Beranda / Romansa / Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu / Saya Pacarnya Kapten Kalingga

Share

Saya Pacarnya Kapten Kalingga

Penulis: Brata Yudha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-19 13:15:08

Saat melihat seorang pria yang keluar dari mobil itu, Bening kaget bukan main karena itu adalah orang yang bertemu dengannya di batalion tadi. Si Pangeran tampan.

Pria tersebut mendekati Bening dengan wajah kesal. "Kenapa kamu lempar mobil saya pakai batu?" tanyanya.

"Salah sendiri nyipratin saya!" jawab Bening yang enggan terintimidasi tatapan tajam pria tersebut. Toh, bukan dia yang mencari perkara duluan!

"Ya tapi enggak dengan lempar mobil saya pakai batu juga! Kamu tahu itu merugikan saya! Kamu mau dituntut ganti rugi?" kata pria itu lagi. Tampaknya ia greget karena Bening tidak merasa bersalah sama sekali.

Bening langsung memasang wajah tidak terima. "Enak aja minta ganti rugi, orang saya nggak salah! Itu setimpal karena kamu udah nyipratin saya pakai air comberan!" jawabnya.

Karena malas urusannya menjadi panjang, Bening langsung melengos pergi dari tempat tersebut. Membuat si pria menggertakan gigi melihat tingkahnya.

"Mau ke mana kamu?" tanya pria itu sambil menahan tangan Bening.

Bening menatap tangannya yang ditahan oleh si pria. Ia berusaha menarik tangannya, tetapi justru dicengkram lebih kuat oleh pria tersebut.

"Kamu harus ganti rugi dulu, baru boleh pergi!" kata pria tersebut.

Bening berdecak kesal. Jadi menyesal karena tadi memuji pria itu seperti pangeran. Ganteng sih ganteng, tetapi masa minta ganti rugi dengan perempuan?

"Nggak mau! Saya nggak salah, kok. Siapa suruh nyipratin saya dengan seenak udelnya?" balas Bening membela diri.

"Oke! Kalau gitu ayo ikut saya ke kantor polisi! Kita selesaikan di sana!" kata pria tadi sambil menarik tangan Bening, bermaksud membawa Bening pergi dari sana.

Bening sontak ketar-ketir mendengar kata polisi. Namun, ia berusaha untuk tidak terlihat panik. Kalau ia panik, pria itu pasti akan merasa menang dan terus menekannya.

"Saya nggak mau! Lagian, ya, pacar saya itu tentara! Anda jangan macam-macam!" Bening mulai mengarang cerita untuk membuat nyali pria itu menciut.

"Oh, ya? Siapa pacar kamu, hah?" Bukannya takut, si pria malah seakan menantang Bening untuk memberitahu siapa pacarnya.

"Eng." Bening jadi bingung sendiri. Bukannya membuat pria itu takut, sekarang malah jadi ia yang ketakutan. Bagaimana ia bisa menjawab pertanyaan itu sementara sebenarnya ia tidak memiliki pacar sekarang?

"Kenapa? Tidak bisa jawab? Kamu bohong, kan!"

"Enak aja. Saya jujur kok. Anda kan tahu sendiri tadi saya ke batalion. Nah, itu saya habis ketemu sama kekasih saya!" balas Bening asal menjawab.

"Oh, ya?"

"Iya. Dan pacar saya itu, dia seorang Danki! Anda jangan macam-macam!" Bening semakin lancar mengarang cerita.

Mata lelaki itu menyipit. "Siapa? Sebutkan siapa pacar kamu itu?" tanyanya.

"Nggak usah kepo! Lepasin saya sekarang atau anda bakal kena masalah nanti!"

"Sebut dulu nama pacar kamu itu!" desak si pria.

"Pacar saya namanya Kapten Kalingga Yudhistira! Kenal kan?" jawab Bening akhirnya. Biarlah sedikit berbohong agar aman dan berhasil menakuti pria itu.

Pria di hadapan Bening malah tersenyum meremehkan. Seolah tidak percaya dengan perkataan Bening.

"Lah, malah ngejek. Saya serius tahu!" kata Bening lagi dengan kesal. Memangnya dia sejelek itu sampai-sampai orang tak percaya kalau ia adalah pacar seorang tentara?

"Apa saya harus takut sekarang?" tanya pria tersebut.

"Haruslah! Awas aja kalau kamu berani nuntut saya! Saya pastikan dia bakal bikin kamu menyesal!" balas Bening kembali mengancam.

"Oh, ya?" Lagi-lagi wajah si pria seperti tidak yakin dengan ucapan Bening.

Bening menganggukkan kepalanya dengan yakin. "Ya!"

"Kalau gitu ikut sekarang dengan saya!" Si pria kembali menarik tangan Bening.

"Lepasin, ih! Anda mau bawa saya ke mana?" protes Bening.

"Ketemu sama Kapten Kalingga Yudhistira," jawab pria itu.

Bening tentu saja langsung panik. Apa jadinya kalau sampai mereka benar-benar mendatangi komandannya Wildan itu dan pria tersebut tidak mengakui Bening sebagai kekasihnya. Pasti rasanya akan malu sekali.

"Nggak, ah! Saya nggak mau! Kan tadi kami habis ketemu!" tolak Bening berusaha mengelak.

"Kenapa? Kamu takut ketahuan sudah berbohong?"

"Enak aja! Siapa yang bohong? Pacar saya itu orang sibuk, tahu. Dia banyak tugas buat keamanan negara. Bukan kayak kamu yang banyak nganggurnya dan malah nuntut-nuntut perempuan!" sindir Bening.

"Kalau tidak bohong harusnya jangan takut."

"Dih, siapa juga yang takut! Ayo kalau gitu!" Bening yang merasa tersudutkan akhirnya pasrah. Ia tidak mau mengalah dengan pria di hadapannya itu! Tengsin!

Bening akhirnya diajak memasuki mobil si pria dan kembali ke batalion bersama lelaki tersebut. Sesampainya di pos jaga, mobil itu tiba-tiba berhenti.

"Ayo, turun di sini!"

Bening sontak ketar-ketir. Ia panik dan hanya bisa berharap pria bernama Kalingga itu sedang tidak ada di batalion. Namun, kalaupun pria itu ternyata ada, Bening sudah memiliki sebuah rencana.

Mereka berdua pun turun. Bening semakin deg-degan karena takut tentara yang tadi berjaga mengenalinya. Untungnya, tentara yang menghampiri mereka bukanlah pria yang tadi mengantarkan Bening.

"Oke, aku pasti bisa menghadapi ini!" batin Bening berusaha menguatkan mentalnya.

Rencana yang sejak tadi dipikirkan Bening adalah, kalau nanti Kapten Kalingga sudah datang menghampiri mereka, maka ia akan langsung memeluk pria tersebut dan berbisik meminta tolong untuk kerja sama.

Yah, Bening hanya bisa berharap rencananya berhasil. Kalau tidak, matilah dia!

Salah satu tentara yang berjaga langsung memberikan hormat saat mereka tiba. Si pria mengangguk dengan penuh wibawa.

"Ada yang bisa dibantu, Ndan?" tanya tentara tersebut.

"Wanita ini mau bertemu pacarnya," jawab si pria.

Jantung Bening semakin berdegup tak karuan. Rasanya ia ingin kabur saja dari sana. Namun, mau tidak mau ia harus menghadapi situasi ini. Keringat dingin mulai membasahi pelipisnya.

"Benar, kan?" kata pria itu tadi lagi sambil menatap Bening penuh arti.

Bening mencoba mengangguk dengan penuh percaya diri. "Iya, benar!" jawabnya.

"Siap, Ndan. Mbaknya mau bertemu dengan siapa ya?" tanya tentara tadi kepada Bening.

Bening menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab pertanyaan tersebut.

"Saya mau ketemu kekasih saya, Kapten Kalingga Yudhistira!" jawabnya.

Si tentara sontak kaget. Ia menatap ke arah si pria yang tersenyum penuh misteri. Bening tentu saja bingung melihat respon tentara tersebut. Apakah lagi-lagi bertambah orang yang sebegitu tidak percayanya dia berpacaran dengan Kapten Kalingga itu? Atau jangan-jangan pria tersebut sekarang sudah memiliki kekasih, makanya mereka tidak percaya dengan ucapannya?

"Maaf, Mas. Kok malah diam, ya? Bisa tolong panggilkan Kapten Kalingga? Ada yang mau saya bicarakan dengan beliau," pinta Bening.

"Tapi kan... Kapten ada di sebelah Mbak," jawab si tentara dengan bingung.

"Hah?" Bening menoleh ke sebelah kirinya, tetapi tidak ada siapa pun di sana. Hanya ada pria tadi yang berdiri di sebelah kanannya. "Maksudnya apa?" tanyanya.

"Beliau ini kan Kapten Kalingga," sahut tentara tersebut sambil menunjuk sopan ke arah si pria.

Bening langsung melotot kaget sambil menatap ke arah si pria yang tersenyum lebar.

"Mampus aku!" seru Bening dalam hati.

***

Bab terkait

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Memanfaatkan Keadaan

    Bening menelan ludahnya sendiri dengan susah payah. Ia mendongak dengan leher patah-patah, menatap Kalingga yang juga balas menatapnya dengan tampang penuh kemenangan. Seketika, tubuh Bening rasanya langsung membeku. Semua keberaniannya yang tadi runtuh tak bersisa. Padahal, tadi ia mudah sekali ngegas, bahkan membentak-bentak pria di sampingnya ini. Namun, sekarang Bening tidak bisa melakukan apa-apa.Hari ini, Bening merasa seperti hari apesnya. Ya memang, hari apes tidak ada di kalender, alias kejutan, tetapi masa iya keapesannya sampai bertubi-tubi begini? Saking malunya, Bening merasa ingin menghilang saja. Mungkin, akan lebih bagus kalau tiba-tiba ada pesawat alien yang datang, kemudian menariknya dari atas lalu Bening kabur dan ikut masuk ke pesawat alien itu supaya rasa malunya hilang? Ah, entahlah. Saking bingungnya harus melakukan apa, isi pikiran Bening jadi ngaco. Lalu, si pria yang ternyata Kalingga itu malah terus menatap Bening lekat-lekat, membuat Bening merasa semak

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Gelisah Memikirkan Si Biang Masalah

    Suasana di dekat pos jaga jadi terasa begitu canggung. Wildan yang masih tampak shock bergumam. "Bening... ini nggak mungkin. Gimana dia bisa..."Bening dan Kalingga. Mereka punya hubungan? Sejak kapan? Bukankah mereka baru saja putus? Apa itu artinya Bening mengkhianatinya? Tetapi, kemarin saat dia memutuskan hubungannya dengan Bening, wanita itu tampak sangat terluka. Malah seperti tampak tak terima. Apa itu cuma akting saja? Mendadak hati Wildan panas membara. Kalau benar Bening selingkuh darinya, Wildan tak akan tinggal diam. Ini penghinaan besar baginya. Apalagi Bening selingkuh dengan komandannya. Di sisi lain, Kalingga sendiri sudah kesal luar biasa. Sudah diberi hati, Bening malah minta jantung. Sudah ditolong, malah membuat Kalingga dalam masalah. Kalau seperti ini. Semua orang jadi salah paham. Bagaimana ia akan menjelaskan semuanya kepada Wildan? Ah, kenapa pula harus dijelaskan. Toh, meskipun Wildan akan salah paham, semua ini juga tidak menyalahi apa-apa. Wildan sudah m

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Kamu Harus Menikahi Dia

    “Mama…”Kalingga terkejut bukan main ketika melihat mamanya ada di depan kamar hotel itu. Sesaat, tubuh Kalingga kaku, tetapi ia berusaha untuk menguasai dirinya sendiri.“Ma, kenapa Mama ada di sini?” tanya Kalingga.Bu Rita menatap anaknya dengan skeptis. Ekspresinya sungguh tidak terbaca, dan Kalingga tahu itu bukan pertanda baik untuknya.Sementara Kalingga masih menuntut jawaban dari Bu Rita, beliau malah langsung mendorong tubuh Kalingga supaya minggir lalu ia pun segera menyerobot masuk. Kalingga tidak bisa menahan mamanya, dan Bu Rita akhirnya melihat seorang wanita yang sedang tertidur di kamar itu, bergulung dalam selimut dengan kening mengerut seolah sedang menahan sakit. Bu Rita menghela napas panjang kemudian berbalik menatap tajam kepada puteranya. “Jadi ini yang kamu bilang teman?”Kalingga gelagapan. Ia tahu situasi ini sudah pasti menimbulkan salah paham besar. “Ma, ini bukan seperti yang Mama pikirkan. Aku—”Belum usai Kalingga berusaha menjelaskan situasinya, tiba-

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Galaunya Wildan

    "Ma, tolong tunggu sebentar. Mama nggak bisa memutuskan begitu saja untuk Lingga menikahi Bening. Masalahnya adalah—"Belum selesai Kalingga protes kepada mamanya, tiba-tiba ponsel Bu Rita malah berdering. Bu Rita jelas langsung fokus kepada ponselnya dan mengabaikan protesan yang dilayangkan oleh sang putera."Ah, Bu Anjani. Sebentar, Mama mau terima telepon dulu."Bu Rita langsung melenggang keluar dari ruang rawat inap itu begitu saja. Yang menghubungi Bu Rita adalah Bu Anjani. Wanita itu adalah teman baik Bu Rita. Sebenarnya, Bu Rita sudah ada janji dengan Bu Anjani sebelumnya untuk mempertemukan Kalingga dengan Erika yang merupakan puteri Bu Anjani. Sayangnya, Bu Rita sudah keburu lupa gara-gara masalah Kalingga dan Bening. Setelah Bu Rita keluar, hanya tersisa Kalingga dan Bening saja di ruangan itu. Kalingga langsung saja mendekati Bening. Sorot matanya tajam, membuat Bening refleks memundurkan badannya karena merasa terintimidasi. "Jangan deket-deket!" Bening mengangkat tela

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Bening, Ayo Balikan

    Keesokan harinya, Bening diantarkan ke hotel tempatnya menginap oleh Kalingga. Sesuai dengan prediksi dokter, demam Bening sudah turun, tubuhnya juga sudah tidak tremor setelah menghabiskan satu botol cairan infus. Sebelum pulang dari rumah sakit tadi, ia sempat diperiksa dokter lagi lalu diresepkan beberapa obat serta vitamin untuk menjaga daya tahan tubuhnya. Kalingga yang menebuskan obatnya di apotek rumah sakit baru kemudian mereka kembali ke hotel. Sejak semalam, Bening tidak mengatakan apapun. Ia juga seperti mengabaikan Kalingga secara total. Ia hanya akan menjawab kalau ditanya saja, itupun hanya anggukan, gelengan, atau gumaman tidak jelas saja. Jelas sekali bahwa Bening marah padanya. Jujur saja, Kalingga juga sadar kalau perkataannya terlalu berlebihan. Namun, wajar saja kalau ia marah, 'kan? Gara-gara pengakuan palsu Bening kepada mamanya, Kalingga jadi terjebak dalam situasi seperti ini. Sudah begitu, mamanya jadi menilai bahwa Kalingga itu hanya lelaki brengsek yang suk

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Fitnah

    Bening terkejut. Ia diam saja, masih berusaha memproses apa yang dilihatnya saat ini. Benaknya mulai bertanya-tanya, mengapa Kalingga ada di sini? Bukankah pria itu sudah pulang? Namun, segala pertanyaan itu pada akhirnya hanya tersimpan di kepalanya saja. Bening mungkin masih terlalu terkejut dengan kehadiran Kalingga yang tiba-tiba sampai bibirnya hanya bisa mengatup dan tidak mengatakan apa-apa.Sementara Bening hanya bisa berdiri diam, Kalingga dan Wildan justru saling memandang satu sama lain. Ekspresi Kalingga mungkin tampak tenang, jauh lebih tenang daripada Wildan yang terang-terangan menggertakkan giginya karena kesal. Namun, sorot mata tajamnya tampak begitu jelas mengarah kepada Wildan."Ndan, saya minta dengan hormat untuk jangan ikut campur dengan masalah kami," kata Wildan. Ia harus berusaha keras meredam hasratnya untuk berkata kasar di hadapan Kalingga yang jelas-jelas adalah komandannya sendiri.Kalingga melirik Wildan dengan tajam. "Tidak bisa. Apa yang menjadi urusa

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Kamu Harus Tahu

    Bening seketika menggeleng ketika mendengar bahwa ia dituduh selingkuh. Lebih buruk lagi, yang menuduh dirinya selingkuh adalah Wildan. Salah apa sebenarnya Bening kepada Wildan hingga pria itu tega memfitnahnya sekejam ini. Sudah ia diputuskan sepihak dengan alasan yang mengawang tidak jelas, kemudian tiba-tiba harus tahu bahwa Wildan ternyata bersama dengan Susan yang jelas-jelas adalah sahabatnya sendiri dan juga tahu hubungan mereka di belakangnya. Seolah kurang dengan semua itu, Wildan masih juga mengada-ada dan mengatakan bahwa Bening selingkuh?! Yang benar saja. "Ibu, itu fitnah. Jangan percaya sama Mas Wildan. Lagian mana mungkin sih aku selingkuh? Mas Wildan yang—""Bening!" potong ibunya. "Fitnah apanya?! Wildan bahkan kirim bukti fotonya ke Ibu. Kamu ketemuan sama laki-laki lain di hotel itu. Udah ngapain aja kalian sampai ketemuan di hotel segala, hah?"Bening mengepalkan telapak tangannya penuh amarah. Ia tidak menyangka Wildan akan bertindak sejauh ini sampai membuat fi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Curhat ke Mas Kapten

    Hah? Bening tidak salah dengar, ‘kan?Kapten Kalingga penyuka sesama jenis?Sebenarnya, hal seperti itu bukan sesuatu yang baru. Bening juga melek dengan informasi yang beredar di semua platform media sosial mengenai fenomena orientasi seksual seperti itu yang semakin buka-bukaan. Di militer yang mayoritas laki-laki, hal semacam itu bisa saja terjadi. Tapi masa iya Kapten Kalingga yang itu ternyata belok? Orientasi seksual memang tidak kasat mata. Ada yang kelihatannya normal-normal saja tapi ternyata belok. Bening juga tahu itu. Namun, ia tetap saja tidak bisa percaya dengan ucapan Wildan. Kalingga itu komandannya Wildan, kalau memang ada isu bahwa Kalingga belok, seharusnya itu juga sudah terdengar sejak lama ‘kan? Maksudnya, selama lima tahun terakhir Bening berpacaran dengan Wildan, pria itu sama sekali tidak pernah menyinggung tentang hal ini. Mengapa tiba-tiba Wildan mengatakan kepada Bening sekarang, di saat mereka sedang bertikai?“Jangan bicara sembarangan ya Mas! Kalau ini

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01

Bab terbaru

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Bening Hilang

    Bening dan orang yang tidak sengaja bertabrakan dengannya itu saling menatap satu sama lain. Seketika, wajah manyun Bening berubah.“Mas Risky?”“Bening?”Risky tersenyum semakin lebar. “Wah, enggak nyangka banget bakal ketemu sama kamu di sini. Lagi jalan-jalan juga? Atau belanja?” Risky melirik tangan Bening, tetapi wanita itu tidak kelihatan sedang membawa tas belanjaan apapun.Bening tersenyum. “Ya, begitulah. Lagi suntuk aja di rumah makanya jalan-jalan,” jawabnya.“Terus, kamu sama siapa di sini?”Bening teringat dengan Kalingga yang sedang bersama Maya dan itu seketika membuatnya kesal bukan main. Sebenarnya ia hendak menjawab bersama Kalingga, tetapi karena bad mood luar biasa, akhirnya ia tidak jadi menjawab begitu.“Sendirian,” jawab Bening.Risky mangut-mangut. “Oh…”“Terus kalau Mas Risku sendiri ngapain di sini? Lagi jalan sama ceweknya, ya?”Risky sontak tertawa mendengar pertanyaan itu. “Cewek apa? aku nggak punya cewek kok.”Bening ikut tertawa. “Ah, bohong banget. Ngg

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Mimpi Menyebalkan

    Bening mengerjapkan matanya. Ia berada di sebuah kamar. Bening menatap sekitar, dan itu bukan kamar di rumah dinas Kalingga seperti yang ia kenal. Ini seperti sebuah kamar hotel atau mansion yang mewah. Ada ranjang berukuran king size dengan sprei lembut dan juga selimut yang empuk, aroma kamar ini juga wangi seperti bunga-bunga. Interiornya benar-benar menarik, atau setidaknya, itulah yang Bening pikirkan di awal, sampai kemudian ia menyadari sesuatu.“Eh? Aku di sini ngapain?” gumamnya. Ia tidak ingat pernah merencanakan liburan dan menginap di sebuah hotel mewah seperti ini. Dan apakah ia sendirian?Bening mengedarkan pandangannya, kemudian matanya menangkap sosok yang amat familiar sedang berdiri di balkon kamar, kedua siku tangannya bertumpu pada besi pembatas balkon, dan orang itu sedang menatap ke depan, ke arah langit malam yang tampaknya cerah bertabur bintang.“Kapten Kalingga?” ucap Bening.Bening melebarkan senyum. Ia pikir, mungkin ia lupa pernah merencanakan liburan deng

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Kalau Tak Mau Dipaksa, Lakukan Dengan Sukarela

    Tubuh Bening menjadi tegang. Dia tidak percaya dengan apa yang diucapkan Kalingga barusan. Ingin menyentuhnya? Bening tidak bodoh untuk mengetahui maksud Kalingga. Tetapi, dia tidak bisa melakukannya dengan Kalingga sekarang. Bening bahkan tidak tahu jika ucapan Kalingga tadi benar-benar tulus atau hanya caranya untuk menenangkan hati Bening.Di sisi lain, Kalingga menyadari reaksi spontan Bening. Wanita itu terlihat tidak bisa bernapas, dengan wajah yang menegang. “Kamu sudah mendengar rahasia saya. Selanjutnya, apa yang harus saya lakukan? Setidaknya beri saya jawaban,” bisik Kalingga sekali lagi.Bening membelalak dan mendorong Kalingga setelah ia menyadari situasi di antara mereka. “Awas! Tolong jangan lakukan ini lagi, Kapten.” Bening melemparkan tatapan memperingatkan dan kabur dari kungkungan Kalingga. Ia beringsut menjauh ke sudut kasur.“Jangan macam-macam. Kalau Maya tahu, aku yakin dia bakal marah.”“Maya?” Kalingga menggigit bibirnya saat nama Maya disinggung. “Saya seriu

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Rahasia Kalingga

    Bening langsung pergi ke dapur untuk memasak meninggalkan Kalingga yang terdiam di sana. Ia mengeluarkan seluruh bahan-bahan yang tadi sudah disiapkan dari kulkas dan mengambil pisau untuk memotong wortel yang belum dipotong. Kepala Bening seakan hanya dipenuhi oleh amarah sehingga ia hanya bisa berpikir untuk menyalurkan emosinya dengan memasak.Namun, memang benar kata pepatah jika tidak seharusnya melakukan sesuatu saat emosi. Bening memotong wortel dengan tergesa, dan secara tidak sengaja mengiris jarinya sendiri. Dan seketika itu pula telunjuknya langsung berdarah.“Akh!!” Bening meringis dan langsung mengangkat jari telunjuknya yang mengeluarkan darah. Ada robekan kecil dan cukup dalam di ujung jari Bening. Rasa perih di jarinya itu membuatnya menangis tanpa sadar.“Aku kok apes banget sih, hiks.”Kalingga mendengar isakan halus Bening dari dapur. Kepalanya terangkat dan alisnya saling bertaut, kenapa mendadak Bening menangis? Kalingga jadi khawatir dan memutuskan untuk mengecek

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Tentang Hari Itu

    Wildan mengepalkan telapak tangannya. “Semuanya sia-sia. Semua sia-sia. Padahal aku sudah melakukan segala cara agar Bening nggak menikah dengan laki-laki lain. Tapi… tapi kenapa mereka malah tetap menikah?”Di kamar rumah sakit itu, Wildan terus meracau seperti orang gila. Ia benar-benar tidak terima dengan kenyataan ini. Baru saja ia sadar dari koma, kesehatannya pun bahkan belum membaik secara sempurna, dan ia harus merasakan tekanan mental seperti ini. Ia tidak bisa membayangkan Bening sudah dimiliki pria lain. Wildan meremas kepalanya sendiri, sesekali bahkan menjambak rambutnya karena tidak kuasa menahan rasa frustrasi yang mengguncang jiwa dan raganya.“Bening… Bening… Kamu seharusnya menjadi milikku, Bening. Kenapa kamu malah sama dia?” gumam Wildan berkali-kali.*Flashback Wildan tentu masih ingat dengan apa yang sudah ia lakukan kepada Bening. Bahkan setelah mengalami koma pun, tidak ada sedikit pun memorinya yang terganggu. Segalanya masih tampak jelas seolah masih baru

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Semua Sia-sia

    Kalingga refleks mendorong Maya lumayan keras karena kaget. Untung saja Maya masih mampu mempertahankan keseimbangannya meskipun didorong seperti itu oleh Kalingga. "Apa-apaan kamu, May?!" seru Kalingga. Ia agak kesal karena Maya tidak tahu batasan dan malah melakukan hal mencurigakan seperti ini di rumah dinasnya, di mana Bening juga ada di sini bersama mereka. Maya tidak mengindahkan seruan Kalingga. Ia malah lanjut memeluk Kalingga lagi dengan begitu erat."Aku kangen sama Bang Lingga," ucap Maya. Ia menyandarkan kepalanya pada dada Kalingga, sementara rengkuhannya pada tubuh Kalingga begitu erat.Kalingga panik. Ia berusaha mendorong Maya lepas, tetapi ia harus menahan kekuatannya untuk tidak sampai menyakiti Maya. Karena menahan diri itu jugalah, agak sulit untuk Kalingga melepaskan diri."Lepasin Abang, May. Jangan kayak gini.""Maya kangen banget, Bang." Maya mulai merengek."Nggak kayak gini caranya, May," tegas Kalingga. Maya cemberut. Namun, ia masih bertahan dengan memel

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Tak Tahu Diri

    Setelah mendapatkan pemberitahuan dari kampusnya, hari ini merupakan jadwal bagi Bening untuk mengambil jas almamaternya. Ia juga akan berbelanja beberapa keperluan untuk OSPEK. Kebetulan karena Bening tidak seperti mahasiswi reguler pada umumnya, OSPEK bagi Bening yang mengambil kelas karyawan tidak diwajibkan. Mungkin ia dan mahasiswa kelas karyawan lain hanya perlu mendengarkan pidato dari para petinggi universitas dan lainnya. Kala itu, setelah mengambil jas almamater dari ruang jurusan, Bening secara tidak sengaja bertemu dengan Risky, kakak tingkat yang kala itu ia tabrak saat berjalan-jalan di sekitar kampus. Risky menyapa Bening terlebih dulu dan menghampirinya dengan senyum mengembang.“Hari ini jadwal maba ambil almamater, ya?”Bening mengangguk dan menunjukkan bungkusan plastik di tangannya. “Iya, Mas. Untung aja tadi antreannya nggak terlalu banyak, jadi bisa langsung dapet.”“Mm, gitu, ya.” Risky manggut-manggut. Ia melihat jam di ponselnya dan menyadari bahwa hari masih

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Dia Sudah Bangun

    “Risky itu temanku,” jawab Bening santai. Memang kenyataannya seperti itu, jadi jawabannya pun jujur.Sayangnya, Kalingga menatap Bening dengan ekspresi skeptis.“Kenapa, Kapten? Nggak percaya ya?” tanya Bening.Kalingga menggeleng. “Nggak papa.”Bening mengangguk saja. Lalu, ia teringat kalau ada jadwal live hari ini untuk mempromosikan produk yang baru saja mengambil jasa endorse darinya, jadi Bening pun buru-buru masuk ke kamar untuk bersiap-siap live. Bening segera mandi supaya wajahnya juga lebih segar. Hampir seharian ia berada di rumah Bu Rita tadi, jadi sudah pasti wajahnya agak kucel. Setelah mandi, Bening berganti pakaian, berdandan sedikit supaya lebih segar, kemudian mengatur posisi ponselnya agar bisa menangkap wajahnya serta produk yang akan ia promosikan dengan baik. Ketika melihat Bening mempersiapkan semua kebutuhan live-nya itu, ia tidak sadar kalau sejak tadi Kalingga memperhatikannya. Kalingga mengernyit ketika melihat Bening mempercantik wajahnya, memakai hijab

  • Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu   Siapa Risky?

    Begitu melihat bahwa yang datang ternyata Maya, ekspresi Bu Rita seketika berubah. Sejak tadi, wanita itu penuh senyum dan berseri-seri, tetapi kali ini seolah semua itu hilang begitu saja. Bening memperhatikan sekilas perubahan ekspresi Bu Rita. Memang, beliau masih tersenyum, tetapi entah mengapa senyumannya agak aneh, atau mungkin itu hanya perasaan Bening saja?‘Ternyata dia ada di Indonesia toh,’ batin Bu Rita. Maya yang datang langsung tersenyum cerah begitu melihat Bu Rita. “Bude… Apa kabar? Lama nggak jumpa.”Bu Rita tersenyum tipis saja saat Maya langsung masuk ke ruang tamu melewati Bening yang membukakan pintu. Gadis itu langsung menghampiri Bu Rita dan memeluknya dengan erat.“Wah… Maya kangen banget sama Bude soalnya udah lama enggak ketemu.” Maya kelihatan senang sekali bisa bertemu dengan Bu Rita. Bening terus memperhatikannya saja, tetapi ia hanya diam dan tidak mengatakan apa-apa.Bu Rita hanya membalas pelukan itu dengan satu lengan kemudian melepaskan diri secara p

DMCA.com Protection Status