Share

Hari H

"Mbak, kok kayaknya Mbak sedang sakit ya? Kok pucat sekali." Aku berkata pada Mbak Hani, karena dari tadi aku melihat wajahnya tampak berbeda. Badannya juga ada yang berbeda, semakin mengecil saja walaupun ia tutupi dengan menggunakan pakaian yang agak besar.

"Aku nggak sakit, kok, Num. Hanya kurang tidur saja. Entah kenapa sekarang susah sekali untuk tidur, menjelang subuh baru terasa mengantuk," jawab Mbak Hani. Ia tampak gelagapan menjawab pertanyaan ku, tapi kemudian ia bisa menguasai diri.

"Ya kalau menjelang subuh mengantuk, tidur saja Mbak. Yang penting kan kualitas tidur daripada kuantitas tidur. Lama tidur tidak menjamin kualitas tidur kita bagus." Aku memberikan saran untuknya, berdasarkan apa yang pernah aku baca.

Mbak Hani menganggukkan kepalanya.

"Bener Mbak nggak sakit? Hari Senin Hanum antar berobat ke rumah sakit, ya?" tanyaku lagi, karena aku sangat penasaran. Aku yakin kalau Mbak Hani menyembunyikan sesuatu.

"Benar kok, Num. Nggak usah terlalu memikirkanku. Pikirkan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status