Share

Colek-colek Dikit

Selesai makan siang, aku membantu Mbak Hani membereskan meja makan. Tentu saja dibantu oleh Adiva dan Nadya. Rumah sudah dalam kondisi bersih, dan persis seperti semula. Seolah-olah tadi tidak ada acara penting.

Mas Hanif dan Mbak Sarah pun berpamitan pulang karena anak bungsunya sudah rewel.

"Hanum, Ray, Mas pulang dulu. Selamat berbahagia." Mas Hanif berpamitan padaku dan Mas Ray. Mas Hanif memelukku.

"Jangan cemburu ya, Ray. Hanum ini walau sudah tua kelakuannya sama kayak Adiva," seloroh Mas Hanif.

Mas Ray hanya tertawa.

"Kalau Mbak Sarah sudah kebal ya dengan manjanya Hanum," ledek Mas Ray.

"Sudah sangat kebal dan nggak ada yang perlu dikhawatirkan." Mbak Sarah menjawab sambil tersenyum.

Mereka pun berpamitan pada Bapak, Ibu dan Mbak Hani. Arya membawakan beberapa kantong makanan untuk Mas Hanif sekeluarga, dan memasukkan ke dalam mobil. Akhirnya Mas Hanif dan keluarga sudah pulang.

"Arya, Adiva, nanti setelah asar kita pulang ya?" kataku pada anak-anak.

"Enggak, Bu. Kami disini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status