Home / Romansa / Kala Cinta Menggoda / Pusing sendiri.

Share

Pusing sendiri.

Author: Skavivi
last update Last Updated: 2021-06-05 12:50:06

Siang hari sebelum istirahat makan siang. Daniel berada di salah satu kamar hotel tempatnya beristirahat. Tempat dimana Daniel dan Aurelie sering menghabiskan waktu berdua.

Daniel menunggu Aurelie untuk membahas tentang pernikahan mereka. 

Daniel tersenyum manis ketika Aurelie membuka pintu kamar hotel sembari menjinjing tas brandednya. Tas yang ia berikan sebagai hadiah ulangtahun Aurelie yang ke dua puluh lima tahun.

"Apa aku terlambat?" tanya Aurelie sembari mendaratkan tubuhnya di samping Daniel yang sedang duduk di tepi ranjang.

"Tidak sama sekali." kata Daniel, ia mengelus pipi Aurelie sekilas, "Sudah makan siang?" tanya Daniel.

Aurelie mengangguk, "Apa apa, Dan? Nanti jam dua aku ada fitting baju untuk fashion show di Bali seminggu lagi." ujar Aurelie dengan malas.

"Kenapa tidak sekalian fitting baju untuk pernikahan kita nanti, Rel?" ujar Daniel sembari menaikkan salah satu alisnya.

"Maksudmu, Dan? Kamu mengajakku menikah yang berarti kamu setuju dengan persyaratan yang aku katakan kemarin?" tanya Aurelie begitu antusias.

Daniel menggeleng, membuat Aurelie menjadi kebingungan.

"Iya aku setuju, tapi kita nikahnya satu tahun lagi setelah kamu menyelesaikan kontrak kerjamu, Rel. Aku ingin pernikahan seutuhnya!"

Daniel sepertinya memang sudah dibutakan cinta dan kehilangan akal sehatnya. Baginya menunggu seperti mesin yang otomatis menyala di tubuhnya.

Aurelie diam, otaknya berputar mencari ide agar semua bisa ia kendalikan.

Pacarnya sudah memberikan kesempatan yang bagus. Aurelie tidak mau kehilangan semuanya. Karier, Daniel, kemewahan, tetap harus berjalan seiringan.

"Bagaimana jika kita tunangan dulu, Dan? Biar kita ada ikatan pasti."

Daniel mengernyitkan dahi, "Kamu yakin?"

Aurelie mengangguk, ia mengecup bibir Daniel sekilas. Jari-jarinya yang lentik dan panjang mengelus dada Daniel dengan mesra.

"Baiklah. Kita akan mengadakan lamaran sebelum kamu pergi ke Bali. Sekalian aku ingin mengantarmu fashion show disana." Daniel menahan tangan Aurelie, ia menarik Aurelie ke dalam pelukannya.

"Terimakasih, Rel. Akhirnya kamu menjadi milikku."

Dalam pelukan Daniel, Aurelie kembali berpikir untuk mencari titik temu yang saling menguntungkan.

"Semoga Mama masih bisa bersabar untuk memiliki cucu dari kita ya, Dan."

Daniel mengangguk pelan membuat senyum Aurelie merekah seiring hembusan nafas leganya.

"Kamu memang bisa diandalkan, Dan."

Aurelie melabuhkan ciuman di bibir Daniel. Dan, selanjutnya Daniel tidak ingin membiarkan kesempatan untuk bercinta dengan Aurelie terbuang percuma.

Mereka berdua kembali bercinta untuk kesekian kalinya. Mencecap sebentar manisnya surga dunia yang begitu nikmat tiada tara. 

Ya... tak dipungkiri, Daniel dan Aurelie sering menghabiskan waktu layaknya sepasang suami istri. Mereka berdua sudah terjebak di kubangan dosa sejak Aurelie kembali ke Indonesia.

Pergaulan dunia modelling di luar negeri, sudah mengubah pandangan hidup seorang Aurelie Claudya Putri yang dulunya hanyalah seorang gadis biasa yang memiliki cita-cita menjadi seorang model papan atas. Keinginannya terwujud, pun dengan terwujudnya keinginan itu Aurelie juga terjerumus pada hingar-bingar kepopuleran.

Aurelie menginginkan kebebasan. Namun, bersama Daniel ia merasa menjadi wanita yang sangat istimewa dan disayangi.

Aurelie sadar, Daniel adalah pria baik yang rela melakukan apa saja untuknya. Dengan alasan itu, Aurelie memang tidak ingin Daniel pergi darinya. Meskipun pada akhirnya, Aurelie harus memilih pilihan yang sulit untuk keduanya.

Sementara jauh di lubuk hati Daniel, ia tidak ingin mengikuti permainan gila yang Aurelie rencanakan atau haruskah ia menolak ide Aurelie dan menunggunya menyelesaikan kontrak kerjanya?

Banyak sekali kegundahan yang berkecamuk di kepala Daniel.

Tapi bukankah Daniel sudah terbiasa menunggu? Tanpa pasti?

*

Daniel melepas kepergian Aurelie, saat keduanya sudah menyelesaikan renegosiasi hubungan mereka berdua.

Aurelie pergi menuju butik kenamaan di daerah Jakarta Selatan. Meninggalkan Daniel yang sedang membersihkan tubuhnya di kamar mandi.

Daniel mengguyur tubuhnya dengan air dingin, berharap pikirannya yang ruwet segera menemukan alasan untuk meyakinkan sang Mama.

Sejujurnya Sarasvati sudah muak melihatnya dan Aurelie sering bergumul dalam kamar tanpa status yang jelas. 

Sarasvati tidak mau, anak semata wayangnya merusak reputasi keluarga Sanjaya yang terhormat dan terlihat mempermainkan perempuan atau sebaliknya. Daniel yang di permainkan oleh perempuan?

Dalam banyak kesempatan yang terbilang cukup lama, harusnya Daniel paham jika ia hanyalah laki-laki yang dikendalikan oleh cinta pertama yang menurutnya sangat berarti. Sedangkan Aurelie, dia hanya menggunakan Daniel sebagai sumber energi yang menyenangkan.

Sungguh ironis. Daniel dan Aurelie menjadi pendosa yang bertumpu pada cinta pertama.

*

Malam harinya di kediaman Sanjaya, Daniel kembali menghadapi Sarasvati dengan pertanyaan yang slalu sama.

Daniel termangu, kehadiran Aurelie waktu itu justru membuatnya menjadi 'sandera' Aurelie selama hampir sepuluh tahun. Daniel tidak bisa berbuat lebih, selain hanya terus menerus membuat alasan klasik yang sanggup membuat ibunya tenang.

Daniel malu kepada Sarasvati, ibunya yang terus memberinya wejangan tentang hubungannya dan Aurelie.

"Kesalahan kalian banyak. Mama tidak mau hanya sekedar lamaran. Mama mau kamu dan Aurel menikah!" bentak Sarasvati.

"Tapi, Mama tahu aku tidak bisa melakukannya sekarang!" bantah Daniel.

Kesal akan pernyataan Daniel yang tidak tegas. Sarasvati menghardik Daniel dengan pernyataan yang langsung menusuk ulu hati Daniel.

"Gak ada kata tapi, Dan! Kalau kalian tidak mau menikah dan mempertanggungjawabkan perbuatan yang sudah kalian lakukan. Mama yakin, Mama dan Papa tidak akan lagi memberi restu pada kalian berdua!" urai Sarasvati panjang.

Sarasvati berdiri, ia sudah kehilangan selera untuk melanjutkan makan malam.

"Ingat, Daniel. Mama tidak sedang bercanda. Mama malu melihat kalian terus menerus berkelakuan seperti manusia yang tidak punya akhlak!"

Sarasvati berlalu pergi menuju kamarnya, meninggalkan Daniel yang mendesah pelan, menunjukkan bagaimana dia lelah menghadapi hal seperti ini. Lagi-lagi.

Alhasil malam harinya, Daniel hanya menghabiskan waktu dengan menenggak minuman beralkohol. Mulutnya terus meracau, dadanya terus dihantam rasa sesak yang berkepanjangan.

Dari hari ke hari Daniel tersiksa dengan pilihannya. Ada perang dahsyat di dadanya yang menyedot semua energinya.

Daniel mulai bimbang, menikahi Aurelie disaat Aurelie sedang mengejar cita-citanya sama saja Daniel hanya mengubah status di KTPnya, sedangkan ia tak mampu membuat Aurelie menjadi istri seutuhnya.

Daniel membenturkan kepalanya berkali-kali di meja kerja. Berharap ia bisa melupakan sejenak wanita yang dicintainya.

"Rel... jika menikah justru membawa hubungan kita semakin jauh dan tidak ada jenjang yang lebih serius. Aku rasa perkataan Mama benar. Aku bisa saja menyerah dan melepasmu dengan mudah."

*

Tak ingin membuat hati Daniel semakin mendung. Hari pertunangan pun tiba. Keluarga Sanjaya dan Naladewa mengadakan pesta di hotel milik keluarga Sanjaya yang berada di kawasan elite Jakarta Selatan.

Aurelie menyetujui pertunangan mereka yang dihadiri banyak wartawan dan rekan bisnis kedua keluarga yang menjadi magnet dunia perhotelan.

Aurelie tampak cantik dengan balutan gaun berwarna putih tulang. Sedangkan Daniel menggunakan setelan jas hitam dengan rambut yang ditata dengan rapi.

Layaknya pernikahan, Daniel dan Aurelie tampak berbinar senang. Mereka melempar senyum ke semua tamu undangan yang memberinya selamat. Daniel bahagia, atau paling tidak ia sudah bisa terbebas dari pertanyaan-pertanyaan dari Sarasvati yang sering menyudutkannya.

Berbeda dengan Aurelie, ia belum melihat adanya celah untuk berhenti dan keluar dari labirin ini. Meski kejenuhan mulai merajam hati dan jiwanya. Aurelie menyetujui pertunangan mereka atas dasar perluasan bisnis keluarga Sanjaya dan Naladewa yang menghasilkan banyak pundi-pundi uang. Lagipula Aurelie juga sudah mendapatkan banyak keuntungan berpacaran dengan Daniel.

Daniel tersenyum tipis seraya menoleh ke arah perempuan berbibir sensual itu. "Ada apa, Rel?" tanya Daniel, saat Aurelie menyandarkan kepalanya di lengan Daniel dan membuat gerakan pelan.

"Besok aku harus pergi ke Bali. Apa malam ini kita bermalam bersama?" tanya Aurelie, kata-katanya diiringi desah lembut yang membuat Daniel tergila-gila, ia begitu pintar mengeksploitasi keistimewaan yang dimilikinya. 

Daniel mengedarkan pandangannya, matanya terpaku pada Sarasvati yang memperhatikan mereka berdua. Daniel seolah takut dengan tatapan ibunya yang terasa menghunus ke dalam jantungnya.

Daniel menggeleng, "Maaf, Rel. Lebih baik kita istirahat setelah ini. Lagipula, aku harus menyiapkan keperluanku untuk meeting dengan klien besok." ujar Daniel dengan nada datar.

Mata Aurelie membulat sempurna, "Daniel menolakku." gumamnya dalam hati.

"Kenapa?" tanya Aurelie.

"Tidak kenapa-kenapa, Rel. Hanya saja, dosa kita terlalu banyak." ujar Daniel dengan jenaka. Daniel mengusap pipi Aurelie dan mengecup keningnya singkat.

"Apa kamu bosan denganku?" tanya Aurelie curiga.

Tawa renyah Daniel membuat Aurelie menjadi jengkel.

"...Daniel!" gumam Aurelie dengan manja.

"Harusnya aku yang tanya, apa menurutmu aku sudah membosankan?" tanya Daniel dengan sengaja.

Aurelie mengerutkan keningnya, "Dan, kamu kenapa sih? Kamu berubah!"

Mendadak, Aurelie menatap tunangannya dengan pandangan penuh selidik.

"Daniel... Jelaskan, kamu kenapa?" bujuk Aurelie, menggunakan ciri khasnya. Manja, sensual dan cerdik.

"Aku rasa tidak baik jika kita terus berduaan di sini. Lebih baik kita bergabung dengan orangtua dan tamu undangan." Daniel menarik tangan Aurelie dan menaruhnya di lengannya.

"Dan, kamu mikirin apa? Aku? Apa kamu marah karena aku tidak mau menikah denganmu sekarang?" Senyum indah Aurelie semakin membuat kecantikannya berkilau bak berlian yang menghiasi leher Aurelie. Tapi itu tak mampu membuat Daniel berubah pikiran. 

"Harusnya kamu paham untuk apa aku mempertahankan cinta kita selama hampir sepuluh tahun, Rel? Aku rasa itu sudah waktu yang sangat lama untuk meyakinkan diri ke jenjang selanjutnya."

"Lho?" Aurelie bingung. "Aku kan sudah bilang alasannya kenapa, Dan." pungkas Aurelie sedetik kemudian saat Daniel justru melepas tangannya. Daniel memilih duduk di meja dimana orangtuanya berada. Mengacuhkan Aurelie yang menelan ludah karena mendapati Daniel berubah.

Daniel tahu, dia seharusnya bicara dengan tegas. Karena tujuan awalnya tidak hanya menyindir Aurelie, tapi Daniel ingin terang-terangan bahwa dirinya telah kecewa. Itu semua karena Sarasvati yang sering menasehati Daniel.

Berhenti atau melanjutkan. Sebelum semuanya semakin sulit terurai.

Dalam keramaian Daniel termangu, keputusannya melamar Aurelie adalah keputusan yang tepat untuk seorang laki-laki yang bertanggungjawab atas semua kejadian yang sudah terlanjur menjadi dosa besar. Untungnya Sarasvati tidak mengatakan apa-apa akan keputusannya. Ia tahu, putranya sudah cukup menderita dalam cinta yang semakin matang, namun juga begitu banyak kerapuhan.

Acara pertunangan selesai dua jam kemudian, saat tamu undangan sudah membubarkan diri dan kembali ke rumah masing-masing. Daniel memilih untuk tetap bermalam di hotel, menginap di salah satu kamar VIP, tanpa sepengetahuan Aurelie. Daniel ingin menyendiri, paling tidak ia tidak di teror dengan pertanyaan sang Mama yang berkaitan dengan pertunangan yang menghebohkan dunia bisnis perhotelan.

Keluarga Sanjaya dan Naladewa semakin di lirik pengusaha lainnya untuk bergabung bersama membentuk sebuah jaringan bisnis yang kuat.

Next. Happy reading 💞

Comments (4)
goodnovel comment avatar
Melati A3
belum bisa komen apa apa thor
goodnovel comment avatar
Rangga Dewi
kog gemes aku sama auriel
goodnovel comment avatar
Cut Nyak Dien
daniel hrs dikasihani atau gmn ya ini?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kala Cinta Menggoda   Secercah wangsit.

    Semalam setelah Daniel menghabiskan waktu sendirian dan mendapatkan secercah wangsit. Akhirnya Daniel memutuskan untuk membiarkan Aurelie bertindak semaunya. Entah untuk mengejar cita-cita atau apapun hal yang terbesit di benaknya. Ada banyak hal yang memang tidak ingin Daniel ketahui dan menyimpannya dalam kamuflase yang di ciptakannya dengan sadar.Daniel berada di depan rumah Aurelie saat hari sudah siang, hari ini mereka akan berangkat ke pulau Bali dengan mengunakan transportasi udara.Ini bukan perjalanan pertama mereka ke pulau Bali. Aurelie selalu memastikan kalau dirinya dan Daniel akan melewati malam-malam panjang yang tak terlupakan. Kali inipun sama, tapi Daniel menolak dengan alasan besok Aurelie akan mengadakan fashion show busana terbuka yang membuat Daniel enggan untuk menjamah tubuh Aurelie dan meninggalkan bekas-bekas merah di tubuhnya.Di hadapan Daniel, Aurelie sudah terbiasa berganti pakaian di depannya. Dulu, semua lekuk tubuh Aurelie mampu

    Last Updated : 2021-06-10
  • Kala Cinta Menggoda   Varises.

    Siang itu menjadi siang yang tidak biasa bagi Andina. Menjadi siang yang tak terlupakan saat Daniel menolongnya dari ocehan panjang supervisor yang bernama Putu Wijaya Kusuma. Orang asli Bali yang terkenal dengan panggilan Bli Wijaya. Dedengkot yang di takuti semua karyawannya ataupun orang yang mengenalnya. Tak heran, meskipun Bli Wijaya terlihat berwibawa, ampun-ampunan untuk melunakkan hatinya jika sudah marah. Andina berhutang budi padanya. Paling tidak ia tidak perlu repot-repot mencari pekerjaan baru dan bersaing dengan para pencari kerja lainnya. Terlebih di Bali, rekrutmen pegawai baru sangat ketat, apalagi bisa bekerja di restoran hotel berbintang harus melewati seleksi ketat. Mati-matian Andina berlatih bahasa Inggris. Usahanya tak mau ia kubur sia-sia hanya karena rasa kantuk yang membebaninya. Malam ini Andina mendapat shift malam, yang berarti ia bekerja dari jam sembilan malam sampai jam enam pagi. Dirinya sudah standby, menunggu tamu yang ingin

    Last Updated : 2021-06-10
  • Kala Cinta Menggoda   Khilaf aja terus.

    Dengan senyum dan sapaan hangat. Laki-laki itu berdiri di depan kost Andina. Ia bertemu dengan Sinta yang sedang membersihkan sesaji di pamerajan yang terletak di pekarangan kost-kostan. Dalam konsep keluarga Hindu Bali, setiap rumah tangga harus memiliki tempat pemujaan. Kebetulan pemilik kost-kostan adalah seorang Hindu. Dan, Sinta sering mengikuti sembahyang bersama keluarga Ni Luh Ayu Sukmawati.Andina berdecak kesal, belum juga rasa kantuk Andina hilang, ia sudah di buat senewen dengan laki-laki yang menyuruhnya melakukan stand up comedy tadi malam. Ia terus memukul-mukul bantalnya saat Sinta terus memanggil namanya."Sekarang aku lebih milih di pecat Bli Wijaya daripada menghadapi orang gila!" gumam Andina. Ia membenamkan kepalanya di bawah bantal. Menutup telinganya rapat."DIN!" teriak Sinta. Ia menoleh ke arah Daniel sembari tersenyum maklum."Maaf kak, Andin susah di bangunin kalau habis kerja malam." ujar Sinta, otaknya membeku hingga ia sulit

    Last Updated : 2021-06-10
  • Kala Cinta Menggoda   Bali with Love

    Sejak kedua orangtua Andina bercerai, Larasati dan Feri memilih untuk fokus pada pekerjaan masing-masing. Feri memilih untuk tinggal di Surabaya, ia bekerja sebagai satpam di salah satu perbankan swasta. Feri tidak sendiri, melainkan bersama adik perempuan Andina yang bernama Kirana. Feri menikah lagi dengan seorang wanita yang berusia sama dengan Andina, istrinya adalah seorang pemandu lagu. Hal yang menurut Andina riskan, karena bukan hal yang rahasia lagi, wanita yang bekerja sebagai LC pasti pekerjaan tak luput dari godaan syaitan yang terkutuk, terlebih istri Feri pasti tidak bisa menyayangi Kirana layaknya ibu kandungnya. Istri Feri masih memikirkan egonya sendiri. Pernah suatu ketika, Andina berniat untuk tinggal bersama ayahnya. Kala itu, Larasati memutuskan untuk menjadi TKW di Hongkong. Meninggalkan Andina, dengan dalih bahwa menjadi TKW akan memperbaiki ekonomi.Andina sendiri, pada akhirnya Andina memutuskan untuk mencari dan bertemu dengan ayahn

    Last Updated : 2021-06-14
  • Kala Cinta Menggoda   Kegilaan Daniel.

    Malam itu, semua kegilaan Daniel masih terjadi. Daniel, tidak hanya meminta Andina untuk menemaninya makan malam. Tapi Daniel juga meminta Andina untuk menemaninya menikmati bintang yang berkerlip riang di atas awan.Duduk di pinggir jalan, di temani hamparan sawah yang begitu luas. Andina mengusap ke dua lengannya. Suasana memang cerah, tapi udara begitu dingin."Besok saya harus kerja!" ujar Andina, ia menguap. Matanya sudah sulit untuk terbuka."Tapi saya belum melihat ada bintang jatuh." balas Daniel, ia masih menengadah menatap langit. Membuat gadis berambut ikal halus itu mendesah lelah."Harus menunggu keajaiban jika ingin melihat bintang jatuh! Sudah ayo pulang!" ajak Andina lagi, kesekian kalinya. Ia merasa berdosa telah menjadi wanita yang pergi dengan laki-laki yang memiliki tunangan."Sebentar lagi, saya belum puas. Saya masih ingin menikmati liburan ini. Jarang-jarang saya menikmati keindahan pedesaan Bali. Lagipula dua hari lagi

    Last Updated : 2021-06-17
  • Kala Cinta Menggoda   Pergeseran ke lain hati.

    Beberapa karyawan yang berkumpul di ruang ganti tampak heran mendengar penuturan Andina. Gadis itu dengan gamblang menceritakan tentang kedatangan Daniel di kostnya hingga perjalanan menakjubkan yang membuat sebagian rekan kerja Andina mengelus dada."Beneran, Din? Kamu gak lagi beralih profesi menjadi wanita penggoda kan?" tanya Kencana. Akhir-akhir ini banyak beredar maraknya wanita-wanita penggoda, Kencana bergidik ngeri membayangkan Andina menjadi salah satu diantaranya."Sembarang!" sergah Andina, "Yang jadi penggoda itu pak Daniel! Masak katanya dia kesepian. Gak mungkin kan, tunangannya aja cantik, seksi, cocok di gandeng kemana-mana. Apa jangan-jangan mereka..." Mata Andina menyorot tajam, "mereka marahan!"Dugaan-dugaan Andina yang menyudutkan Daniel sebagai laki-laki penggoda ikut membuat teman kerjanya berpikir keras."Terus-terus, kalian cuma boncengan? Pelukan gak? Atau jangan-jangan kalian?" tanya Kencana curiga Senyumnya cengar-cengir

    Last Updated : 2021-06-18
  • Kala Cinta Menggoda   Pertengkaran yang indah.

    Pertengkaran-pertengkaran itu terjadi lagi, Aurelie terang-terangan cemburu melihat Daniel yang menaruh perhatian terhadap wanita lain. Daniel terkekeh kecil, ia melonggarkan dasinya. Lama, ia menanti Aurelie marah terhadapnya, hingga ia bisa mengutarakan isi hatinya yang terdalam yang tak pernah ia lontarkan kepada Aurelie. Ia begitu hati-hati mengatakan, bahkan selembut mungkin. Tapi wajah Aurelie berubah menjadi kaku, sudah kesekian kalinya Daniel mengungkit kesalahan yang pernah aureAur lakukan.Daniel slalu memaklumi apa yang Aurelie lakukan, bertahun-tahun ia slalu sabar dengan semua alasan, tingkah, amarah, cemburu, dan semua jejak yang mereka tapaki bersama, tapi ada saatnya hatinya lelah menanti hari bahagia yang slalu ia impikan dengan wanita yang ia cintai.Hingga Daniel sadari, semua penantiannya percuma. Daniel melepas cincin pertunangan mereka dan mengembalikannya kepada Aurelie."Pertunangan selesai, jadikan

    Last Updated : 2021-06-19
  • Kala Cinta Menggoda   Sekuntum mawar merah.

    "Saya tidak tahu bunga kesukaanmu, tapi saya juga tidak ingin membuatmu kecewa."Andina menunduk saat sekuntum mawar merah Daniel berikan langsung ke tangan Andina. Rasanya Andina ingin meremas-remas kelopak bunga itu dan melemparnya ke wajah Daniel. Tapi, logika mengkhianatinya, Andina justru terbius oleh aroma mawar tersebut."Untuk apa?" tanya Andina. Ia menatap Daniel lekat-lekat, sudah dua hari laki-laki itu berusaha menemuinya di kost-kostan."Maafkan saya." ujar Daniel, "Saya tahu bahwa kamu sangat keberatan atas tindakan yang saya lakukan beberapa hari yang lalu." Dua hari Daniel melalui hari-harinya dengan gelisah, tidak tak tenang, makan pun tak enak. Daniel berusaha untuk membujuk gadis itu, sayangnya gadis itu memilih mengurung diri di kamarnya. Membuatnya semakin gusar tak alang kepalang.Andina bersandar di kusen pintu yang terbuka. Sudah dua hari juga Andina mendapatkan predikat pengangguran. Ia hanya menghabiskan waktu bersama

    Last Updated : 2021-06-19

Latest chapter

  • Kala Cinta Menggoda   Epilog.

    Proses melahirkan sukses membuat Daniel hampir pingsan. Bagaimana tidak? Selama proses terlahirnya manusia kecil yang sedang melakukan inisiasi menyusui dini itu, Andina terus mencengkeram suaminya. Meremas semua yang bisa ia jangkau dari untuk melampiaskan rasa sakitnya, atau tepatnya membagi rasa sakit.Andina bahagia, begitupun Daniel yang sempat menangis haru sepanjang hari kemarin."Masih sakit, yang?" tanya Daniel sambil mengamati sang anak yang masih menyusu dengan mata yang terpejam. Bayi merah yang diberi nama Dayana Dimitri tanpa Putri Adelard Sanjaya itu terlihat menikmati asi eksklusif dari Andina."Masih dong, kamu kira sulap! Di obati langsung sembuh!" seru Andina kesal.Daniel tersenyum seraya mengambil sisir untuk merapikan rambut Andina."Udah jangan marah-marah! Nanti Dayana sedih lho denger suaramu." sindir Daniel."Habis kamu lucu mas! Orang baru melahirkan kemarin kok ditanyain masih sakit apa eng

  • Kala Cinta Menggoda   Miracle.

    Di pesawat yang mengudara menuju Jakarta, Andina terus bertahan dengan hati yang begitu ketar-ketir memikirkan kandungannya. Ia takut terjadi apa-apa saat kemarin hasil check up menunjukkan sedikit risiko jika melakukan penerbangan. Namun, Daniel terus mengingatkan bahwa ia akan baik-baik saja asal jangan tegang."Gimana gak tegang, mas! Mama pasti bawel kalau cucunya kenapa-kenapa." sunggut Andina.Daniel mengusap perut Andina dengan pelan selama perjalanan yang hanya memakan waktu satu setengah jam itu."Rilex, sayang. Jangan takut! Aku bakal nyanyiin lagu anak-anak untuk Dayana putri kita. Lagu kita dulu, konyol tapi sampai sekarang aku masih ingat."Andina mengangguk pasrah dan berusaha memejamkan mata saat Daniel mulai menyanyikan lagu Barney."I love you, you love me. We are happy family. With a great big hug. And a kiss from me to you, won't you say you love me too..."Daniel tersenyum lega saat det

  • Kala Cinta Menggoda   Cukup sekali saja.

    Butuh waktu hingga satu bulan untuk membujuk Andina agar mau melepas orangtuanya pulang ke rumah masing-masing. Meski berat, Andina tetap mengantar ibunya dan Feng ke Bandara Ngurah Rai setelah beberapa hari yang lalu Feri terlebih dahulu pulang ke Surabaya bersama kedua anaknya. Kirana masih tinggal di hotel untuk mengikuti job training dengan petinggi perusahaan. "Dimana rumah ibu?" tanya Andina setelah cukup puas menangis dan merengek sembari menarik ujung baju ibunya agar tidak pergi darinya lagi."Aku masih kangen, masih mau ibu ada disini!" lanjutnya tetap dengan nada merengek, seolah satu bulan ini tidak cukup untuk melepas kerinduan bersama. Feng yang 'mungkin' menganggap Andina aneh memasang wajah tak acuh. Ia bergumam dengan bahasa Mandarin yang pasti Larasati mengerti jika itu adalah peringatan. "Dina... Ibu harus pulang ke Hongkong. Ibu harus kerja, kalau kamu kangen sama ibu, Daniel sudah tahu dimana rumah ibu. Kamu bisa data

  • Kala Cinta Menggoda   Utuh.

    Suasana ballroom hotel terlihat sangat sejuk dengan hiasan bunga-bunga segar berwarna putih, begitu juga dedaunan yang di tata sedemikian rupa agar terlihat rapi dan indah. Balon-balon bertuliskan inisial DAYANA bergoyang-goyang diterpa angin dan kue tart penuh cream pandan buatan master chef Bisma menjadi pelengkap suasana pagi ini.Nuansa hijau dan putih masih menjadi pilihan Daniel untuk merayakan pesta kecil penyambutan calon bayi yang di kandung Andina. Begitupun seragam pesta hari ini.Hijau? Mungkin menjadi pilihan warna yang tidak biasa untuk gaun pesta. Namun, ya sudahlah. Daniel hanya menuruti keinginan sang istri. Beruntung Sarasvati mendapatkan desainer gaun pesta yang bagus, jadi gaun berwarna hijau itu bisa terlihat elegan dan mewah.Di kamar, Daniel memperhatikan penampilan Andina yang terlihat seperti gitar spanyol. Lekukan tubuhnya depan belakang begitu menonjol.Daniel menahan senyum saat Andina merengut dengan wa

  • Kala Cinta Menggoda   Full of love.

    Pesawat itu terbang semakin rendah di selatan, Bali. Lalu, mendarat dengan mulus di landasan pacu yang terletak tak jauh dari tepi laut itu. Seluruh keluarga Sanjaya tersenyum lega saat menginjakkan kaki di atas dasar bumi. Terlebih-lebih Daniel, bapak posesif itu benar-benar cerewet selama perjalanan ke pulau Dewata itu. Pulau yang mengubah hidupnya."Aku baik-baik saja, Mas! Dayana juga! Dia bilang, ibu kita naik burung ya? Aku jawab iya! Jadi yang tenang ya!" urai Andina menenangkan suaminya.Marco yang tak habis pikir mengapa Daniel bisa sekeren itu dalam mencintai istrinya menggelengkan kepalanya."Ayo gays... Kita harus ke hotel, istirahat sebelum pesta baby shower dan proses nikahan gue!" seru Marco penuh semangat.Sarasvati dan Sanjaya yang mendengar anak-anaknya berdebat sambil mengiringi langkah kaki mereka menuju gerbang kedatangan tersenyum lebar."Udahlah, Co! Jangan ganggu, Abangmu. Dia lagi bahagia sekali kare

  • Kala Cinta Menggoda   Burung.

    "Satu burung... Dua burung... Tiga burung."Suara berhitung itu berasal dari kamar bernuansa hijau dan putih. Beraroma khas cat baru yang baru saja melapis tembok itu. Kamar yang disiapkan untuk Dayana setelah satu bulan lamanya mempersiapkan begitu banyak printilannya termasuk baju-baju bayi yang baru saja kering setelah dicuci oleh Mbak Piah.Dan sekarang, kandungan Andina sudah berusia tujuh bulan lebih. Sudah terlihat tambah besar dari sebelumnya. Sudah sering kali berkata lelah dan semakin manja."Kenapa burungnya hanya tiga, mas?" tanya Andina."Gak tau, sayang! Tanya aja sama tulang catnya. Aku kan hanya terima beres.""Bisa gak mas kalau burungnya ditambah satu, biar genap. Jadi tidak seperti cinta segitiga gitu! Atau cinta dalam diam. Kasian!"Daniel memasang cengiran bodoh seperti biasanya saat Andina berkata sesuka hati lengkap dengan asumsinya sendiri."Tukangnya sudah pulang, sayang. Su

  • Kala Cinta Menggoda   Dayana Dimitri.

    Keesokan harinya di kediaman Sanjaya. Daniel menemani Andina yang diperiksa oleh bidan di ruangan obygn. Ruang paling istimewa di ruang Sanjaya sekarang."Bagaimana, Bu bidan? Semua baik-baik saja kan?" tanya Daniel karena semalam Andina mengaduh sakit setelah kebanyakan makan.Sang bidan tersenyum sembari menutup baju Andina."Detak jantungnya normal, air ketubannya pas, hanya saja. Bapak Daniel sepertinya sudah mengajak Bu Dina berlelah-lelahan."Daniel tersenyum miring seraya mengecup jari-jemari Andina yang sedaritadi ia genggam."Saya kangen kok! Tidak boleh kalau istri saya lelah?"Sungguh wajah Andina langsung tersipu malu. Begitukah suaminya dan seluruh keluarganya. Bertanya tanpa tedeng aling-aling dan gak disortir."Boleh bapak, boleh sekali! Asal jangan setiap hari karena terlalu sering orgasme bisa membuat bayi lahir prematur. Bapak Daniel mau kan bayinya sehat walafiat sampai lahi

  • Kala Cinta Menggoda   Sweet sarcifies.

    Malam ini, bintang begitu cantik di langit Jakarta. Berkerlip ria seakan mengisyaratkan bahwa bintang-bintang itu seperti dirinya. Ada binar senang yang terpancar diwajahnya setelah menyaksikan satu manusia paling berharga dalam hidupnya, paling ia rindukan selama satu bulan ini.Daniel melabuhkan kecupan di kening Andina. "Aku pulang, sayang." ucapnya dengan lirih sebelum mengelus-elus perut istrinya yang membuncit. Ia tersenyum lebar ketika menyadari jika sang putri memahami kedatangannya."Tidurlah sayang, daddy hanya menyapamu sebentar!" gumam Daniel.Namun, tendangan-tendangan kecil terus ia rasakan saat ia melabuhkan berkali-kali kecupan dan mengelus perut tersebut. Hingga Andina mulai bergerak-gerak seperti terganggu oleh kehadirannya."Oh sayang. Santai dong... Kamu akan membuat ibumu bangun!" ujar Daniel gusar sembari mematung kan diri. Ia takut, takut istrinya akan marah-marah karena ia sudah melanggar janji untuk tidak pergi terlalu l

  • Kala Cinta Menggoda   Sinting!

    Kehamilan Andina yang sudah menginjak trimester kedua membuat Daniel bernafas lega. Bukan hanya soal nyidam sang istri yang terbilang cukup ribet dalam mencarinya, namun juga mintanya slalu dijam-jam kerja atau ditengah malam buta. Namun bukan itu saja yang membuat Daniel tersenyum senang, karena sang jabang bayi yang sudah terlihat jenis kelaminnya. "Cap... Cip... Cup... Nama lengkap mana yang paling bagus." ujar Andina sembari mengocok botol arisan dan mengeluarkan secarik kertas yang digulung dengan nama-nama anak perempuan yang sudah Daniel tulis. Marco yang menjadi teman main Andina menghirup nafas dalam-dalam. Bukan soal keanehan nyidam yang seharusnya sudah berhenti, namun Andina slalu meminta hal-hal aneh kepada adik angkat suaminya tersebut. Daniel tentu setuju, setengah mati ia akan tertawa terbahak-bahak saat Marco menceritakan semua kegiatan 'nyidam' yang dilakukan Andina. Marco mendengus tapi ia senang-senang saja saat bisa diru

DMCA.com Protection Status