Pada besoknya tepat pagi menjelang siang, pangeran kedua dan para pengkhianat yang masih hidup di bawah ke atas tempat hukuman akan berlangsung. Di atas lagi sang raja menatap semua penghianat dengan dingin, beberapa di antara mereka tampak ketakutan saat melihat sang raja. Bahkan ada yang ingin meminta ampun untuk hidup mereka, hanya saja semua rakyat tidak peduli dan melempar mereka dengan hinaan serta cacian kebencian. Tentu saja sang raja juga tidak memiliki kepedulian dengan mereka yang berani mengkhianatinya, setelah semua yang dia lakukan kepada bangsawan ini tapi malah pengkhianatan yang dia dapat. Matanya tertuju pada pangeran kedua yang entah kenapa kali ini dia merasa anaknya terlihat sangat aneh. Matanya tidak lagi seperti dulu, itu berwarna merah dan lagi ada kegelisahan yang tidak dapat dia sembunyikan dalam hatinya saat melihat pangeran kedua tersebut. “Raja, apa kamu merasakannya juga?” Tanya We Yan yang sudah hadir di samping sang raja, saat sebelum pangeran di bawa
“Kau, benar-benar tahu bagaimana menghentikan ku? Hahaha, ternyata begitu aku benar-benar telah salah menilai mu Tian Sen! Tapi pada akhirnya dunia ini sangat kejam, apa menurutmu jika kamu tidak mati di tanganku kamu bisa selamat di tangan orang lain?” Pangeran kedua sekarang benar-benar tidak punya kekuatan untuk melawan tapi bukan berarti dia merasa kalah. Di matanya dunia ini hanyalah kepalsuan yang akan berakhir bagi manusia, semua yang ada di dunia bagaikan selembar kertas kosong bahkan jika kertas itu tidak di tulis sekalipun akan tetap akan hancur. Dan di balik cahaya akan selalu ada kegelapan di dalam hati manusia, kenapa Tian Sen begitu munafik dengan keinginannya? Terlalu percaya diri dengan dirinya? Pada akhirnya akan mati mengikutinya juga.“Kamu benar, masih banyak orang yang jauh lebih baik daripada aku di dunia ini. Bukankah menjadi yang terbaik dan memiliki impian adalah hal wajar dari manusia? Aku akan berjalan di jalanku sendiri, tanpa harus mengikuti jalan sepertim
Raja Chu sangat kaget melihat kalau ternyata pangeran kedua bukan anak kandungnya, hal ini benar-benar sangat aneh padahal dia sendiri melihat istrinya melahirkan pangeran kedua dulu. Tapi sekarang di depan matanya bukti nyata sudah ada membuatnya tidak dapat menyangkalnya, We Yan menghela nafas saat melihat raja Chu terlihat bingung entah raja merasa istrinya telah berbohong entah dirinya yang ditipu oleh seseorang disini. Jadi setelah semua selesai raja Chu memutuskan untuk menyelidiki masalah pangeran kedua yang ternyata bukan anak dari raja Chu. Tentu saja itu bukan urusan Tian Sen tapi raja Chu menariknya ke dalam masalah tersebut yang membuat Tian Sen dipaksa bekerja di hari berikutnya.“Haaa, jadi kenapa aku di bawa juga ayah?” Tanya TIan Sen pada sang ayah yang tampak sibuk memilah semua informasi dari orang-orangnya. Ayahnya tidak mengatakan apapun dan hanya tersenyum tidak berdaya kepada anaknya, raja ingin Tian Sen ikut tentu karena berharap pemuda ini dapat belajar dari We
BOOOOOMMM…“Gerakan kakimu terlalu lambat! Jangan terlalu fokus dengan kekuatan serangan pada ujung tombakmu,” teriak Ayah Xu Lia dengan keras melatih Tian Sen di dalam hutan monster. Kali ini sudah beberapa hari berlalu dan dia sengaja membawa Tian Sen masuk ke dalam hutan untuk bertarung mengajari langsung bagaimana cara memakai tombak. Tentu saja meski ekspresinya sangat keras dan tidak bersahabat tapi di dalam hatinya dia sudah sangat puas dengan murid seperti Tian Sen. Dengan Tian Sen yang berfokus pada tombak, dia sangat yakin masa depan cucu angkatnya akan jauh lebih tinggi daripada dirinya dalam hal tombak.Tian Sen yang mendengar setiap ucapan Ayah Xu Lia dengan serius mengubah setiap gaya yang salah tersebut. Sambil merasakan niat tombak seperti yang dikatakan oleh Ayah Xu Lia padanya, jelas kalau Tian Sen merasa puas dengan kekuatan yang saat ini ia dapatkan. Apalagi Tian Sen merasakan kalau setiap harinya berlatih tombak, membuatnya paham esensi dari setiap gerakan yang di
“Hm? Itu mudah selama kamu mengikuti kata kakek, sekarang duduklah kakek akan melihat dulu pondasimu!” Jawab kakek itu membiarkan Tian Sen duduk agar dia bisa memeriksa tubuh Tian Sen. Dengan posisi Tian Sen duduk, kakek tersebut mulai memeriksa setiap tubuh Tian Sen dengan hati-hati serta pelan-pelan agar tidak ada yang ketinggalan. Karena jika sampai dia hanya asal menebak saja akan berbahaya nanti saat memberikan saran pada Tian Sen. Hanya setelah satu jam baru dia selesai memeriksa tubuh Tian Sen yang juga ekspresinya benar-benar terkejut bukan main saat melihat sendiri kalau pondasi Tian Sen benar-benar sangat kokoh. Tampaknya cucu ini tidak sadar kalau sudah memperkuat pondasinya sendiri selama ini, tapi ada sesuatu hal lain yang membuatnya lebih kaget itu adalah sesuatu yang sedikit mirip dengan cucu perempuannya. Sesuatu yang jarang dimiliki atau bahkan langka di dunia ini, Bahkan jika ada orang-orang itu harus memilih salah satu di antaranya agar dapat fokus jika mereka memi
Di hari-hari biasa, Tian Sen dan kakeknya berlatih di dalam hutan seperti biasanya tentu meski Xu Lia tidak senang dia tetap membiarkan mereka keluar. Bahkan kali ini keduanya kembali setelah dua bulan berakhir yang membuat Xu Lia cemberut bahkan setelah dibujuk oleh We Yan untuk memaafkan. Sebaliknya We Biyao tampak terus berlatih, meski sebanding dengan ranah tempered body tapi kekuatan master tingkat rendah miliknya masih belum matang. Karena itulah dia masih terus mencoba melakukan sesuai buku yang diberikan oleh kakeknya, serta sesekali akan meminta pada Xu Lia untuk dibimbing langsung. Xu Lia sendiri meski disebut jenius muda, tapi dia tidak terlalu mengerti dengan mental energi yang digunakan oleh anaknya. Bahkan dulu saat dia masih muda, orang-orang yang menggunakan kekuatan mental terlalu mudah dikalahkan olehnya. “Jadi ibumu bilang kalau itu lebih rendah daripada mempelajari kultivasi?” Tanya sang kakek yang curiga kalau anaknya mungkin ada kesalahan. Selama ini ahli mental
“Ingatlah nak, yang harus kamu lakukan bertahan hidup. Selama kamu masih hidup, kerajaan Zao masih punya masa depan dan untuk terpilih itu adalah hadiah jadi lakukan saja yang terbaik!” Sang raja hanya memiliki satu anak laki-laki dan dua anak perempuan, anak laki-lakinya memiliki bakat yang langka sampai dia sangat memanjakan pangeran pertama dibandingkan dua anaknya yang lain. Bakat itu juga yang membuatnya yakin kalau pangeran pertama bisa menjadi bersinar sedikit di perang seratus kerajaan meski tidak dipandang oleh sekte super sekalipun nantinya. Sekarang dia selalu berpikir mengenai kekalahan dan kematian dari pihak pangeran kedua, seharusnya mereka tidak dapat mengetahui permasalahan sebenarnya. Dan dia berharap raja Chu akan selalu gelisah dengan kematian pangeran kedua, kemungkinan bukan hanya dia saja yang menginginkan raja Chu menderita bahkan dua kerajaan lain pasti berpikir demikian. Itu karena kerajaan Chu memiliki kemungkinan menjadi kerajaan tingkat menengah dalam per
“Rajaku… Semua sudah siap. tinggal menunggu perintah anda maka mereka bisa berangkat!” Para menteri kerajaan sudah semua di aula dan mereka hanya menunggu perintah raja untuk memberangkatkan kelima anak muda ke medan perang seratus kerajaan. Mata raja yang tampak agak lelah memandang ke para menteri tersebut, menteri yang tadi ingin meminta raja agar segera berangkat menjadi tutup mulut tidak berani bicara. Meski dia disebut sebagai menteri yang setia tapi dengan keadaan raja sekarang membuatnya tidak berdaya juga, melihat ke arah jenderal Ning tapi tidak ada tanggapan sedikitpun. Bahkan Wajah jenderal Ning juga tidak dapat melakukan apapun dengan keadaan sang raja sekarang, We Yan juga belum datang dan itu membuat mereka sedikit gelisah dengan keadaan sang raja.“Baiklah, mari kita bersiap!” Raja Chu sadar kalau semua orang nya sedang mengkhawatirkan dirinya, jadi dengan mencoba untuk menjadi kuat. Raja Chu berdiri untuk bersiap mengirim ke lima perwakilan kerajaan. Semua menteri ber
Melihat betapa marahnya makhluk itu, sosok yang merantai orang tua tertawa terbahak-bahak seolah dia sangat puas dengan yang di alami oleh orang tua tersebut. Dalam hidupnya yang sudah lama, baru kali ini dia mendengar kalau ras asing benar-benar menderita di tangan seorang pemuda biasa yang bahkan hanya manusia biasa. Apalagi manusia ini hanya di ranah kecil, bahkan di dunianya hanyalah sepotong debu yang tidak akan di pedulikan oleh ras nya. Sekarang dia semakin yakin kalau Tian Sen memang pemuda yang cocok sebagai teman, saat tawanya berakhir sosok itu menambah kekuatan ikatan rantai jiwanya. Semakin kuat rantai jiwanya semakin menjerit orang tua yang terikat dengan rantainya tersebut.“AGH, bajingan! Aku sang Monster Swallower, bagaimana bisa mati disini? Aku adalah dewa, tidak! Aku tidak mau…” teriaknya dengan kesadaran yang benar-benar kuat bahkan Tian Sen merasa sedikit tertekan karena aura dari roh orang tua tersebut.“Nak, sudah saatnya! Hahaha, kamu harus membunuhnya sekaran
Dia tidak akan percaya kalau Tian Sen dapat membunuhnya karena rohnya jauh lebih kuat dan kebal terhadap beberapa serangan jiwa. Kecuali jika Tian Sen mempunyai teknik yang ada di dunia tingkat atas mungkin saja dia percaya dan takut pada Tian Sen. Tapi bagaimana bisa seorang anak muda dari dunia kecil bisa memilikinya? Bahkan jika Tian Sen berasal dari kekuatan tingkat super di dunia kecil ini tidak akan memiliki teknik jiwa yang kuat. Karena itulah dia bisa dengan bebas melancarkan aksinya di Medan perang meskipun nantinya ketahuan oleh orang kuat di dunia. Tian Sen tidak menjawab, ia sekali lagi mengeluarkan artefak berbentuk plakat dan saat di tangan Tian Sen plakat tersebut mengeluarkan cahaya merah api. Dan di campur dengan energi Tian Sen, membentuk singa api yang besar siap menerkam roh tersebut.RAAAAAAOOORRRRRRR….“Ini… Teknik jiwa tingkat langit, bagaimana mungkin?” Tanyanya tidak percaya Tian Sen benar-benar mengeluarkan teknik serangan tingkat langit di depan matanya. Tia
“Benar-benar tidak bisa aku temukan! Apa yang terjadi? Tidak, tunggu! Kalau anak ini punya kemampuan untuk menahan es milikku di lembah maka…” tiba-tiba dia memikirkan sesuatu yang mungkin saja bisa membuatnya menemukan jiwa milik Tian Sen, kemungkinan lain karena jiwa Tian Sen berada di tempat lain dalam ruang kesadarannya karena sedikit kemungkinan para jenius memiliki ruang kesadaran yang lain sebagai tempat untuk menyelamatkan jiwa aslinya dari bahaya seperti ini. Tentu mungkin saja Tian Sen tidak tahu kalau dia dalam bahaya hanya karena biasanya itu terdeteksi oleh laut kesadarannya yang lain maka dipindahkan ke ruang kedua. Segera dia fokus mencari celah dimana kemungkinan ruang kesadaran lain milik Tian Sen berada, dan tidak butuh waktu lama dia menemukan dimana jiwa Tian Sen tinggal. Tanpa memikirkan apapun lagi kecuali menghancurkan jiwa itu, dia segera menerobos masuk secara paksa ke dalam sana. Sehingga ruang kesadaran kedua Tian Sen langsung hancur dengan mudahnya lalu me
“Eh?” Tian Sen yang sudah bermeditasi selama beberapa hari tersadar oleh sesuatu yang membuat hatinya sedikit gelisah. Dan matanya tiba-tiba menatap langsung ke arah makhluk yang membeku, meski makhluk itu membeku Tian Sen dapat merasakan kalau dia masih hidup. Dan juga matanya melihat kalau makhluk itu pun tidak terlalu tua dari struktur tulang dalam tubuhnya hanya saja kenapa dia ada disini? Dan untuk apa dia ada disini? Pertanyaan itu sungguh membuat Tian Sen sangat penasaran tapi selama ini ia belum bisa mencari tahu kebenaran dari semua hal tersebut. Tapi setelah ia selesai menyerap semua energi dalam kolam, suara itu sekali lagi berbicara padanya kalau telah lolos di ujian pertama. Tian Sen mengangguk dan siap memulai ujian kedua, tes ujian kedua adalah hal yang juga terlihat mudah bagi Tian Sen m yaitu dimana ia hanya perlu duduk di lembah api. Lembah api sesuatu yang ada di bawah gua tersebut dan benar-benar memiliki suhu terpanas disana berbeda saat berada di atas. Tian Sen
“Baik tuan muda, aku akan segera menyiapkan semuanya! Agar kita bisa berangkat segera,” ucapnya dengan tenang dan serius dalam menjalankan perintah dari tuan mudanya tersebut. Bagaimanapun tuan muda ini meskipun dia hanya tuan muda tapi statusnya sangat tinggi di dalam negaranya jadi tidak ada yang berani membuat masalah atau bahkan melawan perintah dari pemuda ini. Di saat yang sama kekuatannya juga jauh lebih kuat bahkan mereka mungkin bisa bersaing dengan kerajaan super, hanya saja karena itu cuman ada tuan muda membuat mereka tidak terlalu kuat melawan kerajaan super yang rata-rata ranahnya di atas qi condensation. Setelah semua anggotanya pergi, sesosok wanita muncul di belakang pemuda itu dengan pakaian yang sangat terbuka. Hampir hanya terlihat bagian pahanya ke atas yang tertutup, pakaian atasnya juga sedikit memperlihatkan dadanya yang cukup besar tersebut. Dia membelai tubuh pemuda itu sambil menyentuh dagunya lalu berkata dengan nada menggoda tepat di depan mata pemuda ters
“Saudara Fu, dia benar-benar mati!” Wanita muda yang meringkuk di sebuah gua jauh dari kebisingan menangis karena sedih. Dia kehilangan satu temannya karena kesalahan yang mereka bersama perbuat, dua orang lainnya duduk dengan ekspresi sedih juga. Mereka tidak tahu kalau masalah ini akan membuat masalah besar bagi mereka bersama dan berakhir dengan kematian salah satu dari teman mereka. Padahal mereka hanya mengambil beberapa sisa dari harta yang saat itu ada, kalau bukan karena Fu Ran yang membantu mereka kabur mungkin mereka semua sudah mati saat itu. “Andai saja saudara Tian bersama kita! Mungkin kita masih bisa bertahan,” ucap Chen An dengan ekspresi sangat sedih, dia benar-benar menyesal karena Tian Sen tidak ada. Mereka juga tahu kalau Tian Sen terpisah karena tidak mendapatkan jimat yang seharusnya dapat mengeluarkan mereka di tempat sama. Tapi karena Tian Sen tidak dapat, membuatnya jatuh ke tempat yang paling jauh dari posisi mereka saat ini. Jika memungkinkan mereka berhara
“Ba… Bagaimana ada ras seperti ini di Medan perang?” Tanya Tian Sen dengan rasa tidak percaya melihat sosok yang meringkuk tersebut. Sudah jelas kalau sosok itu bukanlah manusia, monster, iblis ataupun hantu, ini jauh dibandingkan dengan ketiganya. Sesuatu yang bahkan Tian Sen sendiri hanya tahu karena membaca sesuatu secara tidak sengaja di dalam buku kuno milik orangtua kandungnya yang berisi semua hal di dunia ini serta gambar beberapa monster legenda. “Hooo, kamu tahu makhluk ini? Seharusnya tidak ada yang tahu mengenai keberadaannya di dunia tingkat rendah ini. Apa kamu memiliki hubungan dengan dunia atas?” Tanya suara yang selalu terdengar tapi tidak ada sosoknya disana sehingga Tian Sen tidak menjawab dan hanya diam saja. Saat melihat Tian Sen hanya diam, suara itu sekali lagi menjelaskan kepada Tian Sen kalau semua yang terjadi di lembah es karena dirinya. Tentu masalah yang terjadi pada Tian Sen tidak termasuk, yang dia maksud adalah penjagaan dari banyak monster di sekitar
“Itu… Dia mungkin akan membaik beberapa hari lagi ayah, sekarang dia sudah mulai menerima semuanya!” Jawab sang putri dengan ekspresi yang sedih, meski masalah keluarga selesai sekarang ibunya masih menderita akibat pangeran kedua. Tidak hanya ibunya kecewa karena pengkhianatan kakak keduanya tersebut bahkan ternyata anak yang di rawat oleh sang ibu sekarang malah bukan anak kandung dari ibunya sendiri. Berapa hancur hati sang ibu setelah mengetahui hal tersebut? Dan bagaimana bisa seorang ibu bisa menerima di saat ada yang mengatakan kalau anaknya mati setelah lahir oleh musuh mereka? “Huf… mereka memang kejam! Ayah benar-benar terlalu lembut selama ini, tidak hanya membuat keluarga kita menderita bahkan negara kita juga menderita karena masalah tersebut. Maaf.. maafkan ayah!” Raja Chu dengan ekspresi sangat sedih meminta maaf kepada putri tercintanya itu. Putri melihat ekspresi sang ayah langsung memeluk dan menangis di pelukan sang ayah yang sudah terlalu banyak menanggung beban d
BOOOOOMMM…“Raja, tenangkan amarahmu!” Jenderal Ning melihat raja Chu sangat marah menjadi takut. Dia takut kalau raja Chu menyakiti dirinya sendiri pada saat dimana mereka dalam suasana yang mencekam dengan tiga kerajaan lain. Meskipun dia tahu alasan kenapa raja begitu marah tapi dia berharap sang raja bisa tetap tenang dan mendinginkan kepala demi kerajaan Chu yang sekarang mungkin dalam bahaya. Tapi seorang raja dan juga seseorang yang sangat mencintai rakyatnya apalagi perwakilan kerajaan, saat dia mendengar salah satu mati belum lama saat perang seratus kerajaan di mulai. Bagaimana bisa dia menerima itu semua? Terlebih lagi dia merasakan kalau yang lain masih berada di dalam bahaya, karena beberapa kali lampu jiwa mereka kadang-kadang redup.Tentu saja dia tidak tahu keadaan Tian Sen, tapi dari batu yang diberikan We Yan berisi darah Tian Sen. Tidak ada tanda-tanda kalau pemuda itu terluka atau dalam bahaya menjelaskan kalau Tian Sen masih dalam keadaan baik-baik saja. Tidak sep