Di sebuah desa yang bernama Desa Mahoni yang berada di wilayah terpencil Kota Tanghu atau lebih tepatnya di penghujung bagian timur Benua Hitam, sebuah fenomena yang berupa gempa bumi mengejutkan seluruh penduduknya. Desa itu hanya berisikan para manusia biasa dan beberapa ada kultivator namun sangatlah lemah.Desa Mahoni ini merupakan desa terisolasi dari dunia luar karena memang wilayahnya yang begitu jauh dari kota.Sekelompok orang tua yang dipimpin oleh kultivator ranah Pendekar Perak Menengah Bintang 9 tampak sedang berlari dengan terburu-buru menuju ke sumber ledakan. Wajah orang-orang tua itu terlihat sangat tegang dan beberapa lagi sangat pucat. Hal itu karena mereka tampak sangat cemas dengan sesuatu yang dapat menimbulkan gempa tersebut dan berharap tidak akan membahayakan Desa Mahoni nantinya.Saat setelah berlari kurang lebihnya 15 menit, sekelompok orang tua itu telah tiba di sebuah kawah yang cukup besar yang di tengah-tengahnya terdapat seorang pemuda tampan dengan pak
Tian Lin mencoba untuk memalingkan pandangannya melihat ke arah sumber suara tersebut. Dirinya dapat melihat seorang pria tua dan wanita bayar serta gadis mungil yang sebelumnya memberikan kejutan saat dirinya baru tersadar.Tian Lin kembali mencoba untuk duduk bersandar namun tubuhnya masih terasa sangat sakit sehingga dengan buru-buru pria tua itu membantunya."Anak muda! Jangan banyak gerak terlebih dahulu. Luka-luka luarmu mungkin tidak ada sama sekali, tapi aku yakin kamu mengalami luka dalam yang sangat serius!" Kata Kakek Jan dengan penuh perhatian."T-terima kasih, kakek!" Angguk Tian Lin dengan susah payah.Setelah beberapa saat mengatur nafas dan meredakan rasa sakit yang menjalar ke seluruh tubuhnya, Tian Lin lalu mencoba berkomunikasi lagi dengan ketiga orang itu."Maaf, sebenarnya di mana saya ini?" Tanya Tian Lin."Ayah tampan! Sekarang ayah tampan sedang berada di rumah kakek! Sedari kecil Ru'er selalu menunggu kedatangan ayah tampan karena kakek dan nenek selalu mengat
Ru'er atau kini lebih tepatnya Tian Ru'er terus menangis penuh kebahagiaan sembari memeluk Tian Lin dengan sangat erat. Penantian yang dia nanti-nanti serta rasa sakit di dalam hati ketika mendapatkan ejekan anak yang tidak memiliki orang tua saat dia sedang bermain dengan anak-anak lain di desa akhirnya kini telah hilang lah sudah.Kebungahan hati Tian Ru'er benar-benar tidak bisa terbendung kan lagi dan bertekad nanti akan mengatakan kepada semua teman-temannya bahwa dia saat ini telah memiliki seorang ayah yang bahkan sangatlah tampan melebihi ayah-ayah mereka semua."Sudah-sudah.. Ru'er jangan menangis lagi. Nanti wajah putri ayah ini tidak akan terlihat imut lagi," ujar Tian Lin sembari tersenyum lembut dan mengelus-elus rambut hitam Tian Ru'er.'Aku harus segera memulihkan lagi energi Qi milikku agar dapat membawa Ru'er masuk ke dalam dunia jiwa ketika sedang menjalani petualangan berbahaya. Mungkin Yin-Yin dan yang lainnya dapat menghibur dan menghilangkan kesusahan hati Ru'er.'
Hari-hari kembali berlalu dengan cepatnya. Tidak terasa sudah 10 hari Tian Lin berada di Desa Mahoni yang terpencil. Saat ini seluruh luka dalamnya telah berhasil dia sembuhkan dan sudah terkumpul beberapa persen energi Qi di dalam tubuh sehingga membuatnya semakin leluasa untuk bergerak.Dalam 10 harian ini, Tian Lin tidak melakukan apapun kecuali hanya fokus untuk kesembuhan luka dalamnya. Beberapa kali dia juga harus meluangkan waktu untuk para penduduk desa yang penasaran dengan rumor ketampanannya yang berada di atas normal.Para gadis-gadis desa yang lugu serta ibu-ibu muda yang masih memiliki anak satu atau dua tidak bisa menahan diri untuk tidak menyanjung Tian Lin dan mengatakan bahwa dia adalah seorang Dewa yang turun dari surga.Selain dengan kesibukan menemui para tamu, Tian Lin juga meluangkan banyak waktu untuk anak angkatnya dan memberikan beberapa pelajaran dasar seperti belajar membaca atau yang lainnya.Ru'er kecil tentu saja sangat senang dengan perhatian ayahnya da
Pemuda berjubah putih itu sangat terkejut saat mendengarkan penuturan dari pemuda berjubah biru yang sebelumnya sangat lahap ketika memakan sesuatu. Bagaimana tidak? Jika apa yang dikatakan olehnya itu benar adanya, maka waktu yang dibutuhkan untuk bisa keluar lagi dari Dunia Lotus Putih ini cukuplah lama sekali. Sedangkan dengan kekuatan mereka yang mana salah satunya adalah berada di kultivasi Ranah Dewa Tahap Menengah masih lah termasuk golongan menengah ke bawah jika disandingkan dengan para penguasa kota-kota di dunia ini."Sial! Apa bisa selama itu kita ada di Dunia Lotus Putih ini?" Pemuda berjubah putih sedikit belum percaya dengan penuturan saudaranya."Ya, lebih tepatnya kita akan menetap di dunia ini selama sekitar 2 tahun kurang 100 hari!" Kata pemuda berjubah biru dengan nada acuh tak acuh lalu kembali melanjutkan acara makan-makannya.Setelah beberapa saat pemuda berjubah itu kembali berkata, "Akan tetapi di samping kita akan mendapatkan bahaya yang cukup mengkhawatirkan,
Tian Ru'er yang masih ketakutan karena di bawa terbang oleh ayahnya masih terus memejamkan mata dan memegang erat kedua lengan Tian Lin. Dia benar-benar terkejut karena ternyata ayahnya sungguh bisa terbang.Karena rasa penasarannya yang tinggi, Tian Ru'er lalu mencoba membuka matanya meskipun sangat sedikit. Namun ketika melihat ketinggian, dia segera menjerit sekeras-kerasnya sehingga membuat telinga Tian Lin berdengung."Aaaaaaaa.. Ayaaaaah! Turunkan Ru'er! Ru'er takuuuut!"Tian Ru'er lalu memberontak sehingga membuat Tian Lin sangat terkejut. Dia buru-buru turun dari atas langit dan kembali menapak di tanah.Namun ketika dia sampai, alangkah betapa terkejutnya Tian Lin saat melihat para penduduk Desa Mahoni sedang melongo melihatnya. Sial sekali untuk Tian Lin, dia telah tertangkap basah dapat terbang layaknya Dewa yang di puja-puja semua orang! Ternyata jeritan Ru'er telah mengundang banyak orang untuk berdatangan!"Ayaaaaah.. Apakah kita sudah turun?" Teriakan Tian Ru'er segera m
Pangeran Kedua Kekaisaran Naga atau Ye Gui benar-benar telah gelap mata gara-gara harta dan tampuk kekuasaan. Dia telah lupa bahwa dulu dirinya pernah diselamatkan oleh sang kakak Ye Langtian pada saat dirinya masih kecil.Ya, begitulah pola pikir yang dimiliki oleh manusia yang hanya mengandalkan nafsu serta keinginannya belaka. Dia akan dengan mudahnya terbujuk oleh kegelamoran kekuasaan tanpa memperdulikan lagi sesuatu yang sangat berharga yang tidak lain adalah keluarga.Ye Gui ini bekerjasama dengan orang-orang Benua Hitam untuk menggulingkan kekuasaan ayahnya sendiri serta menghapus penghambat yang akan menjadi batu sambungannya meraih gelar Kaisar.Sedangkan untuk pemuda yang berada di hadapannya yang tidak lain adalah Mu Sang, dia secara tidak sengaja bertemu dengan rombongan para pemberontak ini saat baru memasuki Dunia Lotus Putih dan berakhir menjadi bawahan Pangeran Ye Gui karena kepandaiannya dalam menjilat. Bahkan karena saking pandainya dia dalam berkata-kata, Pangeran
Tian Zhao tidak tahu harus berkata apa lagi untuk menyangkal ucapan Long Yuan. Dia memang sadar sesadar-sadarnya jika adiknya tianlin sungguh tidak menyukai seseorang yang menyia-nyiakan makanan meskipun hanya sedikit saja. Tian Lin bahkan pernah memarahi ayahnya di depan khalayak ramai ketika dia melihat Kaisar Kekaisaran Tian itu makan dan menyisakan makanannya di atas piring. Dengan keras Tian Lin berkata kepada sang ayah, 'Jika memang tidak muat untuk dilahap semuanya, mengapa harus mengambil secara berlebihan? Tidakkah ayah berpikir bahwa di luaran sana banyak sekali orang-orang yang tidak bisa makan dan terpaksa harus mengais dari tong sampah?'.Ya, begitulah Tian Lin dan mulai sejak itu seluruh keluarganya bahkan seisi istana Kekaisaran Tian melarang dengan keras untuk memasak dengan berlebihan yang jika pada akhirnya nanti akan di buang secara sia-sia."Kenapa kau diam, bocah Zhao? Apa sekarang kau sadar?" Teriak Long Yuan kepada Tian Zhao yang terdiam membisu."M-maafkan aku,