Tian Ru'er yang masih ketakutan karena di bawa terbang oleh ayahnya masih terus memejamkan mata dan memegang erat kedua lengan Tian Lin. Dia benar-benar terkejut karena ternyata ayahnya sungguh bisa terbang.Karena rasa penasarannya yang tinggi, Tian Ru'er lalu mencoba membuka matanya meskipun sangat sedikit. Namun ketika melihat ketinggian, dia segera menjerit sekeras-kerasnya sehingga membuat telinga Tian Lin berdengung."Aaaaaaaa.. Ayaaaaah! Turunkan Ru'er! Ru'er takuuuut!"Tian Ru'er lalu memberontak sehingga membuat Tian Lin sangat terkejut. Dia buru-buru turun dari atas langit dan kembali menapak di tanah.Namun ketika dia sampai, alangkah betapa terkejutnya Tian Lin saat melihat para penduduk Desa Mahoni sedang melongo melihatnya. Sial sekali untuk Tian Lin, dia telah tertangkap basah dapat terbang layaknya Dewa yang di puja-puja semua orang! Ternyata jeritan Ru'er telah mengundang banyak orang untuk berdatangan!"Ayaaaaah.. Apakah kita sudah turun?" Teriakan Tian Ru'er segera m
Pangeran Kedua Kekaisaran Naga atau Ye Gui benar-benar telah gelap mata gara-gara harta dan tampuk kekuasaan. Dia telah lupa bahwa dulu dirinya pernah diselamatkan oleh sang kakak Ye Langtian pada saat dirinya masih kecil.Ya, begitulah pola pikir yang dimiliki oleh manusia yang hanya mengandalkan nafsu serta keinginannya belaka. Dia akan dengan mudahnya terbujuk oleh kegelamoran kekuasaan tanpa memperdulikan lagi sesuatu yang sangat berharga yang tidak lain adalah keluarga.Ye Gui ini bekerjasama dengan orang-orang Benua Hitam untuk menggulingkan kekuasaan ayahnya sendiri serta menghapus penghambat yang akan menjadi batu sambungannya meraih gelar Kaisar.Sedangkan untuk pemuda yang berada di hadapannya yang tidak lain adalah Mu Sang, dia secara tidak sengaja bertemu dengan rombongan para pemberontak ini saat baru memasuki Dunia Lotus Putih dan berakhir menjadi bawahan Pangeran Ye Gui karena kepandaiannya dalam menjilat. Bahkan karena saking pandainya dia dalam berkata-kata, Pangeran
Tian Zhao tidak tahu harus berkata apa lagi untuk menyangkal ucapan Long Yuan. Dia memang sadar sesadar-sadarnya jika adiknya tianlin sungguh tidak menyukai seseorang yang menyia-nyiakan makanan meskipun hanya sedikit saja. Tian Lin bahkan pernah memarahi ayahnya di depan khalayak ramai ketika dia melihat Kaisar Kekaisaran Tian itu makan dan menyisakan makanannya di atas piring. Dengan keras Tian Lin berkata kepada sang ayah, 'Jika memang tidak muat untuk dilahap semuanya, mengapa harus mengambil secara berlebihan? Tidakkah ayah berpikir bahwa di luaran sana banyak sekali orang-orang yang tidak bisa makan dan terpaksa harus mengais dari tong sampah?'.Ya, begitulah Tian Lin dan mulai sejak itu seluruh keluarganya bahkan seisi istana Kekaisaran Tian melarang dengan keras untuk memasak dengan berlebihan yang jika pada akhirnya nanti akan di buang secara sia-sia."Kenapa kau diam, bocah Zhao? Apa sekarang kau sadar?" Teriak Long Yuan kepada Tian Zhao yang terdiam membisu."M-maafkan aku,
Zheep! Zheep! Zheep!Segera 5 orang dengan kultivasi Ranah Dewa yang di pimpin oleh pria paruh baya Ranah Dewa Tahap Akhir yang tidak lain adalah Raja Hyu San muncul di hadapan dua pemuda. Tatapan kelima orang itu terlihat sangat beringas dan niat membunuh sangat kuat terpancar dengan jelas tanpadi tutup-tutupi sama sekali."Siapa kau?" Tanya Raja Hyu San dengan nada dingin. Meskipun dia sudah mengira-ngira dalam hatinya, namun dia masih ingin mengkonfirmasinya."Hah! Apa wanita pelacur anakmu itu sudah mati, sehingga tidak menceritakan apa yang aku lakukan kepadanya? Dasar wanita sampah!" Cibir Long Yuan dengan terang-terangan dan sangat lantang."Kau-..""Kau apa? Mau gelut? Majulah! Aku akan dengan senang hati melayanimu hingga akhir!" Long Yuan memotong kata-kata Raja Hyu San dengan tanpa takut sedikit pun."Bajingan keparat! Aku Hyu San bersumpah akan membunuhmu!" Teriak Raja Hyu San lalu melesat dengan kecepatan tinggi menyerang Long Yuan dengan tapaknya.Zheep!Boommm...Ledaka
Tian Zhao terus mengumpat di dalam hati saat mendengar ucapan Long Yuan. Semua itu benar-benar kebalikan dari fakta yang ada. Sedangkan yang nyata hanyalah berita mengenai putri Hyu San yang mengganggunya saja.'Dasar senior pembual!' batin Tian Zhao.Di sisi lain, Raja Kota Sumo Hyu San hanya bisa menggertakkan giginya saja saat mendengar bahwa alasan penyerangan pemuda berjubah biru itu terhadap putrinya hanyalah karena sebuah makanan yang tumpah dan tersia-sia. Dia marah! Bahkan sangat-sangat marah! Tapi sekali lagi Raja Hyu San juga sadar bahwa di dunia kultivator hanya ada orang kuat yang berkuasa dan orang lemah yang di tindas. Dia harus menelan mentah-mentah peraturan mengerikan itu untuk saat ini.Ini benar-benar kerugian yang luar biasa yang harus diterima oleh Raja Hyu San. Pertama, putrinya yang berbakat harus kehilangan kultivasinya dan menjadi sampah. Kedua, wilayah gerbang istananya hancur. Dan yang ketiga, dia sendiri mengalami luka-luka saat kalah bertarung dengan pemu
Acara makan-makan segera di gelar di dalam gubuk tua milik kakek Jan. Keempat manusia berbeda usia itu benar-benar sangat menikmati hidangan yang tersedia. Kini, kehidupan mereka sungguh terasa begitu lengkap sudah.Setelah selesai makan, Tian Lin akan langsung memasuki kamarnya untuk melanjutkan pelatihannya. Namun dengan cepat Ru'er segera memegang erat pergelangan tangan Tian Lin sehingga pemuda berparas tampan tersebut mengerutkan kening."Ada apa, Ru'er?" Tanya Tian Lin dengan lembut."Ru'er ingin bermain lagi! Ayah tampan temani Ru'er!" Jawab polos bocah mungil berumur 7 tahunan itu.Tian Lin ingin menolaknya karena harus sesegera mungkin untuk menaikkan tingkat kultivasinya hingga berada di Ranah Dewa, namun dia juga tidak dapat mengucapkannya secara langsung kepada putri kecilnya itu sebab takut akan menyakiti hatinya.Dalam diamnya, Tian Lin memutar otaknya dengan cepat dan akhirnya menemukan solusinya. Dia pun berkata, "Apakah Ru'er untuk sementara waktu bermain dulu dengan a
Alam Menengah.Swoosshhh...Sebuah pusaran angin berwarna hitam keemasan yang tidak lain adalah sebuah portal dimensi tiba-tiba saja muncul secara perlahan di wilayah terlarang kekuasaan Istana Suci di Benua Tengah. Salah satu prajurit yang berjaga di tempat itu segera berlari untuk melaporkan fenomena tersebut kepada para petinggi Istana Suci yang tidak lain adalah para saudara dan saudari Tian Lin atau Ling Tian jika masih di Alam Tingkat Rendah.Prajurit itu segera memasuki aula pertemuan dengan tergesa-gesa kemudian menangkupkan kedua tangannya untuk memberikan penghormatan."Salam, Pemimpin dan Petinggi sekalian!" Ucapnya dengan hormat."Ada apa denganmu? Mengapa kamu memasuki aula pertemuan dengan tergesa-gesa seperti itu? Bukankah aku telah membuat peraturan jika tata krama baik adalah pondasi Istana Suci kita?" Tanya pria paruh baya yang duduk di atas singgasananya dengan kening yang mengerut. Dia tidak lain adalah Wei Hun atau Sang Pemimpin Tertinggi Istana Suci yang kekuatan
Setelah mengatakan persetujuan dengan ucapan tegas, Zhuge Ruxu segera pamit untuk pergi meninggalkan Istana Suci tanpa menunggu waktu lebih lama lagi atau sekedar untuk berbasa-basi dengan Xueren Chong yang baru saja tiba di Alam Menengah. Tentu saja dia lebih menganggap penting permasalahan mengenai Tuan Mudanya daripada si pembawa berita atau pria paruh baya bermarga Xueren tersebut.Zheep!Setelah kepergian dari Sang Dewi Petir Emas, aula pertemuan Istana Suci itu mendadak menjadi hening dan hanya terdengar helaan nafas panjang saja."Baiklah.. Mari kita bertanya kabar mengenai saudara dan saudari kita yang berada di Alam Tingkat Rendah kepada saudara Xueren Chong saja!" Akhirnya Wei Hun membuka suara setelah sekian lama saling diam.Mereka semua pun menganggukkan kepala dan pria paruh baya bernama Xueren Chong segera dihujani oleh beberapa pertanyaan dari kelima orang Petinggi Istana Suci.***Dunia Lotus Putih, Desa Mahoni.Zheep!Sosok pemuda tampan yang mengenakan pakaian serba
"Huh! Jangan pernah berharap kami akan membiarkanmu pergi melewati kami berdua!" Yin-Yin juga berkata dengan sinis sembari membuat kuda-kuda bela diri untuk bersiap-siap menyerang Mogui Long.Hal yang sama juga dilakukan oleh Xu Yuan karena menurut pendapat mereka berdua dengan kehadiran sosok seperti Mogui Long dalam pertarungan tuan muda Ling Tian-nya pasti akan mengganggu dan membuatnya tidak dapat bergerak bebas untuk menghabisi Mogui Hen.Mogui Long menggertakkan giginya kuat-kuat karena merasa begitu kesal dengan kedua orang yang menghadangnya ini. Dengan mata merah yang dipenuhi dengan Niat Membunuh, dirinya lalu melepaskan kekuatan sejatinya dengan tanpa berpikir dua kali lagi. "Pembukaan darah naga! Transformasi Naga Iblis Sejati!" Teriak Mogui Long lalu dari tubuhnya memancar aura yang sangat kuat lalu secara perlahan tubuhnya itu membengkak menjadi sangat besar dan terus membesar hingga berukuran raksasa. GROOOAAAARRR!Hanya dalam waktu kurang dari 10 detik saja Mogui Long
"Ini.." Mogui Hen tidak bisa berkata-kata apapun lagi ketika merasakan kekuatan yang teramat besar memancar dari dalam tubuh Ling Tian. Tubuhnya merasa sedikit bergetar dan tertekan karena pemuda tampan itu tidak hanya meledakkan petir tanpa warna saja, namun dia juga mengaktifkan garis darah Kaisar Naga Bayangan yang kini telah terbuka separuh atau 50%.Bisa dikatakan kali ini Ling Tian benar-benar sangat serius untuk menghadapi Mogui Hen yang telah berani menyakiti Leluhur Tua serta keluarganya.Tatapan mata Ling Tian menjadi sangat tajam seperti Naga Sejati dan pedang pusaka tingkat saint miliknya terkepal dengan sangat erat. Dengan kecepatan tertinggi yang dapat di lakukannya, dia melesat menerjang Mogui Hen untuk menghabisinya.Zheep!Sebagai seorang Dewa Binatang Iblis yang setara dengan pemilik garis darah Dewa Binatang Suci serta kekuatannya yang asli telah mencapai Ranah Dewa Langit Tahap Akhir, Mogui Hen tentu masih dapat melihat kecepatan Ling Tian yang di luar nalar manusi
Perang yang terjadi di wilayah kekuasaan Klan Huo telah berlangsung selama berhari-hari dengan begitu sengit dan tidak terelakan lagi akan kehancuran di sekitarnya. Nyatanya meskipun Tetua Agung Sekte Racun Laoshu Du telah bergabung dengan Tetua Pertama Organisasi Misterius masih belum dapat menyudutkan Long Yuan yang telah naik ke Ranah Dewa Tahap Akhir. Ini menunjukkan betapa kuat dan hebatnya pemilik dari darah binatang suci Naga Langit yang dulunya menjadi bawahan daripada Kaisar Dewa Ling.Long Yuan dengan tombak pusaka tingkat saint miliknya dapat bertarung imbang dengan kedua orang itu meskipun dirinya lebih condong dalam posisi yang bertahan. Ya, itu sangat wajar karena bagaimanapun dirinya juga seorang kultivator yang memiliki kelemahan dan juga rasa lelah. Dia tokoh yang overpower dan juga tidak dapat mati seperti halnya sang protagonis utama. "Long Yuan, menyerahlah dan hentikan perlawanan sia-siamu itu!" Ujar Laoshu Du dengan senyuman kejam terpancar dari sudut bibirnya.
Leluhur Tua Klan Huo yang identitas aslinya adalah Pangeran Mahkota Kekaisaran Langit Ling Dong menuruti permintaan Xu Yuan dan mundur untuk mengobati luka-luka yang dideritanya akibat pertarungan tidak seimbang dengan Mogui Hen.Sudut bibir Xu Yuan memancarkan senyuman tipis ketika menatap Mogui Hen yang sangat marah oleh aksinya serta kedatangannya yang tiba-tiba ini. Bagaimana tidak? Mogui Hen adalah sosok naga iblis yang terkenal saat kebal terhadap racun namun ketika merasakan racun milik orang satu ini Dia mendapatkan intuisi dari refleks tubuhnya bahwa tubuhnya ini akan dalam kondisi berbahaya ketika terkena racunnya.Selain itu, Mogui Hen juga gagal untuk membunuh Leluhur Tua Klan Huo yang mana adalah tonggak paling penting untuk memenangkan peperangan yang terjadi kali ini.Dengan suara mendalam, Mogui Hen kembali bertanya, "Katakan, siapa kau?"Xu Yuan masih tersenyum dan tidak mengundurkannya sama sekali. Dengan santai atau bahkan lebih terkesan ke arah mengejek Mogui Hen,
Sementara itu di sisi lain, Ling Tian yang sebelumnya menghilang dari hadapan saudara dan saudarinya saat ini sedang terlihat duduk bersila di ruangan khusus yang ada di menara kultivasi Istana Suci sembari memejamkan mata dan menyerap esensi petir yang terkandung di dalam Batu Petir Surgawi.Meskipun elemen petirnya sudah berada di tingkat tertinggi yaitu pada tingkatan petir abadi alias petir tanpa warna, terlihat aura yang memancar dari dalam tubuhnya terus meningkat dari waktu ke waktu dan mendekati penerobosan pada ranah kultivasi Dewa Tahap Akhir.Dia terus fokus dan konsentrasi agar penerobosannya nanti berjalan dengan lancar dan tanpa ada halangan suatu apapun. Ling Tian sangat senang karena dia mendapatkan sebuah sumber daya seperti Batu Petir Surgawi, namun kesenangannya itu tidaklah pada tempat yang tepat karena saat ini posisi dan situasinya sedang tidak memungkinkan baginya untuk berbahagia.Mengingat Klan Huo ternyata adalah anggota keluarga Ling, Ling Tian menjadi sanga
Lima Tetua yang menjadi bawahan dari Mogui Long juga ikut terkejut ketika melihat pasukan yang dibawa oleh Istana Suci untuk membantu klan shandian Huo ini menghancurkan mereka. Namun sudut bibir kelima orang tersebut bersama dengan tuannya memancarkan istrinya tipis karena di seluruh wilayah Klan Huo saat ini telah terpasang susunan formasi array kurungan kutukan darah yang sangat kuat. Butuh banyak kekuatan Ranah Dewa Tahap Akhir untuk menghancurkannya, sedangkan menurut pengetahuan yang ada Istana Suci hanya memiliki satu orang saja yang ada pada tingkatan tersebut dan orang itu tidak lain adalah sang pimpinan tertinggi, Wei Hun."He-he-he.. Bukankah mereka hanya akan dapat menjadi penonton saja, Yang Mulia?" Tetua Pertama Organisasi Misterius bertanya dengan senyuman mengejek."Tentu saja! Bahkan aku dengan kekuatanku saat ini akan sedikit kesulitan untuk menghancurkan susunan formasi array kurungan pengorbanan darah ini. Lalu bagaimana dengan orang-orang bodoh dan lemah yang bera
Di Klan Huo.BOOOMMMM... BOOOMMMM...BOOOMMMM...Situasi yang terjadi di wilayah kekuasaan klan shandian itu benar-benar sangat lah kacau balau. Suara ledakan yang menghancurkan serta meluluhlantahkan sebuah tempat tinggal untuk orang-orang Klan Huo selalu terdengar dan tidak kunjung berhenti.Leluhur Tua Huo Dong atau yang memiliki nama asli Ling Dong saat ini sedang terlihat saling serang dengan sosok pemuda yang memakai pakaian serba hitam seperti assassin yang tidak lain adalah Mogui Hen. Dia terlihat begitu tertekan saat bertarung melawannya meskipun seluruh kemampuan berpedang serta elemen petirnya yang menghancurkan dengan begitu dahsyat telah diarahkan.BOOOMMMM... BOOOMMMM... Trark!DUUUAAARRR!BOOOMMMM... BOOOMMMM...Mogui Hen, dia hanya tersenyum tipis ketika menyaksikan betapa tertekannya posisi yang dialami oleh lawannya. Namun dia tetap meneruskannya hingga dirinya berhasil memperoleh beberapa kesempatan yang membuatnya dapat melukai orang tua terkuat di klan shandian H
"A-apaaaaaa!"Semua orang terkejut secara serentak tanpa terkecuali. Bahkan Wei Hun yang biasanya adalah sosok yang selalu tenang dalam setiap hal kali ini tidak dapat mempertahankannya dan berdiri dari tempat duduknya sebelumnya."Bocah! Kau jangan bercanda!" Long Yuan yang juga merupakan sosok yang berasal dari Alam Dewa sekaligus bawahan langsung dari Kaisar Dewa Ling dan harus terpaksa turun ke Alam Tingkat Rendah untuk menyelamatkan garis darah dan keturunannya agar tidak menghilang sepenuhnya karena terbantai segera bertanya sembari memegangi kerah baju Tetua itu. Auranya yang berada di Ranah Dewa Tahap Akhir bahkan ikut meledak karena kabar ini. Dia tentunya menginginkan kejelasan."Tentu saja saya tidak bercanda, Tuan Long Yuan! Leluhur Tua kami yang biasa di panggil Huo Dong adalah putra mahkota Kekaisaran Langit yang ada di Alam Dewa. Nama Huo adalah nama samaran saja untuk kami, karena beliau takut jika orang-orang yang berasal dari Alam Dewa akan masih memburu keturunan Kai
Bhuusshh...Sebuah aura Ranah Dewa Tahap Menengah yang cukup kuat meledak dari dalam tubuh Tetua mata-mata luar Klan Huo itu yang menandakan bahwa dirinya telah berhasil mendapatkan keberuntungan berupa terobosan kultivasi setelah disembuhkan luka-lukanya oleh Ling Tian menggunakan buah abadi, Buah Bodhi.Tidak lama kemudian, Tetua itu pun membuka matanya dan langsung berdiri menghadap Ling Tian dan saudara-saudarinya seraya menangkupkan kedua tangannya untuk menunjukkan rasa hormat."Terima kasih kami ucapkan, Tuan Muda dan semuanya," ucapnya dengan tulus."Tidak perlu terlalu sopan, Tetua! Bisakah sekarang anda menceritakan apa yang terjadi kepada Klan Huo dan siapa sebenarnya sekte dan kekaisaran yang berani menyerang kalian?" Meski sudah tahu mengenai perihal Organisasi Misterius yang menjadi poros semua masalah di Klan Huo, Ling Tian tetap menanyakannya.Wajah si Tetua mata-mata luar Klan Huo itu langsung menjadi suram ketika mendengar pertanyaan yang diajukan oleh pemuda tampan