Sementara itu di keluarga Mu.
"Yun Chuitiang tewas setelah berhasil menerobos ranah raja puncak?" Mu Dong mengkerutkan keningnya dengan lirikan pada anggota keluarga Mu yang melaporkan hal tersebut."Benar patriak."Mu Dong bangkit berdiri dari kursinya ."Pak tua itu berhasil melewati basis kultivasi yang sangat sulit aku dan Xin Tutu tembus selama bertahun tahun. Tapi begitu menerobos dia malah mati. Ini sangat mengejutkan.""Patriak lalu apa yang akan kita lakukan selanjutnya?""Kemana orang yang bernama Zhi Shenzhen ini pergi?""Dia menuju kediaman keluarga Yun.""Kediaman keluarga Yun?" Mu Dong mengkerutkan keningnya dengan segera bergegas menuju kediaman keluarga Yun.* * * * * *Di ruangan aula kediaman keluarga Xin."Aku melihat dengan mataku sendiri ayah orang itu membunuh Yun Chuitiang dengan sekali tebasan pedang yangsm sangat santai. Aku juga tak percaya dengan yang aku lihLedakan besar terjadi dilangit, bentrokan serangan yang terjadi membuat suara bising yang memekikan telinga. Orang - orang langsung menutup telinganya."ARGHH!!""Suara apa ini..."SLASH!Tebasan pedang Zhi Shenzhen terus melesat keluar dari ledakan yang terjadi.SRUAK!Sebuah retakan ruang hampa tercipta dilangit akibat tebasan pedang Zhi Shenzhen.Xin Tutu, Mu Dong dan Mi Zang yang melihat itu melotot tajam. Raut wajah mereka langsung menjadi masam.SRATT!UGH!Tiba-tiba dia kepulan ledakan Yun Qian jatuh.WING!BRUAK!!Pandangan semua orang beralih pada suara benda jatuh tersebut. Termasuk keluarga Yun menoleh kebelakang. Nampak Yun Qian telah tergeletak dengan setengah dadanya yang terbelah hingga pundak.UGH!Mulut Yun Qian memuntahkan darah."Leluhur Qian!" Teriak para tetua dengan memghampirinyaAnggota keluarga Yun yang lain
Perlahan namun pasti Zhi Shenzhen dan Ye Biang Chang mulai masuk ke hutan belantara. Mereka tidak mengikuti jalanan biasa yang ada melainkan membuat jalan sendiri. Keduanya terus berjalan menyusuri hutan selama berhari-hari. Sepanjang itu Ye Biang Chang mencoba terus untuk meminta Zhi Shenzhen untuk mengajarinya ilmu berpedang. Namun Zhi Shenzhen masih tak menjawabnya. Akan tetapi ia kini sudah bisa lebih banyak bicara dibandingkan sebelumnya walaupun masih terhitung sangat hemat. TAP! Langkah kaki Zhi Shenzhen berhenti disebuah pinggir tebing. Ia menghadap kedepan dimana sebuah jurang dalam ada didepannya namun di sisi sebelah kirinya ada sebuah air terjun. "Tuan Shenzhen mengapa berhenti?" Tanya Ye Biang Chang Namun Zhi Shenzhen tak menjawab. Ye Biang Chang mendekati ke pinggir tebing. Ia bisa melihat jurang seperti tanpa dasar yang ada di depan mereka. Seketika keningnya mengk
Disaat yang sama sebuah rombongan orang tengah terduduk dengan putus asa."Bagaimana caranya kita keluar dari hutan ini..sudah berhari hari kita berjalan namun kita kembali ke tempat yang sama." Ujar salah satu orang dari rombongan tersebut"Persediaan makanan kita juga mulai menipis. Jika kita tak keluar dari sini ini akan sangat berbahaya. Kita bisa kerepotan." Balas orang lainnya"Sial apakah kita akan mati di hutan ini?"Seorang wanita muda sedang berada di dekat orang yang sedang bicara. Nama wanita tersebut adalah Hun Shenan, dan saat itu ia sedang memainkan kayu di tanah. Ia merasa sangat lelah dan bosan karena rombongannya ingin segera pulang ke keluarganya, namun mereka terjebak di hutan belantara yang sangat aneh. Kondisi ini membuat Hun Shenan merasa semakin tertekan dan khawatir akan keselamatan dirinya serta rekan-rekannya dalam perjalanan pulang."Aku ingin pulang." GumamnyaTiba-tiba ditengah keputusasaan yang akhi
Gelombang binatang iblis dibantai habis oleh serangan Zhi Shenzhen tengah terkesan begitu santai dan malas. Mata semua orang melotot melihat hal yang terjadi. Bahkan beberapa dari mereka sampai melongo melihat apa yang terjadi.GLEK!"Ini mustahil. Bagaimana bisa gelombang binatang iblis disapu habis dengan satu serangan saja?""Orang ini benarkah di ranah penciptaan setengah langkah?"Hun Shenan yang melihat itu juga tertegun. Baru kali ini ia melihat orang yang setingkat dengannya namun punya serangan yang sangat gila dan mematikan. Ia saja jika disuruh bertarung. Kemungkinan ia hanya bisa membunuh satu satu dua bintang iblis diluar gelombang binatang iblis yang ada.Jika berhadapan langsung dengan gelombang binatang iblis tadi tentu saja ia sudah mati duluan."Dia benar-benar menghabisi semuanya?" Pekik Hun ShenanYe Biang Chang yang melihat hal itu tersenyum lebar. Ia sudah sangat yakin jika apanyang dihadapannya in
Matahari mulai manampakan diri dari sebelah timur, berkas cahaya menyusup diantara rerimbunan daun pepohonan.Zhi Shenzhen bersama Ye Biang Chang dan rombongan Hun Shenan kembali melanjutkan perjalanan.Mereka menyusuri hutan untuk menuju kota Duanzhou."Nona Shenan, kita kembali tanpa membawa bunga Lily ungu. Kita pergi sudah terlalu lama. Aku khawatir jika patriak akan marah pada kita apalagi jumlah kita hanya tersisa beberapa orang saja dari puluhan yang kita bawa."ujar seorang anggota rombonganMendengar perkataan itu Hun Shenan hanya bisa menghela napas. Ia juga tak tahu harus berbuat apa.Perjalanan yang cukup lama dan jauh dengan kehilangan banyak orang tentu memberikan tekanan tersendiri untuknya. Ia yang mempunyai ide untuk pergi mencari obat namun ditemani oleh anggota keluarga atas perintah patriak keluarga Hun yang tak lain adalah ayahnya. Tentu semakin membuatnya tertekan.Apalagi bunga Lily ungu yang mereka cari tid
Zhi Shenzhen dan Ye Biang Chang masuk ke aula keluarga Hun. Bunga Lily ungu yang hendak diberikan pada Du Tong diambil kembali oleh Zhi Shenzhen."Siapa kamu? Berani sekali memasuki aula keluarga Hun!" Hun Gao mengkerutkan keningnya melihat kedatangan kedua orang asing."Kembalikan bunga Lily ungu milikku!"seru Du TongSementara Hun Shenan melihat Zhi Shenzhen dan Ye Biang Chang. Ia terkejut apalagi mendengar perkataan Zhi Shenzhen tersebut."Tuan Shenzhen.",Hun Gao melirik pada Hun Shenan."Kamu mengenalnya shen'er?" Tanya Hun Gao"Iyaa ayah, dia adalah tuan Zhi Shenzhen dan Ye Biang Chang. Orang yang aku temui di hutan berkabut. Mereka berdua yang membawa aku dan rombongan keluar dari tempat yang menjebak kami selama sebulan penuh. Bisa dibilang mereka adalah penyelamat ku. Selain itu, bunga Lily ungu juga diberikan olehnya." Jelas Hun Shenan"Apa? Dia penyelamatmu dan juga pemilik bunga Lily ungu?"pekik Hun
Seketika pandangan Hun Shenan, Hun Gao dan Ye Biang Chang tertuju pada Zhi Shenzhen yang perlahan bangkit berdiri. Kakinya melangkah, tiba tiba ia menghilang dan kini beradadidebakah Ye Biang Chang.Ye Biang Chang terkejut melihat Zhi Shenzhen yang sudah ada disebelahnya."Antarkan aku ke tempat istirahat.", ujar Zhi Shenzhen.Hun Gao dan Hun Shenan menoleh kebelakang, mereka melihat Zhi Shenzhen yang berdiri membelakangi mereka disamping Ye Biang Chang."B..baik tuan Shenzhen." Balas hun ShenanHun Shenan menikah pada ayahnya yang mengganggukan kepalanya.Segera hub Shenan berjalan menuju Zhi Shenzhen dan ye Biang Chang."Mari aku antarkan ke tempat istirahat."Zhi Shenzhen dan Ye Biang Chang mengikuti jalan yang ditunjukan oleh Hun Shenan. Ketiganya meninggalkan aula keluarga Hun."Zhi Shenzhen? Siapa sebenarnya orang ini? Basis kultivasinya rendah tapi apa yang dia lakukan sangat diluar nalar." Hun G
Tiba-tiba Hun Gao datang dengan beberapa tetua yang juga penasaran dengan apa yang terjadi."Apa yang sebenarnya terjadi?"tanya Hun GaoSeketika anggota keluarga Hun membuka jalan."Salam pada patriak ."Hun Gao menganggukkan kepalanya."Lapor patriak, kami juga tidak tahu apa yang terjadi. Sepertinya tadi terdengar suara teriakan keras tuan muda Wang, selain itu munculnya pilar cahaya seperti lonjakan terobosan dari rumah. Kami tak ada yang berani masuk." Jelas salah satu orang"Begitu ya "Tiba-tiba dari dkana rumah keluar dua orang yang membuat semua orang waspada dan terkejut.Mata Hun Gao melotot melihat kedua orang itu adalah orang dibawa iemh anaknya tadi.Anggota keluarga yang lain tak mengenal mereka."Siapa kalian berdua? Kenapa keluar dari rumah tuan muda Wang!" Tanya seorang anggota keluargaTAP!Kedua orang yang merupakan Zhi Shenzhen dan Ye Biang Chang berhenti t
Setelah bertarung dengan binatang iblis di dalam hutan selama beberapa waktu, Zhi Shenzhen dan Xiao Yan akhirnya sampai ke sebuah kota dan langsung mencari tempat untuk beristirahat. "Aku akan pergi selama beberapa hari, kamu tetaplah di penginapan ini sembari terus berkultivasi. "Sebaiknya jangan berlatih menggunakan pedang balok hitam di luar penginapan karena dengan tingkatanmu saat ini, pedang balok hitam itu akan menarik perhatian orang-orang yang lebih kuat darimu." ucap Zhi Shenzhen Xiao Yan tentu saja merasa terkejut dengan perkataan masternya yang begitu tiba-tiba. "Memangnya master ingin pergi ke mana?""Tidak perlu tahu, lakukan apa yang aku perintahkan."Meskipun dengan rasa penasaran dan berat hati, Xiao Yan akhirnya menganggukan kepala dan menuruti perintah masternya tersebut. Ia kan berlatih sendiri di dalam penginapan, kesempatan tersebut juga untuk istirahatnya sebelum melanjutkan perjalanan ke kota berikutnya. ******Zhi Shenzh
Yi Xuening yang yang kembali ke Menara Suzang seorang diri tentu saja membuat orang-orang sangat terkejut terutama para penatua. Saat ini para penatua tengah berkumpul di ruang aula milik mereka Yen Ren, ketua dari Menara Suzang di kota Yangzhou di kekaisaran Dowang."Jadi kamu mau bilang jika penatua Yen Xiu yang pergi dengan Kai Pong serta orang-orang yang pergi bersamamu tak ada yang selamat selain dirimu? Kamu lolos dari pembantaian setelah menggunakan jimat teleportasi?" tatap penatua Kai Chunxanjing Yi Xuening menganggukan kepala dengan kepala tertunduk, tentu saja ia dapat merasakan bagaimana kemarahan dari para penatua hanya dengan berada di posisinya saat ini.Para penatua saling bertukar pandangan dengan tidak percaya."Penatua Yi Xuening memiliki ranah raja, tidak banyak orang yang bisa bertarung seimbang dengannya bahkan mampu membunuhnya sebegitu mudahnya." ucap salah satu penatua "Tetapi kamu bilang banyak sekali anomali dari orang yang membunuh mereka? Kamu bilang di
Sesaat sebelum Zhi Shenzhen mengayunkan pedangnya yang membuat ledakan besar. Yi Xuening yang tertangkap di atas tanah mengeluarkan sebuah jimat dari cincin penyimpanannya. Teringat dinginnya benar-benar telah membasahi sekujur tubuhnya dengan rasa takut dan panik yang mencapai batasnya. Srak! Jimat tersebut langsung digunakan sesaat sebelum ledakan besar yang membunuh semua yang ada di sana. Bruk! Yi Xuening terjatuh dari sebuah portal di luar jurang 1000 Guntur. Uhuk! Uhuk! Beberapa kali ia memuntahkan darah dari mulutnya. Penglihatannya sangat kabur dengan tubuh yang lemas. Melihat beberapa tumbuhan hijau dan pepohonan di sekitarnya , ia sedikit merasa lega. Perlahan ia memejamkan matanya dan pingsan. ****** Kembali ke dalam jurang Guntur. Ke bulan asap dan debu langsung hilang setelah Zhi Shenzhen mengibaskan tangannya. Sebuah kawah baru terbentuk di sebelah kawah yang menjadi pusat jurang seribu Guntur. Tidak ada satupun yang tersisa di tempat tersebut. Cultiv
Setelah beberapa saat di mana sambaran Guntur Surgawi menghantam batuan yang melayang ke langit. Cahaya terang bersinar menyilaukan mata. Setelahnya Guntur surgawi langsung menghilang dengan sebuah pedang yang kembali muncul seperti pedang salju sebelumnya. Padang tersebut dikelilingi Guntur yang terus bergerak ke sana kemari seolah tidak terkendali. Glek!"Sebuah pedang kembali berhasil di tempat dengan Guntur Surgawi? Apa aku tidak salah lihat?" pekik tetua Yen Xiu "Bagaimana bisa orang itu menempa dua pedang sekaligus?" sambung Yi Xuening Perlahan pedang yang dikelilingi Guntur Guntur kecil turun ke tanah lalu berhenti di Zhi Shenzhen sama seperti sebelumnya. Tap!Gagang pedang segera diraih Zhi Shenzhen, lalu dengan sekali ayun, pedang tersebut membuat sebuah retakan ruang hampa yang menciptakan suara keras memakikan telinga. Sruak!!!Yi Xuening dan teman-temannya langsung menutupi telinga mereka karena tidak tahan dengan suara
Zhi Shenzhen perlahan mulai bergerak setelah dari tadi hanya berada Xiao Yan untuk mengawasi pelatihan yang dilakukan.Srakk!Tiba-tiba ia mengeluarkan pedang salju yang bilahnya sudah retak akibat digunakannya beberapa waktu lalu.Sekilas ia menyentuh bilah pedang dengan kedua jarinya."Aku rasa tetap menjadikannya sebagai pedang surgawi itu lebih baik dibandingkan meningkatkannya, bahan yang kumiliki juga tidak banyak untuk meningkatkan." Selain pedang salju, beberapa bahan lain seperti batu giok dan bijih besi juga dikeluarkan dari cincin penyimpanannya. Setelah semua bahan disiapkan, perlahan ia mendongakkan kepala menatap pada langit. Deb!Dengan hentakan kakinya, gelombang kejut langsung menyebar ke sekitarnya. Klap! Jedar!Guntur yang turun ke bumi semakin lama semakin besar dan banyak. Pusaran mulai tercipta dengan membentuk satu titik yang bersinar terang. "Guntur surgawi ! Datanglah!" Fenomena alam di mana langit d
Yi Xuening dan 5 temannya akhirnya bergabung dengan tetua Yen Xiu dan Kai Pong yang sudah berada di wilayah inti dari jurang seribu Guntur. "Mengapa kalian lama sekali datang? Apa ada kendala yang terjadi sehingga kalian terhambat?" lirik Kai Pong "Tidak senior. Kami tidak mengalami hambatan sama sekali hanya saja beberapa kali kami mampir di beberapa kota sekedar untuk mencari beberapa informasi yang dibutuhkan sekte." jawab Yi Xuening "Begitu rupanya, tetapi kalian sudah terlihat kelelahan. Apa untuk sampai ke sini butuh usaha lebih?"Yi Xuening sedikit mengurutkan keningnya namun ia tentu saja paham dengan maksud perkataan seniornya tersebut. Saat ini Ia memang sedikit kesulitan untuk menahan sambaran dari Guntur yang terus menghantam mereka sepanjang jalan memasuki jurang 1000 Guntur. Tidak hanya dirinya yang mengalami kesulitan pemaaf akan tetapi lima orang temannya juga begitu. Wajah mereka benar-benar sangat kelelahan seolah energi Qi mereka benar
Semakin memasuki pusat dari jurang 1000 Guntur, kelompok kultivator semakin sedikit.Xiao Yan bisa melihat dengan jelas betapa sulitnya beberapa kelompok hanya sekedar untuk berjalan di bawah hujan Guntur yang sangat menyakitkan." orang-orang di dekat pintu masuk tadi kebanyakan adalah cultivator dengan ranah penempaan. Semakin ke sini Mereka memiliki ranah roh, bahkan ada beberapa orang yang memimpin kelompok dengan ranah raja. Semakin tinggi ranah seseorang maka semakin kuat ia bertahan dari sambaran Guntur." ucap Zhi Shenzhen tiba-tiba "Kalau begitu sebenarnya guru berada di ranah apa? Guru bilang aku telah memasuki ranah pengumpulan tetapi aku tidak tahu dengan ranah dari master yang sebenarnya? Beberapa kali master juga mengatakan jika orang-orang mengabaikan kita karena ranah yang terlalu rendah. "Tetapi aku merasa jika master berada di atas mereka semua? Ranah apa yang dimiliki master?"Zhi Shenzhen sedikit tersenyum. "Dua dari puncak.""Dua dari p
Zhi Shenzhen dan Xiao Yan bergerak menuju jurang seribu Guntur untuk mencari Guntur surgawi guna menempa pedang serta berlatih. Beberapa kelompok yang memiliki tujuan menempa senjata mereka juga bergerak. Sepanjang perjalanan menuju jurang seribu Guntur, Xiao Yan melihat beberapa kelompok yang cukup banyak dengan kekuatan lebih hebat darinya. Akan tetapi entah mengapa ia merasa jika kumpulan orang-orang dari kelompok tersebut tidak lebih kuat dari Zhi Shenzhen yang kini menjadi gurunya."Master, sebenarnya aku merasa aneh dari tadi. Kenapa orang-orang yang kita temui seperti mengabaikan kita?" tanya Xiao Yan"Tidak perlu menarik perhatian yang tidak diperlukan. Mereka mengabaikan kita karena ranah kultivasi yang kita miliki sangat rendah. Di mata mereka kita ini hanyalah debu." jelas Zhi Shenzhen Xiao Yan sedikit mengerutkan keningnya, ia sedikit mengerti maksud penjelasan masternya tersebut tapi di sisi lainnya Ia juga tidak setuju. Namun baru saja ia ingin bertanya lebih lanjut
Setelah berpisah dengan Nie Fan Lu, Zhi Shenzhen dan Xiao Yan menuju kedai makan di kota tersebut untuk mengisi perut dan mencari informasi kembali. Zhi Shenzhen berencana pergi ke jurang seribu guntur untuk memancing guntur surgawi. Ia ingin menempa pedang es miliknya yang rusak dan juga membuatkan pedang untuk Xiao Yan agar dia lebih mudah dalam berlatih dan bertarung. Dia sendiri juga penasaran dengan keadaan di jurang seribu guntur yang namanya berubah sejak perubahan era. Tanpa keduanya sadari, beberapa pasang mata dari jauh menatap keduanya dengan tajam. Niat jahat muncul dengan mengincar keduanya. "Hahaha...kamu benar, aku juga tadi melihat ada banyak praktisi pedang wanita yang sepertinya juga pergi ke jurang seribu guntur. Aku ragu mereka ingin menempa pedang. Mungkin belum sampai ditempatnya mereka sudah dihadang kelompok orang yang lain."seru seorang pria yang sudah mabuk "Kita bersantai saja dulu