Beranda / Romansa / Kala Cinta Menggoda / Tukang icip-icip.

Share

Tukang icip-icip.

Penulis: Skavivi
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-11 23:54:57

Sarasvati berdiri, sembari berdecak kagum dengan rumah yang Daniel tempati. 

"Kamu beli rumah ini, Niel?" 

Daniel dan Andina terkikik bersama, mata mereka mengerjap jenaka. Benak keduanya seolah mengerti, jika Sarasvati perlu di beri pelajaran kalian ini. 

Mereka menggandeng tangan Sarasvati sembari menuntunnya menaiki anak tangga. 

"Beli dong, Ma! Cash!" dusta Daniel dengan nada sombong. 

Andina menyahut. "Dina berhasil kan, Ma. Membuat mas Daniel menjadi laki-laki pekerja keras." ujarnya menimpali. Meski hatinya tertawa ngakak sembari berdoa agar tidak kualat karena membohongi ibu mertuanya. 

"Mobil itu juga?" Tunjuk Sarasvati pada Mercedes Benz warna hitam yang mengkilap dibawah cahaya matahari.

Daniel mengangguk tegas, "Sekarang mama masih mau meremehkan kemampuan Daniel?" ujar Daniel sembari menolehkan kepalanya. 

Wajah Sarasvati penuh ekspresi heran ketika ia berkata, "Tidak... Kamu mema

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Nia Kurniawati
akhirnya pada kumpul lagi
goodnovel comment avatar
Dian Susantie
senengnya ....sekeluarga akur semua...Marco ...Marco ....ga mau rugi ....!!hahahaha
goodnovel comment avatar
Muti
Yeaaay. Tinggal ngurusin Hotel yaa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kala Cinta Menggoda   Tobat yuk... Tobat.

    Sanjaya menghubungi Sarasvati dari Jakarta ditengah malam buta. Istrinya jelas berdecak kesal. Bukan karena apa-apa, wanita itu baru saja tidur setelah menghabiskan malam bersama Andina dan Abigail membicarakan banyak hal tentang cinta, pekerjaan, masa depan, dan ambisi yang ingin mereka kejar."Sudah saatnya melempar sauh belum, Mah?" ujar Sanjaya di seberang sana. Terlihat kesepian tanpa istrinya yang cerewet.Sarasvati berdehem tanpa membuka matanya yang terasa berat."Jadi mama besok sudah pulang?" Entah bertanya atau memaksa, Sanjaya terlihat tersenyum tipis.Sarasvati mengerjap. Lalu wajahnya menjadi serius, ia bicara dengan dalam dan serak oleh emosi. "Daniel masih ingin meluruskan hidupnya di Jogja, Pa. Kita harus menerima keputusannya. Gak mudah memang untuk membujuknya kembali. Tapi papa percaya saja, bahwa Daniel bisa mengeluarkan kita dari kekacauan yang ia buat."&

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-13
  • Kala Cinta Menggoda   My everything.

    Sarasvati menggenggam tangan Andina dengan senyum penuh kasih setelah percakapan panjang penuh kemelut ribut di hati keduanya."Kita akhiri perjanjian diantara kita, Dina! Mama sudah yakin kalau kamu dan Daniel akan terus bersama dalam suka duka berumah tangga."Andina mengangguk dan segera memeluk sang mertua dengan erat."Maaf ya, ma. Tadinya aku dan mas Daniel mau kabur lebih lama biar Mama tahu rasanya ditinggalkan." ujar Andina kembali mengingatkan Sarasvati yang memasang wajah jengah."Mama kan hanya mau memberi pelajaran kepada Daniel, Din! Itu juga berbuah manis dengan memberikan akses kebahagiaan untuk kamu dan Daniel!" seru Sarasvati.Andina terkekeh, ia lantas memandang langit-langit rumah."Bagaimana hasil laboratoriumnya ya, Ma?" tanya Andina.Sarasvati melirik Andina, "Bagaimana jika Daniel kenapa-kenapa? Apa kamu masih mau menerima keadaannya?" tanya Sarasvati hati-hati.Andina

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-15
  • Kala Cinta Menggoda   Payung teduh.

    Semua telah berubah sejalan dengan waktu, setiap detik terasa berarti sekarang. Canda, tawa yang mengiringi cerita. Senyum, tangis yang menghiasi air muka seakan tak ingin ada satupun hal yang luput dari mereka, seolah menepikan sebagian gundah yang menganga di benak mereka.Andina dan Daniel, keduanya melewati hari demi hari yang buruk dengan bersuka cita. Saling mendukung dengan cara masing-masing yang membuat keduanya saling menerima dengan legowo. Tak ada yang berubah atau menghindar, karena keduanya sama-sama tahu, mereka punya harapan baru setelah hal buruk yang menjadikan mereka kuat bersama.Tak ada gundah atau air mata, Andina pun setia menemani Daniel dan Marco saat keduanya harus check up rutin ke rumah sakit. Hingga hasil laboratorium menunjukkan bahwa Daniel resmi menyandang gelar negatif yang membuat hatinya membuncah luar bahagia.Di dekatnya, Andina bertepuk tangan dengan riang, diikuti kalimat puji syukur dari Sarasvati

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-15
  • Kala Cinta Menggoda   Pergi untuk kembali.

    Tuhan seolah sedang menganugerahkan kebahagiaan yang berlipat-lipat bagi Daniel. Ia berpikir mungkin Tuhan sedang bermurah hati sekarang setelah jentaka yang menyapanya selama ini.Pertama, ia telah bertemu dengan ibunya lagi tanpa masalah yang berkepanjangan. Kedua, ia telah sembuh. Ketiga, ia adalah pemegang saham baru dan menduduki jabatan sebagai CEO muda yang menggantikan peran CEO lama yang memilih pensiun untuk menikmati masa-masa tuanya. Secara tidak langsung, Daniel menduduki posisi tertinggi dari perusahaan itu meski bukan perusahaan memilikinya. Keempat, kini Daniel sedang berada di sebuah restoran. Membicarakan mimpi-mimpinya setelah hari dimana seluruh kebahagiaan dilimpahkan oleh Tuhan kepadanya."Aku sangat-sangat bahagia hari ini." katanya gembira.Andina juga ikut bahagia melihat wajah sang suami yang berseri-seri, ia mengelus lengan Daniel sembari tersenyum cerah."Selamat ya... Kamu berhasil membuktikan kepada Mama bah

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-16
  • Kala Cinta Menggoda   Marah sama aku?

    Ketika tujuh bulan telah berlalu, Daniel dan Andina sudah mulai terbiasa dengan rutinitas harian mereka berdua yang sama-sama sibuknya.Andina yang kini menjadi mandor di dapur umum yang Daniel berikan, menyunggingkan senyum lembut ketika seluruh makanan sudah siap untuk dibagikan kepada sesama.Andina senang dengan rutinitas barunya, meski Daniel slalu mewanti-wantinya agar tidak terlalu lelah dalam bersosialisasi. Andina tetap bersikukuh untuk melakukannya setiap hari dibantu oleh sang pembantu."Hari ini aku mau ke daerah dekat perusahaan mas Daniel, Mbak! Jadi biar aku saja sekalian untuk nganterin makan siang mas Daniel."Mbak Piah yang sudah mengabdi kepada Daniel dan Andina sejak pertama kali tuannya tinggal di rumah itu mengangguk."Pak Daniel tadi meminta agar tidak mengizinkan Bu Dina keluar sendiri." ucap Mbak Piah dengan khawatir.Andina memasukkan makanannya ke box kontainer yang akan nangkrin

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-17
  • Kala Cinta Menggoda   Pengintaian.

    Sepeninggalan Daniel yang kini berada di ruang meeting. Andina duduk di sofa, termenung, entah harus melakukan apa dalam kesendiriannya.Ruangan itu terasa dingin, terasa sepi, bahkan hilir mudik beberapa karyawan diluar sana tidak terdengar dari dalam. Hingga ia menguap, merasakan matanya mendadak berat untuk terbuka.Andina menyandarkan kepalanya di bantal sofa. Puluhan detik kemudian setelah sibuk menguap dan menatap pintu ruang kerja yang tak kunjung terbuka. Matanya terpejam rapat.Diruang meeting, Daniel menggebrak meja dengan keras."Kalau memang disini gue gak diterima dengan baik. Gue gak masalah. Gue disini juga hanya kerja! Jadi bekerjasamalah dengan baik kalau tidak mau terkena masalah!" urai Daniel sebelum menghirup nafas dalam-dalam.Akan lebih mudah jika tidak melibatkan emosi disaat seperti ini. Apalagi ada sang istri yang ia takutkan akan nguping lagi."Gue cuma mau evaluasi bulanan

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-18
  • Kala Cinta Menggoda   Menolak lupa.

    "Sayang..." Andina mengerjapkan matanya sebelum menyengir kuda. Benaknya menggerutu kesal karena Daniel malah memanggilnya di depan para pria-pria tua yang kini ikut memandangi Daniel dan Abigail yang nampak heran melihat Andina di pantry. "Eh... Mas... Daniel." ucap Andina setelah beberapa detik menguras otak. "Mau makan lagi ya?" tanya Andina sembari tersenyum manis. Menutupi gelagat cemburu yang mulai menjangkiti hatinya. "Abigail yang mau makan! Aku masih kenyang." ungkap Daniel, sejujurnya. Andina ber-oh ria sembari menepuk bangku disebelahnya. Ia sudah menduganya kalau Abigail yang akan makan siang karena wajah wanita itu terlihat lesu. Dan sang suami dengan senang hati menemaninya tanpa menengoknya terlebih di ruang kerjanya untuk memastikan ia masih dikantor atau tidak. Abigail tersenyum tipis dan menghempaskan tubuhnya di samping Andina. "Sudah makan?" tanya Abigail. Hal yang biasanya ia t

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-19
  • Kala Cinta Menggoda   White in September.

    "Cemburu kok dirayakan sih mas! Harusnya kalau aku cemburu tuh di rayu. Bukan di ajak ngamar!" sungut Andina kesal saat Daniel melepas pakaiannya. "Aku mau mandi sayang. Habis itu aku rayu kamu!" seru Daniel sebelum masuk ke dalam jacuzzi lengkap dengan senyum mesum alakadarnya. Andina yang masih bergeming di tepi ranjang memikirkan hal yang membuatnya ketularan mesum seperti suaminya. "Kalau mas Daniel mandi? Gantinya pakai pakaian apa? Kan gak bawa baju ganti. Masa iya..." Pipi Andina langsung bersemu merah, membayangkan bagaimana sang suami bertelanjang dada sepanjang malam tanpa sehelai benang sedikit pun. "Lagian kenapa aku juga gak ikutan mandi! Bukannya seru berendam berduaan." Andina cekikikan, Daniel yang mendengarpun berbalik dengan wajah terkejut saat memandang Andina. "Hei!!! Mau apa?" Teriak Daniel. "Menemanimu." sahut Andina setelah melepas pengait branya.&nb

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-20

Bab terbaru

  • Kala Cinta Menggoda   Epilog.

    Proses melahirkan sukses membuat Daniel hampir pingsan. Bagaimana tidak? Selama proses terlahirnya manusia kecil yang sedang melakukan inisiasi menyusui dini itu, Andina terus mencengkeram suaminya. Meremas semua yang bisa ia jangkau dari untuk melampiaskan rasa sakitnya, atau tepatnya membagi rasa sakit.Andina bahagia, begitupun Daniel yang sempat menangis haru sepanjang hari kemarin."Masih sakit, yang?" tanya Daniel sambil mengamati sang anak yang masih menyusu dengan mata yang terpejam. Bayi merah yang diberi nama Dayana Dimitri tanpa Putri Adelard Sanjaya itu terlihat menikmati asi eksklusif dari Andina."Masih dong, kamu kira sulap! Di obati langsung sembuh!" seru Andina kesal.Daniel tersenyum seraya mengambil sisir untuk merapikan rambut Andina."Udah jangan marah-marah! Nanti Dayana sedih lho denger suaramu." sindir Daniel."Habis kamu lucu mas! Orang baru melahirkan kemarin kok ditanyain masih sakit apa eng

  • Kala Cinta Menggoda   Miracle.

    Di pesawat yang mengudara menuju Jakarta, Andina terus bertahan dengan hati yang begitu ketar-ketir memikirkan kandungannya. Ia takut terjadi apa-apa saat kemarin hasil check up menunjukkan sedikit risiko jika melakukan penerbangan. Namun, Daniel terus mengingatkan bahwa ia akan baik-baik saja asal jangan tegang."Gimana gak tegang, mas! Mama pasti bawel kalau cucunya kenapa-kenapa." sunggut Andina.Daniel mengusap perut Andina dengan pelan selama perjalanan yang hanya memakan waktu satu setengah jam itu."Rilex, sayang. Jangan takut! Aku bakal nyanyiin lagu anak-anak untuk Dayana putri kita. Lagu kita dulu, konyol tapi sampai sekarang aku masih ingat."Andina mengangguk pasrah dan berusaha memejamkan mata saat Daniel mulai menyanyikan lagu Barney."I love you, you love me. We are happy family. With a great big hug. And a kiss from me to you, won't you say you love me too..."Daniel tersenyum lega saat det

  • Kala Cinta Menggoda   Cukup sekali saja.

    Butuh waktu hingga satu bulan untuk membujuk Andina agar mau melepas orangtuanya pulang ke rumah masing-masing. Meski berat, Andina tetap mengantar ibunya dan Feng ke Bandara Ngurah Rai setelah beberapa hari yang lalu Feri terlebih dahulu pulang ke Surabaya bersama kedua anaknya. Kirana masih tinggal di hotel untuk mengikuti job training dengan petinggi perusahaan. "Dimana rumah ibu?" tanya Andina setelah cukup puas menangis dan merengek sembari menarik ujung baju ibunya agar tidak pergi darinya lagi."Aku masih kangen, masih mau ibu ada disini!" lanjutnya tetap dengan nada merengek, seolah satu bulan ini tidak cukup untuk melepas kerinduan bersama. Feng yang 'mungkin' menganggap Andina aneh memasang wajah tak acuh. Ia bergumam dengan bahasa Mandarin yang pasti Larasati mengerti jika itu adalah peringatan. "Dina... Ibu harus pulang ke Hongkong. Ibu harus kerja, kalau kamu kangen sama ibu, Daniel sudah tahu dimana rumah ibu. Kamu bisa data

  • Kala Cinta Menggoda   Utuh.

    Suasana ballroom hotel terlihat sangat sejuk dengan hiasan bunga-bunga segar berwarna putih, begitu juga dedaunan yang di tata sedemikian rupa agar terlihat rapi dan indah. Balon-balon bertuliskan inisial DAYANA bergoyang-goyang diterpa angin dan kue tart penuh cream pandan buatan master chef Bisma menjadi pelengkap suasana pagi ini.Nuansa hijau dan putih masih menjadi pilihan Daniel untuk merayakan pesta kecil penyambutan calon bayi yang di kandung Andina. Begitupun seragam pesta hari ini.Hijau? Mungkin menjadi pilihan warna yang tidak biasa untuk gaun pesta. Namun, ya sudahlah. Daniel hanya menuruti keinginan sang istri. Beruntung Sarasvati mendapatkan desainer gaun pesta yang bagus, jadi gaun berwarna hijau itu bisa terlihat elegan dan mewah.Di kamar, Daniel memperhatikan penampilan Andina yang terlihat seperti gitar spanyol. Lekukan tubuhnya depan belakang begitu menonjol.Daniel menahan senyum saat Andina merengut dengan wa

  • Kala Cinta Menggoda   Full of love.

    Pesawat itu terbang semakin rendah di selatan, Bali. Lalu, mendarat dengan mulus di landasan pacu yang terletak tak jauh dari tepi laut itu. Seluruh keluarga Sanjaya tersenyum lega saat menginjakkan kaki di atas dasar bumi. Terlebih-lebih Daniel, bapak posesif itu benar-benar cerewet selama perjalanan ke pulau Dewata itu. Pulau yang mengubah hidupnya."Aku baik-baik saja, Mas! Dayana juga! Dia bilang, ibu kita naik burung ya? Aku jawab iya! Jadi yang tenang ya!" urai Andina menenangkan suaminya.Marco yang tak habis pikir mengapa Daniel bisa sekeren itu dalam mencintai istrinya menggelengkan kepalanya."Ayo gays... Kita harus ke hotel, istirahat sebelum pesta baby shower dan proses nikahan gue!" seru Marco penuh semangat.Sarasvati dan Sanjaya yang mendengar anak-anaknya berdebat sambil mengiringi langkah kaki mereka menuju gerbang kedatangan tersenyum lebar."Udahlah, Co! Jangan ganggu, Abangmu. Dia lagi bahagia sekali kare

  • Kala Cinta Menggoda   Burung.

    "Satu burung... Dua burung... Tiga burung."Suara berhitung itu berasal dari kamar bernuansa hijau dan putih. Beraroma khas cat baru yang baru saja melapis tembok itu. Kamar yang disiapkan untuk Dayana setelah satu bulan lamanya mempersiapkan begitu banyak printilannya termasuk baju-baju bayi yang baru saja kering setelah dicuci oleh Mbak Piah.Dan sekarang, kandungan Andina sudah berusia tujuh bulan lebih. Sudah terlihat tambah besar dari sebelumnya. Sudah sering kali berkata lelah dan semakin manja."Kenapa burungnya hanya tiga, mas?" tanya Andina."Gak tau, sayang! Tanya aja sama tulang catnya. Aku kan hanya terima beres.""Bisa gak mas kalau burungnya ditambah satu, biar genap. Jadi tidak seperti cinta segitiga gitu! Atau cinta dalam diam. Kasian!"Daniel memasang cengiran bodoh seperti biasanya saat Andina berkata sesuka hati lengkap dengan asumsinya sendiri."Tukangnya sudah pulang, sayang. Su

  • Kala Cinta Menggoda   Dayana Dimitri.

    Keesokan harinya di kediaman Sanjaya. Daniel menemani Andina yang diperiksa oleh bidan di ruangan obygn. Ruang paling istimewa di ruang Sanjaya sekarang."Bagaimana, Bu bidan? Semua baik-baik saja kan?" tanya Daniel karena semalam Andina mengaduh sakit setelah kebanyakan makan.Sang bidan tersenyum sembari menutup baju Andina."Detak jantungnya normal, air ketubannya pas, hanya saja. Bapak Daniel sepertinya sudah mengajak Bu Dina berlelah-lelahan."Daniel tersenyum miring seraya mengecup jari-jemari Andina yang sedaritadi ia genggam."Saya kangen kok! Tidak boleh kalau istri saya lelah?"Sungguh wajah Andina langsung tersipu malu. Begitukah suaminya dan seluruh keluarganya. Bertanya tanpa tedeng aling-aling dan gak disortir."Boleh bapak, boleh sekali! Asal jangan setiap hari karena terlalu sering orgasme bisa membuat bayi lahir prematur. Bapak Daniel mau kan bayinya sehat walafiat sampai lahi

  • Kala Cinta Menggoda   Sweet sarcifies.

    Malam ini, bintang begitu cantik di langit Jakarta. Berkerlip ria seakan mengisyaratkan bahwa bintang-bintang itu seperti dirinya. Ada binar senang yang terpancar diwajahnya setelah menyaksikan satu manusia paling berharga dalam hidupnya, paling ia rindukan selama satu bulan ini.Daniel melabuhkan kecupan di kening Andina. "Aku pulang, sayang." ucapnya dengan lirih sebelum mengelus-elus perut istrinya yang membuncit. Ia tersenyum lebar ketika menyadari jika sang putri memahami kedatangannya."Tidurlah sayang, daddy hanya menyapamu sebentar!" gumam Daniel.Namun, tendangan-tendangan kecil terus ia rasakan saat ia melabuhkan berkali-kali kecupan dan mengelus perut tersebut. Hingga Andina mulai bergerak-gerak seperti terganggu oleh kehadirannya."Oh sayang. Santai dong... Kamu akan membuat ibumu bangun!" ujar Daniel gusar sembari mematung kan diri. Ia takut, takut istrinya akan marah-marah karena ia sudah melanggar janji untuk tidak pergi terlalu l

  • Kala Cinta Menggoda   Sinting!

    Kehamilan Andina yang sudah menginjak trimester kedua membuat Daniel bernafas lega. Bukan hanya soal nyidam sang istri yang terbilang cukup ribet dalam mencarinya, namun juga mintanya slalu dijam-jam kerja atau ditengah malam buta. Namun bukan itu saja yang membuat Daniel tersenyum senang, karena sang jabang bayi yang sudah terlihat jenis kelaminnya. "Cap... Cip... Cup... Nama lengkap mana yang paling bagus." ujar Andina sembari mengocok botol arisan dan mengeluarkan secarik kertas yang digulung dengan nama-nama anak perempuan yang sudah Daniel tulis. Marco yang menjadi teman main Andina menghirup nafas dalam-dalam. Bukan soal keanehan nyidam yang seharusnya sudah berhenti, namun Andina slalu meminta hal-hal aneh kepada adik angkat suaminya tersebut. Daniel tentu setuju, setengah mati ia akan tertawa terbahak-bahak saat Marco menceritakan semua kegiatan 'nyidam' yang dilakukan Andina. Marco mendengus tapi ia senang-senang saja saat bisa diru

DMCA.com Protection Status