Share

Bab 213

Bab 213

Tiga hari kemudian ada surat panggilan yang datang ke rumah Eva. Wanita itu kini mengepalkan tangannya dengan erat karena ternyata ancaman yang diberikan oleh sepupunya bukanlah sebuah omong kosong belaka.

"Aku pikir dia tidak akan berani melakukan ini. Tapi Siti memang sudah berubah karena dia telah terkenal. Sialan!"

Kening Eva terlihat berkerut karena tiba-tiba ponselnya berdiri nyaring. Wanita itu dengan cepat langsung meraihnya dan hanya bisa menghela nafas berat setelah tahu kalau seseorang yang meneleponnya adalah Retno.

"Ck! Tante Retno ngapain telepon aku terus-menerus, sih?!"

Setelah masalah yang terjadi beberapa hari lalu, Eva memutuskan untuk tidak berhubungan lagi dengan Retno. Saat ini di tengah fokus agar bisa keluar dari masalahnya.

Tapi setiap kali mencoba mengabaikan setiap telepon dan juga SMS yang dikirimkan oleh Retno, wanita paruh baya itu bahkan tak gentar dan tak menyerah sama sekali.

Mau tak mau, Eva tetap mengangkat telepon itu.

"Halo?"

"Kamu selama i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status