Share

Babak Ketiga 9

Sementara itu, pemuda yang menjadi lawan dari Tuan Putri Kota Malong Pa Nie menjadi down karena tidak ada satupun di antara para penonton yang menyoraki namanya. Bahkan dia melirik sejenak ke arah orang tuanya yang juga ternyata hanya diam sembari menggeleng-gelengkan kepala.

'Sial! Ini miris sekali! Begini lah jika lawanku adalah seorang yang terkenal seperti Yang Mulia Tuan Putri.' pemuda itu bergumam dalam hatinya dengan perasaan yang pasrah. Dia merasa bahwa saat ini kesialan telah menjatuhinya dengan telak sehingga bahkan orang tuanya tidak berani bersorak karena takut dibully oleh orang lain.

Trankk!

Dua pedang kembali bertemu sehingga menimbulkan bunga api sekaligus suara dentangan yang memekakkan telinga. Pemuda itu langsung mundur beberapa langkah untuk menjaga jarak untuk mengurangi tekanan yang dia rasakan entah itu tekanan langsung atau tekanan batin.

'Huh! Ini benar-benar sulit!' Batinnya tidak berdaya.

"Hmm.. Mengapa kau mundur? Apa kehendak mengatakan menyerah?" Tanya T
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tengku Mohd
mantappp thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status