Share

Kamu Selingkuh? Aku Selangkah
Kamu Selingkuh? Aku Selangkah
Author: najmulathif

BAB 1

Author: najmulathif
last update Last Updated: 2021-09-12 21:13:04

"Bu, Ayah gak perpanjang sewa kontrakan," ujar Dika sore itu saat baru pulang bekerja. Dika yang merasakan penat seusai bekerja, merebahkan tubuhnya di atas lantai beralaskan karpet tipis.

"Loh, kenapa, Yah? Kan Ibu udah betah di sini," tanya Fara sambil meletakkan segelas kopi hitam untuk sang suami yang baru saja ia buat. Kopi hitam panas itu ia letakkan di samping tembok yang warna catnya baru berubah saat mereka menghuni kontrakan ini.

"Gak kenapa-napa, kok, Bu." Dika enggan mengungkapkan alasan kepindahan mereka.

"Kok, Ayah gak bilang sama Ibu, sih, kalo kita gak bakal perpanjang sewa?" raut kekecewaan terukir jelas di wajah cantik Fara.

"Maaf, ya, Ayah pikir daripada kita ngontrak, lebih baik uangnya untuk biaya pendidikan Reza," papar Dika, lalu menyesap kopi hitamnya.

Fara kini hanya diam tanpa berkomentar. Ia sebenarnya sudah merasa nyaman dan betah tinggal di kontrakan yang sekarang mereka tempati. Namun, Fara juga tak mungkin membantah apa yang telah menjadi keputusan sang suami.

"Nanti kita tinggal di mana, Yah?" tanya Fara kemudian dengan wajah cemberutnya.

"Kalo masa sewa kontrak habis, kita bisa tinggal sama Rita. Malah di sana lebih dekat ke sekolahnya Reza. Iya, 'kan?" Dika berusaha meyakinkan sang istri agar mau menerima rencana kepindahan mereka. Kedua matanya menatap wajah sang istri lembut.

Fara bergeming. Sebenarnya ia masih tak terima jika sang suami mengambil keputusan secara sepihak tanpa meminta pendapatnya terlebih dahulu. "Ayah udah bilang sama Rita?" tanya Fara tanpa menoleh ke arah Dika.

"Udah, mereka malah senang kalau kita tinggal di sana. Nanti Reza sama Nuri jadi bisa ke sekolah bareng," sahut Dika bersemangat.

"Kenapa gak ngontrak rumah lagi aja, sih, Yah?" tanya Fara dengan nada kesal.

"Ayah belum nemu kontrakan yang deket ke sekolahnya Reza, Bu. Jadi untuk sementara waktu, kita tinggal di rumahnya Rita dulu, ya?" bujuk Dika saat melihat raut wajah istrinya yang murung. Namun, Fara belum juga menyetujui niatan suaminya itu.

"Nanti kalo ada kontrakan yang deket ke sekolahnya Reza, terus kamu cocok, kita pindah lagi, ya? Kalo di sini, kejauhan dari sekolahnya Reza. Kasian dia, apalagi pulang sekolahnya jalan kaki. Motor kan dipake Ayah kerja," ujar Dika lagi untuk memperkuat alasan kepindahan mereka.

Fara menghela napas panjang, sebelum akhirnya mengiyakan rencana kepindahan mereka. Dengan penuh keterpaksaan, Fara pun menuruti keinginan sang suami untuk tinggal menumpang untuk sementara di rumah Rita, adik kandung Dika. 

Satu bulan kemudian, Fara dan Dika benar-benar pindah ke rumah Rita. Sebuah mobil bak terbuka kini tengah terparkir di depan kontrakan guna mengangkut barang-barang mereka. Dengan dibantu oleh sang sopir, ia mengangkat seluruh barang-barang ke atas mobil. 

Dika kembali masuk ke dalam, matanya memperhatikan setiap sudut ruangan guna memastikan bahwa tidak ada barang yang tertinggal. Setelah memastikan kontrakan telah kosong tanpa satu pun barang yang tertinggal, ia berkata pada sang istri yang tengah berdiri di teras. "Yuk, Bu, kita berangkat."

"Iya, Yah." Dengan malas, Fara menyahut ajakan suaminya untuk pergi.

"Ibu naik mobil aja, ya, sama Reza. Biar Ayah naik motor sendiri," titah Dika pada istrinya. Wanita itu hanya mengangguk pelan, lalu berjalan menuju mobil seraya menggandeng tangan putranya.

Dika menghela napas panjang melihat sang istri yang nampak sama sekali tidak antusias. Terlihat dari air muka Fara bahwa ia tak senang atas kepindahan mereka ke rumah Rita. 

Sebelum mereka berangkat, Dika berjalan menghampiri supir yang sudah berada di dalam mobil. "Pak, nanti saya jalan duluan, Bapak ikuti aja saya dari belakang, ya." Pesannya pada pak supir. Lelaki itu kemudian naik ke atas motornya, lalu pergi meninggalkan rumah kontrakan mereka disusul oleh mobil bak dari arah belakang.

Sepanjang perjalanan, pandangan mata Fara hanya lurus ke depan. Ia melamun, dan sesekali menghela napas kasar. Wanita itu tengah memikirkan kehidupannya selama tinggal bersama sang ipar. Pasti ia tak akan leluasa untuk bergerak dan juga beraktivitas.

Setelah menempuh perjalanan singkat, mereka akhirnya sampai di kediaman Rita. Baru saja menginjakkan kaki di rumah sang adik ipar, entah mengapa, Fara merasakan sesuatu yang kurang baik. Namun wanita itu menganggap semua itu karena ia belum terbiasa. 

Dika menganggap bahwa jika dengan tinggal bersama adiknya, ia bisa bisa menghemat banyak uang karena tidak perlu membayar uang sewa tiap bulannya. Namun, ia tidak menyadari bahwa keputusannya itu adalah awal dari kehancuran biduk rumah tangganya.

Related chapters

  • Kamu Selingkuh? Aku Selangkah   BAB 2

    "Kak Fara." Andre yang sebelumnya menonton TV di ruang keluarga, kemudian berjalan menghampiri kakak iparnya yang tengah memasak di dapur."Iya, ada apa, Ndre?" tanya Fara yang sedang memegang sudip, sembari membolak-balikan ayam yang tengah ia goreng untuk makan malam mereka."Hmm ... wanginya menggugah selera, Kak!" goda Andre, sambil bersandar pada dinding yang catnya sudah mulai mengelupas.Aroma sayur asem dan ayam goreng kriuk menguap di udara, membuat siapa saja yang menghirupnya akan merasa lapar."Bisa aja kamu, Ndre!" sanggah Fara tersenyum.Andre tertegun sebab senyum menawan yang menghiasi bibir sang ipar. Sebuah senyuman yang belakangan ini menjadi candu, dan selalu menemani malam-malam Andre, meskipun ia sadar, perasaan yang mulai tumbuh untuk Fara adalah sebuah kesalahan.Namun, Andre tak bisa menampik jika pesona Fara begitu memikatnya. Tatapan matanya yang sayu, dipadukan dengan sepasang bola mata berwarna hitam pekat, adala

    Last Updated : 2021-09-12
  • Kamu Selingkuh? Aku Selangkah   BAB 3

    Semakin hari, Andre semakin gencar mendekati Fara. Ada saja alasan yang membuatnya bisa berdekatan dengan sang pujaan hati. "Kak, Reza udah ngerjain tugas dari sekolah?" tanya Andre sambil menggandeng Nuri."Udah," jawab Fara yang sedang melipat pakaian."Nuri ngambek, nih, Kak, katanya gak mau ngerjain tugasnya sama aku, maunya sama Kak Fara," ujar Andre.Fara menghentikan aktivitasnya dan menatap Nuri yang baru saja selesai menangis. Matanya yang sembab dan hidungnya yang memerah, membuat Fara merasa iba. "Ya udah, sini sama tante ngerjain tugasnya," ajak Fara, yang kemudian berdiri dan menggandeng tangan Nuri menuju teras depan, dan duduk lesehan."Reza ke mana, Kak?" tanya Andre yang mengekor dari belakang."Lagi tidur di kamar," kata Fara mulai mengajari Nuri.Andre sengaja duduk tak terlalu jauh dari Fara dan Nuri, agar ia bisa leluasa memandangi wajah Fara yang cantik. Fara yang sedikit membungkuk saat mengajari Nuri menulis, me

    Last Updated : 2021-09-12
  • Kamu Selingkuh? Aku Selangkah   BAB 4

    Rintik hujan yang turun pagi ini, membuat siapa saja enggan memulai aktifitas. Cuaca akhir-akhir ini memang sering hujan. Fara yang sudah siap akan mengantar Reza sekolah, dikejutkan oleh sebuah ketukan. Namun belum sempat ia beranjak, Dika muncul dari depan menggandeng Nuri."Rita nitipin Nuri sama kamu, biar berangkat bareng sama Reza," ujar Dika.Tak perlu Fara tanyakan alasan mengapa Nuri bersamanya. Sudah tentu karena Rita yang mengutamakan karir ketimbang anak, atau karena Andre yang enggan bangun pagi dan masih bergelung di bawah selimut.Dika yang hari ini libur, baru mengetahui sifat adik dan iparnya. "Biar ayah aja, Bu, yang nganterin anak-anak," tawar Dika melihat cucian yang masih menggunung di dalam kamar mandi."Beneran, Yah?" tanya Fara dengan wajah sumringah. Jikalau ia tidak mengantarkan anak dan juga keponakannya sekolah, maka ia akan lebih cepat menyelesaikan setumpuk pekerjaan rumah tangganya."Iya, Bu, sekali-sekali," ujar Dika

    Last Updated : 2021-09-12
  • Kamu Selingkuh? Aku Selangkah   BAB 5

    "Kak Fara, besok titip Nuri, ya?"Begitu isi pesan yang dikirimkan oleh Rita pada Fara semalam. Seperti biasa, setiap pagi Nuri akan datang ke rumah Fara lengkap dengan seragam sekolahnya. Saat Rita yang hendak berangkat bekerja berpapasan dengan Fara, iparnya itu kemudian menyapa."Maaf, ya, Kak, ngerepotin terus," sesal Rita yang sedang menunggu ojek online-nya.Fara tersenyum, "Nyantai aja, Ta," ujar Fara."Ojek aku udah di depan, Kak. Aku berangkat dulu, ya?" pamit Rita.Sepeninggal Rita, Fara kembali ke dalam dan bersiap hendak mengantar anak-anak ke sekolah. Kali ini, Fara memakai tunik berwarna peach, yang dipadukan dengan celana jeans hitam.Fara tiba di sekolah saat sudah banyak wali murid yang datang. Anak-anak langsung masuk ke kelas, sedangkan Fara menuju kumpulan ibu-ibu yang sedang duduk di bangku, di bawah pohon rambutan."Mbak Fara, itu HP-nya bunyi terus dari tadi, rame banget notif-nya!" seloroh Cindy, wali murid yan

    Last Updated : 2021-09-12
  • Kamu Selingkuh? Aku Selangkah   BAB 6

    "Apaan ini, Bu?" tanya Dika masih tetap men-scroll layar HP Fara."Biar Ayah tahu kelakuan adik ipar Ayah selama ini," sahut Fara masih berusaha bersikap tenang.Dika tak menjawab, bola matanya masih bergerak ke kiri dan ke kanan, pertanda ia masih membaca pesan itu dengan seksama. Berulang kali ia baca, mencoba menyangkal dengan apa yang terjadi sebenarnya."Kamu gak usah sok kegatelan, Bu! Gak usah deketin Andre! Inget, Andre itu suami adik ipar kamu," sanggah Dika yang sukses membuat Fara mematung."Masa Andre tiba-tiba kirim pesan beginian, kalo gak dimulai? Ayah tahu siapa Andre, orang kecilnya aja Ayah tahu, kok!" seru Dika.Dika sebenarnya bingung hendak mempercayai siapa, istrinya atau iparnya. Ia sama sekali tak percaya jika Andre bisa berbuat seperti itu, karena selama ini ia dan Rita sangat baik pada keluarga kecilnya. Namun ia juga tak bisa mengabaikan Fara, karena Fara tak akan bertindak jika tak ada bukti.Fara tak

    Last Updated : 2021-09-12
  • Kamu Selingkuh? Aku Selangkah   BAB 7

    BAB 7Yuda Hermawan.Ya, Fara ingat. "Dia, kan, dulu pernah suka sama aku," ujar Fara mengenang masa-masa sekolahnya dahulu. Yuda, seorang anak laki-laki yang dengan terang-terangan menyatakan cinta pada Fara, pada zaman SMA."Konfirm jangan, ya?" gumam Fara. "Konfirm aja, deh! Kan udah masa lalu juga," imbuhnya.Tangan Fara gatal untuk tak men-stalking profil Yuda. Fara baru tahu jika Yuda ternyata tinggal di Kota Metropolitan juga, sedangkan istri dan anaknya tinggal di kampung."Makin keren aja, dia sekarang," ujar Fara saat melihat foto-foto Yuda yang diunggah beberapa minggu lalu. Ternyata Yuda cukup aktif di sosial media membagikan kesehariannya.Pikiran Fara membawanya mengembara ke belasan tahun silam. Di mana ia dan Yuda sedang sayang-sayangnya, dan kisah kasih mereka harus kandas karena Yuda memilih melanjutkan pendidikan di Jakarta.Fara mengubah posisinya dari duduk menjadi tengkurap. Posisi seperti orang yang sedang dimab

    Last Updated : 2021-09-13
  • Kamu Selingkuh? Aku Selangkah   BAB 8

    "Pesan dari siapa?" tanya Dika dengan tatapan tajam.Fara yang ditatap seperti itu menjadi salah tingkah. Dengan cepat, Fara mencari alasan agar suaminya tak curiga."Dari Raisa, katanya besok dia mau ke sini, mumpung libur," kilah Fara dengan degupan jantung yang saling berpacu. Takut jika Dika sadar Fara telah berbohong.Dika menatap mata Fara intense. Ia bisa merasakan jika istrinya itu berbohong, tapi sayangnya kebohongannya itu tak terlihat. Dika tidak menemukan kebohongan dari sorot mata Fara."Ooh ...," singkat Dika lalu beranjak ke kamar mandi.Ketika pintu kamar mandi tertutup sempurna, barulah Fara bisa bernafas lega. Segera ia mengatur nafasnya agar kembali normal, lantas ia me-log out aplikasi birunya.Setelahnya, Fara pergi ke dapur untuk merebus air guna membuat kopi hitam kesukaan Dika. Dika tak akan mau meminum kopi dari air termos, 'kurang nikmat' katanya. Selesai urusan kopi sang suami, Fara gegas mengerjakan tugas rumah la

    Last Updated : 2021-09-14
  • Kamu Selingkuh? Aku Selangkah   BAB 9

    Fara terkejut ketika sang suami menantangnya untuk membuktikan kebenaran ucapannya. Wanita itu nyaris terbawa emosi. Namun, dengan cepat ia menguasai diri. "Siapa takut?" Akhirnya, mereka semua berkumpul di rumah Rita selepas Isya. Tak hanya keluarga Dika dan Andre, tetapi Lina, kakak mereka yang tinggal di Bekasi pun turut hadir setelah dihubungi Dika. "Macam sidang keluarga," batin Fara melihat orang-orang yang duduk melingkar di atas karpet yang terlihat masih baru. Sedangkan anak-anak disuruh bermain di kamar, karena fasilitasnya lumayan lengkap. Hening. Semua tampak sibuk dengn pikiran masing-masing. Andre yang duduk di sebelah Rita, tetap saja mencuri pandang pada Fara, dan tertangkap oleh penglihatan Lina. Lelaki itu masih belum mengetahui, untuk apa mereka berkumpul. "Ehm ...." Lina berdehem sebelum memulai berbicara, ia merasa memang ada yang harus diluruskan diantara adik-beradiknya. "Fara ... Dika bilang sama saya kalo Andre sering

    Last Updated : 2021-09-15

Latest chapter

  • Kamu Selingkuh? Aku Selangkah   BAB 22

    "Ibu udah pikirin mateng-mateng, Yah. Ibu juga udah telepon orang rumah, 'kan ada Raisa yang bisa bantuin jaga Arif," tutur Fara meyakinkan suaminya. "Jadi gimana, Yah, boleh engga?" tanya Fara meminta kepastian."Kapan interview-nya? Kalo jadi 'kan kita harus pulang kampung dulu buat anterin Arif, Bu," ujar Dika akhirnya setelah cukup lama terdiam.Fara menatap Arif yang sedang tidur pulas, dielusnya pucuk kepala sang anak, kemudian dicium pipinya yang sudah tak chuby lagi. Ada rasa kasihan yang menghinggapi hatinya. Tapi jika ia tak 'tega', maka kehidupan mereka tidak akan berkembang, begitu menurut Fara. Ia membuang nafas kasar, mencoba melepaskan sesuatu yang menghimpit dadanya."Kapan Ayah bisa anter? Kalo bisa sih, secepatnya," ujar Fara berfikir lagi. "Rita cuma bilang, sesiapnya aku aja, baru ke kantor, gitu," imbuhnya.Dika mengerutkan kening tanda sedang berfikir. "Lusa, bisa kayaknya, Bu." Lalu meminum kopi yang sudah disediakan oleh Fara sejak

  • Kamu Selingkuh? Aku Selangkah   BAB 21

    Mata Fara mengisyaratkan supaya Raisa membuka pintu. Dengan malas, Raisa beranjak, dan membuka pintu."Kak Dika?" ucap Raisa.Dika yang datang dengan pakaian casual-nya terlihat menenteng sebuah kantong plastik bertuliskan nama salah satu gerai ayam goreng terkemuka yang berlogo orang tua memakai kaca mata dan berdasi pita.Raisa kaget karena yang mengetuk pintu kontrakan adalah Dika. Untungnya Raisa bisa dengan cepat mengendalikan dirinya. "Eh, Kak Dika. Masuk, Kak," ujar Risa mempersilakan kakak iparnya masuk.Setelah masuk, Dika langsung disambut oleh Reza. Apalagi setelah ia melihat ayahnya membawa ayam yang ingin ia makan."Horeee, Ayah bawain ayam. Tante gak usah minta!" ketus Reza sambil menatap Raisa. Ia terkekeh melihat tingkah laku keponakannya.Sebetulnya, Raisa sudah tahu jika Dika akan datang, tapi ia tak menyangka Dika akan datang secepat ini. Itulah sebabnya ia menolak saat Reza mengajaknya pergi keluar. Raisa melirik Fa

  • Kamu Selingkuh? Aku Selangkah   BAB 20

    "Asiik, beneran ya, Yah?" sahut Reza kegirangan, yang sukses membuat Fara dan Raisa berpandangan, tak percaya atas apa yang mereka dengar.Ketika sambungan telepon terputus, Raisa langsung menoleh kearah Fara. "Beneran, Kak, Kak Dika bakal kesini?" tanya Raisa.Fara mengangkat bahu tanda tak tahu. "Liat aja nanti," celetuknya.Menjelang malam, hawa panas yang sedari siang setia menemani, masih saja terasa. Meskipun baling-baling kipas sudah berputar kencang, tetap saja tak bisa mengusir rasa panas yang menyerang tubuh."Tiap hari panas kayak gini, ya, Sa?" tanya Fara sambil mencepol rambutnya kemudian meraih kipas tangan yang tergeletak di dekat TV."Ya ... gitu deh, Kak!" sahut Raisa menyuapkan cemilan ke mulutnya.Fara terus saja mengibaskan kipas ke wajahnya. "Masih mending di Jakarta ya, berarti," ungkap Fara."Wajarlah, Kak, disini 'kan daerah industri, banyak pabrik, jadi suhunya ya diatas rata-rata," jelas Raisa dengan mulut ya

  • Kamu Selingkuh? Aku Selangkah   BAB 19

    Sampai suatu hari, Fara diminta datang ke Jakarta, untuk dikenalkan pada keluarga Dika. Fara pun mengutarakan permintaan Dika kepada orang tuanya. Namun Bu Anis, ibu Fara, terlihat keberatan jika Fara pergi ke ibukota."Tenang, Bu, Fara gak bakal Bapak izinin pergi sendiri, apa kata orang nanti? Bapak ikut ke sana buat nemenin Fara, sebagai perwakilan keluarga. Lagian Fara juga belum tahu di mana alamat pastinya," ujar Pak Adi mencoba meyakinkan istrinya.Bu Anis tampak menimbang-nimbang ucapan suaminya. "Kapan rencana kalian berangkat? Nanti Ibu cariin oleh-oleh buat calon besan," wajah Bu Anis berangsur seperti semula."Kata Bang Dika, sih, kalo bisa minggu ini, Bu," ujar Fara."Ya udah kalo gitu, besok Ibu cari oleh-olehnya," sahut Bu Anis sambil berlalu ke dapur.***Hari yang ditunggu-tunggu oleh Fara pun tiba, sedari tadi pagi, Fara dan Pak Adi bersiap ke Jakarta dibantu Bu Anis."Kami berangkat, Bu," pamit Pak Adi pada istrinya

  • Kamu Selingkuh? Aku Selangkah   BAB 18

    "Kakak diem aja? Gak ngelawan?" cecar Raisa tak habis fikir. "Kasih tahu Bapak aja, ya?" usul Raisa. "Jangan!" sanggah Fara cepat sambil menggeleng. Risa menatap wajah cantik kakaknya yang tak terkikis oleh usia. Sosok yang selalu menolongnya saat ia sedang kesusahan, yang tak pernah marah padanya meskipun Raisa melakukan kesalahan. Raisa tak rela jika kakaknya diperlakukan seperti itu. "Tapi ini udh termasuk KDRT, Kak!" paksa Raisa. "Kakak tahu, tapi ini gak semudah yang kamu bayangin, Sa," ucap Fara. Lalu pikirannya menerawang ke masa enam belas tahun yang lalu, saat mereka masih melakukan Long Distance Relationship. Raisa yang mendesak Fara supaya ia bercerita tentang masa lalunya, diangguki oleh Fara. *** Saat itu, hari sedang hujan lebat, Fara sedang berada di kamar menemani Raisa kecil belajar. Tiba-tiba saja pintu depan diketuk, dan tak lama terdengar suara pintu terbuka. Samar-samar terdengar Pak Adi, Bapak Fara sedang berbincang-binca

  • Kamu Selingkuh? Aku Selangkah   BAB 17

    "Selagi kamu belum mengakuinya, jangan harap aku bakal lepasin!" bisik Dika yang membuat bulu kuduk Fara berdiri.Fara berfikir sejenak sambil sesekali meringis, karena rupanya Dika tak main-main dengan ucapannya. Akhirnya dengan penuh perhitungan, Fara pun mengangguk.Melihat Fara mengangguk, justru malah membuat Dika murka. Dihempaskannya Fara ke atas kasur dengan kasar, kemudian ia mengacak rambutnya frustasi. Sebenarnya Dika sudah berjaga-jaga jika jawaban Fara menyakiti hatinya. Namun, melihat langsung kenyataan yang ada di depan mata ternyata lebih menyakitkan. "Kenapa, sih, sekarang kamu jadi pembangkang gini?" tanya Dika kesal.Fara yang dihempaskan oleh Dika secara spontan itu memantul dan hampir mengenai Reza. Segera ia duduk lalu mengelus lengannya, yang tentu saja masih menyisakan lukisan tangan Dika yang berwarna merah karena cekalan yang cukup lama lagi kuat.Air mata pun masih saja saling berlomba turun ke pipi Fara yang mulus meskipun usia

  • Kamu Selingkuh? Aku Selangkah   BAB 16

    "Satu lagi, Ayah minta Ibu jangan berhubungan lagi sama temen Ibu itu. Kalo masih berhubungan, Ayah gak segan buat kasi tahu keluarganya," ancam Dika yang sukses membuat Fara membeku di tempat.Setelah berbicara seperti itu, Dika segera menghabiskan sarapannya dan berangkat bekerja. Fara mencium punggung tangan suaminya meskipun dalam hatinya sungguh ia merasa enggan.Fara segera membersihkan rumah selepas keberangkatan suaminya. Dimulai dari membereskan bekas makan Dika, sampai merendam pakaian kotor. Fara yang sedang menuangkan detergen liquid ke dalam ember dikejutkan dengan kedatangan Reza."Bu ...," ucapnya sambil mengucek-ngucek matanya."Duuh, Eza bikin Ibu kaget aja," kata Fara. "Eza mau sarapan?" tawarnya.Reza mengangguk kecil mengiyakan tawaran ibunya. Fara tersenyum melihat Reza yang masih sesekali menguap. Dilapnya tangan yang masih basah ke bagian belakang bajunya. "Cuci muka dulu, yuk?" ajak Fara menggandeng Reza.Dengan mata

  • Kamu Selingkuh? Aku Selangkah   BAB 15

    "Kamu ngapain aja sampe gak sempet masak? Padahal udah aku kasih uang buat belanja biar hemat! Kalo beli terus, ya, boros nanti!" Emosi Dika masih bisa dikontrol. "Atau kamu terlalu sibuk balesin pesan sama teleponan? Sama nomor yang sengaja gak kamu kasih nama itu?" tuding Dika yang sukses membuat Fara mati kutu.Segala praduga hadir di pikiran Fara, ia tak menyangka apa yang ia sembunyikan selama ini akan terbongkar secepat ini."Kamu heran kenapa aku bisa tau?" tanya Dika, karena melihat Fara yang tak kunjung menjawab."Jangan bilang Ayah buka-buka HP Ibu?" Fara memastikan."Loh, emangnya kenapa? Salah? Enggak, 'kan? Aku buka HP istri aku sendiri, kok!" jawab Dika pongah.Fara menunduk, susah payah ia menelan salivanya. Ia bingung harus menjawab apa."Buat apa juga kamu chat-an sama dia? Aku tahu, kok, kalo dia juga udah punya anak istri. Kamu jangan jadi pelakor," tuding Dika tajam.Ucapan Dika itu langsung membuat Fara mendongak.

  • Kamu Selingkuh? Aku Selangkah   BAB 14

    Betapa terkejutnya Dika, ternyata nomor tak dikenal itu sering menghubungi Fara. "Banyak juga percakapan mereka. Aku harus cari tahu siapa si anonim itu!" geram Dika sambil mengepalkan tangan.Tak hanya aplikasi berlogo telepon, Dika juga mengecek aplikasi berwarna biru. Ternyata percakapan mereka berawal dari sana. Tak mau kecolongan, Dika segera men-stalking akun yang bernama Yuda Hermawan tersebut. Dika baru mengetahui ternyata Yuda adalah teman Fara semasa sekolah dahulu."Hhmm ... pinter banget nyembunyiinnya, Bu," gumam Dika yang masih mencari info seputar kedekatan istrinya dengan temannya itu.Dika segera mengirimi Yuda pesan melalui inbox, agar ia berhenti menghubungi Fara. Setelah memastikan pesan terkirim, Dika menghapusnya kembali. "Yang udah jadi milik aku, gak boleh dimiliki orang lain," lirih Dika kemudian menyimpan kembali ponsel Fara.Beberapa hari setelah Dika mengirimi inbox pada Yuda, Fara terlihat murung. Dika berfikir, mungkin Yuda m

DMCA.com Protection Status