Share

156. Tiba-Tiba Marah

Zack terdiam mendengar pertanyaan Aurora. Matanya menatap intens bayi kastil. Lalu tiba-tiba terkekeh melihat bayi itu tersentak sedikit, entah kaget karena apa.

“Terus-terang saja, setelah melihat bayi kastil, aku jadi ingin mencari nama lain yang lebih bagus. Aku belum menemukan yang sesuai. Kamu ada ide?” Zack menoleh pada Aurora.

“Hmm ... aku hanya ingin menambah unsur nama keluarga Kakek Viscout pada nama bayi kita. Selebihnya terserah kamu.”

Kepala Zack mengangguk. “Ok. Beri aku waktu satu minggu.”

“Hah? Satu minggu? Kok lama sekali?”

Lelaki tampan di samping Aurora beralasan bahwa nama seorang anak akan diibawa seumur hidup. Ia ingin nama itu memiliki makna khusus dan baik. Itu sebabnya ia tidak ingin terburu-buru.

Kekehan kecil keluar dari tenggorokan Aurora. Lama-kelamaan ia mulai mengantuk. Aurora memejamkan mata dan menikmati belaian tangan suaminya hingga ia tertidur pulas.

Rasanya baru sebentar Aurora dan Zack tidur. Mereka terbangun oleh tangisan bayi. Zack yang langsung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status