Share

H-1

Sampailah aku di rumah Bapak. Tidak seperti biasa, rumah Bapak agak sedikit berbeda. Biasanya rumah tampak sepi, tapi hari ini agak sedikit ramai.

"Tante Hanum!" Ada yang memanggilku ketika aku turun dari mobil Mas Ray.

Aku pun menoleh, ternyata ada Nadya yang memanggilku. Arya dan Adiva juga sudah sampai. Mereka sedang asyik mengunyah sesuatu. Kemudian Arya mendekati mobil, dan mengambil barang-barang yang tadi dibawa.

"Halo sayang, kapan nyampenya?" tanyaku sambil memeluknya.

"Kemarin sore, Te."

Aku pun melepaskan pelukannya.

"Halo Om Ray," sapa Nadya sambil menyalami Mas Ray.

"Halo juga," sahut Mas Ray.

"Makan seblak, Om," tawar Adiva.

"Kok hanya Om saja yang ditawari, Ibu nggak ditawari ya?" kataku.

"Nanti kalau Ibu ditawari, pasti Ibu ikut mencicipi terus ngomel-ngomel," sahut Adiva sambil cengengesan.

Mas Ray tertawa mendengarkan kata-kata Adiva.

"Memang Ibu suka ngomel-ngomel?" tanya Mas Ray.

"Iya, Om. Kalau ngomel panjang kayak kereta api dengan kecepatan cahaya."

Mas Ray se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status