu tentang itu, dan akan segera menanyai teman-temannya yang juga kenal dengan Rinjani. "Tadi itu, siapa?" tanya Sebastian, sesaat setelah mobil melaju keluar dari area parkir. "Mantan iparku," terang Rinjani. "Dia tinggal di Bogor juga?" "Setahuku, nggak. Mertuanya yang tinggal di sini. Nggak jauh da

    Last Updated : 2025-03-04
  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 20

    20Wirya manggut-manggut, sesaat setelah mendengar penuturan Sebastian tentang peristiwa yang terjadi akhir pekan lalu, di kediaman Basman. Seperti halnya Sebastian, Wirya juga kaget, karena baru mengetahui jika Rinjani adalah mantan istrinya Anton. Saat penyelidikan tempo hari, anak buah Wirya hanya menyebut nama Ririn sebagai pendamping Anton, dan bukan Rinjani. Selain itu, Rinjani juga tidak diselidiki, karena fokusnya ke Anton dan Keisha. Wirya hanya pernah mendengar kabar, jika Anton akhirnya bercerai dengan Ririn. Setelah itu tidak ada informasi lainnya. "Wir, ada rumah yang siap ditempati?" tanya Sebastian. "Enggak mungkin Ririn tinggal di rumahku. Bisa heboh keluarga kami," lanjutnya. "Ada. Banyak malah," jawab Wirya. "Yang nggak jauh dari rumshku." "Rumah Hendri." "Ehm, dia nggak keberatan kalau rumahnya dipinjam sebentar?" "Enggak bakal. Dia juga lagi repot di tempat proyek. Dua rumahnya kosong. Sayang juga kalau nggak diisi." "Buat Ririn, rumah yang mana?" "Yang s

    Last Updated : 2025-03-05

Latest chapter

  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 73 - Tamat

    73Minggu pagi menjelang dengan kecepatan maksimal. Keluarga Daharyadika datang dari Bogor. Mereka hendak mengantarkan Sebastian dan Rinjani ke bandara, nanti jam 2 siang. Tidak berselang lama, Ardiatma datang bersama istri dan kedua anaknya. Mereka bergabung dengan keluarga Basman, dan berbincang dengan akrab.Kala Dylan mendatangi kumpulan itu dengan dituntun Latifah, Ardiatma menggendong lelaki kecil dan mendekapnya erat. "Akhir tahun nanti, Papa mau jenguk kalian di sana," tutur Ardiatma sembari memamgku cucunya. "Kami pulang, Pa. Mau menghadiri acara pernikahan Tia dan Said," jelas Sebastian. "Kapan nikahannya?" "Tanggalnya belum pasti, sih. Tapi, akhir bulan Desember." "Setelahnya berarti." Ardiatma memandangi besannya di kursi seberang. "Kita berangkat sama-sama, Bas," ajaknya. "Boleh. Saya memang berencana ke sana. Ingin tahu, musim dingin itu seperti apa," terang Basman. "Siapa saja yang ikut, Pak? Nanti aku minta pengawalan dari Wirya," cakap Sebastian. "Bapak sama

  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 72

    72Hari terakhir di Jakarta, digunakan Sebastian untuk mendatangi keluarga Baltissen di kediamannya. Gustavo dan Ira menyambut kedatangan Sebastian dan Rinjani serta Dylan, dengan sangat hangat. Begitu pula dengan Edmundo, Ayah Gustavo, serta Miranda, Adik bungsu Alvaro dan Hugo. Mereka berbincang sembari sekali-sekali tertawa. Suasana bertambah ramai, kala Alvaro datang bersama Arjuna, dan kedua ajudan muda. Sang komisaris 4 PBK itu menelepon rekan-rekannya, lalu mereka berjanji temu di rumah Sultan, karena Sebastian juga hendak ke sana untuk berpamitan. Puluhan menit kemudian, tiga mobil mewah keluar dari kediaman Gustavo. Para sopir melajukan kendaraan dengan kecepatan sedang, menuju kawasan Kalibata. "Pada heboh mau nyusul, Var," cakap Sebastian sambil membaca pesan-pesan di grup 777. Dia menumpang di mobil itu, sedangkan Rinjani dan Dylan ikut di mobil Gustavo. "Siapa aja? Aku mau ngabarin May, supaya nyiapin suguhan," balas Alvaro sembari terus mengemudi. "Orang-orang PBK,

  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 71 - pelepasan

    71Jumat siang menjelang sore, ruang rapat terbesar di gedung kantor PG, dipenuhi ratusan orang. Para bos PG, PC dan PCD, datang bersama istri serta asisten masing-masing. Mereka duduk rapi di tempat yang telah disediakan, sambil menunggu komisaris utama tiba. Tidak berselang lama Tio memasuki ruangan bersama keempat direktur, para manajer, dan dua komisaris besar, yakni Sultan dan Gustavo. Ajudan Tio mempersilakan orang-orang tersebut menempati deretan kursi terdepan. Sementara Tio meneruskan langkah menuju podium. Acara dimulai Tio dengan sapaan salam, yang dijawab hadirin dengan hal serupa. Selama beberapa menit berikutnya, Tio menuturkan tentang berbagai proyek yang digagas PG, dan diserahkan pengelolaannya pada anggota PC serta PCD. Setelahnya, Tio memanggil belasan pria yang akan berangkat menuju Kanada, pada dua hari mendatang. Sebastian yang menjadi ketua proyek, diminta Tio untuk memberikan kalimat perpisahan. Pria bermata tajam itu memandangi orang-orang di barisan terd

  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 70

    70Jalinan waktu terus berjalan. Detik-detik keberangkatan ke Kanada, kian dekat. Sebastian dan Rinjani mengebut semua pekerjaan mereka, agar selesai tepat di hari terakhir bulan Agustus. Selama 10 hari berikutnya, pasangan tersebut mengunjungi orang tua dan para kerabat mereka, secara bergantian. Selain itu, mereka juga lebih sering menghabiskan waktu bersama para sahabat. Beberapa hari sebelum berangkat, Mirna dan suaminya mendatangi Rinjani di kediamannya. Mirna menerangkan kondisi kesehatan Anton yang kian memburuk. Rinjani terkejut kala Mirna kembali menyampaikan permintaan Anton, untuk bertemu dengan Rinjani dan Dylan. Perempuan bermata besar itu meminta waktu untuk berpikir, dan hendak berdiskusi dengan suaminya terlebih dahulu. Sebastian tiba di rumah, beberapa saat sebelum azan magrib berkumandang. Rinjani bersikap biasa saja. Dia menunggu Sebastian sudah hilang lelahnya, baru Rinjani akan menceritakan peristiwa tadi siang. Malam kian larut. Suasana kediaman Sebastian te

  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 69

    69 *Grup 777*Zulfi : Kalian sudah otw, Gaes? Alvaro : Aku sudah nyampe depan blok rumah Pak Erick.Yanuar : Aku numpang di mobil Bang bule. Benigno : Kirain aku, doang, yang belum nyampe. Tahunya, banyak. Heru : Kejebak macet ini. Ada tabrakan tunggal di depan. Hadrian : Mobilku kejepit di tengah-tengah. Aku mau pindah ke mobil Mas Ivan aja. Ivan : Aku tunggu depan kantor X, @Ian. Baskara : Untung aku sudah jalan duluan bareng Tio. David : Aku terpaksa mutar lewat jalur alternatif. Trevor : Saya juga mau mutar. Bakal lama ini macetnya. Zainal : Aku titip anak-anak. Pada rewel mereka. Ada yang bisa ditumpangi? Damsaz : Mobilku kosong, @Bang Zainal. Zainal : Posisi, @Damsaz? Damsaz : Baru keluar gerbang utama. Zainal : Oke, tunggu di situ. Triska sama kiddos naik ojek ke sana. Brayden : Aku susul pakai motor aja, @Zainal. Zainal : Boleh, @Mas Brayden. Triska sudah nyeberang. Ngadem di depan mini market. Brayden : Oke, tunggu 5 menit. Aku ngebut.Lainufar : Ada lagi yan

  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 68

    68Beberapa hari terlewati. Sore itu, Keisha mendatangi kediaman Sebastian bersama dengan Willy. Perempuan berbaju oren itu, terkejut melihat Aline juga tengah berada di sana. Rinjani menyambut kedua tamunya dengan ramah. Dia mempersilakan Keisha dan Willy duduk di kursi seberang meja. Sementara Rinjani menempati sofa panjang. Tidak berselang lama, Sebastian muncul bersama Urfan. Rinjani menyalami suaminya dengan takzim, sedangkan Dylan berteriak memanggil sang papa yang langsung mendatanginya. Sebastian menggendong lelaki kecil berbaju merah, kemudian dia duduk di sebelah kanan Rinjani. Keisha mengamati Dylan dengan saksama. Dia kaget saat bayi berusia 7 bulan lebih itu mengulurkan tangan kiri, seolah-olah hendak menggapainya. Keisha maju untuk memegangi Dylan. Perempuan tersebut segera mengambil alih sang bayi dari gendongan papanya. "Dylan tertarik dengan bros di bajumu," tutur Rinjani. Keisha menunduk. "Mau, Dylan?" tanyanya yang dibalas ocehan sang bayi. "Jangan, Kei. Semu

  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 67

    67Jalinan waktu terus bergulir. Minggu berganti dengan kecepatan maksimal. Sabtu sore, Keisha kembali menghubungi orang yang diyakini sebagai anggota komplotan pencuri. Keisha telah dibelikan ponsel baru oleh Sebastian. Selain itu, pria bermata tajam tersebut juga sudah memberikan uang senilai 100 juta, untuk biaya hidup Keisha selama beberapa bulan ke depan. Sebastian sengaja tidak memberikan banyak uang, karena dia tahu jika Keisha pemboros. Sebastian juga sudah menegaskan, bila hanya itu yang bisa diberikannya pada Keisha, dan tidak akan ditambah lagi. Detik terjalin menjadi menit. Tepat pukul 7, pintu kamar hotel tempat Keisha menginap sejak tadi sore, diketuk dari luar. Perempuan yang menggunakan wig, bergegas membuka pintu. Dia tidak langsung mempersilakan tamunya masuk, melainkan mengamati pria berkemeja marun pas badan, yang tengah menjinjing tas travel hitam. "Siapa namamu?" tanya Keisha, dengan berlakon sebagai orang luar negeri. "Sammy," jawab pria bercelana jin keta

  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 66

    66Rinjani membulatkan mata, sesaat setelah Sebastian menuturkan tentang peristiwa buruk yang menimpa Keisha kemarin malam. Rinjani sempat terperangah, sebelum mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Sebastian memijat pangkal hidung. Dia tidak bisa lepas tangan, karena merasa jika dirinya harus bertanggung jawab atas kehidupan Keisha. Selama perempuan tersebut belum menikah kembali. Rinjani mengamati suaminya yang terlihat gundah. Meskipun sedikit cemburu, karena Sebastian masih memikirkan nasib Keisha, tetapi Rinjani segera mengenyahkan kecemburuan itu dari hatinya. Rinjani memahami tanggung jawab Sebastian pada mantan istrinya. Perempuan berambut panjang tersebut menguatkan hati, untuk terus mendukung niat baik Sebastian pada Keisha. Perempuan berbaju sage, menggeser badannya mendekati Sebastian. Rinjani mengangkat tangan kanan dan memijat kepala suaminya dengan pelan. "Mas, kalau aku boleh saran. Lebih baik, kasih separuh uang penjualan rumah di Lebak Bulus, buat Keisha," tutur Rinj

  • Kau Curi Istriku Kunikahi Mantanmu    Bab 65

    65"Ehh, mau ke mana?" tanya Sebastian, kala istrinya hendak beranjak. "Ke sebelah," jawab Rinjani. "Di sini aja. Temani aku." Sebastian mendatangi perempuan bergaun abu-abu dan memeluk pinggang Rinjani. "Sebentar, doang, Mas. Cuma mau mastiin mereka nyaman." "Enggak percaya. Ujung-ujungnya kamu pasti ngobrol sama Teh Lidya dan ketiga sahabatmu." Rinjani menyunggingkan senyuman. "Ketahuan, deh." "Untuk saat ini, cukup hanya kita aja. Yang lain bisa mengurus diri masing-masing." Rinjani mengangkat alisnya. "Enggak bisa begitu. Mereka tamu, dan kita harus berlaku sebagai tuan rumah yang baik." "Telepon Wati dan kasih instruksi buat ngapain." "Dia pasti capek, Mas. Dari kemaren sibuk sama Ida dan panitia lainnya." Sebastian mendengkus. "Ya, udah, tapi jangan lama-lama ke sananya." "Oke." "Balik ke sini, bawakan aku salad buah." Rinjani mengangguk mengiakan. Kemudian dia mengecup kedia pipi suaminya, lalu melepaskan diri. Rinjani melenggang keluar kamar, sembari menutup pintu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status