Share

23. Telepon dari Haji Yandi

"Kamu kenapa, Neng?" tanya Oma Anggit pada Neneng yang baru saja kembali ke rumah kontrakan Jaya.

"Gak papa, Oma. Tadi ada orang minta sumbangan ginjal, saya bilang saya bukan pendonor ginjal, tapi dia ngotot minta ginjal saya," jawab Neneng asal. Ia tidak tahu mau menjawab apa perihal madu dan ibu mertuanya.

"Pantas saja kamu teriak-teriak tadi. Ya sudah, sabar aja ya. Semoga orang begitu cepat dipanggil Tuhan. Udah gak punya ginjal malah maksa," jawab Oma Anggit menenangkan Neneng. Jaya paham apa yang terjadi pada pelanggan daster calon janda ini, tetapi ia tidak mau ikut campur, apalagi ada omanya di rumah. Biarlah ia hanya sekedar membantu Neneng dengan memberikan tempat tinggal.

"Kapan makannya nih? Udah konser cacing saya," kata Jaya sembari meraih piring untuk memasukkan nasi ke dalamnya.

"Iya, ayo, makan, Neng. Habis marah-marah pasti kehabisan energi. Kamu harus makan banyak biar bisa marah-marah lagi besok." Oma Anggit mempersilakan Neneng untuk ikut duduk di atas karpet be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Venusiana Elizabeth
nah ini br btl Thor.. Neneng hrs lapor kepolisi.....🫰
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status