Share

Menghilang

Penulis: Anna Sahara
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, Hansel tak kunjung menemukan titik terang. Beberapa bulan yang lalu, dia telah kembali ke kota asalnya, namun pencarian pada gadis misterius itu belum juga dihentikan.

Hansel menutup panggilan teleponnya setelah mendapat kabar yang sama dari seseorang yang diutus untuk mencari Sherly. Kini, wajah pria blasteran itu terlukis jelas kekecewaan setelah gagal menemukan gadis yang telah menghabiskan malam dengannya.

Baik Sherly dan dua pria yang menggotongnya ke dalam kamar malam itu hilang bak ditelan bumi. Tidak ada yang mengetahui keberadaan mereka. Bahkan Hansel sudah meminta pihak kepolisian untuk menemukan salah satu di antara ketiganya, namun hasilnya nihil.

"Sudahlah, tidak usah dipikirkan lagi, mungkin gadis itu hanya ingin bersenang-senang denganmu malam itu. Setelah mendapatkan apa yang dia mau, dia langsung pergi dan meninggalkanmu. Sekarang lebih baik fokus pada pekerjaan dan juga istrimu!" Reynand memberi nasihat pada Hansel yang sedang merengut.

Hansel melirik Reynand sekilas. Pikirannya masih tertuju pada gadis misterius itu. "Aku ingat dengan jelas saat dia mengatakan jika namanya adalah Vira, apa dia berbohong padaku? Makanya pihak kepolisian kesulitan mencari gadis dengan nama itu."

"Ya ampun, tak ada habis-habisnya membahas wanita itu. Kalian sama-sama mabuk malam itu, jadi tidak ada yang salah di antara kalian berdua.." Reynand berdecak, lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Entah apa lagi yang harus dibahas untuk mengalihkan pikiran sahabatnya itu.

Satu hal yang paling dikhawatirkan oleh Hansel adalah keluarga besarnya. Jika gadis itu muncul dan membuka skandal yang terjadi malam itu, bisa hancur reputasi keluarganya.

Selama ini, Hansel selalu berhati-hati dengan kehidupan pribadinya. Tidak pernah dalam sejarah hidupnya melakukan kecerobohan. Semua dilakukan untuk menjaga nama baik keluarga yang sangat dihormati di kalangan atas.

"Bagaimana kalau dia memiliki niat buruk padaku?" Hansel bertanya lagi.

"Tapi buktinya sampai sekarang tidak ada kan," Reynand menjawab dengan tenang. "Ini sudah berbulan-bulan sejak kejadian itu, tidak ada yang mencurigakan."

"Siapa tahu dia sedang merencanakan sesuatu."

"Itu hanya pikiran burukmu saja, lupakan tentang malam itu!" Untuk membuat Hansel kembali rileks, Reynand pun mengalihkan pembicaraan. "Oh ya, aku dengar kamu dan Lolita sedang menjalankan proses bayi tabung lagi? Bagaimana hasilnya?"

Hansel tidak terlalu peduli dengan pertanyaan itu, namun dia harus menjawabnya juga. "Selalu gagal, dan aku sangat berharap dia segera menghentikan usaha konyolnya itu," dengusnya.

"Aku turut berduka untuk itu," balas Reynand sendu. "Padahal Lolita adalah wanita yang baik, kenapa dia susah sekali untuk mendapatkan keturunan?"

"Kamu tahu sendiri gaya hidupnya sebelum menikah denganku. Aku juga tidak peduli dengan hasilnya, karena aku tidak begitu berharap memiliki anak dengannya," Hansel menjelaskan perasaannya yang hingga detik ini tidak memiliki rasa apa pun terhadap sang istri.

Pernikahan Hansel dan Lolita hanya sebuah simbiosis mutualisme, menguntungkan bagi kedua belah pihak. Mereka berdua menikah hanya untuk memuaskan keluarga yang selalu menuntut pernikahan pada anak-anaknya.

Di lain tempat.

Sherly tengah meringkuk di atas tempat tidur sembari memeluk perut buncitnya. Kehamilannya kini sudah memasuki trimester kedua. Meski berat untuk menjalani hidup ke depannya, dia mengambil keputusan untuk mempertahankan bayi yang tak berdosa itu.

Anggap saja ini adalah pelajaran hidup berharga agar tidak salah melangkah lagi di masa depan. Begitu pikiran Sherly saat menentang keluarga yang sempat memintanya untuk menggugurkan kandungan.

Sherly telah tidur dalam waktu yang lama. Dia bangkit dari pembaringan dan mulai membuka laptop di atas meja belajarnya. Walau pun sedang mengandung, Sherly yang tidak ingin mengabaikan pendidikan tetap melanjutkan kuliah yang sudah sempat didaftarkan. Dia memilih belajar online setelah memberikan beberapa alasan pada pihak universitas.

Di saat sedang fokus pada pelajaran di depannya, samar-samar Sherly mendengar suara berisik dari ruang tamu. Dia yakin kakaknya sedang datang bertamu dan membahas sesuatu hal yang penting dengan kedua orang tuanya.

Tak berselang lama, pintu kamar Sherly dibuka dari luar. Ibu, ayah, dan kakak Sherly menerobos masuk tanpa permisi.

"Sesuai perjanjian di awal, anak yang kamu kandung itu harus diberikan pada orang yang mau mengadopsinya," kata-kata Morgu terdengar tegas dan tanpa ampun. "Kamu tidak lupa dengan janjimu itu kan?" dia mengingatkan pada putri bungsunya.

Sherly hanya bisa menunduk dan memeluk perutnya. Meski anak dalam kandungannya hadir karena ketidaksengajaan, dia tetap menyayanginya dan ingin mencurahkan kasih sayang pada darah dagingnya itu.

Akan tetapi, janji yang sudah terucap harus ditepati. Sang ayah menuntut agar anak yang akan dilahirkan Sherly disingkirkan dari kehidupan mereka.

"Kakakmu sudah menemukan orang tua yang tepat, mereka akan menjaga anakmu dengan baik. Jadi kamu tidak usah khawatir dan memikirkan anak itu lagi!" Dibanding dengan Morgu, Rosali, sang ibunda lebih lembut saat menjelaskan pada putrinya yang malang.

Beberapa bulan kemudian.

Setelah melahirkan bayi berjenis kelamin laki-laki, Sherly tidak diijinkan untuk melihat putranya. Walau hanya sekali, sang ayah menolak keras dan segera menyuruh pihak tenaga medis untuk segera membawa bayi malang itu.

"Kamu jangan sedih gitu dong, kakak melakukan semua ini untuk kebaikanmu dan juga kebaikan kita semua," Selvi menghibur sang adik yang masih meratapi kesedihannya. "Sita itu teman baik kakak, jadi dia tidak akan mengecewakan kita. Kelak kalau kamu merindukan anakmu, kamu bisa menemuinya melalui Sita."

Sherly yang tadinya membuang muka langsung menatap kakaknya dengan perasaan haru. "Benarkah? Kakak tidak bohong kan?"

Sembari menggenggam kedua tangan Sherly, Selvi mengangguk dan tersenyum hangat pada adiknya. "Kakak pasti akan membantu sebisa mungkin."

Di sebuah villa mewah.

"Ini dia bayinya, Nyonya," Sita menyerahkan bayi mungil itu pada Lolita. "Dia sangat tampan dan baru berumur satu hari, sesuai dengan keinginan Nyonya," jelas Sita pada atasannya.

Lolita menerima bayi kecil itu dengan hati-hati dan penuh sukacita. Dia memandanginya dengan haru. "Akhirnya aku bisa memiliki anak yang bisa kuasuh dari lahir. Aku akan memberimu nama, Aarav Axelio Rosell."

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Zalina Raib
menarik.....
goodnovel comment avatar
Destien
Makin penasaran nih
goodnovel comment avatar
black heart
nama kaka nya pemeran utama sama kaya aku selvi hehehe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kamu Milikku    Anak Angkat

    "Kebohonganmu sukses kali ini, Loli," Hansel memuji istrinya dan menatap kagum pada wanita yang sedang duduk di sofa dan tengah memberikan susu pada bayi Aarav. "Kamu memang sudah sangat cocok menjadi seorang ibu, apa kamu yakin tidak akan ada yang curiga dengan kepergianmu selama ini?"Selama berbulan-bulan lamanya, Lolita sengaja mengasingkan diri untuk mengelabui keluarga besarnya. Begitu mendapatkan kabar dari salah satu bawahannya, Lolita segera mengabarkan pada keluarga bahwa dia sedang hamil dan tidak ingin diganggu oleh siapapun. Biar bagaimanapun, keluarga besarnya selalu menuntut untuk memiliki anak kandung keturunan Rosell, bukan anak angkat atau adopsi.Kehabisan akal, Lolita yang sudah pasrah dengan kesuburannya menerima penawaran dari Sita. Bahkan tanpa harus bertemu lebih dulu dengan wanita yang ingin menyerahkan bayinya, Lolita dengan mudahnya menyanggupi semua kesepakatan yang diajukan Sita."Tidak apa-apa berbohong, ini semua kan untuk kebaikan kita. Aku melakukan i

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kamu Milikku    Test DNA

    "Kalian dengar sendiri kan?" Jonny berkata dengan penuh kemenangan, lantas melempar sebuah dokumen di atas meja. "Silahkan periksa berkas-berkas ini, Pa! Aku juga sudah memeriksa semua rumah sakit dan tempat bersalin di kota yang Lolita tempati lima tahun yang lalu."Baik Hansel dan Lolita hanya bisa terdiam tanpa berani melakukan pembelaan. Mereka sudah terbiasa dengan tuduhan Jonny yang tak pernah bosan mencari masalah. Meski marah menyertai tatapan, namun Hansel terlihat siap dengan konsekuensi yang akan dihadapi atas kebohongan yang mereka lakukan selama ini.Akan tetapi, sang ibu yang selalu berdiri di belakang kesuksesan Hansel tidak mau tinggal diam. Hannah tidak akan menelan mentah-mentah cerita dari Jonny. Mengingat Jonny selalu iri dengan keberhasilan dan pencapaian Hansel, tidak heran jika pria itu selalu mencari-cari kelemahan anaknya."Aku hanya percaya pada Hansel. Tidak mungkin putraku melakukan kebohongan sebesar itu padaku. Dua wanita ini pasti orang suruhanmu," kata

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kamu Milikku    Siapa Ibu Dari Anak Ini?

    Rosell company."Kamu telah membuat kesalahan untuk yang ke sekian kalinya!" Sofia kembali menegur Sherly. Dia berkacak pinggang di depan wanita itu. "Kamu baru beberapa hari kerja sudah melakukan kecerobohan, kali ini, jangan harap Santos bisa membantumu," tambah Sofia menakut-nakuti."Aku akan segera memperbaikinya, Bu Sofia." Sembari menunduk, Sherly membela diri. "Dan aku rasa ini hanya kesalahan kecil, hanya butuh beberapa jam saja, aku pasti bisa melakukannya."Sherly bukan wanita yang bodoh. Kesalahannya juga tidak fatal. Saat ini, dia hanya sedang banyak pikiran. Ayahnya menyuruhnya kembali, padahal niat untuk bertemu dengan sang anak belum terlaksana. "Tidak perlu," Sofia berkata bengis. "Aku akan melaporkan ini langsung pada atasan, biar beliau yang akan menentukan hukuman untukmu. Syukur-syukur kalau kamu hanya dipecat tanpa harus memberikan ganti rugi atau dipenjarakan."Di bawah ancaman Sofia yang telah meninggalkannya, Sherly menghela napas lega seraya memandangi punggu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kamu Milikku    Berencana Kabur

    Setelah menerima panggilan dari Reynand, Hansel kembali menatap wajah Lolita yang sedang berbaring di atas ranjang. Wanita itu pasti terkejut dengan berita ini. Meski tidak ada rasa cinta yang tumbuh pada Lolita, rasa sedikit bersalah tetap ada dalam diri Hansel.Biar bagaimanapun mereka adalah suami istri yang sah dan selalu menunjukkan sikap harmonis di depan umum, terutama di depan keluarga besar mereka.Tentu sakit rasanya setelah mengetahui rahasia sebesar ini. Namun, Hansel juga tidak ingin menyalahkan diri sendiri begitu saja. Dia tidak sengaja melakukan perbuatan ini.Bahkan Hansel adalah orang yang sangat pemilih dan tidak terlalu tergila gila dengan hubungan seks. Prioritas utamanya adalah pekerjaan dan mencari kesenangan dengan wanita lain tidak ada dalam daftar hidupnya.Terbukti jika di usianya yang begitu matang dan karir yang cemerlang, Hansel tidak pernah menghambur hamburkan uang hanya demi kepuasan birahi semata.Satu pikiran negatif muncul dalam benak Hansel. "Loli,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kamu Milikku    Pembelaan Santos

    "Hei ... aku bicara padamu, ayo buka mulutmu, katakan sesuatu!" Sofia dengan sombongnya melakukan pemaksaan. Dia tidak segan-segan mencengkram lengan Sherly yang sudah gemetar sejak tadi.Begitu geramnya Sofia pada Sherly hingga tidak ada empati lagi pada wanita itu.Tak lama kemudian, Santos yang juga merupakan atasan Sherly datang menghampiri. Dia sudah tahu masalah yang menimpa Sherly. Dia tidak bisa tidak merasa khawatir."Apa yang terjadi, Sherly?" pertanyaan Santos seketika menumbuhkan kecemburuan yang lebih dalam di hati Sofia. Wajah wanita itu memerah seperti bara api yang membara.Bukan kali ini saja Sherly melalukan kesalahan. Dan setiap itu terjadi, Santos akan datang sebagai pembela dan menjadi pahlawan di setiap waktu. Akan tetapi, saat ini, dengan kelicikannya, Sofia akhirnya berhasil mengadukan kesalahan Sherly pada atasan sebelum masalah yang menimpa wanita itu terdengar oleh Santos."Itu karena dia tidak becus saat bekerja," ucap Sofia dengan nada cepat dan ketus. "T

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kamu Milikku    Kabar Bagus

    "Apa maksudnya?" Santos langsung protes pada Reynand. Sementara orang yang ditanya memilih diam dan hanya mengangkat kedua bahu seolah dia tidak ingin ikut campur lebih dalam lagi.Wanita yang dimaksud Hansel pasti Sherly. Santos berpikir demikian. Kenapa Hansel terburu buru ingin bertemu dengan Sherly? Santos tidak sabar menunggu jawaban Reynand. Dia pun bertanya kembali."Apa kalian tidak malu ikut campur dengan masalah sepele seperti ini?" Melalui Reynand, hubungan Santos lumayan dekat dengan Hansel. Dia pun mengajukan pertanyaan pada bos besar itu. "Hansel, di mana sikapmu yang tinggi berwibawa itu? Apa kamu tidak merasa rendah untuk turun tangan secara langsung pada seorang staf yang paling rendah di perusahaan ini?" Meski ada sedikit rasa segan, namun nada bicara Santos sangat berani kali ini. Dia seakan sedang mengejek, karena selama ini Hansel terkenal bersikap dingin pada para bawahannya.Hansel menoleh pada Reynand. Tatapannya mengandung arti agar orang kepercayaannya itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kamu Milikku    Pertemuan Hansel dan Sherly

    "Kenapa begitu serius? Kamu bahkan belum melihatnya lagi setelah 6 tahun, bagaimana jika dia sudah berubah atau tidak sesuai dengan yang kamu pikirkan?" goda Reynand, ingin melihat sekuat apa tekad sahabatnya itu.Bibir Hansel terkatup rapat saat menatap Reynand. Ekspresinya membuktikan bahwa dia setuju dengan ucapan pria itu. Ya, Hansel hanya sekali bertemu dengan Sherly, kenapa dia tiba tiba terobsesi dengan wanita muda itu?"Bisa saja kan dia menggunakan topeng atau riasan tebal untuk menggaet para pria kaya saat kalian bertemu dulu," Reynand mencoba mempengaruhi lagi, padahal dia sendiri sempat terpesona ketika melihat Sherly yang polos dan menarik perhatian.Hansel mengangguk pelan, namun sepersekian detik dia sudah dapat menemukan jawaban lain. Saat pertama kali melihat Sherly di dalam klub malam, sudah ada rasa ketertarikan untuk gadis itu. Wajah yang cantik dan tubuh semampai Sherly memang menjadi poin utama bagi Hansel di awal pertemuan. Namun, tidak bisa dipungkiri, jika kal

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kamu Milikku    Sherly Menggoda Hansel

    Enam tahun sudah berlalu, Sherly selalu berusaha untuk melupakan masa lalu kelamnya. Karena tidak ingin menjadi orang ketiga dalam hubungan rumah tangga Hansel, Sherly juga tidak ingin mengingat nama pria yang sudah tidur dengannya.Meski memiliki anak bersama Hansel, Sherly menganggap itu hanya sebuah kesalahan dan tidak perlu meminta pertanggungjawaban pada pria itu. Untuk beberapa saat Hansel dan Sherly saling bertatapan. Keduanya saling mengamati satu sama lain.Hansel masih tampan dengan style metroseksualnya . Pun dengan Sherly yang semakin anggun di usianya yang sudah dewasa.Enam tahun yang lalu.Di sebuah klub malam.Hansel sedang merayakan kerja sama yang baru saja terjalin dengan klien barunya. Klub malam tersebut adalah satu-satunya tempat hiburan malam di daerah itu. Jadi banyak sekali orang yang ingin menghabiskan malam untuk bersenang senang atau sekedar mengisi kekosongan.Tidak terkecuali sekelompok muda mudi yang sengaja memasuki klub malam untuk merayakan hari kelul

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Kamu Milikku    Permintaan Maaf

    Hansel ingin mengejutkan istrinya setelah mereka kembali, namun kejutan itu satu persatu telah datang dengan sendirinya.Ya, orang tua Sherly lebih dulu masuk ke dalam ruangan itu. Rosali langsung memeluk Sherly, diikuti Selvi serta keluarga kecilnya. Sedangkan Morgu terlihat menunduk malu setelah memasukkan ruangan tersebut. Dia bahkan tidak berani menyaksikan kedekatan antara Sherly dan Selvi, juga dengan istrinya yang sangat menyayangi Sherly."Ayah ...!" Sherly menyebut panggilan itu pada Morgu. Meski pria tua itu bukan ayah biologisnya dan terang-terangan memutus hubungan dengannya, namun Sherly tetap menganggapnya sebagai ayah."Ayah, kemarilah!"Seketika Morgu terharu dengan panggilan itu. Dia langsung memeluk Sherly. "Ayah minta maaf, ayah sangat jahat padamu, ayah egois telah memanfaatkanmu selama ini," ucapnya dengan penuh penyesalan."Aku sudah melupakannya," balas Sherly dengan ikhlas. "Bagiku, kamu tetaplah ayahku."Saat itu, Rosali kembali mengusap rambut Sherly. Dia jug

  • Kamu Milikku    Ada Kejutan

    "Sherly ...!" Hansel berbisik di telinga istrinya untuk membangunkan wanita itu. "Sherly ... bangunlah, ini aku datang."Perlahan, Sherly mengerjapkan matanya dengan malas. Pada kehamilan yang kedua ini, dia mudah mengantuk. Matanya sudah tidak bisa diajak kompromi. Tubuhnya juga letih selama perjalanan. Itu sebabnya Ronald membiarkan Sherly beristirahat untuk malam ini saja, tapi dengan tangan yang terikat."Hansel ...." Dengan sebelah tangannya, Sherly mengucek mata. Dia masih ragu dengan penglihatannya yang samar-samar. "Kamu datang, ini benar benar kamu yang datang?" dia bertanya untuk memastikan apa yang dilihatnya bukanlah bagian dari mimpi."Ya, ini aku datang," Hansel membenarkan. Untuk meyakinkan Sherly, dia mengecup bibir wanita itu sebanyak tiga kali. "Tetap tenang di sini!"Seterusnya, Hansel langsung mencari cara untuk melepaskan ikatan tangan Sherly. "Apa kamu tahu kuncinya diletakkan di mana?" tanya Hansel setelah berusaha mencari kunci borgol yang mengikat tangan She

  • Kamu Milikku    Pengorbanan

    Setelah mendapatkan serangan dari anak buah Yoga, Hamza masih tidak menyesali perbuatannya. Alih-alih melarang atau meminta penjelasan secara detail, dia justru mendorong para penjahat itu agar melanjutkan misi mereka."Bawa saja dia pergi, terserah kalian ingin melakukan apa, aku tidak peduli dengan keselamatan wanita pembawa sial ini!" Hamza membiarkan, bahkan senang melihat Sherly digotong oleh orang yang tidak mereka kenal."Ayah, kenapa kamu begitu tega pada Sherly?" Lolita tak berdaya karena ruang geraknya dihalangi oleh Hamza dan orang suruhan ayahnya. Pada saat Sherly dibawa oleh sekelompok penjahat itu, Lolita terduduk lemas di atas lantai. Untuk beberapa menit lamanya, dia menangis sejadi-jadinya. Dia berteriak, merasa buruk karena tidak dapat memberi bantuan pada adiknya yang tengah hamil.'Cepatlah datang, Hansel!' ujar Lolita dalam hati. Dia telah mengirimkan pesan pada Hansel sebelum memasuki gedung tersebut."Sudahlah , jangan bertingkah bodoh seperti ini seolah-olah d

  • Kamu Milikku    Kemarahan Lolita

    "Bagaimana bisa kalian gagal mendapatkan Sherly?" Ronald murka mengetahui dua orang suruhannya telah didahului oleh orang lain. "Kalian sudah lebih dulu berada di sana, bahkan sejak pagi telah memasuki rumah itu, apa kalian tidak melihat ada orang yang mencurigakan?" "Maaf, Pak Ronald, kami tidak mengetahui jika pria itu juga menginginkan Sherly." Salah satu dari kedua pria itu menjawab. "Terlalu banyak yang melihat ke arah Sherly, kami kesulitan untuk menebak siapa saja yang ingin menculiknya malam itu.""Bodoh ...! Kalian memang bodoh, tidak berguna!" bentak Ronald. Tidak terima dengan alasan itu. Seandainya, tidak ada yang mengikuti langkah Ronald setiap saat, dia sudah mengambil tindakan sendiri. Kebencian Ronald terlalu tinggi untuk Sherly dan Hansel membuat pria itu rela mengeluarkan uang yang banyak hanya untuk membalaskan dendamnya."Jangan gegabah seperti itu, Ronald!" Yoga tiba-tiba muncul di ruangan itu. Dia menepuk pundak Ronald, lalu berkata lagi. "Aku sudah tahu siapa

  • Kamu Milikku    Kondisi Sherly

    Mansion mewah dengan fasilitas terlengkap di kota itu mendadak mengalami masalah internal dalam hal penerangan. Hal itu tentu menumbuhkan kecurigaan bagi para penghuni rumah atau tamu malam itu.Terutama Hansel yang telah kehilangan Sherly dalam hitungan detik. Begitu cahaya lampu kembali menerangi ruangan demi ruangan, hal pertama yang Hansel lakukan adalah mencari keberadaan istrinya."Sherly ... Sherly ...!" Hansel memanggil manggil istrinya sembari berjalan mondar mandir. Dengan wajah panik, dia menyusuri setiap ruangan terdekat dari tempat awal mereka berdiri.Sebagai pemilik mansion, Hilman langsung memberi perintah pada orang kepercayaannya untuk memeriksa kondisi keamanan di rumah tersebut. "Periksa semua di sekitar rumah, jangan ada satu pun yang terlewat! Jika ada yang mencurigakan, segera melapor!"Sang asisten bergerak melaksanakan tugasnya. "Kenapa dia bisa menghilang sendiri?" Alexander keheranan. "Di antara sekian banyak orang yang ada di ruangan ini, kenapa hanya wani

  • Kamu Milikku    Penculikan

    Sherly berusaha menarik tangannya dari genggaman Hansel, namun pria itu tidak membiarkannya lepas. "Hansel ... semua orang melihat kita. Tolong lepaskan tanganku, yakinkan keluargamu dan aku akan menjaga Aarav!" dia mencari aman.Hansel tidak setuju. Dia justru bersemangat untuk membawa Sherly dan Aarav menuju keluarganya. "Kita hadapi bersama!" ujarnya."Apa maksudnya ini?" Meski paham dengan tujuan Hansel, Hilman tetap bertanya, dan dia melakukan itu hanya untuk menjaga wibawanya yang terkenal tegas di depan rekan rekan keluarga mereka.Hansel sama sekali tidak gentar menghadapi Hilman. Ketika sudah berdiri tepat di hadapan sang kakek, dia memperkenalkan istrinya lebih dulu. "Wanita yang aku bawa ini namanya Sherly. Bukankah Kakek ingin bertemu dengannya? Aku sudah membawanya, tolong terima dia menjadi menantu di keluarga ini sebagai istriku!" pinta Hansel dengan suara yang datar. Tidak ada keraguan, namun dia masih terlihat waspada jikalau Hilman tidak menerima kehadiran Sherly.B

  • Kamu Milikku    Vonny vs Lolita, Hansel ,dan Sherly.

    Setelah beberapa hari berlalu, Vonny masih tidak bisa menerima kehadiran Sherly sebagai adiknya. Dia terlalu benci dengan wanita itu, lalu bagaimana caranya untuk melupakan permusuhan mereka?Kemarahan dalam diri Vonny semakin meledak tatkala mengetahui jika Sherly sudah melaksanakan pernikahan dengan Hansel dan mereka juga sudah memiliki anak yang selama ini diasuh oleh Lolita. "Aku tidak akan membiarkanmu mendapatkan semua yang harusnya menjadi milikku, Sherly. Aku akan menghancurkan hidupmu." Vonny menatap gambar gambar Santos ketika bersama dengan Sherly. Foto itu terlihat intim, berpelukan, berciuman, membuat siapa pun yang melihatnya akan percaya jika keduanya tengah menjalin hubungan serius."Dengan semua ini, aku akan mempermalukanmu di depan keluarga Hansel. Lihat saja, Sherly, semua orang akan semakin jijik melihatmu. Dan aku yakin Hansel tidak akan menerimamu lagi." Vonny menganggap Sherly memiliki keberuntungan hanya karena kemiripan mereka. "Jangan harap aku akan mengan

  • Kamu Milikku    Waktu Yang Ditunggu

    Ketika Santos bergerak ke arahnya, Sherly langsung mengangkat kedua tangannya untuk menghentikan pria itu. "Berhenti di situ, jangan mendekat!" dia masih trauma dengan perlakuan Santos padanya."Aku hanya ingin bicara sebentar, Sherly, aku tidak ingin berbuat kasar padamu." Santos diam di tempat. "Tolong beri aku kesempatan untuk meminta maaf padamu. Aku sangat menyesali kebodohanku itu.""Bukankah Hansel menyuruhmu untuk menyelesaikan masalahmu di perusahaan ini?" Sherly mengingatkan Santos dan mengabaikan ucapan pria itu. "Tolong segera keluar dari sini!" pintanya lagi.Untuk meyakinkan Sherly, Santos segera berlutut di hadapan Sherly. Dia mengatupkan kedua tangannya, merendahkan diri agar Sherly percaya padanya. "Tolong maafkan aku, Sherly, aku tidak akan bisa tenang sebelum mendapat maaf darimu. Tujuanku datang hari ini juga hanya ingin mendapat maaf darimu.""Aku bersumpah atas nama ibuku, aku sudah menyesali semua perbuatanku waktu itu. Aku khilaf, Sherly, tolong maafkan aku!"

  • Kamu Milikku    Ingin Bicara Berdua

    Sembari meletakkan botol minumannya di atas meja, Sherly memberi kode pada Hansel agar tidak buru-buru mengungkapkan hubungan mereka di depan wanita paruh baya itu.Mereka berdua sama sama tahu jika kondisi Farah tidak terlalu bagus untuk menerima berita yang mengejutkan. "Aku paham," ucap Hansel dengan suara yang pelan. Setelah itu, dia lebih dulu berdiri untuk menyambut Santos dan Farah."Selamat siang, Hansel!" Farah terlihat lebih bersemangat, maka dia lebih dulu menyapa. "Apa kedatangan kami mengganggumu?""Tidak sama sekali, Bibi," sambut Hansel dengan ramah. "Ayo duduk dulu!"Saat itu Sherly juga mendekat, namun dia tidak ingin bicara pada Santos. Kemarahannya terhadap pria itu belum sepenuhnya hilang. Maka dia hanya bertegur sapa dengan Farah, dan membantu wanita itu untuk duduk di sofa tepat di sebelahnya. Santos mengikutinya. Rasa bersalah terhadap Sherly membuat pria itu diam seribu bahasa. Hingga detik ini, dia belum mendapat kesempatan untuk meminta maaf secara langsung

DMCA.com Protection Status