“Ke mana kalian membawa Vina pergi?” Orang tua Wulan seketika menoleh dengan ekspresi kesal. “Mau apa kamu ke sini?” tanya bapaknya Wulan. “Kalian bawa pergi ke mana Vina?!” “Apa sih kamu? Nyari Vina ya sana ke rumahnya, kok malah ke sini,” sahut ibunya Wulan. Yudha menggeram marah. “Nggak usah
Yudha tidak langsung datang ke alamat Pak Harjo. Meskipun ia khawatir dengan Vina dan ingin secepatnya mengambil gadis itu kembali, bukan berarti ia akan bertindak gegabah. Yudha jelas tahu Pak Harjo yang dimaksud oleh bapaknya Vina bukan orang biasa. Ia butuh persiapan untuk bisa menyelamatkan Vina
Pak Harjo menerima panggilan itu. “Ada apa?” “Pak, gawat! Ada yang mau mengambil Vina Pak. Dia sedang menuju ke rumah Bapak sekarang.” Suara bapaknya Wulan tampak panik di sebrang telfon. Pak Harjo mengernyit. “Hah? Siapa dia?” “Dia seorang tentara Pak.” Kata bapaknya Wulan. Pak Harjo mengepal
Yudha menatap Pak Harjo. Setelah pria tua itu dengan lantang mengaku tidak ada yang namanya Vina di kediaman besar itu, ternyata Vina malah berhasil keluar karena memanfaatkan situasi yang sedang geger di ruang tamu. Tatapan tajam Yudha membuat Pak Harjo kehilangan kata-kata. Mampus, mau beralibi
Sementara itu, bapaknya Wulan yang sejak tadi mengawasi dari kejauhan menyeringai puas karena rencananya berhasil. “Bagus, sekarang tinggal datang dan pura-pura nolong,” gumamnya pelan. Bapaknya Wulan langsung datang ke kerumunan itu, pura-pura tidak tahu apapun dan penasaran karena mobilnya tida
Pak Harjo benar-benar kesal karena masalah ini sampai merambat ke anak seorang jenderal. Pak Harjo benar-benar murka. Hari itu juga, Pak Harjo langsung membawa dua anak buahnya ke rumah keluarga Wulan. Ia ingin membuat bapaknya Wulan bertanggung jawab karena telah memperunyam masalah dan tidak bisa
Mendengar Pak Harjo yang semakin mengamuk, orang tua Wulan buru-buru menahan Pak Harjo agar tidak melangkah lebih jauh. Wulan sendiri menutup pintu ruang tengah dengan gemetaran dan wajah pucat. Tubuhnya menggigil ketakutan. Sementara di ruang tamu, suara Pak Harjo bmeledak-ledak hingga mungkin teta
Vina menunduk sedih. Lagi dan lagi, ia harus menerima kebaikan Yudha dan merepotkannya. Yudha sudah banyak membantu, tetapi Vina malah terus merepotkan. Sudah dua kali Yudha membayari biaya pengobatan bapaknya, dan sekarang pria itu mau membayari biaya operasi bapaknya yang tidak murah. “Nak Yudha,
Ekspresi Langit langsung berubah ketika menyadari siapa dokter yang berdiri di depannya. Tatapannya menjadi tajam dan sikapnya berubah dingin. Langit diam saja dan tidak mengatakan apa pun sehingga Dahayu terpaksa buka suara terlebih dahulu. “Apa beliau ibu kamu?” tanya Dahayu dengan raut masam. Da
Untuk season 2 cerita anak pertama Bening-Kalingga (Kisah Sagara Prayudha) kalian bisa cek judul : Dibuang Tamtama Dapat Perwira di KBM juga ya. Sudah tamat. Ini saya mau melanjutkan season 3 tentang Dahayu. Supaya ceritanya tuntas. Hehe .. oke, selamat membaca. * “Cantik, tajir, dokter dari kelu
Selama beberapa waktu terakhir, Wulan dibawa ke dokter kejiwaan untuk pengobatan. Ia sudah mengonsumsi antidepresan selama beberapa waktu terakhir. Sayangnya, kondisi mental Wulan yang tertekan membuatnya mengonsumsi obat itu di atas resep yang diberikan. Ia menjadi kecanduan dan mulai bertingkah di
Kelahiran putera pertama Vina dan Yudha menjadi kebahagiaan tiada tara untuk kedua keluarga. Bening dan Kalingga kaget luar biasa ketika Yudha akhirnya mengabari keesokan harinya. Bapak dan ibunya Vina pun juga dikabari. Mereka langsung bergegas ke rumah sakit untuk melihat kelahiran cucu pertama me
“Vina? bagaimana dengan Vina?” Pas sekali, dokter yang memeriksa Vina keluar. Yudha langsung buru-buru menghampiri dokter itu. “Dokter, bagaimana keadaan istri saya? apakah ada masalah? Dia sakit apa?” “Tenang, Pak. Kami sudah memeriksanya. Silakan anda masuk dulu.” Yudha menatap Irene dan wanita
Bening mengangguk. “Oh gitu… ya udah, manfaatkan waktu berdua kalian sebaik mungkin ya, Mama udah nggak sabar mau gendong cucu.” Yudha dan Vina sontak tersedak ludah sendiri. Bening mengernyit. “Kenapa sih? Kata-kata Mama nggak salah, ‘kan?” “Udah Sayang, jangan digoda terus, kasihan masih penga
Vina terbangun duluan keesokan harinya. Semalam, ia tidak tahu jatuh terlelap pukul berapa, tetapi yang jelas pasti lewat tengah malam. Sekarang, Vina malah terbangun sebelum subuh. Berhubung mereka berada di hotel sekarang, Vina tidak mendengar kumandang azan subuh seperti ketika di rumah. Ia menge
Vina menatap Yudha, dan ekspresi pria itu agak menggelap ketika mengingat kenangan suram tersebut. Wajar saja, sebenarnya. Tidak ada orang di dunia ini yang akan merasa baik-baik saja ketika diselingkuhi. Vina menepuk-nepuk bahu Yudha, dan tanpa aba-aba, Yudha malah langsung menggenggam telapak ta
Melihat Vina diam saja, Yudha menjadi khawatir. Ia tidak mau kalau Vina sampai marah karena merasa dibohongi selama ini. Sungguh, Yudha ingin segera menjelaskan yang sebenarnya, tetapi beberapa hari terakhir sebelum pernikahan mereka, memang Yudha dan Vina sama-sama sibuk, terkhusus Yudha sendiri. S