Yudha menghela napas panjang. Jujur, ia jadi merasa bersalah. * Malamnya, Vina galau berat. Ia jadi tidak napsu makan dan lebih banyak mengurung diri di dalam kamar. Ia masih kepikiran dengan Reyhan, termasuk kata-kata kasarnya yang menusuk hati. Sejak tadi, Vina hanya terus berguling-guling di
Vina kelihatan bingung. Tiba-tiba saja Yudha ada di sana dan bertingkah seolah-olah mereka adalah sepasang kekasih. Teman Vina yang merundungnya sejak tadi mengernyit. Sherly jelas terkejut melihat Vina tiba-tiba dirangkul oleh pria dewasa yang bahkan juga memanggilnya sayang. Belum lagi, Yudha mema
Tak lama setelahnya, Vina tersadar bahwa ia sudah terlalu over sharing. Ia malah curhat kepada Yudha yang tidak tahu apa-apa dan tidak ada kaitannya sama sekali. Vina mengusap seluruh air matanya. Kedua matanya kelihatan sembab, dan pucuk hidungnya juga memerah. “Om, maaf aku malah kelepasan cur
Yudha yang mendengar pernyataan mendadak dari Vina sontak membelalak kaget. “Tunggu sebentar, maksudnya gimana?” tanya Yudha. Vina terisak. Ia sudah tidak bisa menahan tangisnya lagi. Entahlah, ia benar-benar lelah dengan kehidupannya. Selalu saja ada masalah baru sementara masalah yang lama belum
“Om, makasih banyak ya udah bantuin aku lagi.” Yudha mengangguk seraya menyeruput minumannya. “Mm… Om, soal yang aku bilang di telepon tadi, aku serius. Aku… aku mau nikah sama Om Yudha, tapi kalau nanti kita menikah, tolong izinin aku kerja ya Om, untuk bantu kehidupan Ibu dan Bapak.” Yudha men
Yudha bingung. Baru saja datang tiba-tiba sudah dipuji oleh Danyon di hadapan gadis cantik yang Yudha sendiri tidak kenal itu siapa. Yudha tahu kalau gadis itu jelas bukan anaknya Danyon. “Sini, Ga. Duduk dulu.” Yudha mengangguk. Ia segera duduk di kursi yang berlawanan dengan gadis itu. Sekarang
Ibunya Vina bernapas lega. “Mereka nggak ada nanya aneh-aneh tentang keluarga kita, Vin?” Vina mengernyit. “Aneh gimana, Bu?” “Ya soal kerjaan atau apa gitu.” Vina menggeleng. “Enggak ada. Malah nggak ngomongin begituan sama sekali.” Ibunya Vina mengangguk. Sebenarnya tidak mengejutkan juga kala
Wulan menghela napas panjang. Ia masih kepikiran perkara siapa yang membiayai pengobatan bapaknya Vina di rumah sakit. Satu-satunya kemungkinan yang ada hanya Yudha. Masalahnya, saudara mereka tidak akan ada yang mau membantu untuk menalangi pengobatan bapaknya Vina. Semua juga tahu kalau keluarga V
Ekspresi Langit langsung berubah ketika menyadari siapa dokter yang berdiri di depannya. Tatapannya menjadi tajam dan sikapnya berubah dingin. Langit diam saja dan tidak mengatakan apa pun sehingga Dahayu terpaksa buka suara terlebih dahulu. “Apa beliau ibu kamu?” tanya Dahayu dengan raut masam. Da
Untuk season 2 cerita anak pertama Bening-Kalingga (Kisah Sagara Prayudha) kalian bisa cek judul : Dibuang Tamtama Dapat Perwira di KBM juga ya. Sudah tamat. Ini saya mau melanjutkan season 3 tentang Dahayu. Supaya ceritanya tuntas. Hehe .. oke, selamat membaca. * “Cantik, tajir, dokter dari kelu
Selama beberapa waktu terakhir, Wulan dibawa ke dokter kejiwaan untuk pengobatan. Ia sudah mengonsumsi antidepresan selama beberapa waktu terakhir. Sayangnya, kondisi mental Wulan yang tertekan membuatnya mengonsumsi obat itu di atas resep yang diberikan. Ia menjadi kecanduan dan mulai bertingkah di
Kelahiran putera pertama Vina dan Yudha menjadi kebahagiaan tiada tara untuk kedua keluarga. Bening dan Kalingga kaget luar biasa ketika Yudha akhirnya mengabari keesokan harinya. Bapak dan ibunya Vina pun juga dikabari. Mereka langsung bergegas ke rumah sakit untuk melihat kelahiran cucu pertama me
“Vina? bagaimana dengan Vina?” Pas sekali, dokter yang memeriksa Vina keluar. Yudha langsung buru-buru menghampiri dokter itu. “Dokter, bagaimana keadaan istri saya? apakah ada masalah? Dia sakit apa?” “Tenang, Pak. Kami sudah memeriksanya. Silakan anda masuk dulu.” Yudha menatap Irene dan wanita
Bening mengangguk. “Oh gitu… ya udah, manfaatkan waktu berdua kalian sebaik mungkin ya, Mama udah nggak sabar mau gendong cucu.” Yudha dan Vina sontak tersedak ludah sendiri. Bening mengernyit. “Kenapa sih? Kata-kata Mama nggak salah, ‘kan?” “Udah Sayang, jangan digoda terus, kasihan masih penga
Vina terbangun duluan keesokan harinya. Semalam, ia tidak tahu jatuh terlelap pukul berapa, tetapi yang jelas pasti lewat tengah malam. Sekarang, Vina malah terbangun sebelum subuh. Berhubung mereka berada di hotel sekarang, Vina tidak mendengar kumandang azan subuh seperti ketika di rumah. Ia menge
Vina menatap Yudha, dan ekspresi pria itu agak menggelap ketika mengingat kenangan suram tersebut. Wajar saja, sebenarnya. Tidak ada orang di dunia ini yang akan merasa baik-baik saja ketika diselingkuhi. Vina menepuk-nepuk bahu Yudha, dan tanpa aba-aba, Yudha malah langsung menggenggam telapak ta
Melihat Vina diam saja, Yudha menjadi khawatir. Ia tidak mau kalau Vina sampai marah karena merasa dibohongi selama ini. Sungguh, Yudha ingin segera menjelaskan yang sebenarnya, tetapi beberapa hari terakhir sebelum pernikahan mereka, memang Yudha dan Vina sama-sama sibuk, terkhusus Yudha sendiri. S