“Apakah cucuku bisa menghadapi sosok mulia seperti itu?” Tanya Long Heian dengan pandangan penuh kekhawatiran dengan cucunya yang sekarang menjadi harapan dunia Xiwang. Jika cucunya kalah disini, maka mereka juga akan berakhir tragis dan paling membuat Long Heian tertekan karena cucunya sendiri yang melindungi dia bukan dia yang seharusnya melindungi cucunya. Zin Zier melihat suaminya yang tertekan hanya dapat menggenggam tangan suaminya direbut, dia juga sama tapi apalagi yang harus mereka lakukan? Hanya berharap agar Long Chen benar-benar dapat memenangkan pertarungan dengan kaisar naga.“Apa aku menyedihkan sekarang?” Tanya Long Heian pada Zin Zier. “Tidak! Kamu adalah pria yang terbaik dalam hidupku. Dan kita melahirkan tiga anak yang berbakat, tanpamu anak-anak kita tidak akan dapat menjadi seperti sekarang. Juga, tanpamu juga kita tidak akan memiliki cucu sehebat cucu kita sekarang. Tentu saja generasi masa depan akan jauh lebih baik daripada generasi sebelumnya, kamu harus bang
Long Chen menatap meteor itu dengan terkejut. Bagaimanapun meteor yang akan jatuh itu sangat besar dan tampak bukan sekedar meteor biasa. Long Chen benar-benar tidak tahu kenapa kaisar naga berani menurunkan meteor seperti itu hanya untuk menghalangi orang-orang dalam memusnahkan kepompong tersebut. Bahkan untuk Long Chen sendiri, ia tidak mau melakukan pemanggilan meteor seperti itu meski ia bisa melakukannya. Dunia Xiwang mungkin tidak hancur tapi makhluk yang tidak dalam empat wilayah terlarang sudah pasti mati semua karena meteor itu atau guncangan yang terjadi akibat tabrakan."Sial! Dia gila." Ucap si kembar serentak menatap meteor di langit. Ratu ilusi gemetar melihat tindakan kaisar naga, dia melihat ke arah kepompong dan tiba-tiba memutuskan sesuatu dalam hatinya."Ayo hancurkan kepompong itu dulu. Meski kita mati tapi selama kepompong hancur maka kaisar naga tidak akan dapat berbuat apapun." Ucap ratu ilusi dengan tegas. Mendengar ucapan ratu ilusi, semuanya setuju dan segera
Kupu-kupu pelangi bingung harus menjawab apa. Dia tidak tahu harus mengatakan apa sebagai jawaban untuk memperjuangkan Mu Huanhuan agar mau ikut dengannya. Ibu Mu Huanhuan menatap kupu-kupu pelangi dalam diam, dia lalu menatap putrinya yang keras kepala diluar sekarang. Menutup mata sejenak, dia mengingat saat Long Chen datang kesini menemui mereka saat itu."Long Chen. Kamu kembali? Bagaimana dengan mereka?" Tanya Mu Huanhuan yang melihat Long Chen telah kembali dengan selamat. Long Chen melihat Mu Huanhuan tersenyum bahagia sambil menyentuh pipi Mu Huanhuan."Semua telah selesai dengan baik. Aku datang kesini untuk memberikan sesuatu kepadamu." Jawab Long Chen dengan tatapan penuh kelembutan. "Memberikan sesuatu? Memang kamu mau kemana setelah ini? Ayo istirahat dulu disini dan membahasnya nanti" Tanya Mu Huanhuan bingung dengan Long Chen. Long Chen menggelengkan kepalanya, sekarang ia tidak bisa beristirahat di saat masalah di depannya masih ada. "Nak, kamu kembali. Apa kamu baik-
"Aku? Tentu saja melakukan apa yang ingin aku lakukan. Sekarang aku harus pergi, mungkin akan sedikit lama tapi setidaknya dunia ini tidak akan tertinggal." Jawab Long Chen dengan suara sedikit merendah. Ibu Mu Huanhuan tampak tidak mengerti apa maksud Long Chen, dia hanya tahu mungkin perang ini akan membuat Long Chen tidak akan kembali sementara waktu karena lawannya adalah sosok yang kuat seperti raja iblis."Menantu yang baik, kamu harus menjaga dirimu. Dan bila memang itu sulit, mundurlah! Ini bukan kewajibanmu untuk melawan mereka." Long Chen tersenyum sambil mengangguk kepada Ibu Mu Huanhuan. Memang ini harusnya bukan tanggung jawab dia tapi apa? ia hidup di dunia ini dan juga orang-orang yang ia sayangi juga tinggal di dunia ini. Apakah dia akan diam saja melihat semuanya hancur begitu saja? Tentu saja tidak! Ia akan melakukan yang terbaik melindungi tanah kelahiran keluarganya meskipun ia tidak lahir di lima benua ini. Long chen mendekati Mu Huanhuan yang masih dalam keadaan
Long Chen yang sekarang masih mencoba menelan meteor besar tampak berkeringat dingin, di bibirnya ada darah yang keluar sendiri akibat terlalu memaksakan diri menahan meteor tersebut. Dia terus menyalurkan kekuatannya ke dalam lubang hitam agar lubang hitam itu menelan meteor tersebut. Qin Yang dan Feng Peng melihat Long Chen yang bertahan sekuat tenaganya untuk melindungi orang-orang di dunia ini menjadi sangat marah pada diri mereka sendiri. Terlebih Feng Peng sebagai kakek Long Chen tidak bisa menahan rasa sakit terhadap apa yang dia lihat, seharusnya dia yang melindungi Long Chen tapi sekarang malah dia dan orang dunia ini yang dilindungi olehnya.“Chen’er! Berhentilah dan lari dari sini. Bukan tugasmu untuk melindungi kami yang tua-tua ini, seharusnya kami yang melindungi anak muda sepertimu. Hentikanlah nak! Jika kamu terus melakukannya kamu bisa mati.” Teriak Long Hu ke arah Long Chen yang sekarang tampak gemetar.“Nak, cukup! Jika kamu terus begini, apa yang harus aku katakan
Mereka benar-benar tidak menyangka kalau kepompong yang tampak diam melayang di langit akan bergerak di saat-saat mereka akan menyerangnya. Long Chen tidak memperhatikan mereka dan hanya fokus mencoba menelan meteor di depannya, karena bila dia lengah sedikit maka semua yang ada di bawahnya akan menghilang sepenuhnya."Sial! Aku benar-benar tidak kuat lagi. Apa yang harus aku lakukan?" Pikir Long Chen yang berusaha menahan meteor tersebut. Kaisar naga melihat Long Chen tidak dapat bertahan lama lagi, tersenyum dalam hatinya. Sekarang dia tidak akan ada lagi yang menghentikan jalannya, Long Chen yang menjadi penghalangnya sebentar lagi akan mati tepat di depan matanya.Swisshh"Kenapa kamu disini?" Tanya Long Chen pada ratu ilusi yang terlihat gelisah."Kepompong itu menghilang!" Jawabnya dengan cemas sambil menatap Long Chen. Long Chen tersentak terkejut mendengar kalau kepompong itu menghilang, ia menggertakkan giginya dan melihat ke langit menggunakan mata naganya. Benar saja, kepomp
"Kalau begitu aku juga akan melakukannya. Hei, berapa banyak wanita yang kamu punya sekarang?" Tanya Ratu ilusi pada Long Chen. Long Chen terdiam, ia menatap bingung kepada ratu ilusi yang tampak tersenyum padanya. Senyuman ratu ilusi itu tampak tulus ke arah Long Chen dan Long Chen berpikir dia lebih baik seperti ini daripada dia yang dulu."Ah! Sedikit tapi tidak banyak. Kenapa? Kamu mau jadi wanitaku juga? Tidak mudah loh!" Jawab Long Chen sambil sempat bercanda dengannya."Ugh! Siapa juga yang mau jadi wanitamu. Nama asliku Lan Linhua, saudari dan saudaraku memiliki nama keluarga yang sama denganku. Tolong ingat itu." Ucapnya kepada Long Chen dengan nada suara melembut."Pasti! Aku akan ingat namamu itu, Lan Linhua kah? Hidup seperti teratai biru. Hei.. Tidak cocok dengan orangnya." Jawab Long Chen yang masih bercanda."Kamu! Aku membencimu!" Lan Linhua tampak kesal dengan Long Chen dan pergi meninggalkannya di sana sendirian. Long Chen melihat itu hanya tersenyum sambil menggelen
Sosok Zi Lanying yang lemah mendekati Ratu ilusi yang sedang berkumpul bersama para leluhur dari berbagai kekuatan. Raja iblis juga ikut berkumpul tapi wajahnya benar-benar tampak menahan sakit yang diakibatkan kehilangan anak satu-satunya dia. Ratu ilusi terkejut melihat kedatangan Zi Lanying yang berani mendekatinya dengan keadaan buruknya sekarang. Dia bisa melihat wanita ini yang dulu cantik benar-benar telah melemah ke tingkat dimana mungkin tidak akan hidup lebih lama lagi. Tapi melihat bagaimana Long Chen, tentu saja jika itu dia akan melakukan hal sama untuk pria yang dia sayangi meski itu harus mati sendirian."Memiliki apa?" Tanya Ratu ilusi bingung menatap Zi Lanying."Dia di hatimu!" Tunjuk Zi Lanying ke dada ratu ilusi. Ratu ilusi terdiam saat Zi Lanying menunjuk ke arahnya, tak disangka dia menanyakan sesuatu yang mungkin akan membuat salah paham dalam kelompoknya sendiri."Aku …" "Tidak masalah kamu tidak memberitahunya langsung padaku. Dia memang memiliki kekuatan dan
"Kenapa kamu begitu yakin? Apakah kamu tidak ingin dia hidup?" Tanya Qin Yang dengan marah pada gurunya. "Aku bukan tidak ingin dia hidup. Tentu aku ingin dia hidup bahkan lebih dari dirimu! Aku ingin melihat dia tumbuh besar dengan mata kepalaku sendiri dan aku juga ingin melihat bagaimana cantik serta tampannya anak-anak bocah itu tapi apa? Aku tidak dapat mengubah takdir apapun.." Jawab Qin Fu membentak muridnya dan menyalahkan dirinya yang lemah. Melihat betapa sedihnya Qin Fu membuat Qin Yang merasa bersalah terhadap gurunya ini. Siapa yang tidak sedih di sekte langit sekarang? Semua murid-murid sekte tidak ada yang keluar bahkan tidak ada yang berlatih semenjak lima tahun mereka kembali. Awalnya para tetua ingin menutupi seluruh berita tapi bagaimana bisa itu di tutupi begitu mudah? Murid-murid itu masih dapat mengetahui kalau orang yang berjasa dan membuat mereka masih hidup sampai sekarang adalah Long Chen. Mengorbankan dirinya melawan kaisar naga dan Penguasa pertama dunia Xi
Long Ruolan yang telah mendapatkan kembali ke genangannya bicara perlahan mengenai mimpinya. Dia melihat Long Chen yang sedang bertarung dengan Kaisar naga mengalami kehilangan dari wanita yang dicintainya. Wanita itu juga adalah yang pernah diceritakan oleh Long Chen padanya. Demi melindungi Long Chen, wanita itu rela di tusuk oleh pedang dari seorang wanita yang belum pernah dilihat oleh Long Ruolan. Semuanya diceritakan Long Ruolan hampir persis sama dengan apa yang dialami oleh Long Chen. Hanya saja, perbedaannya Long Chen mengamuk dan menjadi naga hitam yang mengerikan. Dia melihat kalau Long Chen mengamuk dengan gilanya, menghancurkan seluruh yang dilihat dan ada di depan matanya. Tidak sampai disitu saja, dunia yang aturannya dilindungi malah hancur karena amukan Long Chen. "Lalu, apa yang terjadi selanjutnya?" Tanya Hai Mingyue yang juga merasa cemas dengan Long Chen. "Long Chen dia mati. Mati di tangan serangan seluruh dewa dan para kultivator yang tersisa. Di saat terakhir
Sekarang aku punya tugas untukmu. Pergilah ke wilayah ashura dan catat semua yang terjadi disana, jangan pernah keluar dan usahakan untuk tidak ketahuan oleh orang-orang disana. Termasuk dengan tiga Dewi, kamu mengerti?"Tang Shu menjelaskan tugas yang dia berikan pada Tang Nan sambil memberikan buku yang mirip dengan bukunya. Itu adalah pecahan dari buku milik Tang Shu yang sering dia gunakan untuk membiarkan orang-orangnya mencatat semua yang dia perintahkan untuk mereka. "Tuan, apa aku boleh bertanya dulu?" Tampak Tang Shu masih tidak tahu apa misinya datang ke alam ashura yang bahkan dianggap alam tanpa tuan itu. Disana hanya ada kekacauan dan juga pembunuhan setiap hari, bisa dikatakan itu sama dengan sebuah negara bebas yang tanpa hukum sama sekali. Dimana membunuh, membantai, memperkosa wanita, judi bahkan seluruhnya di perbolehkan disana. Tuannya tiba-tiba meminta dia datang kesana bukankah ini sama saja membuatnya menjadi bingung. Apa yang tiba-tiba membuat tuannya tertarik
“Ha? Apa maksud dari ucapanmu itu?” Tanya Long Chen semakin bingung. Vermilion bird tidak dapat menyelesaikan ucapannya dan hanya ingin Long Chen sendiri yang merasakan semua yang terjadi selanjutnya. Long Chen menyadari kalau Vermilion bird telah menatapnya dengan tatapan yang tajam. “Halo!” Sapa Long Chen dengan gugup. “Sudah saatnya kamu merasakan apa itu kehidupan yang baru.” Ucap Vermilion bird menatap Long Chen penuh makna. Long Chen tidak tahu apa maksudnya dan sebelum ia dapat bertanya Vermilion bird memasuki tubuhnya dengan cepat. Saat itulah Long Chen merasakan panas yang membuat tubuhnya terbakar sampai ke tulang-tulangnya. “AHHHH!” Long Chen membuka matanya lebar-lebar karena tidak dapat menahan rasa sakit dari panas vermilion bird yang masuk ke tubuhnya, daging serta organ-organ Long Chen mulai meleleh secara perlahan. Roh Vermilion bird juga ikut masuk ke dalam tubuh Long Chen dan saat Long Chen sudah merasakan sakit karena terbakar, seluruh dagingnya sudah tidak ada
"suami, jangan bersikap seperti itu. Ini wilayah orang lain dan mari bersikap sopan." Ucap Ibu Long Chen yang tampak menegur Kaisar Long dengan sopan. "Ah! maaf, aku salah istriku. Aku benar-benar lupa cara bersikap sopan di hadapan beberapa musuhku. Apalagi aku datang juga bukan karena keinginanku." Jawab kaisar Long dengan begitu santainya sambil tertawa kecil. Mendengar ucapan santai dari kaisar Long membuat permaisuri Xie merasa ada hal yang aneh. Mengapa tiba-tiba saja kaisar Long yang dingin bersikap begitu tenang dan tidak dingin seperti sikap biasanya? Dan juga dari ucapan kaisar Long bisa dijelaskan kalau dia datang mungkin karena istrinya yang meminta bukan dia sendiri yang ingin datang. Tidak hanya dia saja tapi semua orang yang mendengar ucapan kaisar Long mengerti maksud ucapan mereka berdua."Jadi, sepertinya tidak ada yang perlu dibicarakan lagi. Kami pergi!" Ucap kaisar Long merangkul istrinya lalu dari tempat mereka berada sosok keduanya menghilang dalam angin. mMel
“Kalian tidak perlu menanyakan hal-hal lain kepada cucuku lagi. Dia memiliki alasan untuk melakukannya dan jika kalian benar-benar merasa ingin tahu alasannya, mari bahas setelah mengusir orang-orang yang datang ke tempat kita.” Ucap kakek Xie Hien memandang ke arah luar dari kekaisaran Xie. Akibat gerakan besar dari Vermilion Bird membuat banyak musuh ataupun teman yang bergerak ke arah wilayah mereka.Swisshh..Benar saja, tidak lama sosok pria berpakaian emas muncul menatap kekaisaran Xie. Auranya juga membuat seluruh orang-orang disana gemetar ketakutan. "Saudara, kamu masih sama seperti dulu. Bagaimana bisa kamu melepaskan tekanan seperti itu pada rakyat Kekaisaran Xie ini? Ayo, tarik kembali auramu." Ucap sosok yang tiba-tiba muncul dengan berdiri di atas pedang terbang. "Itu tidak ada urusannya dengan saudara bukan?" Ucap sosok yang berpakaian emas itu."Ah! Sekte pedang milikku benar-benar tidak sejajar dengan clan jiwamu. Tapi kami lebih peduli dengan hidup rakyat biasa dar
"Kakak Long? Apakah itu kamu?" Tanya Xie Hien menatap Blue Firebird yang juga menatapnya dalam diam. Blue Firebird menggerakkan kepalanya sedikit, saat dia melihat Xie Hien tidak ada tanda-tanda permusuhan padanya. Tapi berbeda dengan Xie Xi'er saat di tatap oleh Blue Firebird jelas ada rasa benci terhadap Xie Xi'er itu sendiri. Bahkan permaisuri Xie tahu ada rasa benci di tatapan Blue Firebird baik pada dirinya ataupun Xie Xi'er itu sendiri. Xie Hien malah memandang penuh harap melihat Blue Firebird tapi tidak ada respon bahkan meski Xie Hien menunggu selama setengah jam. Rrrrrrrr…Blue Firebird pada akhirnya memandang ke langit. Tatapannya seperti berada di luar dari dunia itu sendiri yang bahkan Xie Hien atau dua lainnya tidak dapat mengetahuinya. Di saat itu juga seluruh tubuh Blue Firebird di selimuti oleh api biru, bulu birunya berubah menjadi api biru yang berbeda dari bentuk biasa. RAAAARR…Blue Firebird mengibaskan sayapnya, dia benar-benar ingin keluar dari segel yang tela
"Obat? Kakak, sepertinya kamu yang telah salah minum obat bukan? Dari pikiranmu yang hanya peduli kekuasan mana mungkin mengerti pikiran kakak Long, dia tidak peduli dengan hal seperti kekuasaan. Kekuatan? Itu hanya untuk melindungi apa yang ingin dia lindungi." Jawab Xie Hien menatap permaisuri Xie dengan tajam. Meski itu kakak kandungnya sendiri, menghina Long Chen adalah penghinaan untuk dirinya juga. Apalagi kakaknya yang bahkan belum pernah melihat ataupun bertemu dengan Long Chen secara langsung. Permaisuri Xie menjadi semakin bingung melihat sikap adiknya ini, benar-benar terobsesi dengan pria bernama Long Chen itu daripada dengan dirinya sendiri membuat Permaisuri Xie tidak senang."Apa yang dapat di banggakan dengan makhluk rendahan seperti itu? Adik ketiga, apa kamu berpikir dia bisa mengubah nasibnya sendiri?" Tanya sosok Xie Xi'er muncul dan langsung menghina Long Chen di depan Xie Hien. Padahal dia tahu bahkan kakak tertuanya akan dimarahi oleh Xie Hien saat menghina Long
Di kekaisaran Xie, semua petinggi dari keluarga serta penasehat kekaisaran berkumpul di depan aula istana. Sosok wanita yang berpakaian layaknya kaisar duduk di kursi paling tinggi dalam aula tersebut. Kursi berhiaskan burung api yang menatap langit adalah simbol dari kekaisaran Xie. Mereka berkumpul bukan tanpa alasan, itu dikarenakan Blue Firebird yang baru-baru ini mengamuk menyebabkan beberapa kerusakan di kekaisaran mereka. Serta mengundang beberapa musuh yang berpikir itu adalah kelahiran sebuah artefak. "Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Xie Xi'er pada kakaknya yang diam di kursi kaisar. Permaisuri Xie menatap adiknya dengan pandangan tenang, sekarang dia pun tidak tahu harus melakukan apa. Dan di saat seperti ini juga tidak ada yang dapat membantunya memberi ide, adik kedua yang dia pikir dapat membantu dirinya memikirkan suatu ide pun malah bertanya kembali. Sedikit kesal muncul di hati Permaisuri Xie dengan Xie Xi'er, bagaimana pun adik keduanya ini kuat tapi jug