Zhi Shenzhen dan Ye Biang Chang kembali ke penginapan. Sekte angsa putih yang mengikutinya masih terus membuntuti hingga sampai di mansion Duguwu. Mereka tak berani masuk karena jika begitu takut ketahuan.
"Orang itu tinggal di penginapan ini. Apa yang akan kita lakukan selanjutnya tuan Quan?" Yan Ran melirik pada Ge Quan"Niat ku diawal ingin membalas perbuatannya yang mempermainkan kita dengan ganoderma api. Namun melihat bagaimana tadi cara dia bertarung dan juga pedang es kelas surgawi yang di punya. lebih baik kita mengamati saja dulu." Ujar Ge Quan"Orang itu sebenarnya siapa? Apakah kekuatannya disembunyikan?""Kurasa begitu."* * **Di dalam kamar Zhi Shenzhen melihat pedang es kelas surgawi yang tadi di cobanya. Nampak retakan pada bilahnya."Kekuatanku sepertinya tidak begitu cocok dengan pedang ini. Meskipun pedang ini bisa diperbaiki. Namun tetap saja tidak bisa menahan kekuatanku. Mungkin aku akan memperbaikDi sebuah ruangan di penginapan di pinggiran kota. Ge Quan dan Yan Ran duduk berhadapan dengan Yun Chuitiang yang pagi pagi sekali sudah datang ke penginapan.Kedua orang dari sekte angsa putih juga menggunakan tudungnya untuk menyamarkan wajahnya."Maaf ada apa anda menemui kami sepagi ini? Apa ada keperluan mendesak?" Ujar Ge Quan"Maaf menganggu waktu istirahat anda berdua tapi ada hal penting yang ingin aku tanyakan." Balas Yun Chuitiang"Hal penting apa itu?""Anakku, Yun Fengzheng menghilang dari semalam dan belum kembali. Pencarian telah dilakukan namun hasilnya nilih. Pagi ini aku melihat giok kehidupan miliknya telah pecah. Itu menandakan anakku telah mati." Jelas Yun ChuitiangGe Quan dan Yan Ran dibalik tudung anyaman bambunya mengkerutkan keningnya."Lalu?", tanya Ge Quan"Aku ingin bertanya apakah kalian ada kaitannya dengan kematian putraku?"Sontak saja Ge Quan yang sudah menebak dari sem
Ucapan Zhi Shenzhen yang begitu blak blakan membuat semua orang terkejut."Kamu memanggil Fengzheng apa?"ujar Yun ChuitiangZhi Shenzhen tidak menjawab. Ia malah terlihat begitu tenang udai membuat pengakuan yang mengejutkan tersebut dan juga mengatai anak dari Yun Chuitiang.Kepalan tangan mengerat dengan sorot mata yang sangat tajam. Yun Chuitiang tidak terima dengan perkataan Zhi Shenzhen tersebut."Kau benar-benar membunuh anakku?"ujar Yun Chuitiang masih mencoba mencari kebenaranNamun Zhi Shenzhen diam saja."Kurang ajar!"BOFF!Energi Qi milik Yun Chuitiang langsung berkobar, aura intimidasi miliknya langsung keluar dan menyerang Zhi Shenzhen.DEB!Beberapa orang dari sekitar Yun Chuitiang langsung berlutut dan ada juga yang terkapar. Mereka yang memiliki ranah sangat rendah dan hanya orang biasa tak bisa menahan aura intimidasi tersebut."UGH!!"Aura intimidasi yang ku
Sementara itu di keluarga Mu."Yun Chuitiang tewas setelah berhasil menerobos ranah raja puncak?" Mu Dong mengkerutkan keningnya dengan lirikan pada anggota keluarga Mu yang melaporkan hal tersebut."Benar patriak."Mu Dong bangkit berdiri dari kursinya ."Pak tua itu berhasil melewati basis kultivasi yang sangat sulit aku dan Xin Tutu tembus selama bertahun tahun. Tapi begitu menerobos dia malah mati. Ini sangat mengejutkan.""Patriak lalu apa yang akan kita lakukan selanjutnya?""Kemana orang yang bernama Zhi Shenzhen ini pergi?""Dia menuju kediaman keluarga Yun.""Kediaman keluarga Yun?" Mu Dong mengkerutkan keningnya dengan segera bergegas menuju kediaman keluarga Yun.* * * * * *Di ruangan aula kediaman keluarga Xin."Aku melihat dengan mataku sendiri ayah orang itu membunuh Yun Chuitiang dengan sekali tebasan pedang yangsm sangat santai. Aku juga tak percaya dengan yang aku lih
Ledakan besar terjadi dilangit, bentrokan serangan yang terjadi membuat suara bising yang memekikan telinga. Orang - orang langsung menutup telinganya."ARGHH!!""Suara apa ini..."SLASH!Tebasan pedang Zhi Shenzhen terus melesat keluar dari ledakan yang terjadi.SRUAK!Sebuah retakan ruang hampa tercipta dilangit akibat tebasan pedang Zhi Shenzhen.Xin Tutu, Mu Dong dan Mi Zang yang melihat itu melotot tajam. Raut wajah mereka langsung menjadi masam.SRATT!UGH!Tiba-tiba dia kepulan ledakan Yun Qian jatuh.WING!BRUAK!!Pandangan semua orang beralih pada suara benda jatuh tersebut. Termasuk keluarga Yun menoleh kebelakang. Nampak Yun Qian telah tergeletak dengan setengah dadanya yang terbelah hingga pundak.UGH!Mulut Yun Qian memuntahkan darah."Leluhur Qian!" Teriak para tetua dengan memghampirinyaAnggota keluarga Yun yang lain
Perlahan namun pasti Zhi Shenzhen dan Ye Biang Chang mulai masuk ke hutan belantara. Mereka tidak mengikuti jalanan biasa yang ada melainkan membuat jalan sendiri. Keduanya terus berjalan menyusuri hutan selama berhari-hari. Sepanjang itu Ye Biang Chang mencoba terus untuk meminta Zhi Shenzhen untuk mengajarinya ilmu berpedang. Namun Zhi Shenzhen masih tak menjawabnya. Akan tetapi ia kini sudah bisa lebih banyak bicara dibandingkan sebelumnya walaupun masih terhitung sangat hemat. TAP! Langkah kaki Zhi Shenzhen berhenti disebuah pinggir tebing. Ia menghadap kedepan dimana sebuah jurang dalam ada didepannya namun di sisi sebelah kirinya ada sebuah air terjun. "Tuan Shenzhen mengapa berhenti?" Tanya Ye Biang Chang Namun Zhi Shenzhen tak menjawab. Ye Biang Chang mendekati ke pinggir tebing. Ia bisa melihat jurang seperti tanpa dasar yang ada di depan mereka. Seketika keningnya mengk
Disaat yang sama sebuah rombongan orang tengah terduduk dengan putus asa."Bagaimana caranya kita keluar dari hutan ini..sudah berhari hari kita berjalan namun kita kembali ke tempat yang sama." Ujar salah satu orang dari rombongan tersebut"Persediaan makanan kita juga mulai menipis. Jika kita tak keluar dari sini ini akan sangat berbahaya. Kita bisa kerepotan." Balas orang lainnya"Sial apakah kita akan mati di hutan ini?"Seorang wanita muda sedang berada di dekat orang yang sedang bicara. Nama wanita tersebut adalah Hun Shenan, dan saat itu ia sedang memainkan kayu di tanah. Ia merasa sangat lelah dan bosan karena rombongannya ingin segera pulang ke keluarganya, namun mereka terjebak di hutan belantara yang sangat aneh. Kondisi ini membuat Hun Shenan merasa semakin tertekan dan khawatir akan keselamatan dirinya serta rekan-rekannya dalam perjalanan pulang."Aku ingin pulang." GumamnyaTiba-tiba ditengah keputusasaan yang akhi
Gelombang binatang iblis dibantai habis oleh serangan Zhi Shenzhen tengah terkesan begitu santai dan malas. Mata semua orang melotot melihat hal yang terjadi. Bahkan beberapa dari mereka sampai melongo melihat apa yang terjadi.GLEK!"Ini mustahil. Bagaimana bisa gelombang binatang iblis disapu habis dengan satu serangan saja?""Orang ini benarkah di ranah penciptaan setengah langkah?"Hun Shenan yang melihat itu juga tertegun. Baru kali ini ia melihat orang yang setingkat dengannya namun punya serangan yang sangat gila dan mematikan. Ia saja jika disuruh bertarung. Kemungkinan ia hanya bisa membunuh satu satu dua bintang iblis diluar gelombang binatang iblis yang ada.Jika berhadapan langsung dengan gelombang binatang iblis tadi tentu saja ia sudah mati duluan."Dia benar-benar menghabisi semuanya?" Pekik Hun ShenanYe Biang Chang yang melihat hal itu tersenyum lebar. Ia sudah sangat yakin jika apanyang dihadapannya in
Matahari mulai manampakan diri dari sebelah timur, berkas cahaya menyusup diantara rerimbunan daun pepohonan.Zhi Shenzhen bersama Ye Biang Chang dan rombongan Hun Shenan kembali melanjutkan perjalanan.Mereka menyusuri hutan untuk menuju kota Duanzhou."Nona Shenan, kita kembali tanpa membawa bunga Lily ungu. Kita pergi sudah terlalu lama. Aku khawatir jika patriak akan marah pada kita apalagi jumlah kita hanya tersisa beberapa orang saja dari puluhan yang kita bawa."ujar seorang anggota rombonganMendengar perkataan itu Hun Shenan hanya bisa menghela napas. Ia juga tak tahu harus berbuat apa.Perjalanan yang cukup lama dan jauh dengan kehilangan banyak orang tentu memberikan tekanan tersendiri untuknya. Ia yang mempunyai ide untuk pergi mencari obat namun ditemani oleh anggota keluarga atas perintah patriak keluarga Hun yang tak lain adalah ayahnya. Tentu semakin membuatnya tertekan.Apalagi bunga Lily ungu yang mereka cari tid