Share

Embun pagi.

Daniel mengulurkan tangan dan meraih Andina ke dalam pelukannya.

"Semua akan baik-baik saja, Din." katanya sambil menepuk punggung Andina. Tak menampik jika semalaman mereka hanya terjaga sembari membereskan barang bawaan mereka. Sesekali berbaring, terdiam sambil menatap lampu kamar. Lalu menoleh, lantas memejamkan mata seolah meyakinkan diri bahwa pilihan mereka berdua sudah tepat. 

Andina menggeleng lemah dalam pelukan sang suami. 

"Aku masih khawatir dengan mama dan papa jika kita tinggal pergi mas." ujarnya lirih. 

"Gue capek, Din, bahas mereka lagi dan lagi!" Daniel melepas pelukannya. Ia langsung menarik satu persatu koper besarnya keluar kamar. Menaruhnya di ruang tamu. Sedangkan Andina terpaku ditempatnya, mata sayunya mengedar, merekam semua kenangannya di kamar. Hal yang manis dan pahit terjadi di kamar itu, hingga yang paling fatal yang Andina lalukan adalah kebohongan. 

Langkahnya mendekati pigura foto yang tergantu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Herlina Maharani
Daniel benar2 ingin dewasa yg sesungguhnya tanpa bayang2 orang tuanya,,, saraswati sabar ya bu,,
goodnovel comment avatar
Nia Kurniawati
mereka pergi gmna reaksi mama nya daniel
goodnovel comment avatar
Sukmawati Dewi
Daniel bertekad keluar dari zona nyamannya selama ini. Dukungan Dina akan menjadi sumber energi yang luar biasa. Sarasvati harus lebih bersabar lagi..bukankah ini yang diinginkan? Daniel tidak tergantung pada orang tuanya? Semesta sedang mengatur semua tepat pada tempat dan waktunya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status